Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Stretching exercise to reduce musculoskeletal pain among x bakery’s workers Dian Afif Arifah; Ani Asriani Basri
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 3: September 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i3.20877

Abstract

X bakery has 51 workers and produces approximately 60.000 pieces of bread in a day for nine working hours. Most of the production activities are manually handled and only. The low-level musculoskeletal pain reported by 92% of packaging workers. This study aims to analyze the effectiveness and ideal duration of stretching exercise in reducing musculoskeletal disorders (MSDs) among workers. Using quasi-experimental design, 51 workers involved as respondents who were asked to do a simple stretching exercise in specific duration, five days a week in at least 4 weeks. The MSDs score were measured using the nordic body map (NBM) questionnaire. Intervention divided into 4 categories based on the duration. There is lower level of musculoskeletal pain among all exercise group in average, but comparison test doesn’t show a significant difference compared to control group (p-value=0.232). The group with 15 minutes exercise is the only group that significantly difference compared with the control group (p-value=0.020). The workers with 15 minutes stretching exercise, five days a week tend to have 5.16 % lower level of musculoskeletal pain compared to the control group. Another type of exercise and various durations might be needed as comparison to obtain more representative result.
Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Indo Kaya Energi Dian Afif Arifah; Syafriyadi Miftahul Munir Lubis
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 3, No 2 (2019): Optimise The Collection and Use of Occupational Safety and Health Data
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v3i1.2364

Abstract

PENILAIAN POSTUR KERJA DAN PREVALENSI MSDs PADA TENAGA KERJA BAGIAN PACKING PABRIK ROTI X DI PONOROGO Eka Rosanti; Mochammad Iqbal Fathoni; Ratih Andhika Akbar Rahma; Dian Afif Arifah
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 4, No 2 (2020): Improve Industry Performance by Optimizing Occupational Health Management
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v4i2.4085

Abstract

Abstrak Proses produksi pada Pabrik Roti X dimulai dari peracikan bahan, pembuatan adonan, pemanggangan hingga packing oleh tenaga kerja dalam waktu 5-6 jam selama 6 hari setiap minggunya. Berdasarkan pengamatan, postur kerja tenaga kerja tidak ergonomis khususnya pada proses packing sehingga dapat menyebabkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk menilai postur kerja dan prevalensi MSDs pada tenaga kerja bagian packing di pabrik roti X. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan menggunakan instrumen Quick Exposure Check (QEC) sebagai metode penilaian postur kerja dan Nordic Body Map (NBM) sebagai metode penilaian MSDs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% tenaga kerja berada pada action level 3 dan 17% pada action level 2. Berdasarkan NBM terdapat 92% tenaga kerja mengalami keluhan MSDs ringan dan 8% mengalami keluhan MSDs Sedang. Keluhan tertinggi adalah pada punggung dan betis kanan. Oleh karena itu perlu melakukan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab dari postur kerja pada tenaga kerja yang memiliki action level 2 dan melakukan penanganan pada tenaga kerja yang memiliki action level 3 dengan memberikan edukasi mengenai bahaya bekerja dengan postur yang tidak ergonomis dan meminimalisir risiko keluhan MSDs dengan melakukan rekonstruksi pada stasiun kerja agar sesuai dengan postur tubuh tenaga kerja.Kata Kunci: Postur Kerja; MSDs; QEC; Nordic Body Map
PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU 5R PEKERJA PABRIK ROTI LA-TANSA GONTOR PONOROGO Dian Afif Arifah; Ali Machfud Baidowi; Ratih Andhika Akbar Rahma; Sisca Mayang Phuspa
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 4, No 2 (2020): Improve Industry Performance by Optimizing Occupational Health Management
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v4i2.3166

Abstract

Penerapan program Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (5R) pada industri kecil menengah di Ponorogo masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan minimnya pemahaman pemilik industri dan pekerja mengenai pentingnya penerapan program 5R. Salah satu industri kecil menengah di Kota Ponorogo adalah Pabrik Roti La-Tansa Gontor. Berdasarkan observasi awal, dalam proses produksi di Pabrik Roti La-Tansa diketahui bahwa perilaku 5R pekerja masih sangat kurang sehingga mempengaruhi jalannya proses produksi dan kualitas produk. Perilaku 5R pekerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, masa kerja, tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor pengetahuan dan sikap terhadap perilaku 5R pekerja di Pabrik Roti La-Tansa. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subyek penelitian berjumlah 12 orang. Instrumen pengukuran dan penilaian pengetahuan, sikap dan perilaku 5R pekerja menggunakan kuesioner dan checklist. Analisis data menggunakan uji chi-square dalam program SPSS versi 24.  Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku 5R pekerja dengan nilai untuk sikap P-value (Sig) sebesar 1,000 (P-value > 0.05) dan nilai untuk pengetahuan P-value (Sig) sebesar 1,000 (P-value > 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku 5R pekerja di Pabrik Roti La-Tansa. Perlu penelitian lebih lanjut guna mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku 5R pekerja di Pabrik Roti La Tansa Gontor
POSTURE ANALYSIS OF MANUAL HANDLING AT PT. X’S WORKSHOP BY REBA METHOD Abdan Majid; Dian Afif Arifah
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 2, No 2 (2018): Safety Culture to Improve The Quality of Human Life
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v2i2.1888

Abstract

PT. X is one of company engaged in mining contracting, infrastructure, heavy mining equipment providers, and as a place to maintain heavy equipment unit. Workshop Area is a place to do some checking process of unit feasibility and completeness. One of the high risk activity at the workshop of PT. X is manual handling. The repeatedly manual handling will caused muscle disorder and forced worker phisics to extra work. REBA method used to analyze the hazard risk of the activity. This study using observational analytic and involving 6 workers of the different jobs as sample. Results of this study shows that the risk level of manual handling activities in every production is medium, so work position need to be changed to avoid musculoskeletal disorders. Keyword: manual handling; REBA; musculoskeletal disorders
POGRAM PENDAMPINGAN PEMILAHAN SAMPAH DALAM RANGKA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH DI UNIT USAHA UNIDA CAFFE, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR Dian Afif Arifah
Khadimul Ummah Vol 5, No 2 (2022): MEI 2022
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ku.v3i2.6289

Abstract

Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kampus Siman merupakan kampus asrama yang dihuni oleh lebih dari 5000 civitas akademika yang beraktifitas selama 24 jam di kampus. Volume sampah yang dihasilkan dari aktifitas harian di wilayah kampus ini bisa mencapai 10 m3 per hari. Berdasarkan survey pendahuluan, UNIDA Caffee sebagai mitra program pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu titik sumber sampah yang menghasilkan limbah paling tinggi karena merupakan tempat makan yang paling ramai dikunjungi mahasiswa dan civitas akademika.  Pemilahan merupakan langkah awal pengelolaan sampah yang benar dimana sampah dikelompokkan berdasarkan komposisinya sebelum dilakukan pewadahan atau pengangkutan . Sebab jika tidak dipilah, sampah-sampah yang dihasilkan akan sulit dikelola untuk diolah atau didaur ulang. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan pengelolaan sampah, belum terdapatnya fasilitas pemilahan sampah dan belum adanya upaya pemanfaatan sampah atau limbah yang dihasilkan. Melalui program ini diharapkan prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) di lingkungan kampus UNIDA Gontor Siman dapat diterapkan secara maksimal. Program pengabidan ini dilaksanakan di Unit Usaha UNIDA Caffe sebagai mitra utama pengabdian dengan memberdayakan staf dan karyawan. Kegiatan utama sebagai solusi permasalahan mitra yaitu : Sosialisasi dan edukasi pengelolaan sampah, menyediakan fasilitas pemilahan sampah dan melaksanakan upaya pemanfaatan sampah yang dihasilkan supaya memiliki daya guna. Program ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan sikap mitra tentang pemilahan sampah masing-masing sebesar 28.3 % dan 13.3%. Selain itu telah tersedia 2 pasang bak sampah organic-anorganik sebagai fasilitas pemilahan sampah. Diharapkan bagi program selanjutnya agar dilaksanakan pengukuran volume sampah untuk mengetahui efektifitas program dalam mengurangi timbulan sampah.
PENILAIAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI SENTRA INDUSTRI GAMELAN MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN WISE Ratih Andhika Akbar Rahma; Achmad Hasanudin
IDENTIFIKASI Vol 5 No 2 (2019): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sentra industri gamelan di Kabupaten Ponorogo belum menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini dikarenakan minimnya pemahaman pemilik industri dan pekerja mengenai pentingnya penerapan K3 di tempat kerja. Oleh karena itu, penerapan K3 di IKM khususnya pada sentra industri Kabupaten Ponorogo harus efektif dan optimal untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sentra industri. Tujuan penelitian ini yaitu menilai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan metode HAZOP dan WISE di Sentra Industri Gamelan Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik. Objek penelitian yaitu empat industri gamelan di sentra industri gamelan Kabupaten Ponorogo. Tahapan dalam penelitian ini yaitu identifikasi bahaya dan penilaian risiko di sentra industri menggunakan metode HAZOP serta penilaian penerapan K3 menggunakan metode WISE. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko menggunakan HAZOP worksheet menunjukkan sebanyak 60 % faktor bahaya di sentra industri gamelan Kabupaten Ponorogo memperoleh skor risiko pada level tinggi. Hasil observasi WISE checklist menunjukkan usulan tindakan perbaikan sangat dibutuhkan dengan persentase pada masing-masing industri yaitu industri A sebanyak 55,17 %, industri B sebanyak 50 %, industri C sebanyak 51,72 %, dan industri D sebanyak 56,90 %. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di sentra industri gamelan Kabupaten Ponorogo masih sangat rendah dengan persentase pada masing-masing industri yaitu industri A sebesar 6,9 %, industri B sebesar 12,07 %, industri C sebesar 10,34 %, dan industri D sebesar 6,9 %.
ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PETANI GAPOKTAN DI DEMANGAN PONOROGO Aisy Rahmania
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 5 No 2 (2021): Medical Technology and Public Health Journal September 2021
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v5i2.2851

Abstract

The physical workload is one of the factors that could trigger excessive work fatigue. This study aimed to analyze the correlation between physical workload and work fatigue among Gapoktan farmers in Demangan Village Ponorogo. The type of research is an analytical quantitative with a cross-sectional approach. The population is 150 farmers with a sample of 60 respondents using the accidental sampling technique. The instruments used are an oximeter to measure physical workload and IFRC Questionnaire to measure work fatigue. This study shows a correlation between physical workload and work fatigue among Gapoktan farmers in Demangan Village Ponorogo with a p-value = 0.025 (< 0.05) with the value of the correlation shown by the number 0.289, which means it has a low correlation strength. The conclusion of this study is that there is a significant correlation between physical workload and work fatigue on Gapoktan Farmers in Demangan Village Ponorogo. The advice given to the farmers community is to regulate working hours and rest hours so that they do not have excessive physical workloads or work fatigue. Another way to avoid excessive workload and work fatigue is to adopt a healthy lifestyle.
Occupational Fatigue Based on Work Shift Among Medical Workers at Harjono Hospital Dian Afif Arifah; Yuli Dwi Andarini; Rindang Dianita
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.295 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2019.10.3.199-206

Abstract

Working at day (morning and afternoon shift) is normal working times according to human physiological conditions, but working at night would impact to the sleep cycle and regulation of human homeostasis. Various studies have found that working at night causing conditions that can interfere the ability to adapt both biologically and socially. Workers on the night shift also have a higher risk of injury or accidents due to work fatigue. This stydy aims to determine the fatigue score between night and non-noght shift workers at Dr Harjono S Hospital, Ponorogo. Data Collected in August 2019 and involved 80 medical workers as respondents who were randomly selected using simple random sampling technique. Data were obtained through direct observation and interviews to respondents. Fatigue was measured in numerical score with Fatigue Assesment Scale (FAS) Instrument. Work shift variables (WS) are divided into : non-night shift (morning, noon) and night shift (morning, noon, night). To find out the differences in physical conditions of workers in each shift, the Heart Rate (HR) of the night shift workers measured in the end of three shifts (morning : 07-14.00; Afternoon : 14.00-21.00; and night :21.00-07.00). Using independent T-test analysis, there was a significant difference in Fatigue Level of workers with night shifts and non-night shifts (p < 0.000). Workers with the night shift has 29.0 of Fatigue Levels or 21 % greather than workers with non-nigh shift (Fatigue Level : 24.2). Result shows that working at night increasing level of fatigue by 21 % than working at day. Workers on the night shift have the highest HR at the end of the shift (86.311 bpm) while workers at noon shift have the lowest HR (85.2). Keywords: Occupational fatigue, work shift, medical workers
Edukasi Kesehatan 1000 HPK Melalui Pendidikan Gizi Ibu Hamil Kartika Pibriyanti; Farida Yulianawati; Ade Susila Cahyani; Ashifa Purnama Sari; Asyun Bilqis Habiba; Desy Aulia Qudsy; Dewi Sukowati; Raudhatun Naimah; Lulu Luthfiya; Enik Akhiriana; Dian Afif Arifah
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.6144

Abstract

Stunting dapat terjadi akibat kekurangan gizi pada saat 1000 Hari Pertama Kelahiran Hidup. Salah satu cara pencegahan dengan pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Pemahaman ibu atau calon ibu mengenai gizi merupakan proses awal dalam perubahan perilaku peningkatan status gizi. Tujuan kegiatan adalah pemberian pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan pengetahuan dan kemampuan penerapan kesehatan dan gizi keluarga. Sehingga nantinya anak memiliki status gizi baik dan tidak terjadi stunting. Metode yang digunakan adalah edukasi menggunakan media video dan leaflet pada dua kelompok ibu hamil. Satu kelompok sebanyak 20 ibu hamil. Pengukuran tingkat pengetahuan dengan kuesioner berisi 20 pertanyaan. Pretest diberikan sebelum kegiatan edukasi dilakukan untuk mengukur pengetahuan sebelum edukasi, dan setelahnya diberikan posttest untuk mengukur perubahan pengetahuan. Hasil yang diperoleh adanya perubahan signifikan pengetahuan pada kelompok ibu hamil yang di edukasi dengan video maupun yang di edukasi dengan media leaflet. Terdapat perbedaan pengetahuan antara kelompok yang diberi edukasi dengan media video dan kelompok yang diberi edukasi leaflet dengan rerata pengetahuan kelompok yang diberikan edukasi media video lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pengetahuan kelompok yang diberikan edukasi media leaflet. Simpulan penanggulangan masalah stunting harus dimulai dari sebelum anak dilahirkan dan bahkan sejak remaja untuk dapat memutus rantai stunting dalam siklus kehidupan. Pemberian edukasi kepada ibu hamil terkait 1000 HPK dapat menjadi salah satu cara pencegahan kejadian stunting untuk anak-anak pada periode yang akan datang