Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN SENYAWA BIOAKTIF EKSTRAK TERIPANG HITAM (Holothuria edulis) BASAH DAN KERING SEBAGAI ANTIBAKTERI ALAMI Sari, Evi Maya; Ma'ruf, Widodo Farid; Sumardianto, -
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.166 KB)

Abstract

Holothuria edulis merupakan salah satu sumber hayati laut yang mempunyai banyak manfaat dan memiliki senyawa bioaktif. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif dan daya hambat terbaik ekstrak H. edulis basah dan kering serta  pengaruh perbedaan konsentrasi pelarut dan keadaan sempel sebagai aktivitas antibakteri Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa ekstrak etil asetat H. edulis dalam keadaan basah dengan konsentrasi 450mg/ml merupakan ekstrak terbaik. Hasil dari ekstrak H. edulis basah menunjukkan aktivitas antibakteri tertingi dengan daya hambat bakteri terluas pada bakteri B. cereus 2.8±0.2 mm dan P. aeruginosa yaitu 8.6±0.2 mm, sedangkan pada H. edulis kering pada B. cereus 1.7±0.1 mm dan P. aeruginosa yaitu 5.5 ±0.2 mm. Berdasarkan uji fitokimia dari ekstrak H. edulis basah dan kering positif mengandung alkaloid, triterpenoid, steroid, flavonoid, dan saponin. Holothuria edulis is one of marine resources that has many benefit and have bioactive compounds. The purpose of this research was to determine the content of bioactive compounds and the best extract inhibition of wet and dry H. edulis as well as the influence of the different solvent concentration and sample condition as the antibacterial activity of Bacillus cereus and Pseudomonas aeruginosa. Results of the research found that the best extracts of H. edulis is ethyl acetate extract of wet H. edulis in 450 m g/ml concentration. Results extracts of wet H. edulis show that the highest antibacterial activity with the wide blocked power on B. cereus is 2.8 ± 0.2 mm and P. aeruginosa is 8.6 ± 0.2 mm, meanwhile in dry H. edulis on B. cereus is 1.7 ± 0.1 mm and P. aeruginosa is 5.5 ± 0.2 mm. Based on phytochemicals test of wet and dry H. edulis extracts positive contains alkaloid, triterpenoid, steroid, flavonoid and saponin.
AMINO ACID PROFILE AND BIOACTIVE COMPOUNDS OF SEAHORSE Hippocampus comes Evi Maya Sari; Mala Nurilmala; Asadatun Abdullah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 9 No. 2 (2017): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.366 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v9i2.19295

Abstract

Seahorse is one of the marine living  resources usually used as ornamental fish, traditional medicinal materials, and souvenirs. The purpose of the study was to determine the proximate composition of wet and dry seahorses, determine the profile of amino acid hydrolyzate and powder of seahorses, and determines to content of bioactive compounds from the ethanol extract of seahorses on qualitatively. The sample of this study is seahorses obtained from nature. Prviously, seahorses were morphometric identified, subsequently, seahorses were made of the powder, hydrolyzate, and ethanol extract. Several analyzes used were qualitative analysis of proximate, amino acid, and phytochemical analysis. Morphometric identification results indicate that the type is Hippocampus comes. The proximate composition is water content is 66.16 ± 0.33% (wet) and 10.33 ± 0.16% (dry), ash content of 9.55 ± 0.15% (wet) and 9.65 ± 0.16% (dry), lipid content 1.18 ± 0.23% (wet) and 4.89 ± 0.37% (dry), protein content of 22.73 ± 0.17% (wet) and 69.83 ± 0.31% (dry), carbohydrate 0.39 ± 0.23 (wet) and 5.50 ± 0.34 (dry). The amino acid composition both on hydrolyzate and powder comprising 9 essential amino acids are lysine, leucine, isoleucine, phenylalaline, valine, methionine, histidine, arginine, and threonine and 6 non essential amino acids are tyrosine, alanine, glycine, serine, glutamic acid, and aspartic acid. The results of identification of bioactive compounds is flavonoids, triterpenoids, steroids, saponins, and phenol of hydroquinone. Keywords: Hippocampus comes, proximate analysis, amino acid, and bioactive compounds
CHARACERISTICS OF SEA HORSE Hippocampus comes FROM NORTH WATERS OF BINTAN ISLAND, RIAU ISLANDS Evi Maya Sari; Mala Nurilmala; Asadatun Abdullah
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 2 No. 1 (2018): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.118 KB) | DOI: 10.29244/COJ.2.1.23-28

Abstract

Sea horse Hippocampus spp. is a group of unique marine biota and its distribution is spread all over the world. This study aims to determine the characteristics of seahorse Hippocampus comes from North Bintan waters by looking at the yield and degree of hydrolysis (DH) of the protein hydrolyzate sample. This samples obtained from the catch of fishermen in the North Waters of Bintan Island. The analysis is the measurement of the yield and the degree of hydrolysis. The results obtained from the study that the horse of sea H. comes from the North waters of Bintan shows that the highest yield in the sea horse body is bone that is equal to 43.69%. This proves that the seahorse is one of the ingredients that can be utilized as a further processed dry feed such as in the manufacture of flour and dried products (such as ginseng). As for the degree of hydrolysis generated from the substrate of H. comes a sea horse protein derived from meat and bone have a high value compared to the substrate of sea horse bone meal. Key words: sea horse, yield, degree of hydrolysis, North Waters of Bintan Island
The financial business characteristics of hand line fisheries in the SAP Area of Raja Ampat Islands and the surrounding sea : Karakteristik finansial usaha perikanan pancing ulur di Kawasan SAP Kepulauan Raja Ampat dan laut sekitarnya Muhammad Nur Arkham; Roma Yuli F. Hutapea; Mathius Tiku; Restu Widayaka; Evi Maya Sari
Tropical Fisheries Management Journal Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jppt.v4i2.32660

Abstract

Aktivitas perikanan tangkap di Kawasan Suaka Alam Peraian (SAP) Kabupaten Raja Ampat sebagian besar adalah usaha perikanan skala kecil. Pengembangan usaha alat tangkap pancing ulur menjadi sangat penting untuk pemanfaatan secara berkelanjutan kegiatan perikanan tangkap skala kecil di kawasan konservasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kelayakan usaha perikanan pancing ulur dari aspek finansial dan resiko pengembangannya di Kawasan SAP Kepulauan Raja Ampat dan laut sekitarnya. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian analisis parameter finansial, kriteria investasi dan analisis resiko usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha perikanan pancing ulur di Kawasan SAP Kabupaten Raja Ampat dan laut sekitarnya mendapatkan keuntungan dan layak untuk dikembangkan. Dilihat dari analisis kelayakan finansial usaha dengan nilai keuntungan sebesar Rp. 9.003.171,00, nilai R/C ratio sebesar 1,11 dan nilai payback periode (PP) sebesar 2,95 tahun. Dilihat dari kelayakan investasi menunjukkan bahwa nilai NPV>0, net B/C>1 dan IRR> tingkat suku bunga yang berlaku 5,25%. Dilihat dari resikonya bahwa usaha pancing ulur masuk dalam kategori tidak beresiko untuk dikembangkan. Hasil ini dilihat dari nilai CV (0,2) ≤ 0,5 maka nilai L (8.428.400) ≥ 0, yang berarti perusahaan akan selalu untung atau impas dan tidak mengalami resiko kerugian.
Pembuatan ikan salai Patin di sentra pengolahan hasil perikanan Desa Koto Mesjid, Kampar-Riau Sari, Evi Maya; Fatimah, Siti; Sumawardani, Seri; Princess, Ananda Cleo; Mardaleta, Dania
Jurnal Oase Nusantara Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu ikan asli perairan Indonesia. Pengembangan dalam usaha perikanan budidaya yaitu adalah dengan dilakukan pengolahan sebagai produk usaha agroindustri. Salah satu produk olahan hasil perikanan yang bahan baku utamanya merupakan ikan patin adalah ikan asap (salai). Ikan salai merupakan proses pengawetan ikan dengan menggunakan media asap (pengasapan) yang berasal dari pembakaran kayu atau bahan organik lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pembuatan ikan asap (salai) patin di Sentra Pengolahan Hasil Perikanan. Lokasi penelitian yaitu bertempat di UPT. Pengolahan Dinas Perikanan Kota Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Agustus sampai Oktober Tahun 2021. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif. Salai ikan patin adalah olahan tradisional yang dilakukan secara pengasapan menggunakan tungku. Sebelum ikan diasapi, ikan melewati beberapa tahap, penangkapan, pemetakan, pem-filletan yang menggunakan jenis butterfly, penyiangan, pencucian, penataan, memasukkan ikan dalam tungku, pengemasan, selanjutnya adalah pemasaran.
Penerapan teaching factory pada elemen diversifikasi hasil perikanan dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah kejuruan Mardaleta, Dania; Sari, Evi Maya; Wardiwira, Fath Fadhilah
Jurnal Oase Nusantara Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kurikulum merdeka, Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan termasuk dalam konsentrasi keahlian di program keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Diversifkasi hasil perikanan merupakan salah satu elemen pada mata pelajaran agribisnis pengolahan hasil perikanan yang mempelajari tentang produk olahan diversifikasi yang berbahan dasar ikan. Dalam proses pembelajaran, diharapkan peserta didik mampu menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mengembangkan produksi diversifikasi produk hasil perikanan. Pembelajaran mengenai diversifikasi pengolahan hasil perikanan dapat mengadopsi beragam model pembelajaran, termasuk salah satunya yaitu teaching factory. Teaching Factory adalah model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru dan peserta didik Kesimpulan dari artikel ini adalah penerapan (1) Teaching factory pada elemen diversifikasi hasil perikanan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik karena peserta dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan suasana pembelajaran dibuat seperti di industri sehingga peserta didik mendapatkan banyak pengalaman secara nyata dalam segi pengetahuan maupun praktik. (2) Penerapan teaching factory dalam pembelajaran diversifikasi hasil perikanan dapat memberikan manfaat yang signifikan. Peserta didik dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang berbagai produk perikanan, keterampilan praktis dalam pengolahan ikan, dan kreativitas dalam merancang produk-produk baru. Selain itu, hal ini juga membantu peserta didik mempersiapkan diri untuk berkontribusi dalam industri perikanan dengan beragam keterampilan yang relevan. (3) Pada penerapan teaching factory dalam pembelajaran diversifikasi hasil perikanan dibutuhkan fasilitas dan peralatan yang sesuai, kolaborasi dengan industri perikanan lokal, serta pelatihan guru yang relevan.