Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sandubaya: Perang Topat dan Budaya Sasak Lombok Anggarista, Randa; Jaeka, Farida
Nitisara: Jurnal Ilmu Bahasa Vol 2, No 2 (2024): Nitisara: Jurnal Ilmu Bahasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ntsr.v2i2.3512

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh refleksi cerita rakyat Sandubaya yang mengungkap sejarah Perang Topat (Perang Timbung) dan elemen budaya Sasak di Lombok. Melalui pendekatan New Historicism, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek sejarah Perang Topat serta unsur-unsur budaya Sasak yang termuat dalam cerita rakyat tersebut. Data penelitian ini berupa unit kebahasaan yang menggambarkan latar sejarah Perang Topat serta elemen budaya Sasak, sedangkan sumber data yang digunakan terdiri dari sumber primer dan sekunder. Sumber data primer penelitian ini adalah cerita rakyat Sandubaya dalam buku Asal-Muasal karya Syaiful Bahri, yang diterbitkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2017. Sementara itu, sumber data sekunder meliputi berbagai literatur ilmiah, seperti buku, artikel, dan karya penelitian lainnya yang relevan dengan fokus penelitian ini. Untuk memastikan validitas temuan, penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan sumber data, yang membantu menguji keandalan data yang dikumpulkan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode membaca dan mencatat, serta diikuti proses analisis data yang mencakup tahap identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan kesimpulan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana cerita rakyat Sandubaya mencerminkan tradisi Perang Topat yang dilaksanakan pada purnama ketujuh dalam kalender Sasak (kalender rowot) dan elemen budaya Sasak, seperti sistem pencaharian melalui nyeran (berburu dengan panah), dan sistem pengetahuan berupa kalender rowot (perhitungan hari baik). Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya kajian literatur dan sejarah lokal Sasak.
Sandubaya: Perang Topat dan Budaya Sasak Lombok Anggarista, Randa; Jaeka, Farida
Nitisara: Jurnal Ilmu Bahasa Vol 2, No 2 (2024): Nitisara: Jurnal Ilmu Bahasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ntsr.v2i2.3512

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh refleksi cerita rakyat Sandubaya yang mengungkap sejarah Perang Topat (Perang Timbung) dan elemen budaya Sasak di Lombok. Melalui pendekatan New Historicism, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek sejarah Perang Topat serta unsur-unsur budaya Sasak yang termuat dalam cerita rakyat tersebut. Data penelitian ini berupa unit kebahasaan yang menggambarkan latar sejarah Perang Topat serta elemen budaya Sasak, sedangkan sumber data yang digunakan terdiri dari sumber primer dan sekunder. Sumber data primer penelitian ini adalah cerita rakyat Sandubaya dalam buku Asal-Muasal karya Syaiful Bahri, yang diterbitkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2017. Sementara itu, sumber data sekunder meliputi berbagai literatur ilmiah, seperti buku, artikel, dan karya penelitian lainnya yang relevan dengan fokus penelitian ini. Untuk memastikan validitas temuan, penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan sumber data, yang membantu menguji keandalan data yang dikumpulkan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode membaca dan mencatat, serta diikuti proses analisis data yang mencakup tahap identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan kesimpulan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana cerita rakyat Sandubaya mencerminkan tradisi Perang Topat yang dilaksanakan pada purnama ketujuh dalam kalender Sasak (kalender rowot) dan elemen budaya Sasak, seperti sistem pencaharian melalui nyeran (berburu dengan panah), dan sistem pengetahuan berupa kalender rowot (perhitungan hari baik). Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya kajian literatur dan sejarah lokal Sasak.
Analisis Bahasa Perumpamaan Tokoh dalam Cerita Rakyat Sasak Cupak Gerantang Jaeka, Farida; Ilmi, Yuliana
Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2021): Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan edisi Vol 4 No 2 2021
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/tirai.v4i2.2021.278

Abstract

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis stilistika kiasan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori majas (gaya bahasa) dan teori stilistika kiasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memdeskripsikan dan menjelaskan bahasa-bahasa perumpamaan tokoh yang terdapat dalam cerita rayat Sasak “Cupak Gerantang”. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa bahasa perumpamaan tokoh dalam cerita rakyat Sasak “Cupak Gerantang” terdapat pada tokoh Cupak, Gerantang, Dende Wirasasih, Raja Daha dan permaisuri, Inak Bangkol, Amaq Bangkol, raksasa Limandaru, La Condrong dan Berora. Dalam penelitian ini ditemukan bahasa perumpamaan tokoh yang menggunakan kata seperti atau padanannya pada tujuh tokoh, yaitu tokoh Gerantang, Dende Wirasasih, Raja Daha dan permaisuri, Inak Bangkol, raksasa Limandaru, La Condrong dan Berora. Selain itu, ditemukan juga penggunaan majas hiperbola pada tokoh raksasa Limandaru. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahasa perumpamaan tokoh pada cerita rakyat Sasak “Cupak Gerantang” menggunakan majas perumpamaan.
Sosialisasi Pencegahan Perundungan Verbal dan Nonverbal untuk Guru dan Siswa SMK Darul Qur’an Kecamatan Jerowaru: Awareness Program on Preventing Verbal and Non-Verbal Bullying for Teachers and Students at Darul Qur’an Vocational High School Jerowaru District Saharudin, Saharudin; Jauhari, Ade; Jaeka, Farida; Saleh, Mustakim; Jumarep, Jumarep
DARMADIKSANI Vol 5 No 3 (2025): Edisi November (Special Edition)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i3.8196

Abstract

Perundungan, baik verbal maupun nonverbal, masih menjadi masalah serius yang dihadapi oleh sekolah, madrasah, atau pondok pesantren, termasuk di kecamatan Jerowaru. Dampak perundungan tidak hanya merugikan siswa secara psikologis tetapi juga menghambat proses belajar mereka. Minimnya pemahaman guru dan siswa mengenai bentuk-bentuk perundungan serta cara efektif untuk mencegah dan menanganinya menjadi alasan utama dilaksanakannya pengabdian ini. Oleh karena itu, pengabdian ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan seluruh elemen sekolah dalam mencegah dan menangani perundungan. Tujuan utama dari kegiatan pengabdian ini ialah untuk memberikan pemahaman kepada guru dan siswa SMA/SMK/MA se-Kecamatan Jerowaru mengenai perundungan verbal dan nonverbal. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali guru dengan strategi penanganan perundungan yang dapat diterapkan di sekolah, sehingga dapat menciptakan lingkungan  belajar yang aman, inklusif, dan bebas dari perundungan. Metode yang digunakan meliputi observasi awal untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta, sosialisasi dalam bentuk seminar dan diskusi interaktif, serta evaluasi dan monitoring untuk memastikan efektivitas kegiatan ini. Hasil kegiatan sosialisasi ini adalah meningkatnya kesadaran guru dan siswa terhadap bahaya bullying yang terbukti melalui keaktifan peserta dalam sesi diskusi, tersedianya materi tentang bullying dan catatan diskusi, serta lahirnya rekomendasi tindak lanjut berupa program psikoedukasi berkelanjutan terkait kesehatan mental peserta didik.
Membangun Kesadaran Budaya: Workshop Sastra Pertunjukan Tradisional untuk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram: Building Cultural Awareness: A Traditional Performing Arts Literature Workshop for Students of the Indonesian Language and Literature Education Program Faculty of Teacher Training and Education University of Mataram Murahim, Murahim; Efendi, Mahmudi; Jaeka, Farida; Apriani, Wahida
DARMADIKSANI Vol 5 No 3 (2025): Edisi November (Special Edition)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i3.8241

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kesadaran budaya mahasiswa melalui workshop seni dan sastra pertunjukan tradisional dengan melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram serta mitra Sanggar Setia Budi Terengan, Lombok Utara. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat generasi muda terhadap seni sastr tradisi, terbatasnya fasilitas, dan minimnya promosi digital oleh komunitas seni lokal sebagai pendukung utama seni tradisional. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, penyampaian materi, praktik secara langsung berupa latihan Rudat, Kemidi Rudat, dan Syair Hikayat, hingga pertunjukan akhir yang dipandu seniman seni sastra lokal sebagai mitra kegiatan. Selain itu, dilakukan pendokumentasian dan inovasi digital melalui video, foto, dan konten media sosial untuk memperluas jangkauan promosi budaya. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan minat mahasiswa terhadap sastra pertunjukan, dari 33% menjadi 78% berdasarkan instrumen yang digunakan. Sebanyak 85 mahasiswa berpartisipasi aktif dalam latihan dan pementasan, yang sekaligus memperkuat regenerasi anggota sanggar. Mitra memperoleh manfaat berupa dokumentasi digital, pertukaran pengetahuan, serta keterampilan promosi budayadan seni sastra tradisi berbasis teknologi informasi. Kesimpulannya, pelaksanaan kegiatan ini berhasil menumbuhkan apresiasi generasi muda terhadap seni sastra pertunjukan tradisional, memperkuat kemitraan antara perguruan tinggi dan komunitas seni, serta menghadirkan model pelestarian budaya yang relevan dengan era digital.