Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Substitusi Tepung Kulit Pisang Kepok terhadap Pembuatan Cupcake: The Effect of Kepok Banana Skin Flour Substitution on Cupcake Making Isiming, Mulyansyah; Nurul Qisti; Rukmelia, Rukmelia; Astrina Nur Inayah
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 2 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i2.2724

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kulit pisang kepok pada pembuatan cupcake yang terbaik ditinjau dari uji kimia meliputi kadar rendemen, kadar air, dan kadar serat. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah substitusi tepung terigu: tepung kulit pisang yaitu A0 (kontrol) (100%:0%), A1 (95%:5%), A2 (90%:10%), A3 (85%:15%). Parameter yang diamati meliputi kadar rendemen, kadar air, dan kadar serat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa substitusi tepung kulit pisang kepok berpengaruh nyata terhadap kadar air dan kadar serat. Kadar rendemen tertinggi pada A3 93,33%, kadar air tertinggi pada A0 14,54%, kadar serat tertinggi pada A2 0,91%. This study aims to determine the effect of substitution of kepok banana peel flour on the best cupcake making in terms of chemical tests including yield, water content, and fiber content. This research was conducted with 4 treatments 3 repetitions. The treatment in question is the substitution of wheat flour: banana peel flour namely A0 (control) (100%:0%), A1 (95%:5%), A2 (90%:10%), A3 (85%:15%) . Parameters observed included yield, water content, and fiber content. This study used a Completely Randomized Design (CRD). If there was a significant difference, Duncan's follow-up test was used. The results of this study indicate that the substitution of kepok banana peel flour has a significant effect on water content and fiber content. The highest yield content was in A3 93.33%, the highest water content was in A0 14.54%, the highest fiber content was in A2 0.91%.
Pengaruh Kandungan Kafein Terhadap Penambahan Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Sebagai Variasi Rasa pada Pembuatan Kue Cucur: The Effect of Caffeine Content on the Addition of Arabika Coffee (Coffea arabica L.) as a Flavor Variation in The Making of Cucur Cake Arinil Haq; Astrina Nur Inayah; Rukmelia, Rukmelia
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 2 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i2.3828

Abstract

Kopi arabika (Coffea arabica L.) ialah salah satu jenis kopi yang paling populer di dunia dan Indonesia memiliki sejumlah varietas arabika yang terkenal, termasuk kopi arabika Toraja. Kandungan kafein dalam kopi berbeda-beda tergantung pada jenis kopinya. Kue cucur adalah salah satu kue khas Indonesia berbentuk bulat dengan tepi tipis dan tekstur tebal di tengahnya. Bahan dasar kue cucur adalah, tepung terigu, tepung beras, gula aren, air kelapa dan minyak goreng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kopi arabika terhadap kandungan kafein pada kue cucur. Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini, dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yang menghasilkan dua belas unit percobaan. Taraf konsentrasi yang digunakan adalah sebagai berikut: C0 Kontrol (tanpa perlakuan), C1 (penambahan bubuk kopi arabika 10%), C2 (penambahan bubuk kopi arabika 15%), C3 (penambahan bubuk kopi arabika 20%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kafein terhadap kue cucur meningkat dengan peningkatan komposisi bubuk kopi yang lebih tinggi. Untuk komposisi bubuk kopi 10%, 15% dan 20% diperoleh masing- masing kadar kafein rata-rata 95.87 mg; 246.26 mg; dan 318.36 mg. Hal tersebut terjadi karena penambahan bubuk kopi yang lebih tinggi mengakibatkan kadar kafein yang terkandung dalam kue cucur kopi semakin tinggi pula. Arabica coffee (Coffea arabica L.) is one of the most popular types of coffee in the world and Indonesia has a number of famous Arabica varieties, including Toraja Arabica coffee. The caffeine content in coffee varies depending on the type of coffee. Cucur cake is a typical Indonesian cake that is round in shape with thin edges and a thick texture in the middle. The basic ingredients for cucur cake are wheat flour, rice flour, palm sugar, coconut water and cooking oil. This research aims to determine the effect of adding Arabica coffee on the caffeine content of cucur cakes. The completely randomized design (CRD) method was used in this study, with 4 treatments and 3 replications, resulting in twelve experimental units. The concentration levels used are as follows: C0 Control (without treatment), C1 (addition of 10% Arabica coffee powder), C2 (addition of 15% Arabica coffee powder), C3 (addition of 20% Arabica coffee powder). The results showed that the caffeine content in cucur cakes increased with increasing coffee powder composition. For coffee powder compositions of 10%, 15% and 20%, the respective average caffeine content was 95.87 mg; 246.26 mg; and 318.36 mg. This happened because the addition of higher coffee powder resulted in the caffeine content contained in the cucur kopi cake increasing high too.
Sifat Organoleptik Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L) pada Pembuatan Cupcake Isiming, Mulyansyah; Nurwidah, Andi; Rukmelia, Rukmelia
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 3 No 2 (2023): November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v3i2.1125

Abstract

Cupcake adalah jenis makanan yang ideal untuk berbagai acara, karena ukurannya yang kecil menjadikannya sebagai cemilan yang nyaman. Dengan menggunakan tepung kulit pisang yang kaya serat, cupcake dapat ditingkatkan nilai gizinya untuk menjadi lebih sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kualitas cupcake dengan subtitusi tepung kulit pisang kepok terbaik berdasarkan uji organoleptik. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah substitusi tepung terigu : tepung kulit pisang yaitu A0 (kontrol) (100%:0%), A1 (95%:5%), A2 (90%:10%), A3 (85%:15%). Parameter yang diamati adalah uji organoleptik yang meliputi (warna, aroma, rasa dan tekstur). Tingkat kesukaan panelis terbaik terhadap warna terdapat pada substitusi 15% (A3). Sedangkan Tingkat kesukaan panelis terbaik terhadap aroma dan rasa menunjukan bahwa cupcake substitusi tepung kulit pisang kepok terbaik adalah pada substitusi 10% (A2). Sedangkan tingkat kesukaan terbaik terhadap tektur yaitu 0% (A0).
Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Maju melalui Pelatihan Pembuatan Abon Cabai Rawit (Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan) Padapi, Astrini; Haryono, Iranita; Rukmelia, Rukmelia; Qisti, Nurul
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 2 No 2 (2022): Juni-Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v2i2.637

Abstract

Permasalahan daerah penghasil cabai umumnya sama yakni rendahnya harga cabai pada waktu-waktu tertentu dan hal tesebut terjadi berulang disetiap tahunnya. Urgensi dari kegiatan ini adalah membantu memecahkan masalah dari Kelompok Tani Usaha Maju mengenai penjualan cabai rawit yang rendah harganya dan mudah rusak. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelompok Tani Suka Maju berupa Kegiatan Sosialisasi, Pembuatan Abon Cabai, dan Penyuluhan. Kelompok tani cabai sangat membutuhkan solusi dari permasalahan yang ada, bagaimana mengatasi harga yang turun drastis. Salah satu prospek bisnis yang bagus adalah mengolah cabai ke bentuk abon cabe dan bubuk cabe, produk ini bisa meningkatkan nilai tambah dari cabai dan memiliki umur simpan yang panjang. tentu saja memiliki nilai jual yang lebih mahal daripada menjual dalam bentuk cabai segar. Dengan harga modal cabai rawit segar, bumbu dan kemasan berkisar antara Rp.30.000 hingga Rp 60.000 tentunya akan meraup keuntungan lebih dengan harga pasaran abon cabai Rp 8.000/ botol 30 gr atau setara dengan Rp 266.667/ kg abon cabai. Kegiatan Pengabdian masyarakat pada Kelompok Suka Maju ini berjalan dengan baik seusai rencana dengan meghasilkan satu produk abon cabai dengan rasa original. Dengan harapan akan terlaksana kembali pelatihan seperti ini dengan menghasilkan varian lain atau dengan produk hasil pertanian lainnya.
Uji Organoleptik Produk Riceball Ikan Layang (Decapterus spp) Terhadap Pengaruh Penambahan Wortel dan Daun Kelor: Organoleptic Testing of Mackerel Scad (Decapterus spp.) Riceball Products on the Effect of Adding Carrots and Moringa Leaves Astrina Nur Inayah; Rukmelia, Rukmelia; Eka Pratiwi Safri; Sulfika, Sulfika; Iranita Haryono; Astrini Padapi; Muh. Arsyad
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 3 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i3.4304

Abstract

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase penambahan wortel dan daun kelor terhadap tingkat kesukaan (warna, aroma, rasa dan tekstur) riceball ikan layang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Timoreng Panua dengan (25 orang panelis) Kecamatan Panca Rijang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata varian yang banyak disukai panelis adalah varian wortel. Peresentase nilai dari segi warna adalah 4.92, aroma 4.84, rasa 4.84 dan tekstur 4.92. Kesimpulannya, produk riceball ika layang ini memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut. Berdasarkan hasil uji organoleptik kedua sampel dengan dua perlakuan yang dapat dilihat dari warna, aroma, rasa, dan tekstur bahwa penambahan wortel banyak disukai oleh panelis dapat diterima dimasyarakat. This research activity aims to determine the effect of the percentage of added carrots and Moringa leaves on the level of liking (color, aroma, taste and texture) of mackerel scad riceballs. This research was carried out in Timoreng Panua Village with (25 panelists) Panca Rijang District. This research was carried out on June 2024. The results of the research showed that the average value of the variant that most panelists liked was the carrot variant. The percentage value in terms of color is 4.92, aroma 4.84, taste 4.84 and texture 4.92. In conclusion, the ika layang riceball product has good potential for further development. Based on the results of organoleptic tests of two samples with two treatments, as observed through color, aroma, taste, and texture, the addition of carrots was highly favored by the panelists and is acceptable to the public.
INOVASI HIJAU TRANSFORMASI LIMBAH PERTANIAN MENJADI PRODUK BERKUALITAS Nur Inayah, Astrina; Rukmelia, Rukmelia; Salfiana, Salfiana; Nurwidah, Andi; Hasanuddin, Fenny; Haryono, Iranita; Padapi, Astrini; Reskianti, Reskianti; Rabiah, Rabiah; Nur Zahilah, Rizka
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 3 No 6 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v3i6.1329

Abstract

The problems that occur in the Asoka Women Farmers Group include agricultural activities, increasing product innovation capacity, resulting in a lack of access to agricultural education and training which hinders the progress of the women farmers group. The problem that occurs with domestic waste is difficulty in management. Overcoming the domestic waste problem requires a holistic approach through innovative green waste management. The aim of the implementation is to carry out mentoring activities for green innovation in the transformation of agricultural waste into quality products. The method is a method of counseling and training in making dodol from banana peels, crackers from tofu dregs and candied watermelon peels. The partners involved in this activity are the Asoka Farming Women's Group, Kelurahan Kadidi. The activity was implemented on January 13 2024. The results of this activity were an increase in knowledge which could be seen from the community's activeness in the activity. The conclusion that can be drawn from this activity is that the implementation of the activity ran smoothly in collaboration with Kadidi Village officials. Participants were very enthusiastic in taking part in the activity.
DIVERSIFIKASI PRODUK PANGAN LOKAL DALAM MENUNJANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL (PEMBUATAN BROWNIES TEPUNG UBI JALAR) Nur Inayah, Astrina; Rukmelia, Rukmelia; Haryono, Iranita; Padapi, Astrini; Fitriani, Fitriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 3 No 6 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v3i6.1330

Abstract

The problem with the Asoka Women's Farmers Group (KWT) is the lack of access to agricultural education and training that KWT requires. The main problem in diversifying local food products is the consistent availability of raw materials. Variability in raw material quality can be a problem. The aim of the activity is to carry out mentoring activities, namely the diversification of local food products in supporting national food security by making sweet potato flour brownies. The method used is the counseling and training method for making sweet potato flour brownies. The partners involved in this activity are the Asoka Women's Farmers Group. Implementation of outreach activities on diversification of local food products to support national food security and training on making sweet potato flour brownies, on June 17 2023. The results of this activity increased knowledge from community activity in the activity, as well as the number of people who took part in the activity. The conclusion of this activity is that the implementation of the activity ran smoothly in collaboration with Kadidi Village officials. Participants were very enthusiastic in taking part in the activity.
Pengaruh Penambahan Variasi Daging Buah Pisang Pada Pembuatan Tahu Maulana, Angga Prasetya; Alus, Yuliana Jurita; Rukmelia, Rukmelia; Khabisa, Andi Ahmad Fajri
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v6i2.11025

Abstract

Tahu adalah salah satu produk olahan dari kacang kedelai yang kaya akan kandungan gizi. Sebagai sumber protein nabati, tahu tidak hanya bergizi tinggi tetapi juga memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan produk hewani, sehingga sering dijadikan alternatif dalam pola makan sehat.untuk membuat tahu pencucian, perendaman pengupasan penyortiran, penghalusan, perebusan, pengeringan, pencampuran, pencetakan, fermentasi.setelah itu ditambahkan dengan cuka tahu untuk fermentasi.dengan penambahan pisang kapok, pisang Raja, dan pisang Mas. Penelitian ini menggunakan metode rancangan lengkap(RAL).A0 = Kedelai 70 gram dan pisang 0 gram, A1 = kedelai 70 gram dan pisang kapok 70 gram, A2 = 70 gram dan pisang raja 50 gram, A3 = kedelai 70 gram dan pisang raja 50 gram.
Studi Pembuatan Serabi Dengan Penambahan Tapai Ketan Putih Dan Tapai Ubi Kayu: Study on Manufacturing Serabi with the Addition of White Gutty Tapai and Cassava Tapai Askar, Askar Julianto; Rukmelia, Rukmelia; Salfiana, Salfiana
Journal : Agricultural Review Vol. 3 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v3i2.1014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tapai ketan putih dan tapai ubi kayu terhadap sifat organoleptik serabi, mengukur kadar serat yang dihasilkan, serta menentukan umur simpan serabi terbaik berdasarkan uji kimia, yang mencakup kadar rendemen, kadar air, dan kadar serat. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan menilai kualitas serabi dengan penambahan tapai ketan putih dan tapai ubi kayu terbaik berdasarkan uji organoleptik.Penelitian dilakukan dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan tersebut mencakup penambahan ketan putih dan tapai ubi kayu dengan proporsi sebagai berikut: A1 (tanpa penambahan) (100%:0%), A2 (65%:35%), dan A3 (85%:15%). Parameter yang dianalisis meliputi kadar rendemen, kadar air, kadar serat, dan uji organoleptik. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), dan apabila terdapat perbedaan signifikan, dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tapai ketan putih dan tapai ubi kayu memberikan pengaruh signifikan terhadap kadar air dan kadar serat. Kadar rendemen tertinggi ditemukan pada %, kadar air tertinggi pada A1 sebesar 14,54%, dan kadar serat tertinggi pada A2 sebesar 0,91%. Tingkat kesukaan tertinggi berdasarkan uji hedonik warna terdapat pada sampel C2 dengan nilai 5,43.
PELATIHAN PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK MENJADI COOKIES TULANG IKAN DAN ABON IKAN JANTUNG PISANG DALAM MENDUKUNG AGRORINDUSTRI PANGAN BERKELANJUTAN DAN PROSPEKTIF DI DESA TONRONG RIJANG Inayah, Astrina Nur; Aksan, Muhammad; Rukmelia, Rukmelia; Haryono, Iranita; Padapi, Astrini; Erwinsyah, Erwinsyah; Basri, Fitrah; YS, Al Adzim; Darwin, Ramdan; Zulaikha, Izni; Anas, Mutiara; Afifah, Nur
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.1871

Abstract

The problems that occur in the Massumpuloloe Women's Farmers Group are (1) Limited access to efficient technology for managing waste and processing food into ready-to-sell products; (2) Lack of understanding of methods for processing domestic waste into other products that can be used in agriculture; (3) Food diversification skills, namely limited knowledge about food diversification and how to process food ingredients into innovative agro-industrial products. The aim of implementing the activity is to increase public knowledge about the importance of managing domestic waste and the benefits of food diversification, as well as implementing sustainable practices that can be applied in everyday life. The method used is the counseling and training method for making (1) fish bone cookies; (2) banana flower fish floss.  The partners involved in this activity are the Massumpuloloe Farming Women's Group. The activity will be implemented on July 5 2024. The results of this activity are an increase in knowledge which can be seen from the community's activeness in the activity, as well as the number of people who take part in the activity. A follow-up plan that can be carried out is to coordinate with the village/sub-district and local government so that this activity can be carried out regularly so that access to women farmer group services for the entire community can be implemented. The conclusion is that the implementation of the activity went smoothly and the participants were very enthusiastic in taking part in the activity.