Lereng adalah bagian dari permukaan kerak bumi yang mempunyai sudut kemiringan tertentu denganbidang horizontal (datar). Dengan adanya pemanfaatan dan penggunaan lereng dalam kehidupan sehari-harimasyarakat, maka terdapat hal-hal yang harus diperhitungkan dan direncanakan dalam bidang Geoteknikyaitu kemampuan lereng dalam menahan longsor.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban maksimum yang dapat ditahan lereng padakondisi tanpa perkuatan, satu baris perkuatan, dua baris perkuatan. Mengetahui diameter pile optimum untukmenahan beban yang terjadi, untuk mengetahui jenis kelongsoran yang terjadi pada lereng saat mengalamilongsor pada lereng tanpa perkuatan, satu baris perkuatan, dua baris perkuatan, juga untuk mengetahui nilaiFactor of Safety dari lereng tanpa perkuatan, satu baris perkuatan, dua baris perkuatan. Dari penelitian yangtelah dilakukan didapatkan hasil untuk beban runtuh (Qu) maksimum tanpa perkuatan bernilai sebesar 0,314kg/cm2 , dengan perkuatan satu baris pile bernilai sebesar 0,557 kg/cm2 , dengan perkuatan dua baris pilebernilai sebesar 0,802 kg/cm2 . Pada variasi diameter pile didapatkan kondisi optimum bisa ditemukan padasaat D2/D1=0,68 dengan beban maksimum hingga mengalami keruntuhan terjadi pada saat dibebani 0,802kg/cm2 . Jenis kelongsoran pada lereng tanpa perkuatan merupakan kelongsoran pada kaki lereng sedangkanpada perkuatan 1 baris dan 2 baris pile merupakan kelongsoran pada badan dan kaki lereng. Dari analisismenggunakan aplikasi FEM. Factor of Safety pada lereng tanpa perkuatan didapatkan sebesar 0,886 padaaplikasi FEM 2D dan sebesar 1,073 pada aplikasi FEM 3D. Pada lereng dengan satu baris perkuatan piledidapatkan sebesar 0,919 pada aplikasi FEM 2D dan sebesar 1,391 pada aplikasi FEM 3D. Untuk lerengdengan perkuatan 2 baris pile didapatkan sebesar 0,956 pada aplikasi FEM 2D dan sebesar 1,427 padaaplikasi FEM 3D.Kata Kunci : Lereng, Longsor, beban, pile, perkuatan, Factor of Safety