Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN DAN PENGOBATAN SKABIES PADA SANTRI DAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN X KABUPATEN LOMBOK TIMUR Savitri, Diana Ayu; Lestari, Dian Fathita Dwi; Noval, Ahmad; Ardini, Auliza Nesty Putri; Aulia, Jumratul; Rahman, M. Tata Aulia; Putra, Muhammad Rizky Anugrah; Fakhira, Nirma Laila; Syahadatina, Rifkah Hashifah; Saskia, Tia; Azharuddin, Lalu Muhammad; Suliartini, Ni Wayan Sri
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v6i3.5758

Abstract

Skabies merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Prevalensi skabies biasanya meningkat 3,6 kali lebih tinggi pada tempat dengan jumlah penghuni padat seperti asrama, panti asuhan, pondok pesantren, dan penjara. Belum pernah ada penyuluhan dan penelitian mengenai skabies di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas NW Desa Sajang, Kecamatan Sembalun. Berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah dan Pemilik Pondok angka kejadian skabies cukup tinggi dan hampir menjangkit seluruh santri. Program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dalam bentuk penyuluhan edukasi kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan memberikan edukasi kepada santri dan santriwati mengenai pencegahan penularan dan pengobatan skabies. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2023. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi yang diikuti oleh 61 peserta dengan rangkaian kegiatan meliputi pre-test, pemutaran video edukasi, gambaran kasus skabies, dan penyampaian materi mengenai skabies. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pre-test dengan instrumen penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta penyuluhan. Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan santri termasuk kategori cukup baik sebanyak 21 orang (34,43%), kurang baik sebanyak 30 orang (49,18%), dan baik sebanyak 10 orang (16,39%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas santri termasuk dalam katagori kurang baik 49,18%. Kata kunci: Skabies, Sajang, Pencegahan, Pengobatan, Pondok Pesantren
EDUKASI PENGOLAHAN PUDING DAUN KELOR SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA PENGENJEK LOMBOK TENGAH Hasina, Raisya; Aini, Siti Rahmatul; Saputra, Yoga Dwi; Andanalusia, Mahacita; Nugrahani, Baiq Dwiyan; Lestari, Dian Fathita Dwi; Arzaqi, Yazid Maula; Nurhidayah, Afifah
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 3 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i3.1720

Abstract

The national government is still addressing stunting as a major problem, including NTB, so it is expected that the stunting problem will be resolved by 2023. But until now, problems related to stunting still occur in Indonesia, especially in NTB. Based on data obtained from the Bonjeruk Health Center, Central Lombok Regency, Pengenjek Village is a village in NTB with the highest stunting rate at 17%. Providing nutritious food is an effort to overcome the problem of stunting in children under five years of age. This activity aims to provide knowledge and skills about moringa pudding processing as an effort to prevent stunting. This activity was carried out in the Pengenjek Village office hall with lecture, discussion and demonstration methods of moringa leaf pudding processing. The targets of this activity are 50 mothers who have children under five years of age and 10 posyandu cadres. There are several stages in this activity, including: preparation stage, delivery of material on stunting and demonstration of making moringa leaf pudding. The preparation stage was carried out by discussing with the Head of Pengenjek Village regarding the place and schedule of implementation. The implementation of the activity was carried out in three sessions. In the first session, namely the delivery of material and discussion. The second session was a demonstration of moringa pudding processing. The third session was a question and answer session and the distribution of door prizes for participants who could answer questions and demonstrate moringa pudding processing.