Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN ORANG TUA PADA PEMBERIAN IMUNISASI nOPV2 (NOVEL ORAL POLIO VACCINE TYPE 2) ANAK USIA 0-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDREHE KABUPATEN NIAS BARAT Dharma Putra Waruwu, Eka; Priajaya Warouw, Sonny; Sinaga, Janno; Alyakin. Dakhi, Rahmat; Irennius Girsang, Vierto
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35236

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor  yang berhubungan dengan penerimaan orang tua pada pemberian imunisasi nOPV2 (Novel Oral Polio Vaccine Type 2) anak usia 0-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Mandrehe Kabuapten Nias Barat. Penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional) dikarenakan penelitian ini dilakukan dalam satu waktu pengukuran yang sama untuk variabel dependen dan variabel independent. Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah 95 orang tua yang mempunyai anak usia 0-59 bulan, dengan teknik probability sampling arti semakin banyak jumlah populasi semakin banyak juga jumlah sampel yang diambil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan memiliki nilai sig-p 0,000 < 0,05, sikap sig-p 0,001 < 0,05, kepercayaan sig-p 0,007 < 0,05, peran Petugas kesehatan sig-p 0,000 < 0,05 dan dukungan keluarga sig-p 0,002 < 0,05, Yang artinya memiliki hubungan dengan penerimaan orang tua pada pemberian imunisasi nOPV2. Untuk Variabel pekerjaan nilai sig-p 0,651 > 0,05 dan keterjangkauan sig-p 0,381 > 0,05, Yang artinya tidak memiliki hubungan dengan penerimaan orang tua pada pemberian imunisasi nOPV2. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan pengetahuan, sikap, kepercayaan, dukungan keluarga serta peran petugas Kesehatan yang menjadi faktor dominan dengan penerimaan orang tua pada pemberian Imunisasi nOPV2, sedangkan pekerjaan dan keterjangkauan tidak memiliki hubungan dengan penerimaan orang tua pada pemberian imunisasi nOPV2. Dinas Kesehatan diharapkan berperan dalam pengembangan mutu dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta memfasiltasi petugas kesehatan sehingga membantu menjaga dan memperkuat kepercayaan orangtua terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
ANALISIS SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2024 Sari Sagala, Nomita; Alyakin Dakhi, Rahmat; Ester J. Sitorus, Mido; Nababan, Donal; Irennius Girsang, Vierto; Manurung, Kesaktian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35239

Abstract

Menurut WHO di negara berkembang, biaya obat sebesar 24-66% dari total biaya kesehatan. Belanja obat yang demikian besar tentunya harus dikelola dengan efektif dan efisien. Perencanaan merupakan kegiatan dasar dari pengelolaan obat untuk menentukan kebutuhan obat dan merupakan salah satu fungsi yang menentukan keberhasilan kegiatan selanjutnya di Gudang Farmasi Kabupaten yang nantinya akan bermanfaat bagi kelancaran pelayanan di rumah sakit dan puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap sistem penyimpanan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir. Penelitian ini dilakukan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir.Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari – Juli 2024.  Input penyimpanan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir sudah tersedia dan sudah mencukupi yang terdiri dari Sumber Daya Manusia, Dokumen, SOP, Anggaran dan Sarana Prasarana. Hanya saja  belum optimalnya kerjasama antar petugas gudang farmasi sebagai suatu tim dalam suatu sistem, pegawai baru harus diajarkan dan dibiasakan mengikuti SOP yang sudah ada, kekurangtelitian petugas mencatat transaksi obat, dan jumlah pallet yang tersedia masih perlu penambahan merupakan kendala dalam input penyimpanan.Proses penyimpanan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir sudah dilakukan sesuai prosedur yang terdiri dari penerimaan, penyusunan, pengeluaran, stock opname dan pencatatan dan pelaporan. Namun masih ada kedala dalam pencatatan yakni terkadang terdapat kesalahan dalam pencatatan akibat petugas kurang teliti dalam melakukan pencatatan. Sehingga masih ditemukan jumlah stok fisik berbeda dengan kartu stok. Demikian juga pegawai baru masih perlu diajari agar dapat menyesuaikan diri dengan prosedur penyimpanan obat.