Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI STABILITAS SEDIAAN HAIR TONIC KOMBINASI EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amarillyfolius) DAN HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) Septiani, Gina; Nofriyaldi, Ali; Endah, Srie Rezeki Nur
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.089 KB) | DOI: 10.22487/htj.v7i1.154

Abstract

Salah satu tanaman yang secara empiris dapat dimanfaatkan sebagai perawatan rambut adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) dan pegagan (Centella asiatica). Produk kosmetik di pasaran kebanyakan berasal dari produk sintetis berpotensi menyebabkan efek samping seperti pruritus dan iritasi lokal. Bentuk sediaan hair tonik dipilih karena sediaan ini cocok untuk penggunaan topikal pada rambut, lebih mudah pengaplikasiannya dan tidak lengket dibandingkan dengan sediaan semisolid. Penelitian ini bertujuan untuk menguji stabilitas sediaan hair tonic kombinasi ekstrak pandan wangi dan herba pegagan. Formula kombinasi yang digunakan yaitu perbandingan pandan wangi dan pegagan F 1 (kontrol), F II (2:3), F III (2,5:2,5), F IV (3:2). Pengujian stabilitas secara cycling test menunjukan secara oranoleptik semua formula baik, nilai uji pH antara 5,57-6,16, nilai uji viskositas 2,63-2,83 cps. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua formula kombinasi ekstrak pandan wangi dan herba pegagan memenuhi uji stabilitas
Effect of Different Extraction Method on Total Flavonoid Contents of Sansevieria trifasciata P. Leaves Extract: Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Terhadap Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata P. Septiani, Gina; Susanti, Susanti; Sucitra, Fitria
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 7 No. 2 (2021): (October 2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24428744.2021.v7.i2.15573

Abstract

Sanseviera leaves (Sansevieria trifasciata P.) is a plant that contains flavonoids. Flavonoid in the health sector act as antibacterial, antioxidant, anti inflammatory and anti diabetic. The extraction method will determine the amount of substance on the plant extract. The purpose of this study was to determine the effect of different extraction method on total flavonoid contents of sansevieria leaves extract. The method used is an experimental by comparing meceration and soxhletation extraction method to the total flavonoid contents of sansevieria leaves extract using UV-Vis spectrophotometric. The results showed that the total flavonoid contents of the maceration extraction method was 13.934 mgQE/g or 1.39% higher than the soxhlet extraction method of 8.117 mgQE/g or 0.81%. The results of statistical tests showed that significant value of 0.001 (p<0.05), means that there is a significant effect between the contents of total flavonoids in maceration and soxhlet extraction methods.
Karakteristik Parameter Mutu Ekstrak Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del) Dan Penetapan Kadar Flavonoid Berdasarkan 3 Tempat Tumbuh Hakim, Sidiq Alimul; Septiani, Gina; Endah, Srie Rezeki Nur
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 2 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i2.389

Abstract

Pendahuluan: Daun Afrika, dengan nama latinnya Vernonia amygdalina Del, adalah salah satu tanaman obat yang digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit di berbagai belahan dunia. Telah dilaporkan bahwa tanaman Vernonia amygdalina Del digunakan untuk pengobatan diabetes, demam kuning, disentri, sembelit, malaria dan sakit perut di Afrika dan Asia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik parameter mutu ekstrak dan analisis kadar flavonoid daun afrika (Vernonia amygdalina Del) berdasarkan 3 tempat tumbuh. Metode: Penelitian yang dilakukan tahapannya meliputi, Pengumpulan daun Afrika yang diambil dari 3 daerah berbeda yaitu dari daerah Padaherang, Dayeuh Luhur Dan Patimuan. Determinasi tanaman daun Afrika dilakukan di Laboratorium Universitas Padjajaran Bandung. Pembuatan simplisia dilakukan sesuai dengan tahapan standar. Skrining Fitokimia yang dilakukan untuk melihat secara kuantitatif senyawa yang terkandung di dalam ekstrak yaitu pengujian senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid, dan polifenol. Pembuatan ekstrak daun afrika menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi. Dan untuk penetapan kadar flavonoid menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Kesimpulan: Dapat diperoleh nilai standarisasi ekstrak yaitu berbentuk ekstrak kental, berwarna hijau kehitaman, berbau khas, dan berasa pahit. Kadar senyawa yang larut air dari wilayah Padaherang 13,6%, Patimuan 12,6% dan Dayeuh Luhur 15,4%. Kadar senyawa larut etanol dari wilayah Padaherang 29,6%, Patimuan 22,7% dan Dayeuh Luhur 33,0%. Hasil kadar kandungan flavonoid total ekstrak yaitu untuk wilayah Padaherang 53,83 mg QE/g, Dayeuh luhur 28,83 mg QE/g, dan Patimuan 23,83 mg QE/g.