Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Comparison of Laboratory Examination Results and Clinical Manifestations In Post Chemotherapy Folfox Regimens and Capeox Regimens In Colorectal Cancer Patients at Ibnu Sina Educational Hospital Umi Wakaf Foundation Macassar Jannah, Miftahul; Rijal, Syamsu; Aulia, Nur; Julyani, Sri; Erida Hasbi, Berry
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 5 No. 1 (2025): February 2025 (Indonesia - Turkey - Malaysia - Australia - Iran)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v5i1.363

Abstract

Colorectal cancer (CRC) is the fourth leading cause of death in the world, often associated with an unhealthy diet, including low consumption of fruits, vegetables, and fiber, and high intake of red meat. This study aims to compare the results of laboratory examinations and clinical manifestations in patients undergoing chemotherapy using Folfox and CapeOX regimens at Ibnu Sina Teaching Hospital, UMI Waqf Foundation, Makassar. The method used was descriptive design with cross-sectional approach and purposive sampling technique. The results showed that in Folfox regimen chemotherapy patients, there were 90.9% with low erythrocytes and 95.5% with low hemoglobin, while in CapeOX regimen, 59.1% of patients had low erythrocytes. Of the 22 patients in each regimen, 14 patients (Folfox) and 9 patients (CapeOX) reported complaints. Comparison of leukocyte examination between the two regimens showed a significant association with a p-value of 0.044 (p<0.05), while examination of erythrocytes, platelets, hemoglobin, blood sugar, and clinical manifestations did not show a significant association (p>0.05). This study provides insight into the impact of each chemotherapy regimen on the patient's condition.
Literature Review : Efek Pemberian Jahe (Zingiber Officinale) Terhadap Reinfeksi Covid-19 Tritiro Pasigai, St Ramadina Puteri; Wahyu, Sri; Erida Hasbi, Berry; Pandu Wiryansya, Edward; Royani, Ida
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.7677

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa akitf jahe (Zingiber Officinale) terhadap penderita COVID-19, dan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan jahe (Zingiber Officinale) di Indonesia, khususnya terhadap penderita COVID-19. Jenis penelitian ini adalah literature review. Literature terdiri dari, jurnal ilmiah terakreditasi internasional, jurnal ilmiah terakreditasi nasional, sitasi tulisan dosen berupa penelitian, tinjauan pustaka, laporan kasus, Referensi Clinical Key, Referensi Wellness, Text book, dan Procedingbook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jahe mengandung lebih dari 400 senyawa berbeda, namun efek farmakologis jahe sebagian besar disebabkan oleh senyawa terpene dan fenoliknya.  Kandungan terpene pada jahe antara lain zingiberene, bisabolene, farnesene, sesquiphellandrene, limonene, cineole, linalool, borneol, geranial dan curcumene. Berdasarkan beberapa jurnal yang telah dikaji, dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi jahe (zingiber officinale) dapat memberikan efek penghambatan langsung dan tidak langsung pada siklus hidup virus, termasuk pengikatan, pemasukan, replikasi, pengemasan dan perakitan, mungkin melalui interaksi dengan protein dan enzim kunci virus. Jahe dapat memengaruhi proses fundamental utama yang berperan dalam patogenesis COVID-19 karena sifat anti-virus, anti-inflamasi, imunomodulator, dan antioksidannya.
Karakteristik Faktor Risiko Terhadap Kejadian Fraktur Femur di Rs Ibnu Sina Makassar Tahun 2021-2022 Cahyani, Nafila; Wahyu, Sri; Erida Hasbi, Berry; Harahap, Muh. Wirawan; Mula Putra, Fadil
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.7688

Abstract

Latar Belakang: Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang akibat trauma kecelakaan lalu lintas dan osteoporosis. Data WHO menunjukkan tingginya angka kematian dan kejadian fraktur akibat kecelakaan lalu lintas terutama pada ekstremitas bawah yang memiliki  dampak signifikan terhadap rawat inap dan operasi. Tujuan: Mengetahui karakteristik faktor risiko terhadap kejadian fraktur  femur di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2021-2022. Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari pasien fraktur femur di RS. Ibnu Sina Makassar Tahun 2021-2022 dengan total sampel sebanyak 24 sampel. Hasil: Penelitian ini melibatkan analisis data 24 pasien dengan fraktur femur dengan distribusi usia terbanyak terjadi pada kelompok >65 tahun 8 pasien (33,33%). Mayoritas pasien adalah perempuan 16 pasien (66,67%). Seluruh kasus fraktur termasuk jenis terbuka (100%) dan fraktur proksimal femur merupakan lokasi paling umum melibatkan 17 pasien (73,83%). Durasi masa rawat inap terbanyak terdistribusi antara 4-6 hari dan >10 hari masing- masing melibatkan 8 pasien (33,3%). Sebanyak 16 pasien (66,67%) tidak memiliki riwayat medis yang signifikan. Kesimpulan: Fraktur femur cenderung terjadi pada kelompok usia di atas 65 tahun dengan mayoritas pasien perempuan. Jenis fraktur yang umumnya terjadi adalah fraktur terbuka dan lokasi paling umum berada pada bagian proksimal femur. Durasi masa rawat inap bervariasi antara 4-6 hari dan lebih dari 10 hari dan sebagian besar pasien tidak memiliki riwayat medis yang signifikan.