Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Acculturation of Religion and Culture Within Muslim Sundanese Society in West Java Yanti, Fitri; Witro, Doli; Putra, D.I. Ansusa; Ilahi, Restu Prana; Intania, Naila; Alghani, Raid
Al-Albab Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Pascasarjana IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/alalbab.v13i1.2977

Abstract

This article explores the acculturation of culture and religion, focusing on the interaction between Islam and Sundanese culture in West Java, Indonesia. Early Islamic preachers employed accommodating strategies, integrating pre-existing cultural elements, which led to the development of a unique form of Islam in the region. The purpose of this article is to examine and highlight the ways in which Islam has blended with Sundanese culture in West Java. The study utilized a qualitative research approach, combining field research with data from both primary sources (observations and interviews) and secondary sources, such as books, scholarly articles, research reports, and other relevant materials. The data were displayed in a narrative-descriptive format and analyzed using the qualitative data analysis techniques including data condensation, data display, and conclusion drawing. The findings reveal that the long-standing process of acculturation between Islam and Sundanese culture in West Java has produced a distinct Sundanese culture influenced by Islamic principles. This is evident in elements such as the wawacan texts, which contain Islamic teachings, the prevalence of Islamic boarding schools, the practice of Islamic mysticism (Sufism-Tariqa), and the unique Islamic-Sundanese architectural style. The widespread acceptance of Islamic teachings among the Sundanese has led to the incorporation of these principles and traditions into Sundanese society, aligning them closely with Islamic values.
Studi Lapangan Guru PAI: Sejarah Masuknya Islam di Nusantara melalui Barus dan Kehidupan Moderasi Beragama di Barus Ilahi, Restu Prana
NYIUR-Dimas: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/nyiur.v4i1.991

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengimplementasikan studi lapangan mengenai sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui Barus dan penerapan kehidupan moderasi beragama di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Barus memiliki peran signifikan dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara, ditandai dengan adanya peninggalan sejarah seperti makam-makam tua dan artefak arkeologis. Guru PAI berperan penting dalam menyampaikan informasi ini kepada siswa, tidak hanya melalui pembelajaran di kelas, tetapi juga melalui studi lapangan yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai sejarah Islam di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa masyarakat Barus telah lama menjalankan praktik moderasi beragama, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka yang penuh dengan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa studi lapangan yang dilakukan oleh Guru PAI di Barus sangat efektif dalam memperdalam pemahaman tentang sejarah Islam di Nusantara dan pentingnya moderasi beragama. Studi ini merekomendasikan pengembangan kurikulum yang lebih inklusif dan berbasis pada studi lapangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di Indonesia.
The Dimension of Religion in Political Conflict and Violence: An Experience In Indonesia Rasidin, Mhd.; Ramdhani, Indra; Ilahi, Restu Prana; Busni, Darti; Witro, Doli; Alghani, Raid
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol. 7 No. 1 (2023): January-June 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/it.v7i1.6146

Abstract

This article aims to discuss the religious dimension in political conflict and violence in Indonesia Indonesian society is heterogeneous, especially in religious affiliation. A series of cases of violence in Indonesia involving religion, such as the events in Pekalongan (1995), Situbondo (1996), Poso (1998), Ambon (1999), Tasikmalaya (1996), Sukabumi (2008), and also other violence in several parts of Indonesia . This incident caused various kinds of losses both in terms of community facilities and the many casualties that fell. This is based on an excessive commitment to the religious aspects of Indonesian society... The method used in this article is a qualitative research method that consists of library research. Thus, the data obtained comes from literary sources such as books, scientific articles, research reports, and so on. The data analysis technique is a qualitative data analysis technique of Miles et al. The results of the study show that the religious dimension is the main factor in the various events of political conflict and violence in Indonesia. These religious-based conflicts are used by political elites to gain political power. The various religious and political conflicts and violence is due to hyper commitment in most religious societies and the factor of religious differentiation. 
PROBLEM GENDER DALAM FEMINISME EKSISTENSIALIS SIMONE DE BEAUVOIR Rohmah, Siti; Ilahi, Restu Prana
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v6i2.13394

Abstract

Problematika gender di masyarakat masih menjadi pembicaraan yang hangat mengingat banyak factor yang mempengaruhi diantaranya adalah masih terjadinya tumpang tindih gender dan ketimpangan sosial. Problem gender semakin ramai dibicarakan terlebih oleh para aktifis feminisme yang menuntut kesetaraan dan keadilan gender. Gender merupakan jenis kelamin sosial yang direkontruksi oleh masyarakat baik kepada laki-laki maupun kepada perempuan. Akan tetapi akibat stereotype perbedaan gender ini melahirkan ketidakadilan gender yang banyak merugikan kaum perempuan. Kehadiran Simone De Beauvoir menjadi cahaya dalam dunia filsafat eksistensialisme dan feminisme.Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif melalui studi pustaka dengan menggunakan data yang bersumber dari buku, jurnal dan data pendukung lainnya. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa dalam pandangan Simone De Beauvoir perempuan yang dianggap lemah, dijadikan objek dan dianggap tidak berdaya tidak bisa disingkirkan atau diabaikan. Dalam bukunya Second Sex( Fakta dan Mitos), Fakta sejarah filsafat dapat mengikuti pemahaman atau mitos klasik yang menganggap laki-laki adalah manusia yang berpikir secara rasional dan perempuan adalah manusia yang mengutamakan perasaan. Mitos tersebut menjadi kutukan kuat yang membuat perempuan kurang mendapat tempat dalam filsafat. Padahal dalam sejarah awal filsafat terdapat tokoh perempuan yang bernama Hypatia yang mana ia telah berkontibusi dalam pemikiran filsafat Neoplatonis.Â