Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendampingan Penerapan Irigasi Tetes Semi Otomatis Dalam Efiseinsi Penggunaan Air Pada Petani Cabai Lahan Tadah Hujan Desa Sukadana Lombok Tengah Bagian Selatan Fahrudin, Fahrudin; Mahrup; Padusung; I Gusti Made Kusnarta; Bustan; Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Mulyati
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i2.94

Abstract

Lahan tadah hujan terbentang di Lombok Tengah bagian selatan yang melampaui lima kecamatan, mempunyai potensi dalam pengembangan berbagai komoditas unggulan, salah satunya cabai yang dikembangkan menggunakan sistem irigasi tetes semi otomatis di Desa Sukadana, Pujut, Lombok Tengah. Kegiatan ini bertujuan mengefisiensikan penggunaan air dalam budidaya hortikultura (cabai), dimana air merupakan salah satu faktor pembatas dalam kegiatan budiaya pertanian pada lahan tadah hujan di Lombok Tengah bagian selatan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode partisipatif kolaboratif, melibatkan beberapa stakeholder: perusahaan, pemda akademisi dan Kelompok Tani Patuh Bersama sebagai objek pembinaan. Output kegiatan ini cukup signifikan, melalui sistem irigsai tetes semi otomatis membantu petani dalam memenuhi kebutuhan air yang sangat terbatas serta sebagai upaya efisiensi dalam penggunaan air dalam pengembangan budidaya cabai. Selain itu, sistem irigasi semi otomatis ini mampu membaca kondisi lengas tanah pada lapisan permukaan sehingga kelebihan air dalam mengairi tanaman dapat terhindari, dengan cara sensor akan mendeteksi kondisi lengas tanah (kadungan lengas tanah 50%) maka aliran air akan terhenti secara otomatis dan akan kembali mengairi ketika lengas tanah kurang dari 20%. Beberapa faktor penunjang lainnya dalam mendukung budidaya cabai di Desa Sukadana, seperti: 1) Lahan yang dimiliki kelompok tani Patuh Bersama mencapai ± 55 Ha (per petani 0,5-1 Ha) dalam satu areal; 2) Sarana produksi seperti: petani mampu mebuat pembibitan secara mandiri dan tersedianya bahan baku untuk pembuatan pupuk kandang yang melimpah; 3) Konsisi biofisik lahan mendukung, dimana kondisi tanahnya tidak mengandung liat (clay) yang tinggi (<30%), sehingga dalam perngolahan tanah dan persiapan lahan mudah dilakukan.
Edukasi dan Pendampingan Pembudidayaan Bawang Putih Lumbu Hijau di Dusun Jorong, Sembalun, Lombok Timur -, Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Bustan; Mulyati; Rika Andriati Sukma Dewi; Siska Ita Selvia; Joko Priyono; Lalu Bahrul Ilmi; Muh. Safrony Akmal
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9315

Abstract

The area of Mount Rinjani is developing rapidly as a vegetable and fruit farming area that supplies the needs of basic vegetable and fruit commodities. Garlic is one of the main agricultural commodities as the main seasoning in every dish. The Sumur Lembokek Farmers Group in Jorong Hamlet in Sembalun District, some of whose members grow garlic. The Sumur Lembokek Farmers Group in Sembalun District has often cultivated garlic, but farmers in this farmer group still experience obstacles, namely rotting of their onion bulbs. When the garlic plant is 50-70 days old after planting, the garlic begins to rot. The rot that occurs is always gradual from several plants, not simultaneously but within 20 days some plants will rot so that the harvest fails. Therefore, to help farmer groups in solving these problems, the community service team carried out educational activities and assistance in garlic cultivation which aimed to provide education and socialization related to good and correct garlic cultivation. This activity was carried out on July 10 and 16, 2024, which was located at the house of the Head of the Sumur Lembokek Group, which was attended by 15 members of the farmer group. The results of this activity provide enlightenment and solutions related to the problems experienced by using silicate-based fertilizers. In the continuation of the activity, cultivation activities are still ongoing and are in the trial stage of using silicate-based fertilizers to overcome the problem of rotting garlic bulbs.
Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran WordWall di Kelas X AKL 1 SMK Negeri 4 Makassar Monika Payung; Bustan; Arsyad Rahim
JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Vol. 6 No. 3 (2024): JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (JP-3)
Publisher : RAYHAN INTERMEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pendidikan.v6i3.1530

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah peserta didik kelas X AKL 1 SMK Negeri 4 Makassar melalui penggunaan media pembelajaran Wordwall. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus, melibatkan 30 peserta didik. Data dikumpulkan menggunakan angket dan lembar observasi, yang kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Wordwall secara signifikan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pada siklus I, rata-rata persentase motivasi belajar berada pada kategori sedang 68,90%. Setelah dilakukan perbaikan dan optimalisasi pada siklus II, rata-rata motivasi belajar meningkat menjadi 82,15% yang termasuk dalam kategori tinggi. Peningkatan ini mencerminkan efektivitas Wordwall dalam menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan memotivasi siswa untuk lebih aktif terlibat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media Wordwall dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar, khususnya pada pelajaran sejarah yang sering dianggap membosankan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan metode pembelajaran berbasis teknologi di era digital.
Guru Kompeten: Fondasi Pendidikan Berkualitas Bustan
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i4.9776

Abstract

Abstract: Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan yang menentukan kualitas pembelajaran. Kompetensi guru menjadi suatu hal penting yang mencakup keterampilan pedagogik, keterampilan professional, keteranpilan sosial dan keterampilan kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kompetensi guru sebagai fondasi utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pendekatan yang dilakukan menggunakan kualitatif analitik, data dikumpulkan melalui studi literatur dan orservasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan berdampak terhadap kualitas mutu pembelajaran, dan motivasi belajar peserta didik. Olehnya itu pengembangan profesional guru perlu dilakukan melalui pelatihan dalam menciptakan pendidikan yang unggul.
Transformasi Sosial Ekonomi Pelaut Kajuara Rifal; Patahuddin; Ahmad Subair; Bustan
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i6.12711

Abstract

Penelitian ini menelaah transformasi pelaut Kajuara dari pelaku subsistensi menjadi local entrepreneurs maritim yang menghubungkan ekonomi pesisir Bone dengan pasar regional. Melalui pendekatan history from below dan metode sejarah—heuristik, kritik sumber, interpretasi tematik, dan historiografi—data dikumpulkan lewat wawancara mendalam, observasi partisipatif di pelabuhan, penelusuran daftar kapal (GT, pemilik, rute), arsip lokal, dan statistik. Hasil analisis menunjukkan model kepemilikan bervariasi—individual, keluarga, dan komunal—yang mencerminkan perpaduan logika kapital dan modal sosial berbasis kekerabatan serta nilai budaya Bugis (siri’ na pesse). Faktor internal (keterampilan navigasi, etos kerja, modal sosial, kepemilikan kapal) dan eksternal (ketersediaan sumber daya Teluk Bone, kebijakan publik, perubahan iklim, persaingan pasar) secara bersama membentuk pola adaptasi dan inovasi usaha, termasuk diversifikasi kegiatan, modifikasi perahu, pembentukan koperasi. Transformasi ini mendorong mobilitas sosial vertikal dan horizontal—dari buruh nelayan menjadi pemilik kapal, agen dagang, atau pelaku usaha non-maritim—serta perubahan identitas ekonomi-komunal. Penelitian mengisi kekosongan historiografi maritim dengan menempatkan simpul pelabuhan kecil sebagai aktor kunci dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara dan menawarkan implikasi kebijakan untuk penguatan ekonomi pesisir berbasis tradisi maritim, pengelolaan logistik pangan, pembiayaan rantai pasok, dan mitigasi risiko iklim