Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Code Mixing Between Sellers and Buyers in Traditional Stalls Andriyani, Anak Agung Ayu Dian; Ardiantari, Ida Ayu Putri Gita; Nurita, Wayan; Sulatra, I Komang; Hajimia, Hafizah
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KREDO VOLUME 6 NO 1 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v6i1.8913

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan campur kode yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ketika terjadi transaksi antara penjual dan pembeli di warung tradisional, khusunya menjual makanan dan minuman dengan intensitas kunjungan tinggi setiap hari. Penelitian kualitatif ini mengambil data dialog antara penjual dan pembeli untuk menemukan pilihan campur kode yang digunakan. Lokasi penelitian dilakukan di kotamadya Denpasar dan kabupaten Badung karena dengan pertimbangan intensitas terjadinya interaksi jual beli sangat tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi dengan teknik pengumpulan data menyimak, mencatat dan merekam setiap dialog yang terjadi, didukung dengan wawancara mendalam kepada 20 pedagang di masing-masing lokasi penelitian. Setelah data diperoleh, diklasifikasikan kemudian dianalisis menggunakan teknik kontekstual. Hasil analisis dideskripsikan menggunakan Teknik analisis secara informal. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada interaksi jual beli di warung tradisional telah menerapkan tiga jenis campur kode. Campur kode ke Luar (outer code mixing) digunakan ketika penjual tidak memiliki padanan kata yang tepat untuk suatu topik. Sedangkan campur kode ke dalam (Inner Code Mixing) karena  adanya pengaruh bahasa daerah dengan melihat status sosial mitra tutur dengan mempertimbangkan adanya stratifikasi masyarakat secara tradisional maupun modern. Serta dalam satu konteks, memungkinkan adanya penggunaan Campur Kode campuran (hybrid code mixing) yang dipengaruhi oleh faktor sulitnya mencari padanan yang tepat, kosakata  lazim diketahui oleh banyak orang, humor, topik pembicaaran, mendekatkan jarak diantara peserta tutur yang sangat ditentukan oleh konteks situasi tuturan. This research focused on the used of code mixing that occured in people's lives on transactions between sellers and buyers in traditional stalls, especially selling food and drinks with high intensity of visits every day. This qualitative research took data from the dialogues between the sellers and the buyers to find the choice of code mixing used. The location of the research was carried out in the municipality of Denpasar and Badung district because of the very high intensity of buying and selling interactions. The method used was observation with data collection techniques of listening, recording and recording every dialogue that occurs, supported by in-depth interviews with 20 traders in each research location. After the data were obtained, they were classified and then analyzed by using contextual techniques. The results of the analysis were described in an informal analysis technique. The results of the study proved that the interaction of buying and selling in traditional stalls has implemented three types of code mixing. Outer code mixing was used when the seller did not have the right equivalent for a topic. While the internal code mixing (Inner Code Mixing) was due to the influence of the regional language by looking at the social status of the speech partner by considering the traditional and modern stratification of society. And in one context, it was possible to use hybrid code mixing which is influenced by the difficulty of finding the right equivalent, vocabulary commonly known by many people, humor, the topic of conversation, closing the distance between speech participants which is largely determined by the context of the speech situation.
Students’ Perception of Project-Based Learning Implementation in Teaching English to Young Learners Class Rusiana, Rusiana; Nuraeningsih, Nuraeningsih; Hajimia, Hafizah
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i1.10507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi siswa tentang penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) di kelas Teaching English to Young Learners (TEYL). TEYL adalah mata kuliah wajib untuk mahasiswa tahun ketiga sebagai penciri jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sebuah universitas swasta di Indonesia. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, data diperoleh melalui angket dan observasi. Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap body of knowledge penelitian tentang TEYL dan secara khusus memberikan wawasan lebih bagi para peneliti di TEYL. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualiitatif dan dilaksanakan di kelas TEYL dengan 32 mahasiswa sebagai responden. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi mahasiswa terhadap implementasi PjBL dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlibatan mahasiswa di kelas. Kuesioner dibuat berdasarkan teori Robbins and Judge (2013). Data kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mempersepsikan proyek secara netral untuk tiga aspek perciever, target dan situation. Para siswa tidak terlalu termotivasi dan terlibat dalam proyek karena tantangan Covid 19 terjadi dalam waktu bersamaan pada pelaksanaan penelitian. Mereka dipaksa untuk melaksanakan pembelajaran online dan melaksanakan proyek secara individu dengan pembimbingan secara luring yang kurang intensif.This research is aimed to portray the students’ perception of the implementation of PjBL in a Teaching English to Young Learners (TEYL)  class. To answer the questions, the data are obtained through a questionnaire and observation. The findings of the research are expected to contribute to the body of knowledge of research on TEYL and specifically to give more insights to researchers in TEYL. Using qualitative research design, the study was implemented in a TEYL class with 32 students as the participants of English Education Department of Universitas Muria Kudus in the academic year 2019/2020. A questionnaire was used to collect the data and was analyzed thematically using percentage. The research reveals that the students perceived the project neutrally for three aspects of perceiver, target and situation. The observation shows that the students have limited access to their group members out of classroom discussion. In addition, the lecturer only gave minimum assistance before and after the completion of the project. During the project completion, either the lecturer and students or the students and the students seemed not connected. Further factors that might contribute to the success of PjBL should be taken into account, such as the teacher’s role as facilitator, the use of various technological learning media and effective communication between students and teacher and among students themselves.