Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Beberapa karakteristik matriks Riordan dan grup Riordan Yasa, Ray Novita; Hikmah, Ira Rosianal
Unnes Journal of Mathematics Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v10i2.50184

Abstract

Deret pangkat formal dan fungsi pembangkit biasa menjadi alat utama dalam membentuk suatu susunan Riordan. Susunan Riordan akan menjadi dasar pembentukan matriks Riordan, dalam kajian ini hanya akan dibahas matriks Riordan dengan satu fungsi pengali. Makalah ini memberikan bukti-bukti terperinci terkait beberapa karakteristik matriks Riordan yang akan membawa pada bukti pembentukan suatu grup yang disebut grup Riordan. Makalah ini juga membuktikan bahwa subgrup Appell adalah subgrup normal dan memberikan bukti terperinci mengenai pembentukan grup faktor oleh subgrup Appell dari grup Riordan.
IDENTIFIKASI MALWARE ANDROID MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS HIBRID DENGAN DEEP LEARNING Raden Budiarto Hadiprakoso; Nurul Qomariasih; Ray Novita Yasa
Jurnal Teknologi Informasi Universitas Lambung Mangkurat (JTIULM) Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtiulm.v6i2.82

Abstract

Android merupakan sistem operasi mobile yang paling populer digunakan saat ini. Bagaimana pun dibalik kepopuleran ini muncul ancaman penyebaran malware pada platform Android. Pada pertengan tahun 2021 peneliti keamanan dari Quick Heal Security Labs mendeteksi setidaknya ada delapan aplikasi di Google Play Store yang disusupi oleh malware Joker. Malware ini dapat secara sembunyi-sembunyi membuat ponsel korbannya berlangganan dan membayar konten premium tanpa sepengetahuan korban. Untuk itu, deteksi malware Android ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan privasi pengguna. Bagaimana pun karena proses identifikasi malware yang semakin rumit, maka perlu digunakan pendekatan deep learning untuk klasifikasi malware. Makalah ini menggabungkan fitur analisis statis dan dinamis dari aplikasi malware dan aplikasi bukan malware. Fitur dinamis diambil dari panggilan API pada aplikasi sedangkan fitur statis didapatkan melalui permission, system call dan intent. Model deep learning dengan arsitektur LSTM (Long Short-Term Memory) dikembangkan untuk mengidentifikasi malware. Hasil pengujian pada data uji menunjukkan model yang dikembangkan memiliki akurasi 98,7%, recall 97,9% dan presisi 99,6% serta skor F1 98,7%.
FUNGSI WRIGHT SEBAGAI SOLUSI ANALITIK PERSAMAAN DIFUSI-GELOMBANG FRAKSIONAL PADA MEDIA VISKOELASTIS Ray Novita Yasa; Agus Yodi Gunawan
Journal of Fundamental Mathematics and Applications (JFMA) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1661.025 KB) | DOI: 10.14710/jfma.v3i1.7411

Abstract

A fractional diffusion-wave equations in a fractional viscoelastic media can be constructed by using equations of motion and kinematic equations of viscoelasticmaterial in fractional order. This article concerns the fractional diffusion-wave equations in the fractional viscoelastic media for semi-infinite regions that satisfies signalling boundary value problems. Fractional derivative was used in Caputo sense. The analytical solution of the fractional diffusion-wave equation in the fractional viscoelastic media was solved by means of Laplace transform techniques in the term of Wright function for simple form solution. For general parameters, Numerical Inverse Laplace Transforms (NILT) was used to determine the solution.
Analisis Aplikasi Cryptowallet Tiruan Terhadap Indikasi Android Malware Adenta Rubian Qiyas Syahwidi; Setiyo Cahyono; Ray Novita Yasa
Info Kripto Vol 17 No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Siber dan Sandi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56706/ik.v17i1.61

Abstract

Pemanfaatan teknologi smartphone dalam hal ini Android penggunaannya semakin tahun semakin meningkat. Begitu juga dengan perkembangan teknologi padang bidang ekonomi yang dalam hal ini adalah aset kripto. Semakin tahun semakin banyak pemilik aset kripto yang menyimpan aset kriptonya sebagai mata uang digital. Aset tersebut disimpan pada suatu wadah dompet kripto yang salah satunya berbentuk aplikasi android. Meningkatnya penggunaan smartphone tersebut tentunya menimbulkan kecemasan lain bagi pengguna karena adanya pihak yang memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Software developer dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk mengambil keuntungan dengan membuat aplikasi atau software yang berbahaya bagi pengguna. Adanya tiruan aplikasi yang hampir mirip dengan aplikasi aslinya tentunya meresahkan bagi pengguna awam yang kurang tahu mengenai perbedaannya. Bisa saja aplikasi tersebut disisipi oleh suatu code yang berbahaya. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap aplikasi tiruan cryptowallet milik perusahaan MetaMask dengan menggunakan analisis statis dan analisis dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan dampak perilaku bagi pengguna android khususnya pemiliki aset kripto. Dengan adanya penelitian ini dimaksudkan agar menambah informasi dan pengetahuan bagi pengguna khususnya penulis terkait adanya aplikasi tiruan yang beredar di lingkungan umum.
Perbandingan Hasil Prediksi Diagnosis pada Indian Liver Patient Dataset (ILPD) dengan Teknik Supervised Learning Menggunakan Software Orange Hikmah, Ira Rosianal; Yasa, Ray Novita
Jurnal Telematika Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v16i2.402

Abstract

The development of the volume of data every day has resulted in the need for data mining to obtain valuable and meaningful data. There are many data mining software that has been developed, both free and paid. One of the free data mining software is Orange. This software provides modeling, both supervised and unsupervised learning. Orange also provides model evaluation features, such as accuracy, precision, the time required for training and testing, specificity, and other evaluation measures. Therefore, Orange makes it easy for users to perform data mining. One of the users who need Orange is a user with a non-IT background, such as a health user who can make predictions for the diagnosis of a disease. Users do not need to focus on syntax to perform data mining. With Orange, healthcare users can easily and faster predict the diagnosis of the disease. This study uses Indian Liver Patient (ILPD) data from the UCI-Machine Learning Repository. The objective of the diagnosis is to determine whether the patient has a liver disorder or not. The methods that are used in this study are Decision Tree, Random Forest, SVM, Neural Network, Naïve Bayes, k-NN, and Logistic Regression. This study evaluates using a confusion matrix, accuracy level, precision level, training time, and testing time. The results show that the time required for training and testing is relatively short. With the data used, this study has proved that the four best methods based on accuracy are Logistic Regression, Neural Network, Random Forest, and Naïve Bayes.  Perkembangan volume data setiap hari mengakibatkan perlunya data mining untuk mendapatkan data berharga dan berguna. Terdapat banyak data mining software yang telah dikembangkan, baik gratis maupun berbayar. Salah satu data mining software yang gratis adalah Orange. Sofware ini menyediakan pemodelan, baik supervised maupun unsupervised learning. Orange juga menyediakan fitur evaluasi model, seperti akurasi, presisi, waktu yang dibutuhkan untuk training dan testing, spesifisitas, dan ukuran evaluasi lainnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Orange memudahkan pengguna untuk melakukan data mining. Salah satu pengguna yang membutuhkan Orange adalah pengguna dengan latar belakang non-IT, seperti pengguna bidang kesehatan yang dapat melakukan prediksi untuk diagnosis suatu penyakit. Pengguna tidak perlu berfokus pada sintaks untuk melakukan data mining. Dengan Orange, pengguna bidang kesehatan dapat memprediksi diagnosis suatu penyakit dengan lebih mudah dan lebih cepat. Penelitian ini menggunakan data Indian Liver Patient (ILPD) dari UCI-Machine Learning Repository. Targetnya adalah menentukan diagnosis pasien apakah memiliki ganguan hati atau tidak. Metode yang digunakan adalah Decision Tree, Random Forest, SVM, Neural Network, Naïve Bayes, k-NN, dan Regresi Logistik. Penelitian ini melakukan evaluasi dengan menggunakan confusion matrix, tingkat akurasi, tingkat presisi, waktu training, dan waktu testing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk training dan testing terbilang singkat. Dengan data yang digunakan, dalam penelitian ini diperoleh hasil pula empat metode terbaik berdasarkan tingkat akurasi adalah Regresi Logistik, Neural Network, Random Forest, dan Naïve Bayes.
Perbandingan Keamanan Aplikasi Pesan Instan Android Menggunakan MobSF (Mobile Security Framework) Berdasarkan Beberapa Standar yasa, ray novita; Nugraha, Aldi Cahya Fajar
Info Kripto Vol 18 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Siber dan Sandi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56706/ik.v18i1.88

Abstract

Pesan instan berbasis Android secara real-time dengan menggunakan jaringan internet pada smartphone Android untuk berkomunikasi sudah menjadi hal yang lumrah. Hal ini harus dibarengi dengan peningkatan kesadaran akan keamanan informasi oleh pengguna pesan instan untuk meminimalkan potensi pelanggaran privasi dan peretasan akun. Saat ini, rendahnya tingkat kesadaran terhadap keamanan informasi warga dan minimnya informasi terkait tingkat keamanan aplikasi pesan instan berbasis Android di pasaran menjadi tantangan yang harus ditutupi oleh celah tersebut. Untuk menutup permasalahan tersebut, dilakukan analisis perbandingan keamanan aplikasi berbasis Android berdasarkan Standar Verifikasi Keamanan Aplikasi Mobile, NIST SP 800-163 Rev 1 dan Profil Perlindungan NIAP untuk Perangkat Lunak Aplikasi. Analisis yang dilakukan adalah analisis statis terhadap source code aplikasi pesan instan menggunakan MobSF (Mobile Security Framework) terhadap sebelas aplikasi pesan instan berbasis Android yaitu Element, Line, Mesibo, Rocket.Chat, Signal, Skype, Snapchat, Speek!, Telegram, Viber dan WhatsApp. Hasil analisis menunjukkan Speek! mendapatkan skor keamanan tertinggi dibandingkan sepuluh aplikasi lainnya dengan sembilan temuan kerentanan pada Speek!, sedangkan aplikasi pesan instan paling tidak aman adalah Viber dengan 32 kerentanan
Cyber-Risk Management Menggunakan NIST Cyber Security Framework (CSF) dan Cobit 2019 pada Instansi XYZ Julianto, Andhika Sigit; Hikmah, Ira Rosianal; Yasa, Ray Novita
Info Kripto Vol 18 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Siber dan Sandi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56706/ik.v18i2.99

Abstract

Current technological developments trigger companies or organizations to use Information Technology (IT) as a service base and optimize business processes. IT can provide opportunities in the government sector to develop state apparatus through implementing the Electronic-Based Government System (SPBE). Central and Local Government Agencies have implemented SPBE and contributed to the efficiency and effectiveness of government administration. Ensuring the sustainability of SPBE and reducing the impact of risk is the goal of risk management, with a process of identification, analysis, control, monitoring, and evaluation of risks based on risk management determined by the government. XYZ Agency is an agency that operates in the fields of communication and information, coding and statistics. XYZ Agency also implemented an Electronic Based Government System (SPBE). In this study, Cyber-risk management was designed using NIST CSF and COBIT 2019. In designing cyber-risk management, using 6 stages, namely Prioritized and Scope, Orient, Create a Current Profile, Conduct Risk Assessment, Create a Target Profile, and Determine, Analyze, and Prioritize Gaps. In this study, there are 28 assets, 17 threats, 13 vulnerabilities, and 12 controls implemented. With these results obtained 111 risks, there are 35 risks in the high category, 63 risks in the medium category, and 13 risks in the low category. The final result of this research is the preparation preparation of a cyber-risk management design by grouping the recommended actions based on Work Products (WP) and Generic Work Products (GWP) which become a work program for XYZ Agency.
Spaticrypt : Platform Edukasi Kriptografi Berbasis Web dengan Konsep Gamifikasi Capture-the-Flag dan Integrasi Chatbot Kecerdasan Buatan sebagai Asisten Virtual Sugiyarto, Muhammad Faturrohman; Yasa, Ray Novita; Girinoto, Girinoto; Setiawan, Hermawan; Wicaksono, Herlambang Rafli
Info Kripto Vol 19 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Siber dan Sandi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56706/ik.v19i1.120

Abstract

Kriptografi merupakan salah satu implementasi penting ilmu komputer dan matematika yang menjamin keamanan dan privasi data. Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran kriptografi, diperlukan media edukasi yang efektif dan relevan. Aplikasi berbasis web menawarkan kemudahan akses dan penggunaan, serta dapat memberikan representasi autentik dari kasus dunia nyata. Penelitian ini mengusulkan sebuah platform pembelajaran kriptografi berbasis web yang disebut Spaticrypt , yang menggabungkan konsep gamifikasi Capture the Flag (CTF) dan integrasi chatbot berbasis Kecerdasan Buatan (AI) sebagai asisten virtual. Dengan menggunakan Design Research Methodology (DRM), Spaticrypt dirancang untuk membantu pengguna memahami dan mengimplementasikan algoritma kriptografi melalui tantangan interaktif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Spaticrypt secara signifikan meningkatkan pemahaman dan keterampilan pengguna dalam kriptografi, dengan hasil uji T berpasangan menunjukkan yang lebih besar dari nilai (selisih 3,09909874). Selain itu, chatbot terintegrasi memiliki akurasi 0,814, yang dianggap baik oleh uji Cosine Similarity. Ini berarti bahwa chatbot Spaticrypt dapat memberikan jawaban yang relevan terhadap pertanyaan pengguna yang terkait dengan aplikasi.