Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

LOKALITAS BENUAQ KALIMANTAN DALAM NOVEL API AWAN ASAP KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN Anggarista, Randa
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i1.2508

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini menggunakan perspektif sosiologi sastra dengan tujuan untuk mengidentifikasi unsur lokalitas Benuaq Kalimantan dalam novel Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur lokalitas Benuaq Kalimantan yang teridentifikasi dalam novel Api Awan Asap yaitu lokalitas pada sistem kemasyarakatan berupa musyawarah dan menganut sistem kepemimpinan yang disebut sebagai Petinggi Jepi; sistem kesenian berupa nyanyian dan menenun kain ulap doyo; sistem mata pencaharian dengan mengolah lahan perkebunan dan pertanian; serta lokalitas pada lokasi berupa rumah adat lou.KATA KUNCI: Benuaq; lokalitas; sosiologi sastra. BENUAQ KALIMANTAN LOCALITY IN THE NOVEL OF API AWAN ASAP BY KORRIE LAYUN RAMPAN ABSTRACT: This research used the perspective of sociology of literature with the aims to identify elements of Benuaq locality in novel of Api Awan Asap by Korrie Layun Rampan. The type of this research was qualitative research used descriptive analysis method. The results showed that the element of Benuaq locality identified in the novel of Api awan Asap were locality in community system in the form of deliberation and embrace the leadership system called as Petinggi Jepi; art system in the form of singing and weaving of cloth of ulap doyo; livelihood systems by cultivating plantation and agricultural land; as well as locality at the location of custom house lou.KEYWORDS: Benuaq; locality; sociology of literature.
Sandubaya: Perang Topat dan Budaya Sasak Lombok Anggarista, Randa; Jaeka, Farida
Nitisara: Jurnal Ilmu Bahasa Vol 2, No 2 (2024): Nitisara: Jurnal Ilmu Bahasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ntsr.v2i2.3512

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh refleksi cerita rakyat Sandubaya yang mengungkap sejarah Perang Topat (Perang Timbung) dan elemen budaya Sasak di Lombok. Melalui pendekatan New Historicism, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek sejarah Perang Topat serta unsur-unsur budaya Sasak yang termuat dalam cerita rakyat tersebut. Data penelitian ini berupa unit kebahasaan yang menggambarkan latar sejarah Perang Topat serta elemen budaya Sasak, sedangkan sumber data yang digunakan terdiri dari sumber primer dan sekunder. Sumber data primer penelitian ini adalah cerita rakyat Sandubaya dalam buku Asal-Muasal karya Syaiful Bahri, yang diterbitkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2017. Sementara itu, sumber data sekunder meliputi berbagai literatur ilmiah, seperti buku, artikel, dan karya penelitian lainnya yang relevan dengan fokus penelitian ini. Untuk memastikan validitas temuan, penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan sumber data, yang membantu menguji keandalan data yang dikumpulkan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode membaca dan mencatat, serta diikuti proses analisis data yang mencakup tahap identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan kesimpulan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana cerita rakyat Sandubaya mencerminkan tradisi Perang Topat yang dilaksanakan pada purnama ketujuh dalam kalender Sasak (kalender rowot) dan elemen budaya Sasak, seperti sistem pencaharian melalui nyeran (berburu dengan panah), dan sistem pengetahuan berupa kalender rowot (perhitungan hari baik). Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya kajian literatur dan sejarah lokal Sasak.
Sandubaya: Perang Topat dan Budaya Sasak Lombok Anggarista, Randa; Jaeka, Farida
Nitisara: Jurnal Ilmu Bahasa Vol 2, No 2 (2024): Nitisara: Jurnal Ilmu Bahasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ntsr.v2i2.3512

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh refleksi cerita rakyat Sandubaya yang mengungkap sejarah Perang Topat (Perang Timbung) dan elemen budaya Sasak di Lombok. Melalui pendekatan New Historicism, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek sejarah Perang Topat serta unsur-unsur budaya Sasak yang termuat dalam cerita rakyat tersebut. Data penelitian ini berupa unit kebahasaan yang menggambarkan latar sejarah Perang Topat serta elemen budaya Sasak, sedangkan sumber data yang digunakan terdiri dari sumber primer dan sekunder. Sumber data primer penelitian ini adalah cerita rakyat Sandubaya dalam buku Asal-Muasal karya Syaiful Bahri, yang diterbitkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2017. Sementara itu, sumber data sekunder meliputi berbagai literatur ilmiah, seperti buku, artikel, dan karya penelitian lainnya yang relevan dengan fokus penelitian ini. Untuk memastikan validitas temuan, penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan sumber data, yang membantu menguji keandalan data yang dikumpulkan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode membaca dan mencatat, serta diikuti proses analisis data yang mencakup tahap identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan kesimpulan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana cerita rakyat Sandubaya mencerminkan tradisi Perang Topat yang dilaksanakan pada purnama ketujuh dalam kalender Sasak (kalender rowot) dan elemen budaya Sasak, seperti sistem pencaharian melalui nyeran (berburu dengan panah), dan sistem pengetahuan berupa kalender rowot (perhitungan hari baik). Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya kajian literatur dan sejarah lokal Sasak.
PELATIHAN DESAIN GRAFIS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PEMASARAN KONTEN SEBAGAI PELUANG MENDAPATKAN PASSIVE INCOME BAGI KARANG TARUNA CIPTA RASA DAYA DI DESA KARANG SIDEMEN Syuhada, Fahmi; Saputra, Joni; Adipta, Marazaenal; Anggarista, Randa; Kumoro, Danang Tejo; Afriansyah, M.; Lonang, Syahrani; Putra, Ahmad Fatoni Dwi; Firdaus, Asno Azzawagama; Pratama, Ramadhana Agung; Yamin, Muhamad
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2235

Abstract

The Community Partnership Empowerment activity aimed to enhance the skills and knowledge of the youth in Karang Sidemen Village, Central Lombok, in the field of digital creative economy, specifically through digital content marketing that can generate passive income. The PKM program is supported by the Directorate of Research, Technology, and Community Service through the BIMA 2024 program. The activities included a socialization session on the concept of the creative economy and technical training on using Adobe Illustrator, where participants were encouraged to market their creations on platforms like Shutterstock. The outcomes of this program showed an improvement in participants' graphic design skills, as evidenced by their ability to create logos, set up Shutterstock accounts, and independently upload their work. Additionally, this activity involved students under the Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) scheme, providing them with experiential learning outside the campus. In conclusion, this program successfully made a positive impact on digital literacy and the creative economy in the community and is expected to contribute to the village's economic sustainability through the empowerment of local potential in a sustainable manner.
Website Development for Karang Taruna as an Information Media: Pembuatan Website untuk Karang Taruna Sebagai Media Informasi Syuhada, Fahmi; Adipta, Mara Zaenal; Anggarista, Randa
PRAXIS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): PRAXIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47776/r3pe2080

Abstract

This digital era presents both challenges and opportunities for youth organization such as Karang Taruna to enhace the effectiveness of communication and information dissemination through technology. This article documents a community service program aimed at assisting Karang Taruna by providing technology-based solution through the creation and training of website management. Using a participatory approach, this activity involved Karang Taruna members in all stages, including planning, design, development, and operational training. The reusult is a responsive website featuring key functionalities such as news, event agendas, photo galleries, and local tourism promotion. The website has proven to improve information delivery efficiency, expand community outreach, and support digital literacy among members. This program demonstrates that leveraging digital technology can serve as a catalyst for transforming community organizations toward more transparent, accounttable, and modern governance.
Kompleksitas Sasak dalam Novel Jejak Samalas Karya Samsul Kamar Anggarista, Randa; Husna, Nurul
Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan edisi Vol 5 No 2 2022
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/tirai.v5i2.2022.429

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan perspektif antropologi sastra. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan kompleksitas Suku Sasak dalam novel Jejak Samalas karya Samsul Kamar. Data dalam penelitian ini berupa teks yang mengacu pada rumusan masalah tentang kompleksitas Suku Sasak. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer berupa novel Jejak Samalas karya Samsul Kamar yang diterbitkan oleh Alinea Media Pustaka pada tahun 2022. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat. Teknik analisis data dilalui dengan tahapan identifikasi, klasifikasi, interpretasi dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas masyarakat Suku Sasak yang terefleksi dalam novel Jejak Samalas yaitu pertama, kompleksitas tokoh yang berhubungan dengan sistem sosial, berupa tradisi merariq, stratifikasi sosial, dan penysunan awig-awig sebagai pedoman hidup. Kedua, kompleksitas tokoh yang berhubungan dengan sistem kesenian berupa peresean dan teater rudat. Ketiga, kompleksitas tokoh yang berhubungan dengan religi berupa mitos yaitu kepercayaan terhadap makhluk yang dianggap memiliki kekuatan, seperti selaq.
Analisis Poskolonial dalam Novel Lebanon: Legenda dan Air Mata Karya Kahlil Gibran Nurmayani, Wiwin; Anggarista, Randa; Fahmi, Farizan
Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2023): Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan edisi Desember
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/tirai.v6i2.2023.799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk hibriditas serta dampaknya dalam menghadapi kolonialisme pada novel Lebanon: Legenda dan Air Mata karya Kahlil Gibran dengan menggunakan pendekatan poskolonial. Data penelitian berupa satuan kebahasaan yang menggambarkan unsur hibriditas, sedangkan sumber data adalah novel yang diterbitkan Fajar Pustaka Baru tahun 2002 dengan ketebalan 301 halaman. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik baca, catat, identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua bentuk hibriditas, yaitu simbol dan nilai, yang merepresentasikan percampuran budaya kolonial dengan budaya lokal. Dampak hibriditas tergambar pada hilangnya identitas masyarakat Lebanon, munculnya penindasan, ketidakadilan, hingga keterasingan baik secara fisik maupun mental. Hasil analisis ini menegaskan bahwa karya sastra mampu mengungkap dinamika kolonialisme serta memunculkan kesadaran kritis mengenai pentingnya identitas dan kebebasan dalam masyarakat.
Analisis Alih Kode dalam Novel Sekosong Jiwa Kadaver Karya Ita Fajria Tamim ruk'yah, ruk'yah; Anggarista, Randa; Riadi, Selamet
Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2023): Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan edisi Desember
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/2gz2e119

Abstract

This study aims to describe the forms and functions of code-switching found in Ita Fajria Tamim’s novel Sekosong Jiwa Kadaver. The research employed a qualitative approach with descriptive analysis. The data consisted of dialogue excerpts containing internal and external code-switching. The findings reveal two main forms: internal code-switching (Indonesian–Javanese) and external code-switching (Indonesian–English). The functions of code-switching are influenced by factors such as speaker aspects, interlocutor, presence of a third speaker, humor, and message emphasis. These results highlight that code-switching is not only a linguistic phenomenon but also a cultural and social representation that enriches communication dynamics in literary works.
Representasi Nilai Budaya dalam Kumpulan Cerita Rakyat Arya Banjar Getas Karya Slamet Riyadi Ali: Kajian Antropologi Sastra Hendra Supriyanto, Muh; Surya Jagat, Lalu; Anggarista, Randa
Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2024): Tirai Edukasi Edisi Juni 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/e9fg6r15

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan elemen kebudayaan dan fungsinya dalam kumpulan cerita rakyat Arya Banjar Getas karya Slamet Riyadi Ali. Cerita rakyat Lombok ini memuat nilai-nilai budaya yang relevan untuk dianalisis melalui pendekatan antropologi sastra. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik baca-catat. Data berupa kutipan dari empat kisah utama: Arya Banjar Getas, Ida Pedanda Witaskara, Bagus Diarsa, dan Banteng Bentek. Analisis dilakukan dengan model Koentjaraningrat mengenai tujuh unsur kebudayaan. Hasil penelitian menunjukkan semua kisah mengandung unsur bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, teknologi, mata pencaharian, religi, dan kesenian. Representasi budaya tergambar melalui penggunaan bahasa lokal, praktik keagamaan, serta tradisi masyarakat Sasak. Fungsi utama elemen budaya tersebut adalah pelestarian nilai tradisi serta sarana pendidikan moral, sosial, dan spiritual. Kajian ini menegaskan pentingnya cerita rakyat sebagai media penguatan identitas budaya lokal sekaligus bahan ajar dalam pembelajaran sastra.
Analisis Kelas Sosial dan Budaya Patriarki dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Karya Ihsan Abdul Quddus: Perspektif Marxisme Ardiansyah, Ardiansyah; Anggarista, Randa; Surya Jagat, Lalu
Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2024): Tirai Edukasi Edisi Juni 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/ys5sk432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi kelas sosial dan budaya patriarki dalam novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus melalui perspektif Marxisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis berupa identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan penarikan simpulan dari teks novel. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketimpangan kelas sosial di mana kaum bawah (proletar) mengalami penindasan oleh kelas atas (borjuis). Selain itu, ditemukan budaya patriarki yang mengekang kebebasan tokoh utama sebagai perempuan. Novel ini mencerminkan realitas sosial tentang ketidaksetaraan dan penindasan dalam masyarakat, sekaligus menjadi kritik terhadap sistem kapitalisme dan budaya patriarki. Kajian ini menegaskan bahwa karya sastra tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media kritik sosial dan refleksi terhadap realitas masyarakat.