Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peran Awiq-awiq Pisuke dalam Meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Bidang Pendidikan di Desa Padamara Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur Padli, Erwin
EL-HIKMAH Vol 9, No 2 (2015): Desember
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pisuke merupakan ritual adat Masyarakat Sasak yang diselenggarakan baik pra maupun pasca pernikahan. Pisuke merupakan pemberian berbentuk barang atau materi dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. artikel ini bertujuan untuk menguraikan konsep pisuke, penerapan, dan dampaknya pada masyarakat Desa Padamara, Sukamulia, Lombok Timur. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa, masyarakat Desa Padamara memiliki konsepsi dan penerapan yang berbeda dengan masyarakat Lombok pada umumnya tentang pisuke. Awiq-awiq pisuke yang diterapkan memiliki banyak dampak. Salah satu dampak positif tradisi pisuke adalah memicu peningkatan partisipasi pendidikan perempuan di Desa  Padamara.
Peran Awiq-awiq Pisuke dalam Meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Bidang Pendidikan di Desa Padamara Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur Padli, Erwin
EL-HIKMAH Vol 9, No 2 (2015): Desember
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pisuke merupakan ritual adat Masyarakat Sasak yang diselenggarakan baik pra maupun pasca pernikahan. Pisuke merupakan pemberian berbentuk barang atau materi dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. artikel ini bertujuan untuk menguraikan konsep pisuke, penerapan, dan dampaknya pada masyarakat Desa Padamara, Sukamulia, Lombok Timur. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa, masyarakat Desa Padamara memiliki konsepsi dan penerapan yang berbeda dengan masyarakat Lombok pada umumnya tentang pisuke. Awiq-awiq pisuke yang diterapkan memiliki banyak dampak. Salah satu dampak positif tradisi pisuke adalah memicu peningkatan partisipasi pendidikan perempuan di Desa  Padamara.
The Strategy of the Nurul Haramain Putri NW Narmada Islamic Boarding School in Facing the Industrial Era Erwin Padli; Badrun Badrun; Zaenudin Amrulloh; Baiq Arum Yunita
Potret Pemikiran Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v25i2.1591

Abstract

Entering the industrial era 4.0, the development of professionalization and the increasingly intense competition between lines of life demand an alignment of development orientations to improve human quality. This condition is different from education on the island of Lombok, which is faced with the problem of providing human resources. The mismatch and incompetence between output at all levels of education and social demands in the world of work is an example for educational institutions in Lombok that should be fixed immediately. This study aims to determine the strategy of the Nurul Haramain Islamic Boarding School NW Narmada in preparing graduates who can face the industrial era 4.0. Therefore, Islamic boarding schools, one of the institutions that provide human resources in improving community development and the foundation for non-governmental organizations on the island of Lombok, should improve and formulate new strategies to deal with this. One of them is the Islamic Boarding School of Haramain Putri NW Narmada which is one of the Islamic boarding schools that plays a significant role in preparing human resources for the people of Lombok. This research uses qualitative methods. This method begins with conducting initial observations to the last stage: analyzing and describing the research results. The research found that the Islamic Boarding School of Haramain Putri NW Narmada provided additional hard and soft skill training such as computer refinement and programming, graphic design, language strengthening, and Haramain farming for students. This training is also carried out to prepare graduates who can face changes in the industrial era 4.0.Keywords: Strategy; Islamic Boarding School Nurul Haramain Putri NW Narmada; Industrial Era
KESETARAAN GENDER BERBASIS PISUKE DI DESA PADAMARA DALAM BIDANG PENDIDIKAN: Sudut Pandang Teori Pertentangan Kelas Karl Marx Erwin Padli
QAWWAM Vol. 14 No. 1 (2020): Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v14i1.2244

Abstract

Upaya penyetaraan posisi laki-laki dengan perempuan dalam ranah pendidikan telah banyak dilakukan, baik itu dilakukan oleh negara, lembaga maupun perseorangan. Bentuknya pun beragam, ada yang melalui peraturan maupun kesepakatan bersama. Dalam usaha penyetaraan berbentuk aturan yang disepakati bersama misalnya memiliki makna tersurat dan tersirat. Hal ini tergantung dari sudut padang mana kita melihatnya. Begitu juga dengan tradisi pisuke merupakan sebuah aturan bersama yang selama ini tetap dijalankan di Desa Padamara memiliki nilai tersirat yang ternyata merupakan salah satu cara untuk mengangkat derajat perempuan. Dengan menggunakan sudut pandang pertentangan kelas Karl Mark serta pendekatan sejarah peneliti menemukan bahwa tradisi pisuke merupakan salah satu bentuk usaha untuk menyetarakan posisi laki-laki dengan perempuan dalam ranah pendidikan.
Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Awiq-awiq Pisuke Erwin Padli
eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam Vol. 13 No. 2 (2019): Desember
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.384 KB) | DOI: 10.20414/elhikmah.v13i2.1358

Abstract

Islam sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, hal ini tergambar dari ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SAW kepada Nabi Muhammad adalah terkait tentang ilmu. Tentu dalam menuntut ilmu ada proses sadar yang dilalui, ini yang disebut dengan pendidikan. Dalam proses Pendidikan tersebutlah ilmu didapatkan oleh seseorang yang menuntutnya. Namun, dalam mengambil sebuah ilmu, tidak ansih melalui sebuah proses terencana yang nampak langsung, seperti menuntut ilmu di sekolah maupun dari seorang guru. Namun dalam semua aspek kehidupan pada hakikatnya terdapat nilai-nilai yan dapat diambil sebagai sebuah ilmu. Dilihat dari sumbernya nilai dapat diklasifikasikan menjadi dua macam Pertama nilai Ilahiyah yaitu nilai yang lahir dari keyakinan Kedua, nilai Insaniyah atau produk budaya. Untuk itu, dalam tulisan ini akan mengkaji tentang nilai-nilai Pendidikan Islam yang berasal dari produk budaya yang bersumber dari manusia.
Urgensi Sejarah al-Qur’an dalam Pendidikan Islam Erwin Padli
eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam Vol. 14 No. 2 (2020): Pemikiran Pendidikan Islam
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/elhikmah.v14i2.2743

Abstract

This research is a literature review related to the history of the Qur'an, from history to history and bookkeeping. This study aims to examine the importance of the history of the Qur'an in Islamic education. Apart from being the main source of Muslim diversity, the Qur'an also contains education. In reality, it is not only the contents of the Qur'an that contain education but from the history of decline to the bookkeeping, there are educational values ??that can be learned and can be applied. For example, the history of the Golden Islamic civilization is not from the Qur'an. The advances that have occurred are supported by a high understanding of the Qur'an. To produce civilization or thoughts that are directed to the benefit of humans. With the Koran breathing, the development of education and even Islamic civilization can reach its peak.
Problematika Penanggulangan Kenakalan Remaja Erwin Padli; Aprido Bagus Setiawan; Muhammad Taisir
eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam Vol. 15 No. 2 (2021): December
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/elhikmah.v15i2.3734

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penanggulangan kenakalan remaja, dan untuk mengetahui problematika penanggulangan kenakalan remaja di Lingkungan Aik Ampat Bawak Gunung Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung. Penelitian menggunkan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk penanggulangan kenakalan remaja di Lingkungan Aik Ampat Bawak Gunung Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung, yakni dengan mengadakan acara yang bersifat positif, mengadakan pengajian umum, melibatkan remaja dalam aktivitas sosial agama, membangun lembaga pendidikan Islam, dan Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan remaja masjid. Semua bentuk penanganan di atas merupakan bentuk usaha dari kepala lingkungan, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Lingkungan Aik Ampat Bawak Gunung dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja. Adapun problem atau kendala dalam penanggulangan kenakalan remaja di Lingkungan Aik Ampat Bawak Gunung Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung, antara lain yakni kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua, cara peneguran yang kurang tepat, pengaruh teman sebaya, Sikap masyarakat yang acuh tak acuh terhadap remaja yang bukan keluarganya, dan tidak adanya sanksi dan hukuman yang ditetapkan terhadap remaja yang melanggar (peraturan tertulis/awik-awik). Inilah problem atau kendala yang menghambat proses penanggulangan kenakalan remaja yang dilakukan di Lingkungan Aik Ampat Bawak Gunung.
Sejarah Gerakan Sosial Islam Syekh Ahmad Rifa’i di Indonesia Adab Ke-19 Erwin Padli; Zaenudin Amrulloh
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 18 No. 2 (2022): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v18i2.4232

Abstract

The displacement of the royal elite from political affairs to be replaced by the colonial government automatically meant the loss of royal patronage of its people in the 19th century. Therefore it is only natural that the people then seek protection from charismatic figures outside the royal elite, among them are kyai and clerics, one of whom is Sheikh Ahmad Rifa'i. To explore the history data, researchers used a literature review approach. This movement started as a purely religious movement, but due to the increasing number of members, it is considered as a movement that is against the government. In its journey as a social-religious movement, the movement driven by Sheikh Ahmad Rifa'i received various upheavals, both from indigenous figures to the Dutch colonial government. However, in general, this movement was considered to be against the government, so it was isolated in the Kalisalak area
The Qur’an Literacy of Islamic Education Students at Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Mataram Nurul islam; erwin padli
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 19 No. 1 (2023): Contemporary Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v19i1.6292

Abstract

penelitian ini mengkaji konsep literasi Al-Qur’an melalui Program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Mataram. Pentingnya kedudukan Al-qur’an dalam setiap sisi kehidupan manusia, menjadikan mempelajari, memahami dan mengkajinya sebagai suatu keharusan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui field research, yaitu metode pengumpulan data melalui teknik-teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi serta penelusuran referensi. Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah melalui tiga tahap yaitu, data reduction, data display, dan data verification.. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa literasi Al-Qur’an melalui Program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Mataram sangat baik, hal ini terlihat dari rangkaian program pembinaan yang dilaksanakan secara intensif dan diawasi langsung oleh pihak program studi.
Pengendalian Isi Dakwah di Rumah Ibadah dan Penguatan Moderasi Beragama bagi Stakeholder di Lombok Nursyamsu, Nursyamsu; Apipuddin, Apipuddin; Padli , Erwin; Zaenudin Amrulloh4, Zaenudin Amrulloh4
Participative Journal: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Participative Journal
Publisher : State Islamic University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55099/participative.v4i1.133

Abstract

In recent years, repressive, intolerant and conflict-inducing religious practices have developed into several phenomena and trends of religious conflicts in Lombok. The plural and diverse religious patterns of Lombok society are potentials that must be managed well in order to maintain and create a harmonious and tolerant socio-religious life. The face of the community is also the face of the community in Kidang Village. Its tolerant and harmonious religious situation is important to continue to be maintained, considering that the situation has recently been dynamic both in inter-religious and inter-Islamic religious relations which have the potential to trigger conflict. This community service is a workshop activity targeting participants from elements and elements of society such as religious leaders, community leaders, traditional leaders, youth leaders, women, and representatives from houses of worship of three religions, namely Islam, Christianity and Hinduism, totaling 25 people. The purpose of this community service activity is to strengthen religious moderation for stakeholders, form agents for driving religious moderation and develop a mechanism for controlling the content of religious preaching in houses of worship. Community service activities are carried out using lecture and facilitator method.