Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN LATIHAN AEROBIK SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PADA PEMAIN BOLA VOLI PRIA Widiatmika, I Made Agus Widiatmika; Permadi, Agung Wahyu; Yasa, I Made Astika
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i1.1006

Abstract

Olahraga bola voli sangat membutuhkan ketahanan dan intensitas yang tinggi dari sistem energi aerobik. Penyebab terjadinya penurunan VO2Max pada pemain voli pria disebabkan karena gaya hidup pemain voli pria saat ini bisa dikatakan kurang berdampingan dengan aktifitas fisik atau olahraga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian Latihan aerobik skipping terhadap peningkatan VO2Max pada pemain voli pria yang diukur menggunakan balke test. Metode yang digunakan adalah metode pre-eksperimental. Hasil analisis data penelitian pada uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk Test dan didapatkan hasil pre test 0,00 dan post test didapatkan hasil 0,00 sehingga dapat disimpulkan data tidak berdistribusi normal. Uji hipotesis menggunakan uji Wilcoxon. Terdapat perbedaan nilai VO2Max yang signifikan antara sebelum dan setelah intervensi (p value of 0,000). Hal ini berarti bahwa ada pengaruh latihan aerobik skipping terhadap nilai VO2Max. Hasil peningkatan VO2Max ditunjukkan pada perbedaan nilai rerata antara sebelum dan setelah intervensi dengan persentase sebesar 1,34%. Kesimpulannya, terdapat pengaruh latihan aerobik skipping terhadap peningkatan nilai VO2Max.
The Role of Physiotherapy In Physical Fitness To Measure Balance and Coordination Putra, Ida Bagus Acarya; Permadi, Agung Wahyu; Yasa, I Made Astika; Parwata, I Made Yoga
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 11 No. 4 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v11i4.1541

Abstract

Background: Physical fitness reflects the body’s ability to perform activities efficiently, supported by optimal balance and coordination. Objective: This study aimed to determine the effect of physiotherapy balance board exercises on improving balance and coordination among students at Dhyana Pura University. Methods: A pre-experimental one-group pre-test post-test design was applied using purposive sampling with 20 participants meeting the inclusion and exclusion criteria. Balance and coordination were assessed using the Standing Stork Test and Hand Wall Toss Test, respectively, before and after 12 training sessions conducted over four weeks. Results: The findings showed a notable improvement in balance, with increases of 22.4% for the right leg and 21.6% for the left leg, alongside a 24.8% enhancement in coordination after the training intervention. Statistical analysis using the paired-sample t-test indicated a significant difference in both balance and coordination (p = 0.000, p < 0.005), confirming a normal distribution and meaningful post-training improvement. These results demonstrate that consistent physiotherapy-based balance board exercises effectively enhance neuromuscular control, stability, and coordination performance. Conclusion: Balance board exercises significantly improve both balance and coordination, highlighting their effectiveness as a physiotherapeutic intervention to enhance physical fitness among university students.
KORELASI POSISI KERJA YANG MENYEBABKAN NECK PAIN PADA PEKERJA EYELASH EXTENSION DI SALON LASH AND BEAUTY DENPASAR, BALI Landiana, Helena I Gusti Ayu Putu Lady; Pramita, Indah; Yasa, I Made Astika
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i1.2468

Abstract

Eyelash extension merupakan trand atau gaya kosmetik yang digunakan untuk meningkatkan volume bulu mata seseorang yang bisa disebut dengan metode sambung bulu mata menggunakan bulu mata sintetis. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Salon Lash And Beauty Denpasar, Bali, posisi kerja pada pekerja eyelash extension yang gerakannya monoton dan tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan nyeri leher (neck pain). Posisi kerja adalah postur tubuh yang secara alami dibentuk oleh tubuh pekerja, dan postur yang berinteraksi dengan kebiasaan kerja dan peralatan yang digunakan dalam bekerja.. Dalam penelitian ini dilakukan dua metode pengukuran. Pengukuran yang digunakan yaitu VAS dan RULA. Tujuan pengukuran VAS adalah untuk mengetahui nilai / skor nyeri yg dirasakan oleh pekerja eyelash extension yang didapatkan hasil VAS 4 orang dengan skor 3, 4 orang dengan skor 4 dan 4 orang dengan skor 5. Sedangkan tujuan pemeriksaan RULA adalah untuk mengetahui beban kerja tubuh bagian atas yang didapatkan hasil pengukuran RULA 3 orang dengan skor 4, 4 orang dengan skor 5, dan 5 orang dengan skor 6. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahi hubungan posisi kerja yang menyebabkan keluhan neck pain pada pekerja eyelash extension. Penelitian ini menggunakan metode korelasi yang menggunakan 12 sampel penelitian. Data dari ke 12 sampel ini akan dilakuan dengan menggunakan Uji SPSS dengan pengukuran Uji Linearitas Regresi dan Uji Hipotesis menggunakan metode pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan yaitu P<0,005 yang berarti terdapat korelasi yang kuat dan terdapat hubungan yang positif pada posisi kerja pekerja eyelash extension dengan keluhan neck pain pada sampel penelitian.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN SKATEBOARD Daryono; Kharismawan, Putu Mulya; Yasa, I Made Astika
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v8i1.2992

Abstract

Skateboard memerlukan kekuatan otot untuk mempertahankan keseimbangan yang baik terutama kekuatan otot tungkai bawah. Kekuatan otot menghasilkan tegangan dan tenaga selama usaha maksimal baik secara dinamis maupun statis serta memiliki peran penting dalam meningkatkan keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh dan panjang tungkai dengan keseimbangan dinamis pada pemain skateboard tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Cross-Sectional. Instrumen yang digunakan adalah pengukuran tinggi dan berat badan untuk menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pengukuran panjang tungkai menggunakan antropometri serta pengukuran keseimbangan dinamis menggunakan Y Balance Test. Data yang didapat kemudian dilakukan uji linearitas regresi dan uji korelasi Pearson Product Moment untuk uji hipotesisnya. Hasil uji linearitas penelitian ini terdapat suatu hubungan linier secara signifikan antara IMT dan Panjang Tungkai dengan Keseimbangan Dinamis. Hasil Uji Pearson, korelasi antara IMT dengan Keseimbangan Dinamis sebesar -0,068 menunjukkan hubungan keeratan sangat lemah dengan arah negatif, sedangkan korelasi Panjang Tungkai dengan Keseimbangan Dinamis sebesar 0,318 yang berarti hubungan keeratan lemah dengan arah positif. Simpulannya adalah jika terjadi penambahan pada IMT, maka keseimbangan dinamis akan menurun, sedangkan jika terjadi penambahan panjang tungkai maka keseimbangan dinamis akan meningkat.