Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS: PELATIHAN DOKTER DAN PERAWAT PUSKESMAS OLEH AKADEMISI FKIK UNRAM DAN PERDAMI NTB DALAM IMPLEMENTASI INTEGRATED PEOPLE-CENTERED EYE CARE (IPCEC) Nasrul, Monalisa; Nintyastuti, Isna Kusuma; Andari, Marie Yuni; Suparta, I Gede; Santyowibowo, Siti Farida; Rahmaniah, Harir; Artastra, I Ketut; Affarah, Wahyu Sulistya
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5912

Abstract

Tingginya angka kebutaan di Provinsi NTB (4%), membutuhkan program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan melalui kerjasama dari berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, akademisi, organisasi profesi, non-government organization (NGO) dan lain-lain. Salah satu strategi untuk menurunkan angka kebutaan adalah melalui program integrated people- centered eye care (IPCEC). Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi NTB bersama dengan The Fred Hollows Foundation sebagai donatur utama program, mengadakan pelatihan penanggulangan gangguan penglihatan (PGP) bagi dokter dan perawat di Puskesmas dengan merangkul partisipasi dari akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram serta organisasi profesi yaitu Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) Wilayah NTB. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nakes (tenaga kesehatan) dalam mendeteksi gangguan penglihatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di komunitas melalui kader. Pelatihan Penanggulangan Kebutaan dilakukan secara luring selama 7 hari dengan menggabungkan materi tentang gangguan penglihatan, teknik penyuluhan dan pelatihan untuk kader, praktek keterampilan pemeriksaan mata serta kunjungan lapangan ke Vision Center di beberapa wilayah di NTB. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan pre dan posttest. Selama tahun 2023 dan 2024 telah berhasil dilakukan pelatihan pada 135 dokter dan 135 perawat dari seluruh kabupaten dan kotamadya di Provinsi NTB. Pelatihan terlaksana dalam 8 angkatan terpisah. Terdapat peningkatan pengetahuan pada seluruh peserta. Saat kunjungan lapangan ke vision center, peserta mendapat kesempatan untuk melakukan pemeriksaan mata pada pasien secara langsung dan mendiagnosis kasus mata dengan pendampingan oleh dokter spesialis mata dan nakes setempat. Pelatihan Penanggulangan Gangguan Penglihatan (PGP) di Provinsi NTB terbukti dapat meningkatkan pengetahuan terkait deteksi dini gangguan penglihatan oleh dokter dan perawat Puskesmas. Perlu dilakukan penilaian lebih lanjut untuk keterampilan pemeriksaan mata.
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN DETEKSI DINI GANGGUAN PENGLIHATAN PADA ANAK SEKOLAH MELALUI PELATIHAN TENAGA KESEHATAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nintyastuti, Isna Kusuma; Nasrul, Monalisa; Andari, Marie Yuni; ITSW, Siti Farida; Suparta, I Gede; Artastra, I Ketut; Siswanto, Lalu M. Harmain; Rahmaniah, Harir
Jurnal Pepadu Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i2.5921

Abstract

Anak-anak dengan gangguan penglihatan akan mengalami dampak yang berat dalam perkembangannya dan berpengaruh pada kehidupan di masa depannya. Deteksi dini adanya gangguan penglihatan pada anak merupakan salah satu cara penemuan kasus yang efektif agar penatalaksanaannya segera bisa dilakukan. Oleh karena itu diperlukan kegiatan yang dapat meningkatkan cakupan deteksi dini pada anak oleh guru dengan pendampingan tenaga kesehatan (nakes) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai ujung tombak kegiatan promosi dan prevensi kesehatan di tingkat komunitas. Untuk meningkatkan kualitas skrining maka dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas nakes berupa pelatihan pencegahan dan penatalaksanaan gangguan penglihatan dan kebutaan untuk nakes FKTP di wilayan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).  Pelatihan dilakukan kepada perawat dan dokter di FKTP perwakilan dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Materi yang diberikan berupa materi dasar cara deteksi dini gangguan penglihatan, kemampuan melakukan edukasi kepada guru dan tata laksana penyakit mata prioritas. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara klasikan dan praktik lapangan dalam 46 jam pelajaran. Salah satu luaran dari pelatihan tersebut adalah dilakukannya pelatihan untuk guru dan skrining gangguan penglihatan dan kebutaan. Pelatihan diikuti oleh 270 orang dan para peserta telah melakukan pelatihan pada 504 guru. Guru yang telah terlatih telah melakukan skrining pada 60.806 anak yang tersebar di 10 kabupaten kota. Cakupan deteksi dini pada anak sekolah menjadi luas karena nakes telah berhasil melatih guru setelah dibekali dengan materi dan metode pelatihan yang dilakukan. Pelatihan nakes FKTP dari seluruh wilayah provinsi NTB dapat memperluas cakupan dan meningkatkan jumlah deteksi dini gangguan penglihatan pada anak sekolah.
The Relationship of Therapy and The Quality of Life in Senile Cataract Patients in NTB Provincial Hospital for The Period of January – March 2023 Wahyudi, Belynda Rahmalia Sanceska; Suryani, Dewi; Andari, Marie Yuni
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 2 (2024): April - Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i2.6927

Abstract

Cataract is the second highest number causing blindness in Indonesia. The common type of cataract that is often found in NTB Province is Senile Cataract. The definitive treatment for cataracts is surgery, however, several senile cataract sufferers at the NTB Provincial Regional Hospital still choose medical treatment over surgery. This has an impact on the quality of life. This research aims to explore the relationship between medical and operation treatment towards the quality of life of Senile Cataract patient. A systematic random sampling method was carried out on Senile Cataract patients at the Provincial Regional Hospital who had received medical therapy or surgery from January - March 2023. Data collection used a guided interview method by filling in the NEI-VFQ 25 questionnaire which specifically assesses vision. The total sample size for this study was 36 respondents (18 respondents for both surgical and medical treatment). Based on this research, it was found that the majority of subjects who received medical therapy had an adequate quality of life. The majority of subjects who received surgical therapy had a good quality of life. Through this research, it is also known that the best type of therapy to improve the quality of life in Senile Cataract patients is surgical therapy. As a conclusion, the medical therapy and surgery have a relationship with the quality of life of senile cataract patients at the NTB Provincial Regional Hospital, but they have differences in terms of the resulting quality of life.
The Association of Vitamin D Levels with Monocyte-to-Lymphocyte-Ratio in Pulmonary Tuberculosis Patients Nugraha, Kadek Nandita; Ajmala, Indana Eva; Dirja, Bayu Tirta; Andari, Marie Yuni
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.7945

Abstract

One of the conditions associated with pulmonary tuberculosis (TB) is low vitamin D levels. Vitamin D has a role in stimulating antimicrobial peptides in various immune cells to create optimal immune function. Immune function is closely related to pulmonary TB pathophysiology, especially hematology changes. This makes the monocyte-lymphocyte ratio (MLR) a novel, affordable, and easy-to-perform inflammatory marker in pulmonary TB disease. This study aimed to determine whether there is a relationship between vitamin D levels and monocyte-lymphocyte ratio in patients with pulmonary tuberculosis at West Nusa Tenggara Provincial Hospital. This study was cross- sectional. The study subjects were all pulmonary TB patients in the period 2023-2024 in the inpatient installation who met the inclusion and exclusion criteria. Statistical analysis was performed using the Spearman rho correlation test. There were 43 samples in total, the majority of which were male (53.5%), in the productive age range of 18-64 years (74.4%), and body mass index in the underweight category (46.5%). The status category of vitamin D levels in patients was divided into deficiency (<20 ng/mL) (69.8%), insufficiency (21- 29 ng/mL) (20.9%), normal (30-100 ng/mL) (9.3%), and toxicity (>100 ng/mL) (0%). The monocyte-lymphocyte ratio (MLR) level from the patient's blood test results obtained a median of 0.66 with a minimum-maximum of 0.15-6.09. The results of statistical analysis obtained a p-value of >0.05. There is no significant relationship between vitamin D levels and monocyte-lymphocyte ratio in pulmonary tuberculosis patients at West Nusa Tenggara Provincial Hospital.
PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS: PELATIHAN DOKTER DAN PERAWAT PUSKESMAS OLEH AKADEMISI FKIK UNRAM DAN PERDAMI NTB DALAM IMPLEMENTASI INTEGRATED PEOPLE-CENTERED EYE CARE (IPCEC) Nasrul, Monalisa; Nintyastuti, Isna Kusuma; Andari, Marie Yuni; Suparta, I Gede; Santyowibowo, Siti Farida; Rahmaniah, Harir; Artastra, I Ketut; Affarah, Wahyu Sulistya
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5912

Abstract

Tingginya angka kebutaan di Provinsi NTB (4%), membutuhkan program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan melalui kerjasama dari berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, akademisi, organisasi profesi, non-government organization (NGO) dan lain-lain. Salah satu strategi untuk menurunkan angka kebutaan adalah melalui program integrated people- centered eye care (IPCEC). Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi NTB bersama dengan The Fred Hollows Foundation sebagai donatur utama program, mengadakan pelatihan penanggulangan gangguan penglihatan (PGP) bagi dokter dan perawat di Puskesmas dengan merangkul partisipasi dari akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram serta organisasi profesi yaitu Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) Wilayah NTB. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nakes (tenaga kesehatan) dalam mendeteksi gangguan penglihatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di komunitas melalui kader. Pelatihan Penanggulangan Kebutaan dilakukan secara luring selama 7 hari dengan menggabungkan materi tentang gangguan penglihatan, teknik penyuluhan dan pelatihan untuk kader, praktek keterampilan pemeriksaan mata serta kunjungan lapangan ke Vision Center di beberapa wilayah di NTB. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan pre dan posttest. Selama tahun 2023 dan 2024 telah berhasil dilakukan pelatihan pada 135 dokter dan 135 perawat dari seluruh kabupaten dan kotamadya di Provinsi NTB. Pelatihan terlaksana dalam 8 angkatan terpisah. Terdapat peningkatan pengetahuan pada seluruh peserta. Saat kunjungan lapangan ke vision center, peserta mendapat kesempatan untuk melakukan pemeriksaan mata pada pasien secara langsung dan mendiagnosis kasus mata dengan pendampingan oleh dokter spesialis mata dan nakes setempat. Pelatihan Penanggulangan Gangguan Penglihatan (PGP) di Provinsi NTB terbukti dapat meningkatkan pengetahuan terkait deteksi dini gangguan penglihatan oleh dokter dan perawat Puskesmas. Perlu dilakukan penilaian lebih lanjut untuk keterampilan pemeriksaan mata.
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN DETEKSI DINI GANGGUAN PENGLIHATAN PADA ANAK SEKOLAH MELALUI PELATIHAN TENAGA KESEHATAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nintyastuti, isna kusuma; Nasrul, Monalisa; Andari, Marie Yuni; ITSW, Siti Farida; Suparta, I Gede; Artastra, I Ketut; Siswanto, Lalu M. Harmain; Rahmaniah, Harir
Jurnal Pepadu Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i2.5921

Abstract

Anak-anak dengan gangguan penglihatan akan mengalami dampak yang berat dalam perkembangannya dan berpengaruh pada kehidupan di masa depannya. Deteksi dini adanya gangguan penglihatan pada anak merupakan salah satu cara penemuan kasus yang efektif agar penatalaksanaannya segera bisa dilakukan. Oleh karena itu diperlukan kegiatan yang dapat meningkatkan cakupan deteksi dini pada anak oleh guru dengan pendampingan tenaga kesehatan (nakes) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai ujung tombak kegiatan promosi dan prevensi kesehatan di tingkat komunitas. Untuk meningkatkan kualitas skrining maka dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas nakes berupa pelatihan pencegahan dan penatalaksanaan gangguan penglihatan dan kebutaan untuk nakes FKTP di wilayan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).  Pelatihan dilakukan kepada perawat dan dokter di FKTP perwakilan dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Materi yang diberikan berupa materi dasar cara deteksi dini gangguan penglihatan, kemampuan melakukan edukasi kepada guru dan tata laksana penyakit mata prioritas. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara klasikan dan praktik lapangan dalam 46 jam pelajaran. Salah satu luaran dari pelatihan tersebut adalah dilakukannya pelatihan untuk guru dan skrining gangguan penglihatan dan kebutaan. Pelatihan diikuti oleh 270 orang dan para peserta telah melakukan pelatihan pada 504 guru. Guru yang telah terlatih telah melakukan skrining pada 60.806 anak yang tersebar di 10 kabupaten kota. Cakupan deteksi dini pada anak sekolah menjadi luas karena nakes telah berhasil melatih guru setelah dibekali dengan materi dan metode pelatihan yang dilakukan. Pelatihan nakes FKTP dari seluruh wilayah provinsi NTB dapat memperluas cakupan dan meningkatkan jumlah deteksi dini gangguan penglihatan pada anak sekolah.
Pengenalan Pembuatan Menu Sehat dan Seimbang Sebagai upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri di Kota Mataram Purnaning, Dyah; Cholidah, Rifana; Andari, Marie Yuni; Jumsa, Muhammad Rizkinov; Elizar, Lale Justin Amelia
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6783

Abstract

Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dibawah kadar normal. Anemia menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi baik dinegara maju maupun di negara berkembang. Anemia dapat terjadi akibat defisiensi beberapa zat gizi, diantaranya asam folat, vitamin B12 dan zat besi. Zat besi adalah mineral yang merupakan bagian dari hemoglobin dan myoglobin yang berperan sangat penting pada distribusi oksigen dalam tubuh. Anemia yang disebabkan karena kurangnya zat gizi ditandai dengan adanya gangguan pada produksi hemoglobin baik karena kurangnya asupan zat besi atau karena gangguan absorpsi. Anak-anak, remaja dan wanitamerupakan salah satukelompok umur yang rentan terhadap terjadinya anemia. Remaja putri berisiko menderita anemia karena pada masa pubertas mereka mengalami menstruasi dan percepatan tumbuh kembang, dimana kondisi ini akan diperparah jika asupan zat gizi dalam tubuh rendah. Pada saat memasuki usia remaja, pada umumnya remaja mempunyai banyak kegiatan dan hobi yang ingin dijalani, sehingga penting bagi mereka untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar terhindar dari berbagai macam masalah-masalah kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas harian. Satu diantara kondisi yang harus diwaspadai oleh remaja adalah anemia. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan yang seimbang. Adapun zat besi dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti daging, ikan, unggas, sayuran seperti bayam, kacangan-kacangan dan juga makanan yang terfortifikasi. Selain makanan yang kaya akan zat besi, anemia juga dapat dicegah dengan pemberian suplementasi zat besi pada remaja. Penulis memandang perlu dilakukannya penyuluhan pembuatan menu sehat dan seimbang pada remaja putri di Kota Mataram. Target luaran kegiatan ini adalah publikasi ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang ber-ISSN. Penyuluhan di laksanakan di Ruang Kelas MA Nurul Islam pada hari Sabtu tanggal 19 Agustus 2023 dihadiri oleh 5 orang tim penyuluh Fakultas Kedokteran Universitas Mataram beserta 8 orang mahasiswa dan 41 siswi dan 1 orang guru MA Nurul Islam. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, terdapat peningkatan tingkat pengetahuan siswi mengenai manfaat pembuatan menu sehat dan seimbang sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri.