Perkembangan komunitas e-sport sebagai bagian dari transformasi gaya hidup digital menimbulkan risiko gangguan metabolik akibat pola hidup sedentari dan konsumsi makanan tinggi kalori. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi gangguan gizi dalam komunitas e-sport serta menilai dampak edukasi gizi terhadap peningkatan pemahaman peserta mengenai pola hidup sehat. Kegiatan dilaksanakan pada 27 Mei 2025 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, menggunakan pendekatan partisipatif melalui pengukuran status gizi menggunakan indikator antropometri (IMT, LiLA, dan lingkar perut), dilanjutkan dengan edukasi gizi interaktif. Hasil menunjukkan bahwa 38,9% responden memiliki status gizi normal, 44,5% mengalami obesitas, 5,6% overweight, dan 11,1% underweight. Berdasarkan pengukuran lingkar perut, 33,3% peserta teridentifikasi mengalami obesitas abdominal, sementara 5,6% terindikasi mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) berdasarkan LiLA. Edukasi yang diberikan terbukti meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya konsumsi makanan seimbang, aktivitas fisik teratur, dan penerapan gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko gangguan metabolik, seperti obesitas dan sindrom metabolik. Kegiatan ini menunjukkan bahwa intervensi gizi berbasis komunitas memiliki potensi signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku sehat pada kelompok masyarakat digital, serta perlu dilanjutkan secara berkelanjutan untuk mencegah masalah kesehatan metabolik di masa mendatang.