Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pengadukan Maserasi Terhadap Kadar Flavonoid Total Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius L) Hakim, Ali Rakhman; Saputri, Rina; Jannah, Ghina Raudhatul; Syifa, Nur
Sains Medisina Vol 3 No 1 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i1.360

Abstract

Daun jeruju (Acanthus ilicifolius L) merupakan salah satu tumbuhan yang banyak diteliti karena kandungan senyawa metabolitnya yang bermanfaat untuk kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun jeruju mengandung berbagai senyawa metabolit seperti triterpenoid, saponin, alkaloid, fenolik, flavonoid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengadukan pada maserasi terhadap kadar flavonoid total ekstrak etanol daun jeruju. Penelitian ini menggunakan tiga jenis maserasi yaitu maserasi normal, maserasi dengan pengadukan pada jam ke 0-6, dan maserasi dengan pengadukan pada jam 18-24. Pengadukan dengan magnetic stirrer kecepatan 500 rpm. Hasil dari pengujian didapatkan kadar flavonoid total ekstrak etanol daun jeruju yaitu 7.14 ± 0.21 mg QE/g untuk maserasi normal, 5.64 ± 0.17 mg QE/g untuk maserasi pengadukan jam ke 0-6, dan 5.94 ± 0.29 mg QE/g untuk maserasi pengadukan jam ke 18-24. Simpulan dari penelitian ini metode maserasi normal memiliki kadar flavonoid total yang lebih tinggi dari metode maserasi termodifikasi pengadukan.
Online Analisis Sentimen pada Pemilihan Umum Presiden di Kota Banjarmasin 2024 Syifa, Nur; Nugraha, Bayu; Zulfadhilah, Muhammad
Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI) Vol 7, No 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik. Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jnkti.v7i6.8175

Abstract

Abstrak - Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi dinamika politik di era digital dan menggali pandangan serta sentimen masyarakat Banjarmasin terkait Pemilihan Umum Presiden 2024. Media sosial memainkan peran penting sebagai alat ekspresi politik dan pertukaran ide. Analisis sentimen digunakan untuk mengevaluasi opini publik dan preferensi politik masyarakat di Banjarmasin. Penelitian ini  bertujuan untuk mengamati dan menganalisis opini masyarakat di media sosial terkait Pilpres 2024. Selain itu, penelitian ini ingin memahami proses pengumpulan data opini masyarakat dan menganalisisnya menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Penelitian ini juga bertujuan untuk mengklasifikasikan sentimen menjadi positif atau negatif dan memahami pengaruhnya terhadap pandangan politik masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Support Vector Machine (SVM). Data dikumpulkan dari platform media sosial dan form observasi masyarakat Banjarmasin. Distribusi kelas di seluruh dataset menunjukkan ketidakseimbangan yang signifikan, dengan 96,1% data berlabel positif (1071 sampel) dan hanya 3,9% berlabel negatif (44 sampel). Hasil evaluasi model menunjukkan bahwa model Support Vector Machine yang digunakan memiliki tingkat akurasi sebesar 94,62%. Penelitian ini menyoroti dominasi peran Instagram dan platform X dalam mempengaruhi arus informasi dan diskusi publik mengenai Pilpres 2024. Model Support Vector Machine (SVM) terbukti efektif dalam mengklasifikasikan sentimen dengan tingkat akurasi mencapai 94,62%, membuatnya menjadi alat yang kuat untuk analisis sentimen dalam konteks politik modern.Kata Kunci: akurasi, analisis sentimen, media sosial, pemilihan umum presiden, support vector machine (svm). Abstract -  This research aims to explore the political dynamics in the digital era and examine the views and sentiments of the people of Banjarmasin regarding the 2024 Presidential Election. Social media plays a significant role as a tool for political expression and idea exchange. Sentiment analysis is used to evaluate public opinion and political preferences of the people in Banjarmasin. The study aims to observe and analyze public opinions on social media regarding the 2024 Presidential Election. Additionally, it seeks to understand the data collection process of public opinions and analyze them using the Support Vector Machine (SVM) method. The study also aims to classify sentiments as positive or negative and understand their impact on the political views of the public.  The method used in this study is the Support Vector Machine (SVM). Data were collected from social media platforms and observation forms distributed to the people of Banjarmasin. The distribution of classes across the dataset showed significant imbalance, with 96.1% of the data labeled positive (1071 samples) and only 3.9% labeled negative (44 samples). Model evaluation results indicated that the Support Vector Machine model used had an accuracy rate of 94.62%. Conclusion: This study highlights the dominant role of Instagram and platform X in influencing the flow of information and public discourse regarding the 2024 Presidential Election. The Support Vector Machine (SVM) model proved effective in classifying sentiments with an accuracy rate of 94.62%, making it a powerful tool for sentiment analysis in the modern political context.Keywords: accuracy, presidential election, sentiment analysis, social media, support vector machine (svm).
Evaluasi Mutu Dan Kadar Flavonoid Total Formula Poliherbal Jahe Merah, Jahe Putih, Kayu Manis, Dan Serai Saputri, Rina; Hakim, Ali Rakhman; Syifa, Nur; Faulina, Siti Emi Az-Zahra
Sains Medisina Vol 3 No 4 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i4.708

Abstract

Simplisia herbal seperti serai, kayu manis, jahe putih, dan jahe merah dikenal memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan senyawa aktif ini dapat dipengaruhi oleh proses pengolahan, seperti pengeringan dan lama penyeduhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui susut pengeringan, kadar abu, dan perbandingan kadar flavonoid total pada teh herbal yang diseduh selama 15 dan 30 menit. Metode yang digunakan meliputi penetapan susut pengeringan dengan cara menimbang berat sampel basah dan kering, penetapan kadar abu melalui proses pengabuan, serta analisis kadar flavonoid total menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan quercetin sebagai standar. Hasil menunjukkan bahwa kayu manis memiliki persentase susut pengeringan tertinggi (17%), sedangkan serai memiliki kadar abu tertinggi (7%). Pada uji kadar flavonoid, teh herbal yang diseduh selama 15 menit memiliki kadar flavonoid lebih tinggi (0,793 mg QE/g) dibandingkan penyeduhan selama 30 menit (0,606 mg QE/g). Penurunan kadar flavonoid pada waktu penyeduhan yang lebih lama diduga akibat degradasi senyawa aktif oleh panas. Proses pengolahan seperti pengeringan dan lama penyeduhan berpengaruh terhadap kandungan senyawa aktif dalam simplisia herbal, sehingga perlu diperhatikan agar manfaat herbal tetap optimal.
Strategi Guru Bimbingan Konseling dalam Mencegah Kekerasan Verbal dan Non-Verbal di SMK Negeri 1 Martapura Syifa, Nur; Yuliansyah, Muhammad; Sanjaya
EduCurio: Education Curiosity Vol 4 No 1 (2025): Agustus-November 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/ecu.v4i1.1470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru bimbingan konseling dalam mencegah perilaku kekerasan verbal dan non-verbal di SMK Negeri 1 Martapura dan apa saja yang menjadikan hambatan ketika melaksanakan strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, desain yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dari berbagai sumber data yang sudah ada. Keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menjawab 2 poin dari rumusan masalah, yaitu 1) Strategi guru bimbingan konseling untuk mencegah perilaku kekerasan verbal dan non- verbal terbagi menjadi 4 yang pertama strategi preventif melalui layanan bimbingan klasikal. Guru bimbingan konseling (BK) menyampaikan materi terkait kekerasan verbal dan non-verbal secara komunikatif dan melibatkan siswa dalam diskusi aktif. Kedua, strategi korektid juga diterapkan melalui layanan konseling individual dan kelompok yang ditujukan bagi siswa yang terlibat sebagai pelaku dan juga korban dari perilaku kekerasan. Layanan ini membantu siswa merefleksikan perilaku, memahami dampak dan tindakan atas perbuatan mereka, dan mengembangkan solusi sesuai pemikiran siswa. Ketiga, kolaborasi ini salah satu bagian penting dalam strategi pencegahan perilaku kekerasan di sekolah. Guru bimbingan konseling (BK) bekerja sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dan serta pihak sekolah lainnya dalam melakukan identifikasi terhadap pencegahan dan penanganan perilaku kekerasan. Keempat, strategi penegakkan tata tertib dan pembentukan budaya sekolah yang positif. 2) Hambatan yang dihadapi guru bimbingan konseling yaitu keterbatasan jumlah guru dan sarana prasarana, rendahnya partisipasi dan keterbukaan siswa, kurangnya dukungan dana dan program sekolah, koordinas yang belum optimal, pengaruh lingkungan di luar sekolah.
Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Belitung Utara 1 Banjarmasin Zahratuljannah, Adisty; Widodari, Rose; Jum’ah, Jum’ah; Syifa, Nur; Pratiwi, Diani Ayu
ARZUSIN Vol 5 No 3 (2025): JUNI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/arzusin.v5i3.5687

Abstract

This study aims to provide an in-depth description of the implementation of the Merdeka Curriculum at a public elementary school using a descriptive qualitative approach. Data were collected through interviews with the principal, who plays a central role in the planning, execution, and evaluation of the curriculum. The findings reveal that although the school demonstrates enthusiasm and commitment toward the Merdeka Curriculum, several challenges remain. These include limited teacher training, unequal digital literacy, and insufficient resources to support diverse student needs—especially those with special needs. Key components such as differentiated learning, diagnostic assessments, the integration of Pancasila Student Profile values, and parental collaboration emerged as focal points in the adaptation process. The success of the implementation heavily depends on the principal’s leadership, teacher readiness, policy support, and inter-stakeholder collaboration. This study recommends strengthening teacher capacity, optimizing the use of technology, and enhancing strategic parent engagement. In doing so, the Merdeka Curriculum can be contextually implemented in an adaptive and student-centered manner, aligning with its original purpose of promoting inclusive and meaningful learning for all students.