Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menggunakan Komposter di Gili Air Siska Ita Selvia; Sukartono Sukartono; Lalu Arifin Aria Bakti; Suwardji Suwardji; Bambang Hari Kusumo
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.2.207-216

Abstract

Gili Air is part of a group of small islands without waste problems. Efforts to reduce and manage waste in Gili Air, Gili Indah Village, still need to be improved, considering that the potential for waste generation is still significant, especially organic waste, which is 55% of the total potential for waste generation. The potential for recycling waste on Gili Air shows a waste-carrying capacity index value of 0.20, which means it is lower than the generation potential. It impacts Gili Air's relatively low level of waste support. As a tourist destination, Gili Air produces solid waste from local communities and tourism activities. This community service activity aims to increase awareness of the community and business owners in the tourism sector in Gili Air to reduce the rate of daily waste generation by reducing and utilizing organic waste to be processed into solid or liquid compost. The method applied for community service on Gili Air is in the form of outreach and training, demonstrating the stages of composting using a simple process that is easy for local communities to implement. Based on the results of monitoring and evaluation of community service activities, there was an increase in understanding of community service participants. It is indicated by a decrease in the percentage of wrong answers from the questionnaire announced after the service activity (post-test). In the pre-test before receiving community service, it was discovered that 59% of people still answered the statement on the questionnaire wrong. However, wrong answers decreased to only 12% after socialization and training. Increasing understanding of the pre-and post-test statements shows that socialization and training can positively impact community empowerment in managing household waste into solid and liquid fertilizer.
Edukasi dan Pendampingan Pembudidayaan Bawang Putih Lumbu Hijau di Dusun Jorong, Sembalun, Lombok Timur -, Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Bustan; Mulyati; Rika Andriati Sukma Dewi; Siska Ita Selvia; Joko Priyono; Lalu Bahrul Ilmi; Muh. Safrony Akmal
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9315

Abstract

The area of Mount Rinjani is developing rapidly as a vegetable and fruit farming area that supplies the needs of basic vegetable and fruit commodities. Garlic is one of the main agricultural commodities as the main seasoning in every dish. The Sumur Lembokek Farmers Group in Jorong Hamlet in Sembalun District, some of whose members grow garlic. The Sumur Lembokek Farmers Group in Sembalun District has often cultivated garlic, but farmers in this farmer group still experience obstacles, namely rotting of their onion bulbs. When the garlic plant is 50-70 days old after planting, the garlic begins to rot. The rot that occurs is always gradual from several plants, not simultaneously but within 20 days some plants will rot so that the harvest fails. Therefore, to help farmer groups in solving these problems, the community service team carried out educational activities and assistance in garlic cultivation which aimed to provide education and socialization related to good and correct garlic cultivation. This activity was carried out on July 10 and 16, 2024, which was located at the house of the Head of the Sumur Lembokek Group, which was attended by 15 members of the farmer group. The results of this activity provide enlightenment and solutions related to the problems experienced by using silicate-based fertilizers. In the continuation of the activity, cultivation activities are still ongoing and are in the trial stage of using silicate-based fertilizers to overcome the problem of rotting garlic bulbs.
Pendampingan Perencanaan Desa Wisata Kebon Ayu melalui Community Action Plan (CAP) Siska Ita Selvia; Lalu Arifin Aria Bakti; Rika Andriati Sukma Dewi; Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Lalu Hadryan Sukma
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v6i1.190

Abstract

Desa Wisata Kebon Ayu sedang mengalami permasalahan internal dalam kelembagaan di lingkup desa yang membuat mereka sulit untuk melangkah dan mempertahankan daya tarik wisata. Permasalahan lain yang mendasar adalah belum adanya dokumen perencanaan seperti masterplan desa wisata yang menjadi dasar pelaksanaan program kegiatan yang jelas. Oleh karena itu, tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam membuat rencana aksi berbasis masyarakat dengan menggunakan metode Community Action Plan (CAP). Hasil dari pengabdian ini, masyarakat dapat melakukan re-branding pengembangan desa wisata menjadi desa wisata budaya. Masyarakat yang terlibat dalam pendampingan perencanaan desa wisata sangat antusias dan mengalami peningkatan pengetahuan dalam perencanaan desa wisata. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil angket saat pre-test yang menjawab tidak sesuai berjumlah 22 kemudian menurun saat post-test menjadi 3 orang saja. Namun telah dievaluasi hasil post-test tersebut dan diberikan pemahaman ulang mengenai topik yang sedang dibahas.
Pelatihan Digital Marketing Untuk KWT Rasa Saling Sayang: Studi Kasus Pemanfaatan Facebook Sebagai Media Promosi dan Perluasan Pasar Idiatul Fitri Danasari; Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Riezka Zuhriatika Rasyda; Siska Ita Selvia; Abdul Majid Azzuandi; Dinda Marita
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v6i1.191

Abstract

Pemanfaatan media sosial Facebook sebagai media pemasaran digital telah banyak dipilih oleh pelaku usaha karena kemudahan dalam penggunaannya. Namun demikian, KWT Rasa Saling Sayang yang berlokasi di Dusun Ebunut, Desa Kuta belum melakukan pemasaran digital karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Pengabdian ini dilakukan kepada KWT Rasa Saling Sayang dengan tujuan memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait pemasaran digital melalui Facebook sebagai upaya promosi dan perluasan pasar. Kegiatan melibatkan dosen dan mahasiswa Universitas Mataram, anggota KWT dan Kepala Dusun Ebunut. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan, KWT Rasa Saling Sayang telah memiliki akun Facebook sebagai media pemasaran digital. Diharapkan anggota KWT terus aktif memanfaatkan Facebook yang telah dibuat dengan terus menambah pertemanan, mengunggah dan menawarkan produk secara lebih luas.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pemupukan Organik untuk Peningkatan Produksi Cabai Merah di Sembalun Lombok Timur Siska Ita Selvia; Lalu Arifin Aria Bakti; Sukartono; Suwardji; Bambang Hari Kusumo; Firda Salzabilla Syehan; Nopiana Fitri
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.149

Abstract

Usaha tani cabai merah di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur layak untuk dikembangkan lebih lanjut dari segi finansial. Lombok Timur juga menjadi sentra aktivitas cabai Indonesia, karena memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional (Syahrul, 2023). Dibanding tanaman lain, cabai sangat menjanjikan karena dari hasil panen 60 ton per ha dapat menghasilkan Rp30 juta per panen. Selain itu cabai bisa ditanam dan dipanen empat kali dalam satu tahun. Selain itu, Pemerintah juga telah bermitra dengan 11 Champion Cabai yang tersebar di 10 kabupaten di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Lombok Timur. Komitmen Champion Cabai pada tahun 2023 untuk Kabupaten Lombok Timur agar dapat menyediakan lahan kurang lebih 200 hektar. Tentunya komitmen ini mendapat sambutan baik dari Ditjen Hortikultura untuk memfasilitasi saprodi berupa pupuk. Untuk meningkatkan produktivitas produk dapat memanfaatkan teknologi pemupukan dalam budidaya cabai yang ramah lingkungan. Pupuk organik merupakan pupuk yang ramah lingkungan dan dapat mengembalikan kesuburan tanah yang telah menurun. Menurut (Musnawar, 2007), pupuk organik menjadi pilihan untuk memaksimalkan produksi pertanian dan juga menjadikan lahan pertanian sehat. Permasalahan dan kendala yang sering dialami masyarakat di produktivitas tanaman cabai per hektarnya masih dibawah standar. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya kemampuan petani dalam melakukan evaluasi dari setiap kendala yang dihadapi khususnya pada saat melakukan budidaya cabai merah. Target yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya kemampuan dari petani untuk melakukan budidaya cabai merah melalui pemupukan organik.
Peningkatan Kapasitas Bisnis Kelompok Usaha Cahaya di Dusun Rangsot Barat Melalui Pelatihan Pembukuan Sederhana Ni Made Wirastika Sari; Ni Made Nike Zeamita Widiyanti; Farah Ainun Jamil; Siska Ita Selvia; Moh. Taqiuddin
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.179

Abstract

Pembukuan sederhana merupakan proses dalam pencatatan keuangan sebuah usaha dengan tujuan menghasilkan informasi keuangan usaha, sehingga perkembangan usaha dapat terlihat jelas. Minimnya keterampilan dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran menghambat evaluasi kinerja dan pengambilan keputusan bisnis yang strategis (Christian dan Rita,2016). Masalah ini umum terjadi di kalangan UMKM di Indonesia, sebagaimana tercermin dalam data Badan Pusat Statistik (2022), yang menunjukkan bahwa kurangnya keterampilan manajerial adalah salah satu kendala utama UMKM. Penelitian Bank Indonesia (2021) juga menegaskan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik untuk keberlanjutan usaha. Menurut Hasanah (2020) dan Supriadi, et.al (2023) pembukuan yang baik sangat penting bagi perkembangan sebuah usaha mikro kecil dan menengah karena memalui pembukuan daat melihat perkembangan usaha yang telah dilakukan dari waktu ke waktu, sehingga keuntungan yang diperoleh terlihat jelas. Oleh karena itu, pelatihan pembukuan sederhana bagi Kelompok Usaha Cahaya dirancang untuk memberikan pemahaman praktis tentang pengelolaan keuangan. Program ini mencakup materi dasar pembukuan, sehingga dapat meningkatkan kapasitas bisnis anggotanya.
Rapid Rural Appraisal (RRA) sebagai Teknik Peningkatan Partisipasi Masyarakat Desa Sesaot dalam Pengembangan Potensi Pertanian Siska Ita Selvia; Sri Mulyawati; Idiatul Fitri Danasari; Wahyu Enggal Permana; Awanis Zakirah
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v6i3.2365

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sesaot bertujuan meningkatkan partisipasi warga dalam menggali potensi dan permasalahan desa, mengenali sektor basis, serta merumuskan strategi pengembangan yang tepat. Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan: persiapan, sosialisasi, penerapan teknik Rapid Rural Appraisal (RRA), serta monitoring dan evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Teknik RRA melibatkan alat bantu seperti kalender musim, bagan input-proses-output, dan diagram venn untuk mengidentifikasi potensi dan masalah di sektor pertanian, pariwisata, dan industri. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat pada tujuh indikator: perencanaan, partisipasi, potensi, masalah desa, kelembagaan, kalender musim, dan diversifikasi produk. Pengabdian ini menyadarkan masyarakat bahwa mereka adalah subjek aktif dalam pembangunan desa. Proses RRA juga membantu mereka memahami pentingnya sektor pertanian dan integrasinya dengan pariwisata serta industri rumah tangga, serta pentingnya kolaborasi kelembagaan untuk mendorong keterlibatan masyarakat.