Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Flipbook Interaktif Untuk Meningkatkan Self Regulated Learning Pada Anak Usia Dini Maharani, Fitria; Pratiwi, Warih Anggi; Kusumastuti , Ika Aprilia
Jurnal Pendidikan Modern Vol. 10 No. 03 (2025): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v10i03.1212

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media flipbook interaktif guna meningkatkan kemampuan self regulated learning (SRL) pada anak usia dini. Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa sebagian besar anak berada dalam kategori “baik” dan “sangat baik”, yang mengindikasikan dampak positif dari penggunaan media tersebut. Validasi ahli dan penilaian guru menunjukkan bahwa flipbook interaktif layak, praktis, dan mudah digunakan dalam pembelajaran. Media ini juga mendukung prinsip Zona Perkembangan Proksimal dari Vygotsky, dengan memberikan scaffolding yang tepat. Flipbook terbukti mampu mengembangkan kemampuan pengendalian diri pada anak dengan proses belajar yang menyenangkan.
TPR (Total Physical Response) Untuk Meningkatkan Gerak Lokomotor Anak Usia 5-6 Tahun Pratiwi, Warih Anggi; Prehatiningsih, Arip
Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi Vol 7 No 01 (2025): Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/kst.v7i01.1625

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the Total Physical Response (TPR) method in improving the locomotor movement skills of children aged 5–6 years in kindergarten. Locomotor movement is a part of gross motor development essential in supporting children's physical activities, such as walking, running, jumping, and hopping. However, initial observations showed that most children still experienced difficulty performing locomotor movements properly. Therefore, a learning approach that can stimulate motor skills in a fun and meaningful way is needed. The TPR method was chosen because it combines verbal instructions with active physical responses, which aligns with the developmental characteristics of early childhood who enjoy learning through movement and play. This research employed a classroom action research (CAR) approach using the Kemmis and McTaggart model, consisting of two cycles. Data collection techniques included observation and documentation, while the instrument used was a locomotor movement assessment sheet based on six main indicators: walking in a straight line, running, jumping, hopping, stair climbing, and crawling. The research subjects were 20 children in Group B (aged 5–6 years) at BA Aisyiyah Rejosari in Sukoharjo Regency. The results of the study showed a significant improvement in locomotor movement skills from cycle to cycle. The average locomotor movement scores of the children increased from the pre-action stage (30.55%), to Cycle I (76.55%), and then to Cycle II (87.78%). This improvement indicates that the TPR method is effective in stimulating children’s fundamental movements actively and enjoyably. Additionally, the children demonstrated increased motivation and enthusiasm throughout the activities. Thus, the TPR method can be considered an appropriate alternative strategy for gross motor learning in the context of early childhood education.
Penerapan Kurikulum Muatan Lokal Melalui Projek Penguatan Pelajar Pancasila (P5) Membatik Sufiati, Vivi; Prehatiningsih, Arip; Pratiwi, Warih Anggi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpion.v4i3.660

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal dalam dunia pendidikan anak usia dini untuk pengembangan karakter. Tidak semua lembaga melibatkan diri dalam pelestarian budaya, khususnya budaya membatik sebagai warisan budaya Indonesia. RA Nurul Fadila Sukoharjo sebagai lembaga pendidikan anak usia dini mengintegrasikan kurikulum muatan lokal melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan kegiatan membatik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan kurikulum muatan lokal melalui projek penguatan pelajar pancasila (P5) membatik di RA Nurul Fadila. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur muatan lokal kegiatan P5 membatik mampu membuat anak mandiri dan kreatif, bernalar kritis serta mengenal budaya lokal. Dengan demikian, projek P5 membatik menjadi strategi pembelajaran yang efektif dalam memperkenalkan budaya lokal sekaligus membentuk karakter profil pelajar Pancasila sejak dini. Pembelajaran dimulai dari pengenalan batik, teknik pembuatan batik celup, dan presentasi karya. Kendala dalam fasilitas, keterbatasan waktu, serta kemampuan guru untuk menyusun pembelajaran projek untuk anak usiadini.
Pelatihan Guru PAUD dalam Pengembangan Aktivitas Ekoliterasi Berbasis Budaya Sukoharjo Pratiwi, Warih Anggi; Prehatiningsih, Arip; Maharani, Fitria; Sufiati, Vivi; Kusumastuti, Ika Aprilia; Faza, Miladia Wahda
Abdibaraya Vol 4 No 02 (2025): Abdibaraya (In Progress)
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/abdibaraya.v4i02.1830

Abstract

The increasing environmental degradation demands the integration of eco-literacy education from an early age. Early Childhood Education (ECE) plays a strategic role in instilling environmental conservation values through contextual and relevant learning experiences. This community service activity aims to enhance the understanding and skills of ECE teachers at BA Aisyiyah Rejosari, Sukoharjo Regency, in developing eco-literacy-based learning activities integrated with local culture. The implementation was carried out through two sessions of participatory educational training, which included material delivery, hands-on practice, workshops, and mentoring. The results showed that teachers gained a better understanding of eco-literacy concepts and were able to design learning activities such as making traditional herbal drinks, eco-print batik, and simple waste management practices with children. The children appeared enthusiastic and actively engaged in the learning process. Furthermore, the program fostered early environmental awareness and nurtured an appreciation for local cultural heritage. Therefore, this activity was deemed effective in enhancing teacher capacity and the quality of ECE learning, based on environmental values and local wisdom, in a sustainable manner