Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN CEPAT DASAR BERBICARA ARAB DI MAJLIS DIKDASMEN PCM MATRAMAN akbar, Doni Wahidul; Agustini, Vilya Dwi
Ahmad Dahlan Mengabdi Vol 3 No 1 (2024): ABADI : Jurnal Ahmad Dahlan Mengabdi Edisi Maret 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58906/abadi.v3i1.123

Abstract

Bahasa Arab mempunyai dua dialek yaitu bahasa Arab Fushah dan Arab Ammiyah. Bahasa Arab Fushahh merupakan bahasa yang digunakan dalam Al-Qura‟n, al- Hadis dan pada karya tulis ilmiah. Bahasa Arab Fushahh sudah menjadi bahasa internasional yang diresmikan pada 18 Desember 1973 oleh UNESCO (United Nation Education, Scientific and Cultural Organization). Bahasa Arab fusha (ragam standar) adalah bahasa yang digunakan dalam Al-Qur-an, situasi-situasi resmi, penggubahan puisi, penulisan prosa dan juga ungkapan-ungkapan pemikiran (tulisan-tulisan ilmiah). Bahasa Arab fusha ini juga biasa digunakan dalam bahasa pengantar resmi di kampus kampus atau Universitas - Universitas Islam di Timur Tengah. Sedangkan bahasa Arab ‘ammiyah (ragam non standar) adalah ragam bahasa yang digunakan untuk urusan - urusan biasa sehari-hari. Di negara-negara Arab yang terbentang dari teluk persia hingga laut mediteranian terdapat aneka ragam dialek amiyah (ragam non-standar) yang masing-masing memiliki perbedaan fonetik, kosakata, dan strukturnya. Bahasa Arab ‘âmiyah berbeda dengan Arab fushhâ. Perbedaan ini terjadi pada aspek fonetis dan pilihan kata. Pada tataran pilihan kata, misalnya ثلاثة أسابي مدة إقامتي هنا (muddatu iqâmtî huna tsalâtsatu asâbî’: I’m here for three weeks). Kalimat tersebut dalam ‘âmiyah Mesir diungkapkan أنا هنا ثلاثة أسابي (ana hina talâtasâbi’), dan dalam Gulf Arabic diungkapkan مدة ثلاثة أسابي أنا هنا (ana hina mudah tsalâtha asâbi’), sedangkan dalam Levantine Arabic diungkapkan أنا هون لثلاثة أسابيع (ana hoon li talâti esâbi’). Minimnya pengetahuan satri/siswa di Indonesia tentang bahasa Ammiyah hal itu berdampak butuhnya pelatihan terhadap siswa dengan tema “Pelatihan berbicara bahasa Arab dengan cepat di Majlis Dikdasmen PCM Matraman. Kegian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pertama, pengenalan kaidah-kaidah yang terdapat pada bahasa Arab. Kedua, berbicara bahasa Arab Arab dengan kaidah-kaidah yang sudah dipelajari oleh para guru. Ketiga, pelatihan menulis kaidah bahasa Arab dengan kaidah-kaidah yang sudah diberikan. Pelatihan ini berguna untuk para guru untuk menjadi bahan ajar di sekolah.
Syntactic Analysis of Qowaid Harfu Maa in the Qur'an Surah Al-Kahfi Fidiyawati, Avelia; Akbar, Doni Wahidul
Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol 11 No 2 (2024): TARBIYAH WA TA'LIM July 2024
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/twt.v11i2.8798

Abstract

Kajian sintaksis terhadap Al-Quran merupakan salah satu bidang yang menarik untuk dieksplorasi, terutama dalam konteks analisis qowaid harfu maa. QS. Al-Kahfi menjadi salah satu fokus utama dalam analisis ini karena terdapat ayat-ayat yang memuat konstruksi bahasa yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan qowaid harfu maa dalam QS. Al-Kahfi dengan pendekatan sintaksis. Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan sintaksis, dimana ayat-ayat yang memuat konstruksi harfu maa dianalisis secara mendalam dari segi struktur kalimat, hubungan antarklausa, dan makna yang tersirat. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan harfu maa dalam QS. Al-Kahfi sangatlah beragam dan memiliki kedalaman makna yang mendalam. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif analisis isi karena dipelajari berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti tanpa menggunakan metode statistik. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan Kitab Terjemah Tafsir Jalalain, Aplikasi الباحث القرآني dan ayat-ayat dari surat Al-Kahfi yang bermakna harfu maa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam QS. Al-Kahfi terdapat harfu maa isim yang mengandung harfu Maa Isim Maushul terdapat 19 lafadz, harfu Maa Isim Istifham terdapat 1 lafadz, harfu Maa Isim Syartiyah terdapat 1 lafadz, dan harfu Maa Isim Masdariyah terdapat 3 lafadz serta Maa harfu yang mengandung Maa Nafi terdapat 14 lafadz dan Maa Zaidahterdapat 2 lafadz. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman lebih lanjut tentang struktur bahasa Arab dalam Al-Quran serta mendukung perkembangan metodologi analisis sintaksis dalam kajian Al-Quran.
Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS): Pengaruh Bahasa Arab Siswa terhadap Kemampuan Menulis Qowiyah, Nauroh; Akbar, Doni Wahidul
Ta'limi | Journal of Arabic Education and Arabic Studies Vol. 4 No. 1 (2025): Ta'limi
Publisher : STAINI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/tlmi.v4i1.213

Abstract

One of the most crucial language abilities is writing. Nonetheless, a lot of students still struggle with writing in Arabic, particularly when it comes to word or phrase construction. This challenge is frequently brought on by language gaps, a lack of knowledge of writing conventions, and structural discrepancies between Arabic and Indonesian. The Structure Analytic Synthetic (SAS) approach is seen to be a good way to get better at writing. The purpose of this study is to ascertain how the SAS approach has affected the writing abilities of seventh-grade students at SMP Muhammadiyah 35 Jakarta. This study employs a pre-experimental design and a quantitative methodology. 16 pupils from class VII 1 are the study's subjects. Written tests were used to collect data both before and after the treatment (pre-test and post-test). The study's findings demonstrate that when the SAS approach was used, pupils' writing abilities significantly improved. Compared to the average pre-test score of 65.81, the average post-test score is higher at 86.43. The significance threshold of 0.05 is exceeded by the paired sample t-test's significance value of 0.001. The SAS approach has been shown to be successful in improving pupils' Arabic writing abilities. Arabic language instructors can use the study's findings as a guide for choosing efficient teaching strategies to help their students become better writers.
Dalam IDEOLOGI PENDIRIAN ORGANISASI MUHAMMADIYAH DALAM NASKAH "MA HUWA ASASUL JAMIATUL MUHAMMADIYAH": Naskah “Ma Huwa Asasul Jamiatul Muhammadiyah” Akbar, Doni Wahidul; Liza, Fitri; Hakim, Ahmad Luqman; Doni Wahidul Akbar
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 22 No 2 (2024): Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 22 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31291/jlka.v22i2.1184

Abstract

The Muhammadiyah organization was founded with the slogan of renewal and modernization. These two slogans make Muhammadiyah different from other organizations. The text "Ma Huwa Asasu Jam'iatul Muhammadiyah" explains Ahmad Dahlan's sermons and describes the basis and concerns of Ahmad Dahlan regarding the condition of Muslims who deviate from the teachings of the Qur'an and Hadith. This study used the paradigm of philology and hermeneutics as a humanities science, namely, a science that carries out a hermeneutic function by correcting texts as social discourse. Text analysis, especially single manuscript editions, uses descriptive analysis methods. The handling of the text "Ma Huwa Asasul Jamiatul Muhammadiyah" requires careful content analysis by considering various specific cases in the text and the nature of its intertextuality. This study found three major principles of Ahmad Dahlan's ideology. First is the ideology of the Muhammadiyah organization. Second, Ahmad Dahlan's reasons for establishing Muhammadiyah. Third, Ahmad Dahlan's message to the people of Pekajangan, Pekalongan, Central Java. This research aims to provide information about the founding of the Muhamadiyah organization contained in the text. Then, it examines in depth how Ahmad Dahlan's ideology established the Muhammadiyah organization. In addition, it reveals the implied content of Ahmad Dahlan's sermon. This is necessary so that the cadres and the people understand the embryo of the Muhammadiyah organization.