Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Journal Health of Education

SAND GRANULES EKSTRAK ETANOL DAUN KIRINYUH (EUPATORIUM INULIFOLIUM KUNTH) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI PEMBERANTAS DEMAM BERDARAH DENGUE Kaban, Hilda; Yanti, Risa Latri Darma Yanti; Zalukhu, Charles Zulius Zalukhu; ., Fitria
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i1.391

Abstract

Studi terdahulu mengungkap potensi ekstrak etanol daun kirinyuh (Eupatorium inulifolium Kunth.) sebagai larvasida Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan memformulasi sand granules ekstrak tersebut (EEDE) yang memenuhi standar fisik granul dan menguji efek larvasidanya. Sand granules EEDE dibuat melalui granulasi basah dengan variasi konsentrasi kollidon (1%-5%), explotab (1%-3%), dan sacharum lactis (78,44%-84,44%). Karakteristik fisik (kecepatan alir, sudut diam) dan efek larvasida (24 jam pada larva instar III Aedes aegypti, n=25, 5 replikasi) diuji. Hasil menunjukkan seluruh formula sand granules EEDE (F1-F5) memenuhi standar fisik (kecepatan alir: 16,69-19,35 g/detik; sudut diam: 32,94°-35,76°) dan memiliki efek larvasida (mortalitas 24 jam: 33,0-39,2%). Namun, efek ini lebih rendah dibanding EEDE 670 ppm (49,6%) dan Temefos® 0,01 ppm (100,0%), menyimpulkan bahwa proses granulasi menurunkan efektivitas larvasida EEDE
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH SEBAGAI PENCEGAHAN COVID-19 ., Fitria; Barus, Mery Septiani; Situmorang, Barna
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.393

Abstract

Terapi pengobatan covid-19 yang digunakan hanyalah menghilangkan gejala yang muncul dengan meningkatkan imunitas penderita. Potensi peningkatan imunitas dari jamu dapat diperoleh dari tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman obat dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena bersifat pencegahan (preventif) dan promotif melalui kandungan metabolit sekunder contohnya seperti gingiro pada jahe dan santoriso pada temulawak yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 pada mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan ini memiliki tahapan persiapan dan pelaksanaan. Persiapan dilakukan dengan mempersiapkan produk jamu yang berasal dari tanaman obat. Tahapan pelaksanaan dilakukan dengan memberikan pengetahuan dan membagikan produk jamu kepada mahasiswa dan masyarakat. Produk jamu dengan jumlah 300 pcs berhasil diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat. masyarakat ini Kegiatan pengabdian diharapkan mampu meningkatkan imunitas tubuh dan dapat mencegah penyebaran COVID-19
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI PENINGKATAN IMUN SELAMA PANDEMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN ., Fitria; Barus, Mery Septiani; Situmorang, Barna
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i1.394

Abstract

Ada berbagai tanaman obat keluarga yang dapat menjadi suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh, namun masyarakat masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang informasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan tanaman obat keluarga yang memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design yaitu studi kasus one-shot dengan menggunakan Buku Pedoman Tanaman Obat Keluarga dalam bahasa daerah. Populasi penelitian adalah semua pemuda yang tinggal di wilayah Tondon, Toraja Utara. Sebanyak 30 responden menjadi sampel dalam penelitian ini yang diambil secara random sampling. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil : Pengetahuan tanaman obat meningkat dari 50% menjadi 80%, pengetahuan jamu dari 93,3% menjadi 100%, pendapat responden mengenai efektivitas pemanfaatan tumbuhan obat meningkat dari 90% menjadi 100% dan kepercayaan masyarakat tentang pengaruh tumbuhan obat dan ramuan herbal terhadap peningkatan kekebalan tubuh meningkat dari 70% menjadi 96,7%. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, Asymp. Tanda tangan. (2-tailed) nilai 0,012
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH DALAM MENURUNKAN KOLESTEROL PADA MENCIT JANTAN PUTIH ., Fitria; Barus, Mery Septiani; Telaumbanua, Eben Haezer
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i1.395

Abstract

Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi sebagai agen antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menguji efektivitas ekstrak etanol daun belimbing wuluh dalam menurunkan kadar kolesterol total pada mencit jantan putih (Mus musculus). Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni (true experimental) dengan rancangan pretest-posttest dengan kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah mencit jantan putih berusia 8-10 minggu dengan berat badan 20-30 gram. Sampel terdiri dari 25 ekor mencit yang dibagi secara acak menjadi lima kelompok: kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kontrol positif (simvastatin 10 mg/kgBB), dan tiga kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Perlakuan diberikan secara oral selama 14 hari. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan menggunakan metode enzimatik kolorimetri dengan instrumen spektrofotometer, dan data perilaku hewan uji dicatat menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat menurunkan kadar kolesterol secara signifikan (p < 0,05), dengan dosis 400 mg/kgBB menunjukkan efek yang mendekati simvastatin. Disimpulkan bahwa ekstrak ini berpotensi sebagai agen alami penurun kolesterol.​
PENURUNAN FREKUENSI DIARE PADA PENDERITA DIARE DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (PSIDISIUM GUAJAVA L) Kaban, Hilda; ., Fitria; Silaban, Lidia; Hutasoit, Dessy Meilani
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i2.396

Abstract

Penderita yang mengalami diare wilayah kerja Puskesmas Sibolangit masih banyak yang belum mengetahui untuk menurunkan frekuensi diare. Penurunan frekuensi diare dapat digunakan dengan ekstrak daun jambu biji (psidisium guajava l). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan frekuensi diare pada penderita diare dengan menggunakan ekstrak daun jambu biji (psidisium guajava l). Desain penelitian ini adalah Quasi eksperimental “One Grups Pretest-Posttest Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diare bulan Oktober dan Nopember 2024 di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit sebanyak 20 orang dan sampel menggunakan total sampel berjumlah 15 orang. Data menggunakan data primer dan sekunder dan dianalisis menggunakan uji T-test pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diare sebelum diberikan intervensi pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidisium Guajava L) berada pada kategori diare sedang sebesar 60%, sedangkan sesudah diberikan intervensi pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidisium Guajava L) sebagian besar diare yang di alami responden berada pada kategori ringan sebesar 65%, rata-rata keadaan diare sebelum pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidisium Guajava L) sebesar 10,50 dengan standar deviasi 1,81 lebih tinggi, sedangkan rata-rata diare sesudah pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidisium Guajava L) sebesar 6,97 dengan standar deviasi 2,78 dan terdapat perbedaan yang signifikans antara diare sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidisium Guajava L) artinya pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidisium Guajava L) efektif menurunkan frekuensi diare dengan p-value 0,000 < =0,05.
Penyuluhan Sirup Ekstrak Daun Murbei (Morusalba L.) Terhadap Penurunan Asam Urat Pada Mencit(Mus Musculus) ., Fitria; Qudri, Almiza Nul; Peranginangin, Ruth Sari Uni
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.403

Abstract

Allopurinol merupakan obat asam urat yang bersifat urikostatik. Penggunaan allopurinol jangka panjang dapat menyebabkan gagal hati, hepatitis, diare, konstipasi, mual, muntah dan eksim. Ekstrak daun murbei dengan dosis 250 (M250), 500 (M500) dan 750 (M750) mg/kg BB diketahui dapat menurunkan kadar asam urat pada mencit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sirup ekstrak daun murbei dan efektifitasnya dalam menurunkan kadar asam urat. Penapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan golongan kimia dalam ekstrak daun murbei. Ekstrak diformulasi menjadi sediaan sirup dan dilakukan pengujian organoleptik, pH, homogenitas dan viskositasnya. Sejumlah 24 mencit diinduksi hiperurisemia dengan memberikan hati ayam segar. Mencit hiperurisemia kemudian dibagi menjadi 6 kelompok dengan perlakuan sirup ektrak daun dosis M250, M500, M750, kontrol allopurinol dan Na CMC. Kadar asam urat darah diukur pada menit ke 0, 60 dan 90 setelah perlakuan. Penapisan fitokimia menunjukkan ekstak daun murbei memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid. Pengamatan organoleptik sirup ekstrak daun murbei berwujud cair, hijau, manis, pH4,2-4,5 dan bersifat homogen. Hasil penelitian menunjukkan sirup ekstrak daun murbei dosis M250, M500, M750 menurunkan kadar asam urat secara signifikan dibandingkan perlakuan pelarut, berturut-turut sebesar 32+4,3, 55+5,6 dan 41+3,7%, sedangkan kelompok kontrol allopurinol 62+2,0%, p>0.05. Dengan demikian, ekstrak daun murbei dapat diformulasi menjadi sediaan sirup dengan stabilitas fisik yang baik.
Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)Meningkatkan Imunitas Tubuh Sebagai Pencegahan COVID-19 ., Fitria; Daeli, Valentina Yolanda; Nadriani, Silvi
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.404

Abstract

Terapi pengobatan covid-19 yang digunakan hanyalah menghilangkan gejala yang muncul dengan meningkatkan imunitas penderita. Potensi peningkatan imunitas dari jamu dapat diperoleh dari tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman obat dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena bersifat pencegahan (preventif) dan promotif melalui kandungan metabolit sekunder contohnya seperti gingiro pada jahe dan santoriso pada temulawak yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 pada mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan ini memiliki tahapan persiapan dan pelaksanaan. Persiapan dilakukan dengan mempersiapkan produk jamu yang berasal dari tanaman obat. Tahapan pelaksanaan dilakukan dengan memberikan pengetahuan dan membagikan produk jamu kepada mahasiswa dan masyarakat. Produk jamu dengan jumlah 300 pcs berhasil diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan imunitas tubuh dan dapat mencegah penyebaran COVID-19.
Penyuluhan Bahan Kimia Berbahaya Dalam Kosmetik Di Desa Namorih ., Fitria; Nazara, Elsa; Wijaya, Chandra
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.410

Abstract

Penggunaan zat berbahaya pada kosmetik dan makanan/minuman menyebabkan gangguan kesehatan seperti kulit iritasi, mual dan muntah, sakit kepala, diare hingga gagal ginjal.Untuk mengatasi hal tersebut masyarakat berswamedikasi sebelum mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan. Lebih dari 80% Di Desa Namorih berswamedikasi dengan obat modern atau tradisional. Namun, swamedikasi hanya dapat dilakukan pada penyakit ringan saja oleh karena itu dosen dan mahasiswaSTIFA Pelita mas Palu melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Solusi yang ditawarkan adalah penyuluhan zat berbahaya dalam makanan/minuman, kosmetik dan dampaknya bagi kesehatan yang bisa dilakukan swamedikasi. Hasil pretest dan post test diperoleh 32,38 % dan 80,47 % serta Hasil kepuasan masyarakat terhadap pengabdian yang dilakukan yaitu kepuasan masyarakat terhadap metode penyampaian materi PKM, program PKM sesuai dengan kebutuhan Masyarakat, program PKM meningkatkan kemampuan berpikir, program PKM dapat diaplikasikan masyarakatdan Masyarakat bersedia untuk berpartisipasi/terlibat Kembali, diperoleh hasil rata –rata sangat puas 90.83 %, puas 89.16 %, puas 90 %, puas 90.83% , dan puas 90.83 %
Sand Granules Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Eupatorium Inulifolium Kunth) Sebagai Larvasida Alami Pemberantas Demam Berdarah Dengue ., Fitria; Fadhila, Dini; Gea, Apri Yanto
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.415

Abstract

Penelitian sebelumnya telah mengungkap efek larvasida ekstrak etanol daun kirinyuh (Eupatorium inulifolium Kunth.) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Ekstrak ini selanjutnya dapat dikembangkan dalam bentuk sediaan sand granules sehingga mudah digunakan sebagai larvasida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sand granules ekstrak etanol daun Eupatorium inulifolium Kunth (EEDE) yang memenuhi standar karakteristik fisik granul dan menguji efek larvasidanya pada larva nyamuk Aedes aegypti. Sand granules EEDE dibuat dengan metode granulasi basah dengan variasi konsentrasi kollidon (1%-5%), explotab (1%- 3%) dan sacharum lactis (78,44%-84,44%). Karakteristik fisik berbagai formula Sand granules EEDE yang diuji adalah kecepatan alir dan sudut diam. Uji efek larvasida dilakukan pada 25 ekor larva instar III nyamuk Aedes aegypti selama 24 jam dengan replikasi sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula Sand granules EEDE (F1-F5) memenuhi standar karakteristik fisik dengan kecepatan alir (16,69-19,35) g/detik dan sudut diam granul 32,94°-35,76°. F1-F5 juga memiliki efek larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dengan persentase kematian larva dalam 24 jam sebesar (33,0-39,2) %. Akan tetapi, efek larvasida tersebut lebih kecil dibandingkan dengan EEDE 670 ppm (49,6%) dan Temefos® 0,01 ppm (100,0%). Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa proses pembuatan sand granules akan menyebabkan penurunan efek larvasida EEDE.
Penyuluhan Tentang Penggunaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Peningkatan Imun Selama Pandemi Diwilayah Kerja Puskkesmas Medan Tuntungan ., Fitria; Buaya, Charles Putra Kristian; Gea, Celsis Sokhyani
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.421

Abstract

Ada berbagai tanaman obat keluarga yang dapat menjadi suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh, namun masyarakat masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang informasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan tanaman obat keluarga yang memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design yaitu studi kasus one-shot dengan menggunakan Buku Pedoman Tanaman Obat Keluarga dalam bahasa daerah. Populasi penelitian adalah semua pemuda yang tinggal di Diwilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan. Sebanyak 30 responden menjadi sampel dalam penelitian ini yang diambil secara random sampling. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil : Pengetahuan tanaman obat meningkat dari 50% menjadi 80%, pengetahuan jamu dari 93,3% menjadi 100%, pendapat responden mengenai efektivitas pemanfaatan tumbuhan obat meningkat dari 90% menjadi 100% dan kepercayaan masyarakat tentang pengaruh tumbuhan obat dan ramuan herbal terhadap peningkatan kekebalan tubuh meningkat dari 70% menjadi 96,7%. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, Asymp. Tanda tangan. (2-tailed) nilai 0,012 (< 0,05) yang berarti ada pengaruh sosialsisasi terhadap peningkata pengetahuan responden. Kesimpilan : Sosialisasi buku pedoman tanaman obat keluarga dalam Bahasa daerah secara signifikan meningkatkan pengetahuan Masyarakat terhadap penggunaan tanaman obat keluarga sebagai suplemen peningkat daya tahan tubuh selaman pandemi covid 19.