Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENAMBAHAN PERTURBATION TRAINING PADA CORE STABILITY EXERCISE LEBIH BAIK DARIPADA CORE STABILITY EXERCISE DALAM PENINGKATAN KESEIMBANGAN LANSIA DI MENGWI-BADUNG Putu Mulya Kharismawan; RA Tuty Kuswardhani; Wahyuddin -; Anak Agung Sagung Sawitri; I Nyoman Adiputra; S. Indra Lesmana
Sport and Fitness Journal Volume 7, No.2, Mei 2019
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.744 KB) | DOI: 10.24843/spj.2019.v07.i02.p02

Abstract

Background: falls is one of the major problems that often occur in the elderly population. It caused the decrease of balance in elderly. Purpose: to prove addition perturbation training on core stability exercise better than core stability exercise to improve balance in elderly. Method: This research is an experiment research design with pre and post test control group design. These samples included 22 people who were divided into two groups. Group 1 has given perturbation training and core stability exercise, while Group 2 has given core stability exercise. Measurement of balance measured using a Berg balance scale. Result: Paired t-test at Group 1 and Group 2 showed value p=0.001 (p<0.025), this results showed a significant balance increase in each groups. Then independent sample t-test between Group 1 and Group 2 showed value of p=0.015 (p<0.025). It results showed significant difference between Group 1 and Group 2. Conclusion: additional perturbation training on core stability exercise better than core stability exercise to improve balance in elderly.
THE PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED DENGAN POSITIONAL RELEASE TECHNIQUE DAN INFRARED TERHADAP PENURUNAN NYERI MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS Putu Mulya Kharismawan; I Made Niko Winaya; I Nyoman Adiputra
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 1 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.765 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i01.p02

Abstract

Myofascial pain syndrome yang terjadi pada otot upper trapezius menyebabkan keterbatasan lingkup gerak sendi leher. Tujuan penelitian untuk membuktikan perbedaan antara intervensi muscle energy technique dan infrared dengan positional release technique dan infrared terhadap penurunan nyeri myofascial pain syndrome otot upper trapezius yang diukur dengan Visual analogue Scale (VAS). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre dan post test control group design. Jumlah sampel sebanyak 20 orang dan dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 diberikan muscle energy technique dan infrared dan Kelompok 2 diberikan positional release technique dan infrared. Uji hipotesis dengan paired sample t-test didapatkan hasil p=0,000 dengan beda rerata 1,920±0,607 pada Kelompok 1, sedangkan pada Kelompok 2 didapatkan hasil p=0.000 dengan beda rerata 1,810±0,491. Hasil tersebut menunjukkan adanya penurunan nyeri yang bermakna pada setiap kelompok. Uji perbandingan dengan independent sample t-test didapatkan beda selisih p=0,527 (p>0,05). Berdasarkan hasil uji statistik, dapat ditarik kesimpulan bahwa intervensi muscle energy technique dan infrared sama baik dengan positional release technique dan infrared terhadap penurunan nyeri myofascial pain syndrome otot upper trapezius.
Pemeriksaan Kemampuan Motorik Anak dan Sosialisasi Stimulasi Sensomotorik Anak Berbasis Home Based Stimulation pada Ibu dan Anak Serta Kader Posyandu Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati; Putu Mulya Kharismawan; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Govinda Vittala; Indah Pramita
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 13 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v13i2.71679

Abstract

Permasalahan stunting masih menjadi perhatian serius, dengan prevalensi mencapai 22,5% pada balita, menunjukkan adanya keterlambatan pertumbuhan yang memengaruhi perkembangan anak. Pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kesadaran orang tua tentang peran penting mereka dalam optimalisasi tumbuh kembang anak, serta mengurangi keterlambatan perkembangan melalui sosialisasi, pemeriksaan, dan pelatihan. Pengabdian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain survei, melibatkan 88 anak usia 0-48 bulan sebagai subjek. Data dikumpulkan menggunakan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), yang valid dan reliabel, serta dilengkapi dengan wawancara dan observasi langsung. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengkategorikan perkembangan anak ke dalam kelompok sesuai tahap perkembangan, meragukan, dan kemungkinan penyimpangan. Hasil pengabdian menunjukkan 77,3% anak berkembang sesuai tahapannya, 22,7% meragukan, dan tidak ada yang menunjukkan penyimpangan. Simpulan dari pengabdian ini adalah bahwa kesadaran orang tua dalam memperhatikan tumbuh kembang anak cukup baik, terbukti dengan mayoritas anak berada dalam kategori perkembangan sesuai. Pelatihan yang diberikan kepada kader posyandu juga efektif dalam diterapkan di kegiatan posyandu dengan pendampingan berkelanjutan. Implikasi pengabdian ini adalah perlunya program sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan untuk mendukung peran aktif orang tua dan kader posyandu dalam mendeteksi dan mencegah keterlambatan perkembangan anak.