Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON KARAKTERISTIK MENGGUNAKAN SEMEN OPC TYPE I, PPC DAN PCC Samsuardi - Batubara; Wanapri Pangaribuan
Jurnal Insinyur Profesional Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Insinyur Profesional Vol 3 No 1
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v3i1.42996

Abstract

Cement is the primary material in the manufacture of concrete. In Indonesia, several types of cement are available, namely OPC, PCC, and PPC cement. OPC cement is the predominantly most common and used, whereas PCC and PPC cement were introduced later. The application of OPC cement is more commonly used, and recommended by planners in work plans and specifications document. Based on this, a comparative study of the characteristic compressive strength of concrete was carried out using OPC Type 1 cement, PCC, and PPC cement. This research aims to determine the possibility of using PCC (Portland Composite Cement) and PPC (Portland Pozollan Cement) in construction work. The research was carried out experimentally by making test specimens in the laboratory using OPC, PPC, and PCC cement for 2 (two) designed characteristic compressive strength f'c=20.75 MPa and f'c=24.90 MPa. The Job mix design for the two f'c strength design was based on SNI 7656:2012. The result shows that the characteristic compressive strength of concrete using Andalas cement (OPC) increased by 122% and 125%, and PCC cement from Padang cement increased by 107% and 118%. Meanwhile, the Bima cement type (PPC) did not reach the designed compressive strength, as it reached only 89% of the design compressive strength.Keywords : Concrete, Cemen, OPC, PPC, PCC
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON KARAKTERISTIK MENGGUNAKAN SEMEN OPC TYPE I, PPC DAN PCC Batubara, Samsuardi -; Pangaribuan, Wanapri
Jurnal Insinyur Profesional Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Insinyur Profesional Vol 3 No 1
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v3i1.42996

Abstract

Cement is the primary material in the manufacture of concrete. In Indonesia, several types of cement are available, namely OPC, PCC, and PPC cement. OPC cement is the predominantly most common and used, whereas PCC and PPC cement were introduced later. The application of OPC cement is more commonly used, and recommended by planners in work plans and specifications document. Based on this, a comparative study of the characteristic compressive strength of concrete was carried out using OPC Type 1 cement, PCC, and PPC cement. This research aims to determine the possibility of using PCC (Portland Composite Cement) and PPC (Portland Pozollan Cement) in construction work. The research was carried out experimentally by making test specimens in the laboratory using OPC, PPC, and PCC cement for 2 (two) designed characteristic compressive strength f'c=20.75 MPa and f'c=24.90 MPa. The Job mix design for the two f'c strength design was based on SNI 7656:2012. The result shows that the characteristic compressive strength of concrete using Andalas cement (OPC) increased by 122% and 125%, and PCC cement from Padang cement increased by 107% and 118%. Meanwhile, the Bima cement type (PPC) did not reach the designed compressive strength, as it reached only 89% of the design compressive strength.Keywords : Concrete, Cemen, OPC, PPC, PCC
POTENSI LIKUIFAKSI PEMBANGUNAN MENARA MESJID AGUNG KISARAN Datubara, Rudolf Kennorton Raymundus; Siregar, Batumahadi; Batubara, Samsuardi; Ginting, Martinus
Jurnal Insinyur Profesional Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Insinyur Profesional
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLiquifaksi yang terjadi pada gempa Palu Tahun 2018 menunjukkan  betapa berbahanya liquifaksi, liquifaksi bukan sekedar mengakibatkan kegagalan struktur tapi lebih dari itu berubahnya peta lahan sekitar lokasi terjadinya liquifaksi.   Mengingat resiko gempa Indonesia sangat besar maka potensi liquifaksi menjadi keharusan untuk di kaji sebelum kontruksi dilaksanakan untuk meminimalkan terjadinya keruntuhan stuktur. Makalah ini menyajikan analisa potensi likuifaksi menggunakan data Standar Penentration Test (SPT) pada perencanaan Menara Mesjid Agung yang berlokasi di Kisaran Sumatera Utara. Analisa menentukan layer tanah yang terlikuifaksi dilakukan dengan cara simplified procedure method. Hasil Analisa menunjukkan ditemukanya potensi liquifaksi pada kedalaman 4.0 “ 12.0 m dengan tingkat liquifaksi menengah hingga tinggi. Dengan adanya potensi liquifaksi tersebut maka friksi untuk perhitungan daya dukung pondasi tiang pada kedalaman tersebut adalah nol.Kata Kunci : liquifaksi, gempa, SPT, simplifiedABSTRACTLiquifaksi yang terjadi pada  gempa Palu Tahun 2018 menunjukkan  betapa berbahanya liquifaksi, liquifaksi bukan sekedar mengakibatkan kegagalan struktur tapi lebih dari itu berubahnya peta lahan sekitar lokasi terjadinya liquifaksi.   Mengingat resiko gempa Indonesia sangat besar maka potensi liquifaksi menjadi keharusan untuk di kaji sebelum kontruksi dilaksanakan untuk meminimalkan terjadinya keruntuhan stuktur. Makalah ini menyajikan analisa potensi likuifaksi menggunakan data Standar Penentration Test (SPT) pada perencanaan Menara Mesjid Agung yang berlokasi di Kisaran Sumatera Utara. Analisa menentukan layer tanah yang terlikuifaksi dilakukan dengan cara simplified procedure method. Hasil Analisa menunjukkan ditemukanya potensi liquifaksi pada kedalaman 4.0 “ 12.0 m dengan tingkat liquifaksi menengah hingga tinggi. Dengan adanya potensi liquifaksi tersebut maka friksi untuk perhitungan daya dukung pondasi tiang pada kedalaman tersebut adalah nol. Keywords: liquifaksi, gempa, SPT, simplified
Pengaruh Lubang Pada Kolom Akibat Gaya Aksial Tekan Batubara, Samsuardi; Manik, Danastasia
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 1 No 1 (2018): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2287.998 KB) | DOI: 10.54367/jrkms.v1i1.202

Abstract

This research aims to investigate the effect of hole in reinforced concrete on column capacity, particularly in carrying axial forces. Tests were performed by applying axial forces on two types of sample: with-hole and without-hole. The ultimate load obtained from both type of samples was compared to determine the effect of the hole in the concrete specimen. Four samples were made, namely: no-hole in sample; hole sized 1” (2.25% of sample gross weight); sized 1¼” (3.52%); sized 1½” (5.067%). The dimension of the sample is 15x15cm, and 150cm height. These four samples are reinforced with 4D10 and shear reinforcement of ϕ6. Testing equipment used in this research is jack hydraulic with capacity of 200 tons. Based on theoretical calculation, capacity degradation caused by hole inside a column is not significant. However, our test results show that axial capacity of the colum is significantly affected by the given hole. Sample with 3.52% of sample gross weight suffered a 20.76% degradation, and sample with 5.067% of sample gross weight suffered a 33.27% degradation.
Perencanaan Jembatan Beton Prategang Dengan Bentang 24 Meter Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Batubara, Samsuardi; Simatupang, Larno
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 1 No 2 (2018): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.493 KB) | DOI: 10.54367/jrkms.v1i2.280

Abstract

Bridge is used to connect divided road sections, which are seperated by obstacles such as deep valley, river, lake, irigation canals, railway, and also grade seperated roadway. The construction of a bridge must comply with several requirements namely stiffness, deflection, and load bearing requirement. This research is a structural analysis and design of prestressed concrete girder beam with 24m length and 6.5m width. Working loads are dead load (MS), additional dead load (MA), vehicle load (TD), braking load (TB), pedestrian load (TP), and wind load (EW). Internal forces are obtained using Finite Element Method in SAP2000 nonlinear. Design of the bridge structure follows the national standar SNI 1725:2016 and RSNI T-12-2004. Result of structural design and analysis of the prestressed concrete girder beam uses 4 prestressed beam (160cm height, 1.83m distance between beam), 20cm bridge slab, and diaphragm with the dimension of 20x165x125cm . The number of tendon used in the design is 3, and each tendon comprises of 12 strand. The amount of prestressed force caused by jacking is Pj=5351.30 kN with loss prestress 24.52%. Deflection caused on the prestressed beam is dmaks = 12.6 mm (<dijin =80 mm), and occuring stress is 8696 kPa (< allowed stress 18675 kPa).
Pengujian Peningkatan Kapasitas Lentur dengan Penambahan Dimensi pada Sisi Bawah dan Atas Balok Beton Bertulang Batubara, Samsuardi; Ginting, Martius; Siregar, Francois
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 4 No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/jrkms.v4i2.1384

Abstract

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan kapasitas lentur pada balok beton bertulang yang diperkuat dengan menambah dimensi balok pada sisi bawah dan sisi atasnya. Kami menggunakan 3 buah benda uji balok beton bertulang dengan dimensi 150 mm x 200 mm bentang 3000 mm. Benda uji pertama adalah tanpa perkuatan, yang kedua adalah diperkuat dengan menambah dimensi pada sisi bawah, dan yang ketiga adalah diperkuat dengan menambah dimensi pada sisi atas. Dengan penambahan dimensi sebesar 150 mm x 100 mm bentang 3000 mm, dimensi benda uji perkuatan menjadi 150 mm x 300 mm bentang 3000 mm. Pemberian beban untuk benda uji tanpa perkuatan dilakukan dengan jack hidraulic pada tengah bentang dan dibebani hingga benda uji runtuh. Sementara, untuk benda uji dengan perkuatan pemberian beban dilakukan dengan dua tahap. Hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk benda uji dengan penambahan dimensi pada sisi bawah balok beton bertulang, kapasitas lentur meningkat sebesar 211,84 %. Sedangkan, untuk benda uji dengan penambahan dimensi pada sisi atas kapasitas lentur meningkat sebesar 192,98 % terhadap benda uji tanpa perkuatan. Berdasarkan peningkatan lentur tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan dimensi pada sisi bawah balok maupun pada sisi bawah balok beton bertulang aman untuk dilakukan.
Analisis Pengaruh Pemberian Gaya Prategang Pada Struktur Jembatan Gelagar Baja Komposit Zebua, Beatrix; Batubara, Samsuardi; Ginting, Martius
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 5 No 1 (2022): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/jrkms.v5i1.1798

Abstract

Pemberian gaya prategang umumnya dilakukan pada jembatan komposit dengan girder beton pracetak dan pelat lantai beton yang di cor secara in-situ. Mengingat berat girder relatif besar maka erection girder membutuhkan alat berat dengan kapasitas besar dan harus dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak mengalami kerusakan dan kegagalan struktur. Mempelajari hal tersebut karya ilmiah ini menganalisis jembatan komposit prategang dengan mengganti girder pracetak dengan profil baja dengan harapan dapat mereduksi berat sendiri girder, mudah dalam pelaksanaan dan lebih ekonomis. Pemberian gaya prategang pada jembatan komposit dimaksudkan untuk memberikan momen balance pada jembatan komposit sehingga dapat mereduksi momen kerja yang bekerja yang dengan sendirinya akan mereduksi tegangan-tegangan yang bekerja pada struktur jembatan. Analisa pemberian prategang pada jembatan komposit dilakukan dengan tegangan ijin kerja atau Allowable Stress Design. Jembatan komposit yang dianalisis adalah jembatan kelas I bentang 30 m dengan lebar jembatan 9 m dengan jarak gelagar 1,25 m, selanjutnya diberi gaya prategang. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan kapasitas lentur jembatan komposit dengan gaya prategang meningkat sebesar 33,64%, sementara efisiensi profil baja pada jembatan komposit dengan pemberian gaya prategang sebesar 49,74 %.
Aplikasi Metode Perfomance Based Design dalam Evaluasi Kinerja Struktur Bangunan Beton 6 Lantai Surbakti, Arie Sempana; Ginting, Martius; Batubara, Samsuardi
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 6 No 2 (2023): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/jrkms.v6i2.3015

Abstract

Indonesia sering mengalami aktivitas gempa bumi karena posisinya yang berada dalam jalur gempa pasifik (Circum Pasific Earthquake Belt) dan jalur gempa Asia (Trans Asiatic Earthquake Belt). Saat terjadi gempa, sangat penting bahwa bangunan dapat menahan gaya-gaya gempa hingga tingkat tertentu tanpa mengalami kerusakan signifikan pada elemen struktural maupun non-strukturalnya. Metode Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan pendekatan baru dalam desain struktural berbasis kinerja untuk ketahanan gempa pada bangunan. Dalam penelitian ini, gedung perkantoran di Medan dievaluasi sesuai kriteria kinerja Life Safety (ATC-40). Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ETABS untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada elemen-elemen struktural dan untuk mengevaluasi perilaku struktural melalui analisis non-linear pushover. Selain itu, perbandingan respons gempa dilakukan antara metode DDBD dan pedoman peraturan yang diatur dalam SNI 1726:2019. Hasil evaluasi untuk gedung perkantoran menunjukkan tingkat kinerja sebesar 0,022 dalam arah X dan 0,019 dalam arah Y, dengan batasan kinerja life safety ditetapkan pada 0,02. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa gedung-gedung tersebut melebihi batasan kinerja life safety dalam arah X, sementara menunjukkan perilaku yang sesuai dengan target kinerja dalam arah Y.
Uji Permeabilitas Tubuh Bendung dengan Metode Uji Packer Tunggal (Studi Kasus: Bendung PLTM XYZ) Batubara, Samsuardi; Tarigan, Simon Dertha; Sari, Rina Firlia
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 8 No 1 (2025): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/jrkms.v8i1.4874

Abstract

Penentuan kekedapan tubuh bendung dapat dilakukan melalui beberapa metode, seperti Uji Lugeon (Packer Test) sesuai SNI 03-2411-2008, Uji Lefranc untuk tanah, serta pengukuran elevasi muka air tanah menggunakan piezometer. Evaluasi pada Bendungan PLTM XYZ dilakukan melalui 7 titik pengeboran dan 1 lubang uji (check hole) hingga kedalaman 20 m. Hasil Packer Test menunjukkan variasi tingkat permeabilitas: beberapa titik menunjukkan permeabilitas rendah, sedangkan lainnya mengalami water losses (kebocoran), seperti pada BH-P1 (10–12 m), BH-P2, BH-S1 (0–4 m), BH-T2 (4–8 m), BH-T3 (0–14 m), dan BH-CH1 (0–8 m, 12–16 m). Titik-titik dengan water losses mengindikasikan adanya jalur aliran air yang berisiko terhadap stabilitas bendung. Berdasarkan hasil tersebut, direkomendasikan pelaksanaan perkuatan dengan metode grouting di seluruh titik uji untuk meningkatkan kekedapan, dengan target nilai Lugeon Unit (LU) < 3.
Daya Dukung Pondasi Berdasarkan Penyelidikan Tanah pada Perencanaan Bangunan Gedung Rumah Bina Besitang Sitohang, Andar; Batubara, Samsuardi; Sitohang, Oloan; Hutagalung, Piter L.
Action Research Literate Vol. 8 No. 8 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i8.520

Abstract

Penyelidikan tanah dimaksudkan untuk mengetahui stratifikasi tanah, karateristik tanah,  kondisi geologi, dan untuk menetukan daya dukung tanah sehingga  penyelidikan tanah sangatlah penting dan mutlak dilakukan sebelum pembangunan konstruksi dilaksanakan. Tujuan penyelidikan tanah adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi lapisan tanah dan parameter tanah. Daya dukung pondasi dapat diperoleh berdasarkan hasil pengujian Cone Penetration Test (CPT), sondir dan pengujian laboratorium l sampel bor tangan (Hand Auger). Hasil yang didapat pada penyelidikan tanah, muka air tanah berdasarkan hasil hand boring ditemukan pada kedalaman 0.30 m di bawah permukaan tanah, informasi ini penting untuk pelaksanaan penggalian pondasi. Sistem pelapisan tanah di lokasi terdiri dari lempung dan lempung berpasir. Sedangkan berdasarkan cone penetration test, cpt  dengan menganggap untuk tanah keras nilai perlawanan penetrasi konus lebih besar atau sama dengan 150 kg/cm2, tanah keras ditemukan pada kealaman 5.00 – 6.0m dan berdasarkan bgeban yang bekerja dan daya dukung tanah yang diperoleh maka untuk proyek disarankan menggunakan pondasi tiang pancang mini pile pada kedalaman 6.00 m dari permukaan tanah.