Drs.I Ketut Artawan,M.Si .
Unknown Affiliation

Published : 44 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MOLUSKA BENTIK PADA EKOSISTEM PANTAI BERBATU DI PANTAI KEDUNGU DESA BELALANG KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN ., Ni Putu Yunik Pradnya Swari; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) komposisi jenis moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu, (2) keanekaragaman moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu, (3) kemelimpahan spesies Moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratoris dengan design penelitian survei lapangan yang dilanjutkan identifikasi di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang hidup di ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang tercakup pada 15 kuadrat yang terpasang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komposisi spesies moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu terdiri dari 17 spesies dengan jumlah total individu yaitu 315 individu, spesies terbanyak yang ditemukan yaitu Patelloida sp. (84); (2) Moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,91, indeks kekayaan (R) spesies sebesar 2,78, indeks kemerataan spesies (E) sebesar 0,68, indeks dominansi (C) sebesar 0,19; (3) kemelimpahan relatif terbesar terbesar terdapat pada spesies Patelloida sp. sebesar 26,67% sedangkan kemelimpahan relatif terkecil terdapat pada spesies Chicoreus sp., Naquetia sp., Haliotis sp., Conus sp 2., Callistochiton sp. sebesar 0,32%.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Moluska bentik The purpose of this study are (1) the composition of benthic mollusk life on a rocky beach at the Kedungu beach, (2) the diversity of benthic mollusks life on a rocky beach at the Kedungu beach, (3) the abundance of benthic Mollusks life on the rocky beach at the Kedungu beach. This research is a descriptive exploratory with field surveys design study that followed the identification in the laboratory. The population in this study are all of benthic mollusks that live in the rocky beach ecosystem at Kedungu beach. The sample in this study are all benthic mollusk covered in 15 squares attached. The results showed that (1) the composition of benthic mollusk that live in the rocky beach ecosystem at Kedungu beach consists of 17 species to the total number of individuals, namely 315 individuals, most species are found that Patelloida sp. (84); (2) benthic mollusk that lives on rocky beach ecosystems at Kedungu beach has a diversity index (H ') at 1.91, wealth index (R) species at 2.78, species evenness index (E) at 0.68, dominance index (C) at 0.19; (3) The largest relative abundance of species present in Patelloida sp. at 26.67% while the smallest relative abundance by the species of Chicoreus sp., Naquetia sp., Haliotis sp., Conus sp 2, Callistochiton sp. At 0.32%.keyword : Diversity, Abundance, Benthic Mollusk
PENGARUH PENAMBAHAN MULTIVITAMIN MERK Egg Stimulant TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN BERAT TELOR AYAM RAS (Gallus gallus Strain Isa Brown) ., I Wayan Julianto; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) adanya pengaruh penambahan Egg Stimulant terhadap produktivitas telor yang dihasilkan oleh ayam ras; (2) kosentrasi Egg Stimulant yang optimal dalam produktivitas telor ayam ras. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan disain post test only control group design. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 5 perlakuan dan 10 pengulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi kosentrasi multivitamin merk Egg Stimulant yaitu 0,025%, 0,05%, 0,075%, 0,1%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas dan berat telor ayam ras yang dihasilkan. Populasi dalam penelitian ini yaitu ayam ras yang berumur 19 minggu. Sampel yang digunakan adalah ayam petelor sebanyak 50 ekor. Pemilihan sampel dengan teknik random sederhana (Simple Random Sampling) yaitu teknik undian. Teknik analisis data mengunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan uji LSD untuk mengetahui hasil yang paling baik dalam pengunaan Egg Stimulant. Populasi dari penelitian ini adalah ayam ras petelor yang diternakkan di desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada pengaruh pemberian Egg Stimulant pada kosentrasi yang berbeda terhadap produktivitas ayam ras (Gallus gallus Strain Isa Brown); (2) konsentrasi Egg Stimulant yang paling optimal pengaruhnya terhadap berat telor ayam ras (Gallus gallus Strain Isa Brown) adalah kosentrasi 0,050%. Kata Kunci : Pengaruh, Ayam ras, Egg Stimulant , Produktivitas This research has purpose to know (1) the presence of Egg Stimulant addition effect to egg productivity those produce by laying hens; (2) optimum Egg Stimulant concentration in laying hen egg productivity. Type of this research is experimental research with post test only control group design, by using Random Sampling Design research with 5 treatments and 10 replications. The independent variable in this research is variety of Egg Stimulant brand multivitamin concentrations those are 0.025%, 0.050%, 0.075%, and 0.1%. The dependent variable in this research is productivity and weight of laying hens egg that produced. Population of this research is laying hens that old 19 weeks. Sample is 50 laying hens with simple random sampling chosen technique. Analysis technique is ANAVA one way and followed with LSD to know the best concentration of Egg Stimulant. Population in this research is laying hens that farmed in Manukaya villages, Tampaksiring districts, Gianyar regency. The result of this research is (1) the addition of Egg Stimulant in different concentration to the productivity of laying hens (Gallus gallus Strain Isa Brown) is present; (2) the optimum Egg Stimulant concentration to laying hens egg weight (Gallus gallus Strain Isa Brown) is 0.50% concentration. keyword : Effect, Laying Hens, Egg Stimulant, Productivity
TINGKAH LAKU MEMELIHARA ANAK (EPIMELETIC BEHAVIOR) BURUNG KUNTUL (Bubulcus ibis) DI DESA PETULU, UBUD, BALI I Wayan Jaya Antara .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v1i1.3170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku memelihara anak (epimeletic behavior) burung kuntul (Bubulcus ibis). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratoris karena sifat dari penelitian ini mendalami fakta atau informasi dari lapangan tanpa manipulasi dimana hasilnya dipaparkan secara objektif melalui uraian atau narasi secara tertulis. Data tentang tingkah laku memelihara anak burung kuntul diperoleh melalui observasi menggunakan lembar observasi dan direkam menggunakan handycam. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif tanpa perhitungan statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkah laku memelihara anak burung kuntul dilakukan sejak anakan berumur 2 hari sampai berumur 49 hari (sampai terbang). Tingkah laku memelihara anak burung kuntul sama seperti pada saat pengeraman yaitu dilakukan secara bergantian antara kedua induk. Induk yang bertugas memelihara anak burung kuntul telah menyediakan cadangan makanan yang disimpan dalam tembolok sebagai pasokan makanan untuk anaknya. Pemberian makan mengikuti perubahan dimana induk burung meletakkan makanan didalam sarang dan membiarkan anaknya mematuk sendiri makanan tersebut. Hubungan antara induk dan anak sudah putus sama sekali pada saat anak burung berumur 49 hari (sampai terbang). Anak burung sudah dapat terbang dan mencari makan sendiri. Aktivitas lain yang dilakukan burung kuntul untuk mendukung tingkah laku memelihara anak yaitu aktivitas bertengger, dan berkicau. Kata Kunci : tingkah laku memelihara anak; burung kuntul; desa petulu The purpose of this research is to know about the epimeletic behavior on kuntul bird (Bubulcus ibis). The kind of this research is descriptive exploratory research because the characteristics of this study are to explore the fact or information from the field without any manipulation and the result is presented objectively through explanation or written narration. The data about epimeletic behavior on kuntul bird was find out through observation using observation sheet and was recorded using handycam. The finding data in this research was analyze by qualitative descriptive without statistical calculations. The result of this research about epimeletic behavior on kuntul bird conducted since a 2 day until 49 day (up to fly). Epimeletic behavior on kuntul bird same as when incubation is done alternately between the parents. Parent will be charge the epimeletic behavior on chick have been providing food reserves stored in cache as the supply of food for their chick. The way of feeding food is also change in parent put the food in nest and let them alone to peck their food. The relationship between parent and chick has broken up at all during the 49 day (up to fly). The chick is able to fly and feed themselves. Other activities conducted kuntul bird in support of maintaining the epimeletic behavior that the activity of perch, and chirping.keyword : epimeletic behavior; kuntul bird; petulu village
PENGARUH JARAK PEMINDAHAN TERHADAP KEBERHASILAN KEMBALI PULANG (HOMING) KODOK BUDUK (Bufo melanostictus) Ni Wayan Mery Wintari .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v1i1.3171

Abstract

Amphibi seringkali meninggalkan rumahnya menuju habitat berbeda dengan jarak yang cukup jauh untuk bereproduksi atau berburu mangsa. Setelah meninggalkan rumah, dalam kenyataannya mereka memerlukan mekanisme yang menuntun untuk mengetahui jalan pulang (homing). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keberhasilan kembali pulang (homing) kodok Buduk (Bufo melanostictus) setelah percobaan translokasi, (2) menghitung besarnya persentase keberhasilan homing kodok Buduk sampai jarak pemindahan terjauh, dan (3) menghitung kecepatan rata-rata homing kodok Buduk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen lapangan dengan rancangan pra eksperimen one shot case study. Tujuh sampel kodok Buduk diambil masing-masing dari tiga lokasi penelitian; Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, dan Kelurahan Sukasada, Kabupaten Buleleng, kemudian dipindahkan bertahap dari jarak 30 meter sampai 180 meter dengan interval 30 meter. Jumlah kodok Buduk yang dipindahkan pada masing-masing jarak setelah pemindahan 30 meter bergantung pada jumlah kodok Buduk yang berhasil pulang pada jarak sebelumnya. Penelitian dilaksanakan dari 1 Februari-3 Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kodok Buduk (Bufo melanostictus) di Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, dan Kelurahan Sukasada memiliki tingkat keberhasilan kembali pulang (homing) yang rendah, hanya 3 ekor kodok Buduk yang berhasil homing sampai jarak pemindahan 180 meter, (2) persentase keberhasilan homing kodok Buduk sampai jarak pemindahan terjauh (180 meter) adalah sebesar 14,28%, dan (3) kecepatan rata-rata homing kodok Buduk yang diperoleh adalah 5,5 m/jam. Kata Kunci : Kodok Buduk, translokasi, pulang Amphibian usually leave their home site and go to a new habitat in long distance for some activities like reproduction or predation. In fact, they need a mechanism to go back home after that. This research aimed to know (1) the successful homing of Buduk toad (Bufo melanostictus) after translocation experiment, (2) count successful homing percentage of Buduk toad in furthermost translocation distance, and (3) count the average speed of homing of Buduk toad. This research is field experiment with pra experiment design, one shot case study. Seven Buduk toads as sample were taken from each place; Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, and Kelurahan Sukasada Kabupaten Buleleng. They were moved step by step from 30 meters to 180 meters away from their home site, within 30 meters interval. The amount of Buduk toad that moved in each distance after 30 meters translocation distance depend on the successful homing amount in previous distance. This research was conducted from February 1st to March 3rd, 2014. The results show that (1) Buduk toads in Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, and Kelurahan Sukasada have low level of successful homing, overall only 3 toads are success to homing , (2) the successful homing percentage of Buduk toad in furthermost translocation distance (180 meters) is 14,28%, and (3) the average speed of homing of Buduk toad is 5,5 meters/hour. keyword : Buduk toad, translocation, homing
KECEPATAN REGENERASI EKOR KADAL (Mabouya multifasciata) PADA SUHU LINGKUNGAN BERBEDA I Kadek Hartawan .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5401

Abstract

Mekanisme regenerasi adalah kemampuan organisme untuk mengganti bagian-bagian tubuh yang hilang, baik karena luka, rusak maupun karena mengalami autotomi. Bangsa Lacertilia (cicak, tokek, dan kadal) melakukan mekanisme regenerasi ini pada bagian ekor. Proses regenerasi ekor bangsa Lacertilia (cicak, kadal, dan tokek) dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal salah satunya suhu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan regenerasi ekor kadal (Mabouya multifasciata). Rancangan penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment, dengan model Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. Subyek dalam penelitian ini menggunakan 30 ekor kadal berjenis kelamin jantan. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan hasil data kecepatan regenerasi ekor kadal pada suhu lingkungan berbeda. Data penelitian yang diperoleh, dapat terlihat rerata ukuran ekor regenerat kadal yang terbentuk pada suhu 22 0C, 27 0C, dan 32 0C berurutan adalah 0.06 cm/hari, 0.11 cm/hari, dan 0.18 cm/hari. Kadal melakukan proses regenerasi ekor lebih intensif pada 8-28 hari setelah terjadi amputasi. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi perlakuan suhu lingkungan terhadap kecepatan regenerasi ekor kadal (Mabouya multifasciata). Pada perlakuan pada suhu 32 0C menghasilkan kecepatan regenerasi yang maksimal yaitu dengan rata-rata pertumbuhan ukuran ekor 0.18 cm/hari.Kata Kunci : kadal, kecepatan regenerasi, suhu Regeneration mechanism is the ability of an organism to replace body parts missing, either because of injuries, damaged or because of a autotomi. Ordo Lacertilia (lizards, geckos, and lizards) perform this regeneration mechanism in the tail. The regeneration of the tail of the nation Lacertilia (lizard, lizard and gecko) is influenced by internal factors and external factors one of which is the temperature of the environment. This study aims to determine the effect of temperature on the speed of regeneration of the tail lizard (Mabouya multifasciata). The design of this study using a quasi experiment, with the model Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. The subjects in this study using 30 male sex lizards. In this research using descriptive method based on the regeneration speed data lizards at different ambient temperatures. The research data obtained, it can be seen the average size regenerat lizard tail formed at a temperature of 22 0C, 27 0C and 32 0C sequence is 0.06 cm / day, 0.11 cm / day, and 018 cm / day. The process regeneration of Lizard tail is more intensive in 8-28 days after the amputation. Based on this study concluded that there are significant variations in the environmental temperature treatment to speed the regeneration of the tail lizard (Mabouya multifasciata). In the treatment at a temperature of 32 0C produces a maximum speed of regeneration that with an average growth of the tail size 0.18 cm / day.keyword : Lizard, regeneration speed, temperature
EFEKTIFITAS BIOPESTISIDA EKSTRAK KASAR DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP MORTALITAS KUTU PUTIH (Paracoccus marginatus) Putu Wira Adi Sanjaya .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5804

Abstract

Kutu putih merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang perlu dihindari. Perlindungan terhadap tanaman terhadap kutu putih perlu dilakukan dengan menggunakan pestisida alami. Bahan pestisida alami salah satunya berasal dari daun cengkeh. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui biopestisida ekstrak kasar daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) mempunyai efek mortalitas terhadap kutu putih (Paracoccus marginatus), (2) mengetahui Lethal Concentration 50% (LC50) dari ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) yang efektif dalam membunuh kutu putih (Paracoccus marginatus). Penelitian ini meripakan penelitian sungguhan dengan menggunakan model rancangan acak lengkap (RAL). Sampel dalam penelitian ini adalah kutu putih yang diasumsikan homogen. Jumah sampel sebanyak 320 ekor. Variabel bebas penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) dengan konsentasi 0%, 5%, 10% dan 15% . Variabel terikat adalah jumlah kutu putih yang mati. Pengumpulan data diperoleh dari metode eksperimen dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik Non Parametrik. Hasil penelitian menunjukan (1) ada perbedaan efektifitas biopestisida ekstrak kasar daun cengkeh yang berbeda berdasarkan uji Kruskall Wallis yakni nilai signifikansi sebesar 0,00, dimana nilai tersebut
PEMBERIAN CAMPURAN EKSTRAK KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus) DAN EKSTRAK PEPAYA (Carica papaya L.) MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) I Wayan Pendi Haristantya Negara .; Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes. .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5877

Abstract

Penelitian ini bertujuan; (1) mengetahui bahwa pemberian ekstrak kacang hijau dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah tikus putih; (2) mengetahui bahwa pemberian ekstrak kacang hijau dan ekstrak pepaya meningkatkan kadar hemoglobin darah tikus putih. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment yang menggunakan rancangan Randomized Postest Only Control Group Design. Sampel adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar berjumlah 35 ekor yang memenuhi kriteria inklusi (jenis kelamin jantan, usia 2-3 bulan, berat tubuh 50-100 gram). Sampel dibagi menjadi 5 kelompok, yang terdiri atas 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol diberikan makanan standar (pelet 594 dan air mineral) sedangkan kelompok perlakuan diberikan ekstrak kacang hijau dengan konsentrasi 100% dan ekstrak pepaya dalam 4 konsentrasi berbeda (0%, 20%, 40%, dan 60%) untuk setiap kelompok. Data primer diperoleh melalui pengukuran kadar hemoglobin dengan menggunakan Metode Sahli. Berdasarkan analisis data dapat dilaporkan bahwa pemberian ekstrak kacang hijau dengan konsentrasi 100% dan pepaya 0% dapat meningkatkan kadar hemoglobin secara bermakna sebesar 16,10%, konsentrasi 100% ekstrak kacang hijau dan 20% ekstrak pepaya meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 24,90%, konsentrasi 100% ekstrak kacang hijau dan 40% ekstrak pepaya meningkatkan kadar hemoglobin secara bermakna sebesar 33,53%, konsentrasi 100% kacang hijau dan 60% ekstrak pepaya meningkatkan kadar hemoglobin secara bermakna sebesar 52,14%. Peningkatan kadar hemoglobin paling tinggi terjadi pada perlakuan 4. Selisih rerata kadar hemoglobin kelompok perlakuan 4 dan kelompok kontrol adalah 6,22/mg% atau kadar hemoglobin meningkat secara bermakna sebesar 52,14%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kacang hijau dan ekstrak pepaya dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah tikus putih.Kata Kunci : kadar hemoglobin, ekstrak kacang hijau, ekstrak pepaya This research aimed; (1) know that green bean extract increases blood hemoglobin levels of white rats; (2) determined that the extract of green beans and papaya extract increases blood hemoglobin level of white rats. This research is true experiment that uses randomized design posttest Only Control Group Design. Samples were white rats (Rattus norvegicus) Wistar totaled 35 rats that met the inclusion criteria (male sex, age 2-3 months, the body weight of 50-100 grams). The samples were divided into 5 groups, which consist of one control group and four treatment groups. The control group was given standard food (594 pellets and mineral water) while the treatment group was given the green bean extract with a concentration of 100% and papaya extract in 4 different concentrations (0%, 20%, 40%, and 60%) for each group. The extract of green beans with a concentration of 100% and 0% papaya can improve hemoglobin levels significantly by 16.10%, 100% concentration extract of green beans and 20% of papaya extract increases hemoglobin levels by 24.90%, 100% concentration extract of green beans and 40% of papaya extract significantly increases the hemoglobin levels of 33.53%, a concentration of 100% and 60% of green beans papaya extract significantly increases the hemoglobin levels of 52.14%. Difference in mean hemoglobin levels 4 treatment group and the control group was 6.22 / mg% or hemoglobin levels increased significantly by 52.14%. It can be concluded that the extract of green beans and papaya extract can increase blood hemoglobin level of white rats.keyword : hemoglobin levels, green bean extract, papaya extract
UJI PEMBERIAN EKSTRAK KASAR DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI PESTISIDA ALAMI DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP MORTALITAS LARVA Sitophilus oryzae Virginia Suvranita .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5931

Abstract

Sitophilus oryzae merupakan anggota Arthropoda, berasal dari keluarga Curculionidae. Larva Sitophilus oryzae bersifat merugikan bagi petani dan pedagang beras dengan merusak kualitas beras. Sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, tannin, acetogenins, dan flavonoid yang berfungsi sebagai insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perbedaan mortalitas Sitophilus oryzae terhadap pemberian ekstrak kasar daun sirsak (A. muricata L.) dengan konsentrasi yang berbeda (2) mengetahui konsentrasi ekstrak kasar daun sirsak (A. muricata L.) yang paling efektif terhadap mortalitas larva Sitophilus oryzae. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu pemberian ekstrak kasar daun sirsak dengan konsentrasi yang berbeda, Variasi konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30%, 40%, dan 50%. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu mortalitas larva Sitophilus oryzae. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik dengan uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji lanjut Mann-Whitney pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) ada perbedaan mortalitas larva Sitophilus oryzae yang sangat signifikan setelah pemberian ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi yang berbeda, (2) konsentrasi ekstrak daun sirsak yang paling efektif terhadap mortalitas larva Sitophilus oryzae adalah 50%. Kata Kunci : Larva Sitophilus oryzae, Mortalitas, Sirsak (Annona muricata L.). Sitophilus oryzae is a member of Arthropods, originated from the family of Curculionidae. Sitophilus oryzae larvae are harmful to farmers and rice traders with damaging the quality of the rice. Soursop (Annona muricata L.) is one of plants that contains secondary metabolites such as alkaloids, tannins, acetogenins, and flavonoids that have functions as an insecticide. This study aims to (1) analyze the differences in mortality Sitophilus oryzae with rough extract of soursop’s leaves (A. muricata L.) with different concentrations (2) determine the concentration of crude extract of leaves of soursop (A.muricata L.) which are most effective against the larvae mortality Sitophilus oryzae. This type of research is experimental research using completely randomized design (CRD). The variables of this study consisted of independent variables, namely the provision of crude extract of soursop leaves with different concentrations, Variations in the concentrations that is used in this study was 30%, 40%, and 50%. The dependent variable in this study is Sitophilus oryzae larval mortality. Results of the study are analyzed by using the statistic test non- parametric with Kruskal Wallis test followed by Mann-Whiteney test or the Least Significant Difference (LSD) at 5% significance level. The results of the study as follows: (1) there are differences in the mortality of larvae Sitophilus oryzae highly significant after soursop leaf extract with different concentrations, (2) the concentration of soursop leaf extract is most effective against the larvae of Sitophilus oryzae mortality was 50%.keyword : Sitophilus oryzae larvae, Mortality, Soursop (Annona muricata L.)
PENGARUH PENAMBAHAN MULTIVITAMIN MERK Egg Stimulant TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN BERAT TELOR AYAM RAS (Gallus gallus Strain Isa Brown) I Wayan Julianto .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.6323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) adanya pengaruh penambahan Egg Stimulant terhadap produktivitas telor yang dihasilkan oleh ayam ras; (2) kosentrasi Egg Stimulant yang optimal dalam produktivitas telor ayam ras. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan disain post test only control group design. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 5 perlakuan dan 10 pengulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi kosentrasi multivitamin merk Egg Stimulant yaitu 0,025%, 0,05%, 0,075%, 0,1%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas dan berat telor ayam ras yang dihasilkan. Populasi dalam penelitian ini yaitu ayam ras yang berumur 19 minggu. Sampel yang digunakan adalah ayam petelor sebanyak 50 ekor. Pemilihan sampel dengan teknik random sederhana (Simple Random Sampling) yaitu teknik undian. Teknik analisis data mengunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan uji LSD untuk mengetahui hasil yang paling baik dalam pengunaan Egg Stimulant. Populasi dari penelitian ini adalah ayam ras petelor yang diternakkan di desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada pengaruh pemberian Egg Stimulant pada kosentrasi yang berbeda terhadap produktivitas ayam ras (Gallus gallus Strain Isa Brown); (2) konsentrasi Egg Stimulant yang paling optimal pengaruhnya terhadap berat telor ayam ras (Gallus gallus Strain Isa Brown) adalah kosentrasi 0,050%. Kata Kunci : Pengaruh, Ayam ras, Egg Stimulant , Produktivitas This research has purpose to know (1) the presence of Egg Stimulant addition effect to egg productivity those produce by laying hens; (2) optimum Egg Stimulant concentration in laying hen egg productivity. Type of this research is experimental research with post test only control group design, by using Random Sampling Design research with 5 treatments and 10 replications. The independent variable in this research is variety of Egg Stimulant brand multivitamin concentrations those are 0.025%, 0.050%, 0.075%, and 0.1%. The dependent variable in this research is productivity and weight of laying hens egg that produced. Population of this research is laying hens that old 19 weeks. Sample is 50 laying hens with simple random sampling chosen technique. Analysis technique is ANAVA one way and followed with LSD to know the best concentration of Egg Stimulant. Population in this research is laying hens that farmed in Manukaya villages, Tampaksiring districts, Gianyar regency. The result of this research is (1) the addition of Egg Stimulant in different concentration to the productivity of laying hens (Gallus gallus Strain Isa Brown) is present; (2) the optimum Egg Stimulant concentration to laying hens egg weight (Gallus gallus Strain Isa Brown) is 0.50% concentration. keyword : Effect, Laying Hens, Egg Stimulant, Productivity
Antihiperglikemi Biji Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang di Induksi Glukosa Nyoman Ayu Tri Martriani .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i1.7546

Abstract

Lamtoro gung dikenal sebagai pohon dengan berbagai kandungan dan mudah beradaptasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan dosis ekstrak biji lamtoro gung yang tepat berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi glukosa. Penelitian ini berjenis Eksperimen sesungguhnya dengan data utama berupa selisih kadar gula awal dan akhirs serta dianalisis dengan uji ANAVA satu arah,uji Beda Nyata Terkecil, dan Uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini, yaitu: (1) Ekstrak biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) 1gr/kgBB, 2gr/kgBB dan 3gr/kgBB berpengaruh untuk menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih yang diinduksi glukosa karena flavonoid dan galaktomanan dengan efek menurunkan kadar glukosa darah melalui menghambat penyerapan alfa amilase dan alfa glukosidase, (2) Dosis ekstrak biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) 1gr/kgBB merupakan dosis yang paling efektif menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih karena kemampuan tubuh untuk menyerap obat herbal sudah maksimal.Kata Kunci : lamtoro gung, glukosa darah, ekstrak biji Lead tree known as a tree with various substances and adaptable. This research aims to determine the effect and dose of Lead tree seed extract precise effect on blood sugar levels drop Rattus norvegicus induced glucose. This research was the real experiment with key data as the blood glucoses difference and analyzed by one-way ANOVA, LSD, and the Duncan test at 5% significance level. The results, namely: (1) Lead tree (Leucaena leucocephala) seed extract 1g/kgBW, 2g/kgBW and 3g/kgBW effect of lowering blood glucose levels of rats induced glucose as flavonoids and galaktomanan by inhibiting the absorption of alpha-amylase and alpha-glucosidase, (2) dose of Lead tree (Leucaena leucocephala) seed extract 1g/kgBW is the most effective dose lowered blood glucose levels of the rats because the body's ability to absorb the herbal medicine has a maximum.keyword : Leucaena leucocephala, blood glucose, seed extract