Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perkembangan Hukum Dalam Masyarakat Adat Rifal
UNES Law Review Vol. 7 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v7i3.2414

Abstract

Hukum adat di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan berakar kuat dalam kehidupan masyarakat tradisional, termasuk dalam konteks hukum pidana adat Baduy. Namun, proses modernisasi dan integrasi dengan sistem hukum nasional menghadirkan tantangan dalam penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi interaksi antara hukum pidana adat Baduy dan sistem hukum nasional, serta relevansinya terhadap pembaruan KUHP. Pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan metode kualitatif melalui studi pustaka dan analisis deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hukum pidana adat Baduy tetap menjadi mekanisme utama dalam penyelesaian sengketa, dengan menekankan prinsip ultimum remedium dan keadilan restoratif melalui mediasi serta musyawarah. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, masyarakat Baduy terus berusaha menjaga keberlangsungan hukum adat dengan menginternalisasi nilai-nilai tradisional mereka.
Assipangngéwanna Rilaonna Passompe'é: Studi Hukum Amanna Gappa Bagi Pelaut Paotere Abad 21 Rifal
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i4.9620

Abstract

Artikel ini membahas pertengkaran dalam pelayaran (assipangngéwanna riaonna passompe'é)yang dibahas dalam Hukum Amanna Gappa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana prinsip-prinsip Hukum Amanna Gappa diterapkan dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di atas kapal oleh pelaut Poetere pada abad ke-21 Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan sejarah yang meliputi empat tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Data dikumpulkan melalui studi literatur terhadap dokumen hukum adat, arsip pelayaran, serta wawancara dengan pelaut dan nakhoda. Kritik sumber dilakukan untuk menilai keaslian dan kredibilitas informasi, diikuti dengan interpretasi untuk memahami konteks sosial dan budaya dari konflik yang terjadi. Akhirnya, historiografi digunakan untuk menyusun narasi sejarah yang menggambarkan dinamika penyelesaian konflik di atas kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik di atas kapal sering kali dipicu oleh ketidakseimbangan dalam pembagian hasil tangkapan, yang menimbulkan rasa tersinggung atau masiri ati di kalangan sawi kapal. Dalam situasi ini, nakhoda memainkan peran penting sebagai mediator yang menyelesaikan konflik melalui prinsip-prinsip Hukum Amanna Gappa, seperti musyawarah dan keadilan. Pendekatan ini tidak hanya efektif dalam meredakan ketegangan, tetapi juga memperkuat solidaritas dan kerja sama di antara sawu kapal. Temuan ini sejalan dengan studi sebelumnya yang menekankan pentingnya nilai-nilai tradisional dalam hukum maritim Indonesia Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa meskipun Hukum Amanna Gappa tidak lagi digunakan secara formal, nilai-nilai yang terkandung
Masjid As’Said dan Jaringan Komunitas Arab di Kawasan Pecinaan Kota Makassar (1907-2023) Nur Faizah Syamsabila Hamka; Najamuddin; Rifal
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i6.12483

Abstract

Kawasan Pecinaan Kota Makassar merupakan ruang sosial yang multietnis, tempat berlangsungnya interaksi antara komunitas Arab dan Tionghoa. Masjid As’Said hadir tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial dan simbol identitas komunitas Arab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) sejarah berdirinya Masjid As’Said dan kaitannya dengan komunitas Arab; (2) kedudukan Masjid As’Said sebagai pusat pembentukan jaringan komunitas Arab; (3) dampak Masjid As’Said terhadap penguatan jaringan komunitas Arab di kawasan pecinaan Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan kualitatif, melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Masjid As’Said mulai dibangun pada 1905 dan resmi berdiri pada 1907, atas inisiatif Sayyid Hasan bin Muhammad Asshafi bersama tokoh-tokoh keturunan Arab lainnya, sebagai respons atas kebutuhan tempat ibadah dan ruang interaksi komunitas Arab; (2) kedudukan Masjid As’Said sebagai pusat jaringan komunitas Arab melalui berbagai fungsi yaitu sebagai tempat ibadah, dakwah, pendidikan, musyawarah, bakti sosial, dan perayaan hari besar Islam; (3) Masjid As’Said berdampak terhadap pelestarian budaya Arab melalui kegiatan yang dilaksanakan di masjid dan keberadaan Yayasan Masjid As’Said secara konsisten dikelola oleh keturunan Arab mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat jaringan komunitas.
Perkembangan Hukum Dalam Masyarakat Adat Rifal
UNES Law Review Vol. 7 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v7i3.2414

Abstract

Hukum adat di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan berakar kuat dalam kehidupan masyarakat tradisional, termasuk dalam konteks hukum pidana adat Baduy. Namun, proses modernisasi dan integrasi dengan sistem hukum nasional menghadirkan tantangan dalam penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi interaksi antara hukum pidana adat Baduy dan sistem hukum nasional, serta relevansinya terhadap pembaruan KUHP. Pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan metode kualitatif melalui studi pustaka dan analisis deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hukum pidana adat Baduy tetap menjadi mekanisme utama dalam penyelesaian sengketa, dengan menekankan prinsip ultimum remedium dan keadilan restoratif melalui mediasi serta musyawarah. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, masyarakat Baduy terus berusaha menjaga keberlangsungan hukum adat dengan menginternalisasi nilai-nilai tradisional mereka.
Transformasi Sosial Ekonomi Pelaut Kajuara Rifal; Patahuddin; Ahmad Subair; Bustan
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i6.12711

Abstract

Penelitian ini menelaah transformasi pelaut Kajuara dari pelaku subsistensi menjadi local entrepreneurs maritim yang menghubungkan ekonomi pesisir Bone dengan pasar regional. Melalui pendekatan history from below dan metode sejarah—heuristik, kritik sumber, interpretasi tematik, dan historiografi—data dikumpulkan lewat wawancara mendalam, observasi partisipatif di pelabuhan, penelusuran daftar kapal (GT, pemilik, rute), arsip lokal, dan statistik. Hasil analisis menunjukkan model kepemilikan bervariasi—individual, keluarga, dan komunal—yang mencerminkan perpaduan logika kapital dan modal sosial berbasis kekerabatan serta nilai budaya Bugis (siri’ na pesse). Faktor internal (keterampilan navigasi, etos kerja, modal sosial, kepemilikan kapal) dan eksternal (ketersediaan sumber daya Teluk Bone, kebijakan publik, perubahan iklim, persaingan pasar) secara bersama membentuk pola adaptasi dan inovasi usaha, termasuk diversifikasi kegiatan, modifikasi perahu, pembentukan koperasi. Transformasi ini mendorong mobilitas sosial vertikal dan horizontal—dari buruh nelayan menjadi pemilik kapal, agen dagang, atau pelaku usaha non-maritim—serta perubahan identitas ekonomi-komunal. Penelitian mengisi kekosongan historiografi maritim dengan menempatkan simpul pelabuhan kecil sebagai aktor kunci dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara dan menawarkan implikasi kebijakan untuk penguatan ekonomi pesisir berbasis tradisi maritim, pengelolaan logistik pangan, pembiayaan rantai pasok, dan mitigasi risiko iklim
Dimensi Sosial Ekonomi Bahari Usaha Perikanan Darat di Bungoro, Pangkajene dan Kepulauan Rifal
Jurnal Ekonomi dan Riset Pembangunan Vol. 2 No. 4 (2024): JURNAL EKONOMI DAN RISET PEMBANGUNAN (JERP)
Publisher : Research Agency for Humanity and Urban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  This study aims to determine the socio-economic dimensions of inland fisheries in Bungoro, Pangkajene and Islands. Which examines the role of geographical location, demographics, and social conditions in organizing the socio-cultural dimensions of maritime in the area. To achieve this goal, a qualitative research method was adopted by means of observation, interviews, and documentation. The data obtained were then analyzed and interpreted based on relevant theories and research results. The results of this research show that the social dimension in the study of maritime culture is important to be highlighted. To see various social perspectives, it is seen from the study of maritime culture. In this case, it examines geographical, demographic and social conditions. Inland fisheries in Bungoro sub-district, Pangkajene and Islands (Pangkep) district, play an important role in the local economy, especially in rural areas. With its diverse geography, Bungoro has great potential to develop inland fisheries. Demographically, the region provides ideal land for fish farming ponds and ponds. Freshwater ponds are used to cultivate fish such as tilapia, catfish, milkfish, as well as several other types of freshwater fish.
Pariwisata, Masyarakat dan Kebudayaan: Studi Antropologi Pariwisata Pantai Marina di Pajukukang Bantaeng, Sulawesi Selatan Satria Wulandari; Rifal; Ahmadin; Abdul Rahman; Muh. Zainuddin Badollahi
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 2, No 1 February (2020)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v2i1.44

Abstract

This article discusses the development of tourism with an anthropological approach to tourism in the Marina Pajujukang Bantaeng Beach, South Sulawesi. The results of this study indicate that: (1) Government efforts in developing marina beach tourism are trying to improve the human resources of the village of Baruga by conducting socialization and trying to complete facilities incomplete such as clean water filter (2) Community involvement in tourism development by supporting government programs for the advancement of marina beach tourism objects and participating directly in the development of Marina beach such as being a builder at the beginning of Marina beach construction until the Marina beach is like being security officer, janitor and waitress at a hotel in the Marina beach area. (3) The impacts felt by the community in developing the Marina beach are two, namely in the economic field for example increasing community income, opening new jobs and opening business opportunities for the Baruga village community while in the socio-cultural field there are two impacts namely positive and negative impacts. An example of the positive impact is the increasing public insight about tourist culture through the temporary negative impact that is starting to affect the local community on the culture of tourists who come to visit the Marina beach. This research is a qualitative descriptive study. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The data obtained is then processed using data analysis techniques such as data reduction, data presentation and conclusion making. And also the data validation using Member Check. From the results of research that has been found it seems that every development of tourism needs to be involved by all groups, especially the community, not just prioritizing investors. Because the essence of the success of the trip tour if the surrounding community enjoys economic results.
Patorani di Desa Galesong Baru (1996-2023): Kajian Sejarah Sosial Ekonomi Rafly; La Malihu; Rifal; Ahmadin
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.8031

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Latar belakang Patorani di Desa Galesong Baru, Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, 2) Sistem bagi hasil Patorani di Desa Galesong Baru, Kecamatan Galesong, 3) Dampak sosial ekonomi Patorani. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode sejarah dengan mengambil lokasi di Desa Galesong Baru, Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Teknik pengambilan informan yang digunakan berdasarkan karakteristik yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah suatu bentuk sejarah dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial, khususnya ekonomi, sosiologi melalui analisa apa yang terjadi.Hasil yang ditemukan dari penulisan ini menunjukkan bahwa Tradisi Patorani tetap bertahan hingga sekarang, namun sistem pembagian hasil pada nelayan yang tidak setara membuat sosial ekonomi Patorani berada pada golongan kemiskinan terstruktur yang berpengaruh pada pendidikan anak dan lingkungan.
Penguatan Wawasan Kebhinekaan Global Bagi Mahasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru) Prajabatan Bidang Studi IPS di Universitas Negeri Makassar Hasni; Syawaluddin, Ahmad; Rifal; Latif, Suciani; Harum , Akhmad
Ininnawa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Vol. 3 No. 2 (2025): Volume 03 Nomor 02 (Oktober 2025)
Publisher : Program Studi Manajemen FEB UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ininnawa.v3i2.10016

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat wawasan kebhinekaan global mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Prajabatan bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Makassar melalui pendekatan kualitatif berbasis partisipatif. Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru sebagai calon guru memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan menghargai perbedaan di lingkungan pendidikan. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan Participatory Learning dengan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus (FGD), dan refleksi nilai. Data dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi perubahan pola pikir, sikap, dan perilaku peserta terhadap nilai-nilai kebhinekaan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran reflektif mahasiswa terhadap pentingnya kebhinekaan sebagai fondasi harmoni sosial. Mahasiswa menunjukkan perubahan perilaku dalam menghargai perbedaan, memperkuat empati lintas budaya, serta mampu mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam rancangan pembelajaran IPS.