Inaku, Dwi Fajriati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE EFFECT OF TEMPERATURE ON ZOOXANTHELLAE OF ISOPORA PALIFERA AND ACROPORA HYACINTHUS FROM KARANRANG ISLAND, INDONESIA Hasanah, Alinda N; Rukminasari, Nita; Yunus, Budiman; Yanuarita, Dewi; Jompa, Jamaluddin; Suharto, Suharto; Inaku, Dwi Fajriati
Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE VOLUME 4 NUMBER 1, 2018
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jiks.v4i1.3798

Abstract

Climate change and global warming cause massive damage to the environment. One of the major events that arethreatening the marine ecosystem is coral bleaching. Coral bleaching occurs when corals are exposed to above or belownormal temperatures. The aims of this study are to compare the resistance of Isopora palifera and Acropora hyacinthusfrom Karanrang Island to temperature stress. Four treatment temperatures (28ºC, 30ºC, 32ºC, and 34ºC) were tested toassess the role of temperature stress and bleaching to Isopora palifera and Acropora hyacinthus for 48-hours. Theabundance of zooxanthellae counted as the temperature stress variable. The results showed that there was a difference ofcoral response tothe treatment based on the time of experiment, after 48-hours experimentexposed at temperaturetreatment of 34°C the abundance of zooxanthellae from Isopora paliferawas 0,06 x105 cm-2 and the abundance ofzooxanthellae from Acropora hyacinthus is 0,18 x105cm-2. In comparison between species, Isoporapalifera taken fromKaranrang Island was more resistant to temperature stress thanAcroporahyacinthus.
SERAPAN KARBON LAMUN Thalassia hemprichii PADA BEBERAPA KEDALAMAN Mashoreng, Supriadi; Alprianti, Sheryl; Samad, Wasir; Isyrini, Rantih; Inaku, Dwi Fajriati
Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE VOLUME 5 NUMBER 1, 2019
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jiks.v5i1.7031

Abstract

Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem yang umum ditemukan di Kepulauan Spermonde, salah satunya adalah Gusung Bonebatang. Lamun mempunyai kemampuan menyerap karbon untuk proses fotosintesis sehingga berpotensi dalam  mitigasi perubahan iklim.  Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017 untuk membandingkan penyerapan karbon oleh jenis Thalassia hemprichii  pada beberapa kedalaman perairan. Sampel lamun diambil pada daerah subtidal, kemudian daun lamun dibersihkan dari sedimen dan epifit. Metode perubahan oksigen digunakan untuk mengestimasi serapan karbon. Sebanyak 1 tunas T. hemprichii diinkubasi menggunakan botol kaca bening 70 ml. Inkubasi dilakukan pada jam 09.00-12.00 WITA pada kedalaman 50, 100, 150, 200 dan 250 cm dengan masing-masing 5 kali ulangan setiap kedalaman. Sebelum inkubasi, dilakukan pengukuran konsentrasi oksigen terlarut di perairan sebagai kandungan oksigen awal. Pengukuran oksigen di dalam botol bening kembali dilakukan setelah inkubasi. Selain oksigen terlarut, dilakukan juga pengukuran konsentrasi bikarbonat pada awal dan akhir inkubasi. Sebagai kontrol, inkubasi juga dilakukan pada air laut (mengandung fitoplankton) dengan 5 kali ulangan. Daun lamun yang telah digunakan untuk pengamatan serapan karbon diukur luasnya dengan cara men-scan daun lamun dan dianalisis menggunakan software Imaje-J. Selanjutnya dilakukan pengeringan menggunakan oven dan ditimbang untuk mengetahui biomassa keringnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan karbon per tunas berkisar antara 0,928-1,476 mgCO2/tunas/jam, per biomassa berkisar 10,647-25,745 mgCO2/gbk/jam, dan per luas daun berkisar 0,010-0,024 mgCO2/cm2/jam. Serapan karbon tertinggi didapatkan pada kedalaman 200 cm, baik serapan karbon per tunas, biomass maupun luas daun.