Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Upaya Pencegahan Stunting Melalui Edukasi Pemberian Makan Bayi dan Anak pada Ibu di Posyandu Melati 6 Desa Precet kartika pibriyanti; Lulu' Luthfiya; Nur Amala; Ayu Puspitarini; Ririn Madyaning Yudhawati; Hikma Syafa; Jihan Fauziyah; Kamilia Ramanda; Lusiana Suryadie; Marvela Qolbi Naura; Nadhifa Daumi; Ruzaina Munibah; Sahla Rizkia; Shalihah Sekar; Silviana Wijayanti; Syazda Syafa
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6674

Abstract

Praktik pemberian makan yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya masalah gizi pada bayi dan balita. Strategi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yaitu Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan ASI Eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan, memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) mulai usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Kekurangan gizi usia dini berdampak serius terhadap kualitas SDM di masa depan. Anak dapat mengalami kegagalan pertumbuhan sehingga mengakibatkan berat badan lahir rendah, pendek, kurus, serta daya tahan tubuh yang rendah serta berisiko mengalami hambatan perkembangan otak/kognitif. Tujuan kegiatan menganalisis karakteristik ibu bayi balita di Posyandu Melati 6 Desa Precet, dan menganalisis efektifitas pemberian edukasi pemberian makan bayi dan anak di Posyandu Melati 6 Desa Precet. Metode pemberian edukasi menggunakan media lembar balik. Ada 23 ibu yang terlbat dalam kegiatan. Sebelum mendapatkan edukasi ibu diukur tingkat pengetahuan dengan menjawab 15 pertanyaan terkait PMBA, dan setelah mendapat intervensi edukasi, ibu kembali diberi pertanyaan yang sama untuk mendapatkan nilai posttest. Hasil kegiatan diperoleh rerata nilai sebelum edukasi 67.7 dan meningkat menjadi 80.87 setelah mendapat edukasi. Simpulan edukasi PMBA efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada Ibu di Posyandu Melati 6 Desa Precet sebagai upaya pencegahan stunting.
PENDAMPINGAN IBU BALITA DAN KADER POSYANDU DENGAN MEDIA VIDEO, BUKU RESEP DAN KARTU BB GOALS UNTUK MENINGKATKAN PERSENTASE N/D Lulu’ Luthfiya; Erika Anggraini Lintang; Marwa Maryam Amanda; Hawin Lathifus Sania; Farisa Liandariansyah; Martinta Dewi Septiana; Kartika Pibriyanti; Yatmin Yatmin; Ayu Kriza Yuliana
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4602-4609

Abstract

Salah satu cara memantau status gizi balita adalah dengan melakukan penimbangan dan pengukuran di posyandu. Keberhasilan posyandu dapat diketahui dari capaian SKDN, dimana salah satu indikatornya adalah N/D. Berdasarkan survei pendahuluan, prevalensi N/D yang terdapat di Dusun Pucanganom 2, Desa Kendal, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi yaitu sebesar 46%. Hal ini menunjukan tingkat keberhasilan kenaikan berat badan balita di posyandu tersebut masih rendah. Cakupan N/D rendah disebabkan karena faktor yang bersifat eksternal maupun internal. Maka, dari permasalahan tersebut perlu mengadakan program intervensi gizi untuk membantu meningkatkan presentase kenaikan N/D di dusun tersebut dengan cara meningkatkan pengetahuan dan motivasi melalui pendampingan berupa penyuluhan edukasi melalui media video, pemberian buku PMT dan kartuu BB Goal. Pelaksanaan Pengabdian masyarakat berada di wilayah kerja Puskesmas kendal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tepatnya di Posyandu Pucanganom 2 Desa kendal. penyuluhan ini dihadiri dengan jumlah responden atau dengan jumlah ibu balita sebanyak 41 orang Metode pelaksanaan berupa pemberian edukasi. Kegiatan meliputi 3 tahapan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi. Monitoring evaluasi meliputi pre test dan post test pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita. Hasil yang didapat kemudian di uji menggunakan uji dependent ttest. Pada hasil uji t-berpasangan pengetahuan, sikap dan perilaku diperoleh nilai significance 0,000 atau p-value <0,05 secara statistik terdapat perbedaan rerata nilai pre-test dan post-test dan terjadi peningkatan rerata skor pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita. Pemberian edukasi melalui video dapat meningkatkan pengetahuuan , sikap dan perilaku ibu terhadap gizi seimbang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan berat badan balita
PENYULUHAN DAN PEMBERIAN POSTER ‘FOOD SAFETY’ UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, SERTA PERILAKU PENJAMAH MAKANAN DI UNIVERSITAS PESANTREN Nur Aini Mahmudah; Lulu’ Luthfiya; Fitri Komala Sari; Kamila Fatin Sabrina; Hilda Ayu Syafitri
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 12 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i12.1047

Abstract

Universitas Pesantren merupakan perguruan tinggi yang menerapkan sistem asrama bagi mahasiswa dan swakelola pelayanan makanan. Penyediaan pangan yang sehat dan aman merupakan upaya peningkatan derajat kesehatan mahasiswa yang tinggal di dalam lingkungan tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penyajian makanan yang sehat dan aman adalah tingkat pengetahuan dari penjamah makanan. Penyuluhan dan pemberian poster merupakan cara untuk menambah pengetahuan melalui metode langsung dan tidak langsung. Kajian ini memaparkan pengaruh penyuluhan dan pemberian poster ‘food safety’ terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku penjamah makanan di Universitas Pesantren Provinsi Jawa Timur. Penyuluhan dan poster berdampak positif terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku penjamah makanan. Nilai rata-rata skor post-test yang diberikan kepada penjamah makanan setelah penyuluhan dan pemberian poster meningkat dari pre-test dengan nilai peningkatan sebesar 4,74% (pengetahuan), 3,1% (sikap), dan 13,4% (perilaku).
Comparative analysis of food service satisfaction and nutritional adequacy between private hospitals and academic hospitals in patients with non-communicable diseases Kartika Pibriyanti; Indahtul Mufidah; Lulu’ Luthfiya; Amal Fadholah; Ella Firdaus Sulistiyani; Banun Ma&#039;rifah Fathsidni; Qotrunnadaa Fajr Rooiqoh; Nur Amala
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 9, No 2 (2024): June
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v9i2.1711

Abstract

Nutritional services in hospitals aim to provide meals with high nutritional value, safety, appropriate quantity, quality, and satisfactory service. This study aimed to analyze and compare food service satisfaction and nutritional adequacy among patients with noncommunicable diseases (NCDs) in private and academic hospitals. The study was conducted at the UNS Hospital and YARSI Hospital from October to December. Employing a comparative cross-sectional study design, we included 50 patients with NCD, 25 general (private) hospitals, and 25 teaching hospitals. Satisfaction with food services was assessed using a validated food service satisfaction questionnaire, whereas nutritional adequacy was evaluated using the Comstock questionnaire. Nutrient intake data were processed using the NutriSurvey software. The Mann-Whitney U test was used for the statistical analysis. Our findings revealed significant differences in all food service satisfaction indicators (p<0,005), except for waitstaff friendliness (p=0,077). There were also significant differences in energy, fiber, macronutrient, and micronutrient adequacy levels, except for vitamin C intake, between patients in private and academic hospitals (p<0,005). In conclusion, the level of food services and nutritional adequacy differed significantly between private public and academic hospitals. 
Edukasi Keamanan Pangan Di Kantin Kampus Putri Unida Gontor Kartika Pibriyanti; Ardiani Ayu Puspitarini; Lulu’ Luthfiya; Oktavia bela Dyah Ajeng Panganti; Erika Anggraini Lintang; Rahma Ningrum; Rahayu Wulan Safitri
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3716

Abstract

Latar belakang penyelenggaraan makanan memiliki prinsip dasar hygiene dan sehat dalam penyediaan makanan, makanan yang disajikan harus terbebas dari segala macam jenis cemaran. Kantin merupakan salah satu jenis tempat penyelenggaraan makanan yang krusial.  Tujuan kegiatan untuk memberikan edukasi keamanan pangan kepada pengelola kantin. Metode kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan dengan media poster dan tanya jawab, kemudian dilakukan pre test sebelum edukasi dan post test setelah edukasi dilanjutkan dengan analisis statistic dengan uji paired samples test. Hasil yang didapatkan ada peningkatan pengetahuan setelah edukasi dibuktikan dengan hasil analisis statistik didapatkan nilai signifikansi yaitu sebesar 0,044. Simpulan ada pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan pengelola kantin UNIDA Gontor kampus putri.
Edukasi Kesehatan 1000 HPK Melalui Pendidikan Gizi Ibu Hamil Kartika Pibriyanti; Farida Yulianawati; Ade Susila Cahyani; Ashifa Purnama Sari; Asyun Bilqis Habiba; Desy Aulia Qudsy; Dewi Sukowati; Raudhatun Naimah; Lulu Luthfiya; Enik Akhiriana; Dian Afif Arifah
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.6144

Abstract

Stunting dapat terjadi akibat kekurangan gizi pada saat 1000 Hari Pertama Kelahiran Hidup. Salah satu cara pencegahan dengan pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Pemahaman ibu atau calon ibu mengenai gizi merupakan proses awal dalam perubahan perilaku peningkatan status gizi. Tujuan kegiatan adalah pemberian pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan pengetahuan dan kemampuan penerapan kesehatan dan gizi keluarga. Sehingga nantinya anak memiliki status gizi baik dan tidak terjadi stunting. Metode yang digunakan adalah edukasi menggunakan media video dan leaflet pada dua kelompok ibu hamil. Satu kelompok sebanyak 20 ibu hamil. Pengukuran tingkat pengetahuan dengan kuesioner berisi 20 pertanyaan. Pretest diberikan sebelum kegiatan edukasi dilakukan untuk mengukur pengetahuan sebelum edukasi, dan setelahnya diberikan posttest untuk mengukur perubahan pengetahuan. Hasil yang diperoleh adanya perubahan signifikan pengetahuan pada kelompok ibu hamil yang di edukasi dengan video maupun yang di edukasi dengan media leaflet. Terdapat perbedaan pengetahuan antara kelompok yang diberi edukasi dengan media video dan kelompok yang diberi edukasi leaflet dengan rerata pengetahuan kelompok yang diberikan edukasi media video lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pengetahuan kelompok yang diberikan edukasi media leaflet. Simpulan penanggulangan masalah stunting harus dimulai dari sebelum anak dilahirkan dan bahkan sejak remaja untuk dapat memutus rantai stunting dalam siklus kehidupan. Pemberian edukasi kepada ibu hamil terkait 1000 HPK dapat menjadi salah satu cara pencegahan kejadian stunting untuk anak-anak pada periode yang akan datang
Upaya Pencegahan Stunting Melalui Edukasi Pemberian Makan Bayi dan Anak pada Ibu di Posyandu Melati 6 Desa Precet kartika pibriyanti; Lulu' Luthfiya; Nur Amala; Ayu Puspitarini; Ririn Madyaning Yudhawati; Hikma Syafa; Jihan Fauziyah; Kamilia Ramanda; Lusiana Suryadie; Marvela Qolbi Naura; Nadhifa Daumi; Ruzaina Munibah; Sahla Rizkia; Shalihah Sekar; Silviana Wijayanti; Syazda Syafa
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6674

Abstract

Praktik pemberian makan yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya masalah gizi pada bayi dan balita. Strategi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yaitu Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan ASI Eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan, memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) mulai usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Kekurangan gizi usia dini berdampak serius terhadap kualitas SDM di masa depan. Anak dapat mengalami kegagalan pertumbuhan sehingga mengakibatkan berat badan lahir rendah, pendek, kurus, serta daya tahan tubuh yang rendah serta berisiko mengalami hambatan perkembangan otak/kognitif. Tujuan kegiatan menganalisis karakteristik ibu bayi balita di Posyandu Melati 6 Desa Precet, dan menganalisis efektifitas pemberian edukasi pemberian makan bayi dan anak di Posyandu Melati 6 Desa Precet. Metode pemberian edukasi menggunakan media lembar balik. Ada 23 ibu yang terlbat dalam kegiatan. Sebelum mendapatkan edukasi ibu diukur tingkat pengetahuan dengan menjawab 15 pertanyaan terkait PMBA, dan setelah mendapat intervensi edukasi, ibu kembali diberi pertanyaan yang sama untuk mendapatkan nilai posttest. Hasil kegiatan diperoleh rerata nilai sebelum edukasi 67.7 dan meningkat menjadi 80.87 setelah mendapat edukasi. Simpulan edukasi PMBA efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada Ibu di Posyandu Melati 6 Desa Precet sebagai upaya pencegahan stunting.
The factors that affect halal certification among small and medium enterprise food entrepreneurs in Ngawi Lulu' Luthfiya; Amilia Yuni Damayanti; Kartika Pibriyanti; Nurul Marfu'ah; Indahtul Mufidah; Nur Amala; Cut Ajma Fitira Hafifah; Elok Fauziatunnisa
Journal of Halal Science and Research Vol. 5 No. 2 (2024): September
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jhsr.v5i2.10458

Abstract

A halal lifestyle using halal-certified products is a vital necessity for Muslims. It allows Indonesia to become the world's largest producer and servicer of halal products. However, many uncertified halal products are circulating in the community, and the number of certified halal items tends to be small. Several factors influence the low quality of halal certification products. This Research aimed to identify factors influencing halal certification: education, knowledge, attitudes, behavior, and awareness. The Type of research was crossectional research. The research was conducted in the Ngawi district by comparing entrepreneurs with halal certification and entrepreneurs who still need to have halal certification, with the number of each sample of 26 entrepreneurs. The technique of sampling was purposive sampling.  These research variables are factors associated with halal certification, including the level of education, knowledge, attitudes, behavior, and awareness of the entrepreneur acquired through interviews using validated questionnaires and the reliability of the questionnaire. The education, knowledge, and attitude data were analyzed using a chi-square test. The behavior and halal awareness were analyzed using the Fisher test. The statistical test results showed a p-value of < 0.001 on the variables of knowledge, education, attitude, and behavior, so it can be said that knowledge, education, behavior, and attitude positively affect halal certification. However, based on the statistical test on the halal awareness variable, the relationship test results of p-value > 0.05, so it can be said that halal awareness does not positively affect halal certification. This research concludes that education, knowledge, attitudes, and behavior influence legal certification. Awareness of halal behavior does not affect halal certification.   Keywords: Attitude, Behavior, Education, Halal awareness, Halal certification knowledge
Hubungan tingkat stres, aktivitas fisik, dan pengetahuan gizi seimbang dengan pola makan remaja Lulu&#039; Luthfiya; Icha Afifatur Rochmah; Hafidhotun Nabawiyah; Amilia Yuni Damayanti; Kartika Pibriyanti
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2024): April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i2.1391

Abstract

Background: The food consumption of the Indonesian population in general does not fulfill pillar of the first balanced nutrition message. As much as 12,52% of adolescents in Indonesia have food consumption patterns with poor variety, poor proportions and poor adequacy.  Nutrition and health problems in adult occur in every individual, including young adults who live in Islamic boarding schools. Food pattern was influenced by several things, including physical activity, stress level and eating habits and knowledge.of the article. Objectives: The purpose of this study was to analyze the relationship between stress levels, physical activity and knowledge of balanced nutrition with the eating habits ini adolescent.Methods: This study used a cross-sectional design. This study was conduct in one of University based on pesantren in East Java in october 2022 until March 2023. The sample in this study aged 18-24 years were selected using propotinal random sampling technique with a total of 105 subjects who were calculated using the slovin formula. Data collection included interviews by filling out the SQ-FFQ questionnaire for eating patterns, DASS-42 for stress levels, IPAQ for physical activity and a questionnaire for knowledge of balanced nutrition. Data were analyzed using SPSS with Fisher's test with CI 95%.Results: There was a significant relationship between stress levels and eating habbit (p-value 0,039). Meanwhile, physical activity (p-value = 0,260 ) and knowledge of balanced nutrition (p-value = 0,165) thatdid not have a significant relationship with eating habbit  in adolescent (P>0,05).Conclusion: Stress levels had a significant relationship with eating patterns in female students. There was no relationship between physical activity and knowledge of balanced nutrition with eating patterns in female students.Keywords Eating habbits, Physical activity, Knowledge of nutrition balance, stress level, student