Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH VARIASI JARAK DAN PANJANG DEEP SOIL MIXING (DSM) 10% KAPUR DIAMETER 5 CM BERPOLA TRIANGULAR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF DI BOJONEGORO Kosasih, Rendy Hartama; ., Harimurti; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.146 KB)

Abstract

Tanah ekspansif merupakan tanah yang memiliki sifat kembang susut yang tinggi, tanah jenis ini dapat dijumpai di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Untuk mengurangi sifat kembang susut tanah ekspansif yang tinggi dan untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai stabilisasi menggunakan metode Deep Soil Mixing (DSM) dengan diameter kolom 5 cm berpola triangular dan penambahan bahan additive kapur 10% pada media box ukuran 30x30x30 cm3. Digunakan bahan additive kapur karena dengan adanya penambahan kapur diharapkan dapat meningkatkan daya dukung tanah ekspansif dan mengurangi sifat kembang susutnya. Berdasarkan hasil pengolahan data, terlihat bahwa semakin dekat jarak DSM dan semakin panjang DSM akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap daya dukung tanah. Daya dukung terbesar didapatkan pada jarak DSM (L) 1D = 5 cm dengan panjang DSM (Df) 20 cm, yaitu sebesar 19,28 kg/cm2 dengan penurunan 5,5 mm, serta berdasarkan analisis Bearing Capacity Improvement (BCI) didapatkan nilai BCI sebesar 274%. Selain itu, dapat mengurangi potensi pengembangan (swelling) dari 4,13% (tanah asli) hingga 0,78% (tanah stabilisasi) pada rasio volume DSM 91,08%.   Kata Kunci: variasi jarak, variasi panjang, Deep Soil Mixing, triangular, kapur, tanah ekspansif, daya dukung, swelling.
PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DEEP SOIL MIX TIPE SINGLE SQUARE DIAMETER 3 CM TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF Astriyanto, Vicky Dwi; Zaika, Yulvi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.725 KB)

Abstract

Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu wilayah yang terdeteksi mengandung tanah ekspansif. Tanah jenis ini memiliki daya dukung rendah serta potensi kembang susut yang sangat tinggi sehingga dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur di atasnya. Untuk itu perlu dilakukan stabilisasi tanah untuk memperbaiki sifat tanah dengan penambahan bahan stabilisasi berupa kapur. Kadar kapur yang digunakan sebesar 10% dengan metode Deep Soil Mix (DSM). DSM merupakan upaya perbaikan tanah dengan cara membuat kolom-kolom tanah yang dicampur dengan kapur. Pemodelan benda uji menggunakan kolom DSM berdiameter 3 cm berpola Single Square dilakukan di dalam box berukuran 30x30x30cm3. Jarak dan panjang kolom dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap daya dukung tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi jarak dan panjang kolom berpengaruh terhadap peningkatan nilai daya dukung tanah. Daya dukung maksimum diperoleh pada jarak terdekat dan kolom terpanjang. Persentase tanah stabilisasi mempengaruhi pengembangan (swelling) tanah dimana semakin besar persentase tanah yang distabilisasi maka semakin kecil potensi pengembangan. Persentase swelling paling kecil yaitu sebesar 0,796%. Kata-kata kunci:Tanah Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Kapur, Deep Soil Mix, Jarak, Panjang, Daya Dukung, Swelling.
PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 4 CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA SINGLE SQUARE TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH Susilo, Hendro; Zaika, Yulvi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.297 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki sifat tanah yang kurang baik seperti plastisitas yang tinggi, kekuatan geser yang rendah, kemampatan atau perubahan volume yang tinggi, dan potensi kembang susut yang besar. Berdasarkan penelitian pendahuluan, tanah ekspansif terdeteksi di wilayah desa Ngasem Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. Dari pelaksanaan penelitian ini dilakukan perbaikan tanah lempung ekspansif  menggunakan metode deep soil mixing tipe single square dengan diameter kolom 4 cm pada variasi jarak antar kolom (L) 1D ; 1,25D ; 1,5D dan variasi panjang kolom (Df) 1B, 2B dan 3B. Sampel tanah ditempatkan di dalam boks berukuran 50 x 50 x 30  dengan tinggi tanah sampel 20 cm. Pengujian dilakukan dengan uji beban pelat pondasi berukuran 5 x 5  menggunakan dongkrak hidrolik manual sebagai pemberi tekanan beban. Hasil uji beban menyatakan bahwa daya dukung meningkat seiring dengan jarak antar kolom (L) semakin dekat dan kedalaman kolom (Df) semakin panjang. Peningkatan daya dukung maksimum pada penelitian ini hingga 289,7% dari tanah asli. Stabilisasi dengan bahan aditif 15% fly ash pada metode DSM berpola single square dapat mengurangi nilai pengembangan (swelling) seiring meningkatnya volume tanah yang distabilisasi. Prosentase tanah sebesar 26,18% telah mampu menghentikan pengembangan (swelling) tanah asli.   Kata kunci : Tanah lempung ekspansif, fly ash, Deep Soil Mix, jarak, kedalaman,daya dukung, swelling.
PENGARUH RATIO SLURRY AIR-KAPUR PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF UNTUK METODE DSM Ubaidillah, Lina Rahman; Zaika, Yulvi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.833 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif adalah tanah kohesif tinggi dan memiliki masalah terhadap daya dukung tanah, karena mempunyai sensitifitas tinggi jika terjadi perubahan kadar air. Sifat yang dimiliki oleh tanah lempung ekspansif tidak baik dalam perencanaan pembangunan diatas tanah tersebut.  Pengaruh perubahan kadar air serta potensi kembang susut yang besar mempengaruhi volume tanah kemudian kondisi plastisitas tanah yang tinggi dapat membahayakan jika suatu struktur dibangun diatas tanah lempung ekspansif Perbaikan tanah dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Salah satu metode perbaikan tanah adalah stabilisasi tanah lempung ekspansif dengan menggunakan bahan aditif, salah satunya kapur. Slurry air-kapur berpengaruh terhadap perubahan kuat tekan dan pengembangan tanah yang telah diperbaiki untuk menjadi acuan dalam uji menggunakan metode Deep Soil Mix (DSM) Hasil pengujian kuat tekan bebas benda uji tanah asli kuat tekan  0,504 kg/cm2. Pengujian tanah dengan perbaikan 8% kapur kuat tekan sebesar 3,027 kg/cm2 pada kadar slurry (air-kapur) 10%. Semakin besar kadar slurry(air-kapur) kuat tekan akan bertambah namun terjadi penurunan ketika kadar slurry(air-kapur) berlebihan, dapat membuat tanah tersebut lembek sehingga menurunkan kuat tekan tanah. Hasil uji kuat geser didapatkan Cu maksimum pada tanah slurry (air-kapur) pada perbaikan dengan 8% kapur serta penambahan 10% slurry (air-kapur) sebesar 1,604kg/cm2. Pada pengembangan diuji dengan kadar slurry (air-kapur) pengembangan yang semakin rendah berbanding lurus dengan slurry (air-kapur) yang bertambah. Hal ini karena kondisi tanah yang sudah mengalami penjenuhan mengakibatkan pengembangan semakin turun, tetapi masih pada batas yang di izinkan oleh Bina Marga. Pengujian kuat tekan bebas setelah pengembangan didapatkan kuat tekan yang sama dengan pengujian sebelum pengembangan. Pada perbaikan 8% kapur dengan slurry (air-kapur)10% qu dan Cu tanah mencapai pada hasil maksimum pada daya dukung tanah. Kata Kunci : Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Kapur, Unconfined, Swelling, tegangan dan regangan
PENGARUH KEDALAMAN PONDASI DAN PANJANG PONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN JARAK LAPIS PERTAMA GEOGRID (u/B) = 0,3 DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID (h/B) = 0,25 Saputra, Jepris Hari; Munawir, As’ad; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.484 KB)

Abstract

Pondasi mempunyai fungsi penting dalam mempertahankan struktur bangunan agar tidak mengalami suatu kegagalan. Daya dukung tanah dimana akan berdirinya suatu bangunan sangat berperan penting, Geogrid termasuk dalam jenis geosintetik, yang mampu meningkatkan ikatan antara partikel tanah pasir sehingga daya dukung dapat meningkat.Pengujian pada pemodelan fisik pada penelitian ini dilakukanpada tanah pasir tanpa perkuatan geogrid dan menggunakan perkuatan geogrid. Pada penelitian ini digunakan variasi rasio kedalaman pondasi (Df/B) sebesar 0,3; 0,45; 0,6, dan juga variasi rasio panjang pondasi (L/B) sebesar 1; 1,5; 2, dengan dimensi pondasi 12cm x 12cm; 12 x 18cm; 12cm x 24cm. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya panjang pondasi (L), daya dukung akan semakin berkurang kemudian dengan bertambahnya kedalaman pondasi, daya dukung bertambah besar pula. Variabel yang memberikan perubahan peningkatan nilai daya dukung (BCR) yang lebih dominan adalah Ldengan perubahan dari nilai L/B sebesar 1,5 menjadi 2 dengan selisih nilai peningkatan sebesar 10,7% dari nilai BCR pada Df/B sebesar 0,6. Kata kunci : daya dukung, pasir, pondasi persegi, kedalaman pondasi, panjang pondasi, Geogrid.
PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID DAN KEPADATAN DENGAN RASIO KEDALAMANd/B = 1 DAN LEBAR PONDASI B = 10 TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS Putri, Almira Sufwandini; ., Harimurti; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.507 KB)

Abstract

Perencanaan pondasi memerlukan akurasi dan perhitungan yang matang. Dalam teknisnya, perencanaan pondasi tidak hanya dipengaruhi oleh beban bangunan yang ditopangnya melainkan juga mempertimbangkan pengaruh kondisi tanah tempat pondasi tersebut didirikan.Permasalahan yang umum terjadi saat membangun konstruksi di atas tanah pasir adalah penurunan yang besar dan tidak merata. Karena itulah maka diperlukan kajian mendalam dalam upaya peningkatan daya dukung tanah pasir.Uji model yang dilakukan di laboratorium mengunakan 1 lapis perkuatan geogrid dengan lebar pondasi 10 cm dan d/B =1. Rasio yang digunakan adalah variasi rasio Rc sebesar 70% ; 80% ; 90% dan variasi rasio u/B sebesar 025B ; 0.5B ; 0.75B.Yang dimana hasil dari pondasi menerus dengan perkuatan akan dibandingkan dengan pondasi tanpa perkuatan.Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa nilai daya dukung ultimit tertinggi pada variasi rasio Rc tertinggi terjadi pada Rc 90% akan tetatpi nilai BCRu tertinggi pada Rc 80%. Sementara untuk variasi u/B didapatkan nilai maksimum dan optimum pada penelitian ini adalah pada u/B = 0.5B, karena pada u/B = 0.75B mengalami penurunan nilai daya dukung dan BCRu. Kata kunci: daya dukung, tanah pasir, bearing capacity ratio, pondasi menerus, geogrid,    variasi kepadatan relatif, variasi jarak lapis geogrid teratas.  
PENGARUH JARAK LAPIS TERATAS DAN JUMLAH LAPISAN PERKUATAN DENGAN KEDALAMAN D/B = 0,5 DAN LEBAR PONDASI MENERUS = 6 CM TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN 70% Putra Perdana, Rachmad Adiasa; Munawir, As’ad; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.334 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan sampel tanah pasir dengan kepadatan relatif 70%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kenaikan daya dukung yang diberikan oleh perkuatan berupa Geogrid tipe biaksial ketika diaplikasikan ke dalam tanah pasir. Variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio jarak lapis geogrid teratas terhadap dasar pondasi dan rasio jumlah lapisan Geogrid yang digunakan. Hasil dari daya dukung tanah pasir dengan perkuatan Geogrid ini nantinya akan dibandingkan dengan daya dukung tanah pasir terhadap pondasi yang tidak menggunakan perkuatan. Uji model yang dilakukan di laboratorium mengunakan pondasi menerus dengan lebar 6 cm dan kedalaman pondasi sebesar 3 cm. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pengaruh efek jarak lapisan geogrid teratas (U) dan pengaruh jumlah lapisan geogrid (n) terhadap daya dukung ultimit dan penurunan pada pondasi menerus. Rasio yang digunakan adalah variasi rasio U/B sebesar 0.25; 0,5; 0.75 dan variasi rasio n sebesar 1; 2; 3. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa nilai daya dukung ultimit terbesar pada rasio U/B terletak pada nilai rasio sebesar 0.5. Sementara pada variasi n, nilai optimum yang didapatkan pada kenaikan daya dukung tanah pasir terhadap pondasi adalah saat menggunakan perkuatan sebanyak 3 lapis. Analisis yang digunakan sebagai pembanding daya dukung tanah pasir adalah Bearing Capacity Ratio. Analisis ini dapat membandingkan nilai daya dukung dari tanah pasir ketika berada di satu titik penurunan tertentu. Nilai daya dukung yang dianggap ultimit adalah ketika pondasi mengalami penurunan sebesar 0.1 B atau 10% dari lebar pondasi yang digunakan Kata kunci: daya dukung, tanah pasir, bearing capacity ratio, pondasi menerus, penurunan pada pondasi, geogrid, variasi jumlah lapisan, variasi jarak lapis geogrid teratas.
PERBAIKAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF METODE DSM TIPE SINGLE SQUARE DIAMETER 3,2 CM AKIBAT PENAMBAHAN KAPUR DENGAN VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK Aramita, Devina Nadia; Zaika, Yulvi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.863 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif dapat mengakibatkan kerusakan struktur bangunan karena sifatnya yang mudah mengembang dan menyusut. Tanah lempung ekspansif akan mengembang karena proses penyerapan air kedalam rongga tanah, sedangkan tanah akan menyusut apabila tanah tersebut kering. Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung yang rendah sehingga dapat berdampak buruk pada struktur diatasnya, oleh karena itu diperlukan stabilisasi untuk meningkatkan daya dukung dan mengurangi pengembangan. Metode DSM digunakan dalam penelitian dengan variasi kedalaman dan jarak antar kolom tipe single square dengan 8% kapur. Hasil dari penelitian yang dilakukan, bahwa stabilisasi menggunakan kolom DSM dengan kapur 8% mampu meningkatkan nilai daya dukung tanah dan mengurangi nilai swelling tanah. Semakin kecil jarak antar kolom dan semakin dalam kedalaman kolom, maka nilai daya dukung yang dihasilkan akan lebih besar. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh reaksi kapur dengan tanah lempung ekspansif yang membuat tanah tersebut menjadi kaku. Jarak antar kolom (L) 1D = 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20 cm menghasilkan nilai daya dukung paling maksimum yaitu sebesar 36,40kg/cm2 atau meningkat 180% dari tanah asli. Hasil pengembangan (swelling) yang paling kecil pada variasi kedalaman dan jarak yaitu sebesar 0,63% dengan persentase stabilisasi 82% pada variasi jarak antar kolom (L) 1D = 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20cm. Kata kunci : tanah lempung ekspansif, stabilisasi tanah, deep soil mixing, daya dukung, swelling
PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI DENGAN DSM BERPOLA TRIANGULAR DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 4 CM MENGGUNAKAN KAPUR Puspito, Abthal Hazazi; ., Harimurti; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.9 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan nilai daya dukung serta potensi mengembang (swelling) akibat stabilisasi. Selain dilakukan stabilisasi penuh, akan dilakukan beberapa variasi stabilisasi menggunakan kolom DSM tipe triangular dengan diameter 4cm. Hasil dari penelitian ini menunjukan meningkatkan nilai daya dukung tanah dari 13 kg/cm2 menjadi 42,4 kg/cm2 dan mampu mengurangi potensi pengembangan dari 5,659% menjadi 0,136% akibat perbaikan dengan stabilisasi penuh. Pada penelitian variasi jarak dan panjang kolom DSM tipe triangular berdiameter 4cm, menunjukan bahwa nilai daya dukung tertinggi diperoleh pada jarak yang dekat dan kolom terpanjang sebesar 38 kg/cm2. Sedangkan untuk pengembangan dilakukan percobaan pendekatan dengan rasio perbaikan yang nantinya akan menghasilkan rumus regresi, dari rumus tersebut akan didapatkan potensi pengembangan yang terjadi pada variasi kolom DSM. Dari hasil analisis pada rumus regresi didapatkan semakin dekat jarak kolom dan semakin panjang kolom akan mengurangi potensi pengembangan yang terjadi. Dan untuk konfigurasi paling efisien untuk Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro adalah konfigurasi dengan jarak 1D (4cm) dan panjang kolom (Df)= 15cm dengan potensi pengembangan 0,78%. Kata kunci : Perbaikan Tanah, Stabilisasi, Kapur, Deep Soil Mixing, Swelling, Daya Dukung.
PENGARUH PANJANG PONDASI DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN KEDALAMAN PONDASI (DF/B) = 0,6 DAN JARAK LAPIS TERATAS GEOGRID (U/B) = 0,3 Wahid, Anasrullah; Munawir, As’ad; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.4 KB)

Abstract

Pondasi dangkal merupakan jenis pondasi yang sering digunakan untuk bangunan rumah tinggal karena memiliki biaya konstruksi yang ekonomis. Pondasi dangkal hanya bisa digunakan pada kondisi tanah yang baik yang mampu menerima beban dari sebuah struktur. Untuk kondisi tanah pasir lepas dengan gradasi buruk, peningkatan daya dukung tanah menggunakan geogrid menjadi salah satu cara yang efektif. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap perilaku tanah pasir akibat variasi panjang pondasi (1B; 1,5B; 2B) dan jarak antar lapis geogrid (0,2B; 0,25B; 0,3B) dengan permodelan pondasi persegi dengan dan tanpa perkuatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai daya dukung dan BCR maksimum berada pada permodelan dengan perkuatan berada pada panjang pondasi sebesar 1B dan jarak antar lapis geogrid sebesar 0,2B. Kata Kunci :daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi panjang pondasi, variasi jarak antar lapis geogrid, overburden.
Co-Authors Achfas Zacoeb Ali Djamhuri Amalina, Nada Nur Amaliyah, Ela Firda Andrianto, Haris Anggraeni, Gita Maulina Anggriawan, Filyan Fery Anggriawan, Rico Annizaar, Rizqi Aramita, Devina Nadia Arief Rachmansyah Astriyanto, Vicky Dwi Aulia, Novinda Annisa Charisma, Nuril Dianing Putri, Arinda Rahma Dwi Krisna, Septiyan Candra Dwi Eko Andi Suryo Falkiya, Ira Fardiansyah, Abdul Hakim Fathurrahman, Muhammad Rizki GHOZALI, AULIA AL Ika Sari, Ardya Perdani Imansari, Aisyaning Indradi Wijatmiko Kartika Puspa Negara Kautsar, Kevin Al Kosasih, Rendy Hartama Kurniawan, Ichvan Danny Kurniawan, Vemmy Kuswanda, Wahyu P. La Shinta, Annisa Citra Ludfi Djakfar M. Hamzah Hasyim Mahardhika, Andhitya Putra Mulyadi, Faqih Syahputra Munawir, As'ad Munawir, As’ad Norviana, Sarah Giovani Nursanti, Luh Leta Milleila Pascoal, Emilio Pramesthi, Shifa Ardhelia Praptawati, Atika Prassetiyo, Angghoro Berkah Purbiantoro, Arie Puspito, Abthal Hazazi Putra Perdana, Rachmad Adiasa Putra, Alesandro Anggara Putri, Almira Sufwandini Rabbani, Rani Rahmadika, Andrianna Rahman, Zulfikar Purnama Ramadhani, Afifah Ratriwarajiwa, Wiratama Reinaldo, M. Farish Hafis Rezanjani, Rifky Anggi Risdianta, Ryan Hendraning Risty, Fritz Roberth, El Zefanya Rofik, Mohammad Ainur Saifoe El Unas Sanjaya, Rofi Trianto Saputra, Ferdian Budi Saputra, Jepris Hari Septiningrum, Pritha Audina Setiawan, Muhamad Zaeri Solikah, Vika Badius Suroso . Suryo, Harimurti, Eko Andi Susilo, Hendro Tyas Ayu Widiningrum Ubaidillah, Lina Rahman Wahid, Anasrullah Wahyunita, Audia Maknolia Wibisono, Gunawan Wibowo, Satrio Agung Wijaya, Gresi Dadik Wisnumurti . Yandri, Muhammad Yulvi Zaika Zettyara, Firda