Mustaqim .
Unknown Affiliation

Published : 42 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K Fadoli, Akhmad Ali; ., Mustaqim; ., Zulfah
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.63 KB)

Abstract

Pada motor bensin, tenaga yang dihasilkan merupakan hasil dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Proses tersebut terjadi karena adanya percikan bunga api busi dari suatu rangkaian listrik yang biasa disebut sistempengapian. Pada awalnya sistem pengapian bermula dari konvensional danberkembang menjadi elektronik. Pada sistem pengapian konvensional cara kerjanya masih secara mekanik, sehingga masih banyak kekurangannya.Seiring dengan kemajuan teknologi maka semakin banyak pula komponen yang diproduksi yang ditujukan untuk memperbaiki atau meningkatkan performa mesin kendaraan bermotor. Salah satunya adalah komponen untuk memperbaiki sistem pengapian yaitu  boosterpengapian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan daya dankonsumsi bahan bakar antara pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan  boosterpada mesin Toyota seri 7K dengan variasi putaran mesin 1000,1400, 1800, 2200, 2600, 3000, 3400, 3800, 4200, dan 4600 rpm.Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode Observasi dan Eksperimen yaitu dengan cara pengamatan langsung serta mencatat hasil pada obyek yang diamati, pada metode eksperimen pengujian yang pertama dilakukan yaitu menggunakan sistem pengapian standar kemudian dilanjutkan dan dibandingkan dengan pengapian yang menggunakan  booster, Sedangkan analisis data hasil penelitian dengan analisis deskriptif yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan daya dan konsumsi bahan bakar mesin Toyota Kijang seri 7K pada beberapa variasi putaran mesin.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan positif pada daya mesin dan konsumsi bahan bakar Spesifik (sfc) antara pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan  booster. Daya mesin maksimal yang dihasilkan pada sistem pengapian yang menggunakan  booster  sebesar 27,85 kW pada 2200 rpm atau naik 4,77% dari daya mesin maksimal sistem pengapian standar (26,58 kW). Prosentase kenaikan reratanya sebesar 5,7%. Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) minimum sebesar 0,143 kg/kW-h pada 1800 rpm atau turun 2,45% dari pengapian standar (0,147 kg/kW-h). Prosentase penurunan reratanya sebesar 6,91%. Sehingga pemakain booster baik digunakan untuk memperbaiki system pengapian karena dapat meningkatkan daya dan menghemat pemakaian bahan bakar. Kata Kunci :   Booster, Daya, sfc
ANALISIS PENGGUNAAN PISTON KHARISMA PADA MOTOR SUPRA FIT TERHADAP PENINGKATKAN KINERJA COMPRESSION CYLINDER / CC Aziz, M. Syeh Abdul; ., Mustaqim; ., Siswiyanti
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.691 KB)

Abstract

Modifikasi bidang otomotif yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan  unjuk kerja yang lebih baik dari sebuah sistem kerja otomotif   sehingga pada penelitian ini, peneliti menganalisa kenaikan kompresi  silinder pada sepeda motor  Supra Fit setelah diganti piston Kharisma yang berdiameter Ø 52,3mm, dengan cara menghitung  besar diameter dalam blok silinder setelah dimodifikasi / korter dan langkah piston dari titik mati  bawah ke titik mati atas.  Tujuan dari diadakannya penelitian ini untuk membandingkan performa sepeda motor  standar dengan sepeda motor hasil modifikasi sendiri dan untuk mengetahui pengaruh pengunaan piston Kharisma diameter Ø 52,3 mm terhadap volume langkah / kompresi  silinder.Metode  penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental  yaitu variabel yang bersaing dengan variabel independen yang sengaja  dirancang,  dalam hal ini variabel independen dihipotesiskan mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, namun bagai mana peneliti yakin bahwa berubahan itu berubah dari ap a yang diteliti dan bukan karena sebab lainnya yang tidak ia identifikasikan atau tetapkan sebagai variabel independen. Dari hasil penelitian tersebut,untuk perhitungan Volume langkah / cc sepeda motor supra fit sebelum di modifikasi adalah 97,1 Cm3/ cc  dibulatkan menjadi 100 Cm3/ cc, dan setelah dirubah piston kharisma berdiameter Ø 52,3  mm menjadi 106,8 Cm3/ cc yang dibulatkan menjadi 110 Cm3/ cc, kemudian untuk perbandingan kompresi sebelum di modifikasi adalah 8,71634 : 1, dan setelah dirubah piston kharisma menjadi 8,71837 : 1. Kata kunci  : Kompresi Silinder (cc), Piston, Blok Silinder, Diameter, Langkah, Titik Mati Atas, Titik mati Bawah.
STUDI POTENSI DAN PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SUNGAI GUCI KABUPATEN TEGAL Farid, Ahmad; ., Mustaqim
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.336 KB)

Abstract

Kawasan Guci Kabupaten Tegal mempunyai topografi bergunung dan banyak mempunyai sungai berpotensi sumber energi yang besar untuk pembangkit listrik.Namun dalam pemenuhan kebutuhan listrik di daerah sekitar, hanya mengandalkan energi listrik dari PLN, sulitnya medan/lapangan tidak semua daerah sekitar dapat dijangkau instalasi listrik tersebut. Melihat potensi sumber energi yang ada untuk PLTMH maka perlu dilakukan suatu kajian tentang seberapa besar potensi aliran air sungai yang dapat dimanfaatkan untuk energi listrik dan perencanaan sistem mikrohidro tersebut agar daya listrik  yang dihasilkan dapat maksimal.Metode yang digunakan adalah dengan melakukan  observasi langsung dengan melakukan pengamatan datadan survei dilapangan, metode pengumpulan data dengan mengadakan secara langsung tanya jawab kepada orang-orang yang berada disekitar lokasi, meliputi pemilik lokasi, warga, dinas terkait serta orang yang ahli dalam bidang  mikrohidro, kemudian dokumentasi  yaitu mengumpulkan data-data penelitian meliputi foto-foto kegiatan, data pengukuran debit, head, topografi dan data-data lain yang dilakukan selama dalam penelitian.serta studi  pustaka.Hasil pengukuran, pengujian dan analisa diperoleh  data aliran sungai Guci yaitu dengan debit 1,005m3/s, ketersediaan air yang selalu ada dengan curah hujan rata-rata 660mm/bulan dan memiliki potensi head 9,6m.Hasil perencanaan sistem PLTMH Guci meliputi konstruksi sipil,  diantaranya: perencanaan bendungan dengan tipe bronjong, saluran tipe U dan penstock dengan pipa PVC Ø0,22m. Pada perencanaan mekanikal elektrikal dengan tipe turbin arus silang  Ørunner 0,3m dan jumlah sudu 18 buah jari-jari runner 0,15m. Daya yang dapat diperoleh adalah 56,7 kW.Kata kunci :potensi PLTMH, penstock, runner
ANALISA VARIASI BEBAN PENDINGIN UDARA KAPASITAS 1 PK PADA RUANG INSTALASI UJI DENGAN PEMBEBANAN LAMPU ., Mustaqim; ., Rusnoto; Subedjo, Slamet
ENGINEERING Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.281 KB)

Abstract

Faculty Of Technique, University Pancasakti Non irigated dry field. This Research aim to to  know air cooler burden variation influence to prstasi work cooler machine ( AC) 1PK. This research its nucleus;core do with its it lamp burden test installation space will have an effect on to achievement coefficient This research use installation space test and appliance test that is column cooler machine ( AC) 1 PK which consist of  compresor, ekspansi kondensor,katup, and evaporator by using R 22. To make burden variation , in test space attached lamp which its burden variation of 100 watt, 200 watt, 600 watt. From done/conducted by research is menunjukan that is ever greater of given burden, hence done/conducted by job/activity is ever greater kompresor. With the level of done/conducted by job/activity is kompresor , yielded achievement coefficient progressively mount. burden 100 watt, 400 watt, 600 watt alternately yielded COP 16,51438, 17,83301, and 21, 2554, while required time in course of refrigeration column until temperature 18? progressively increase. Keyword: Machine Cooler, Burden Lamp, R-22, Kompresor, COP
KEMAMPUAN PRODUKSI BIOGAS PADA DIGESTER BERBAHAN FIBERGLASS BERUKURAN 120 L ., Mustaqim; Farid, Ahmad; Sugara, Sandra
ENGINEERING Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.06 KB)

Abstract

Research capability of the digester biogas production made from fiberglass sized 120 liter conducted with the aim of knowing severa l stages of the process to be able process cow manure into biogas and to know the process of making biogas producing from cow manure tools in use : pipe saws, electric weld, grunding machine, hammer, gauges, sricssors, while the material in use : jembung fiberglass 120 liter, pipe ½ inch, pipe 4 inch, L dan T pipe form, L pipe form 4 inch, glue pipe, stop value ½ inch, stop value ¼ inch, rubber hose, iron pipe ¼ inch. Research methods and data analysis by colleeting data on biogas conducted to determine the variation in the form of a mixture, determine the gas pressure gauge on the ang biogas flame test and cost data for tool-making technigue producting biogas from low manure. Reresult is a processed cow manure into biogas with a variation of a mixture of cow manure with water (15 Kg-  10 L), (15 Kg-15 L), (15 Kg-  20 L) from experiment of flame can be proction with the variation (15 Kg-  15 L) with the longfire flaming is 34 seconds. The shaped of unit processing cow waste become biogas with cost which needed Rp 403.000,-Key word : biogas, digester, fiberglass
ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT TEBU DENGAN MATRIK RESIN EPOXY Nugroho, Prayoga Adi; ., Mustaqim; ., Rusnoto
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.249 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui kekuatan tarik dan sudut lenngkung  komposit serat tebu dan mengetahui struktur mikronya. Manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi acuan untuk penelitian berikutnya lebih pada pengembengan komposit khususnya yang mengguanakan serat tebu.Komposit dibuat dengan metode hand lay up, bahan yang digunakan adalah resin epoxy dari PT Justus Kimia raya, serat tebu dengan panjang 50mm dan dengan perbandingan epoxy 55%, 60%, 65%, 70%, 75% untuk hardener 45%, 40%, 35%, 30%, dan 25 %.Hasil pengujian menunjukan kekuatan tarik komposit serat tebu dengan fraksi volume 55% : 3,16kgf/mm², 60% : 3,14kgf/mm², 65% : 2,67kgf/mm², 70% : 2,35kgf/mm², 75% : 3,19kgf/mm² untuk pengujian lengkung dengan fraksi volume 55% : 31,33º, 60% : 42,33 º, 65% : 21,33 º, 70% : 37,5 º dan 75% : 32,5 º.Komposit serta tebu dengan fraksi volume 75% memiliki rata-rata kuat tarik paling tinggi yaitu 3,19kgf/mm² dan yang terendah pada fraksi 70% : 2,35kgf/mm². sedangkan sudut lengkung yang paling tinggi adalah pada fraksi volume 60% : 42,33 º dan yang terendah adalah 65% dengan sudut lengkung 21,33 º.Kata Kunci  : Tensile, Curvature
ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON Riyadi, Slamet; ., Mustaqim; Farid, Ahmad
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.63 KB)

Abstract

Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang cocok untuk daerah yang mempunyai tinggi jatuh (head) yang tinggi. Berdasarkan debit air dan head yang tinggi pada sumber mata air inilah maka di buat sebuah turbin air jenis pelton dimana untuk memperoleh putaran dan daya yang maksimal, maka perlu dibuat perencanaan turbin pelton dengan variasi sudut keluar sudu ?2 yang berbeda. Pengujian awal dilakukan dengan menggunakan dua nosel dengan variasi sudut keluar sudu ?2 10o, 20o , 30o , 40o dan 50o dengan ketinggian air jatuh (head) 16 meter. Pada pengujian ini debit air yang masuk dan keluar nosel konstan dengan kemiringan jatuhan air 85o. Untuk proses pengambilan data dilakukan untuk setiap variasi sudut keluar sudu ?1 sebanyak tiga kali dengan variasi sudut masuk sudu ?2 10o, 20o , 30o , 40o , dan 50o . Dari hasil pengujian dan analisa perhitungan pada sudut keluar sudu ?2 10o, 20o , 30o , 40o , 50o diperoleh putaran 555 rpm , 526 rpm , 479 rpm , 427 rpm , 357 rpm dan daya 192 Watt, 178 Watt, 155 Watt, 130 Watt, 100 Watt. Dengan demikian semakin besar sudut keluar sudu ?2 yang digunakan maka semakin kecil putaran dan daya yang akan diperoleh Kata kunci : Turbin Air Pelton, Sudut Keluar Sudu, Putaran Turbin.
ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON Thobari, Ali; ., Mustaqim; Wibowo, Hadi
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.974 KB)

Abstract

Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang cocok untuk daerah yang mempunyai tinggi jatuh (head) yang tinggi. Berdasarkan debit air dan head yang tinggi pada sumber mata air inilah maka di buat sebuah turbin air jenis pelton dimana untuk memperoleh putaran dan daya yang maksimal, maka perlu dibuat perencanaan turbin pelton dengan variasi sudut keluar sudu ?2 yang berbeda. Pengujian awal dilakukan dengan menggunakan dua nosel dengan variasi sudut keluar sudu ?2 10o, 20o , 30o , 40o dan 50o dengan ketinggian air jatuh (head) 16 meter. Pada pengujian ini debit air yang masuk dan keluar nosel konstan dengan kemiringan jatuhan air 85o. Untuk proses pengambilan data dilakukan untuk setiap variasi sudut keluar sudu ?1 sebanyak tiga kali dengan variasi sudut masuk sudu ?2 10o, 20o , 30o , 40o , dan 50o . Dari hasil pengujian dan analisa perhitungan pada sudut keluar sudu ?2 10o, 20o , 30o , 40o , 50o diperoleh putaran 555 rpm , 526 rpm , 479 rpm , 427 rpm , 357 rpm dan daya 192 Watt, 178 Watt, 155 Watt, 130 Watt, 100 Watt. Dengan demikian semakin besar sudut keluar sudu ?2 yang digunakan maka semakin kecil putaran dan daya yang akan diperoleh Kata kunci : Turbin Air Pelton, Sudut Keluar Sudu, Putaran Turbin.
PENGOLAHAN LIMBAH RUMPUT LAUT SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK DAN IKAN ., Mustaqim; Farid, Ahmad; ., Nurjanah
ENGINEERING Vol 8, No 1 (2014): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.56 KB)

Abstract

Brebes merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang sudah dikenal mempunyai unggulan dari berbagai sektor usaha meliputi sektor pertanian berupa bawang merah, peternakan berupa itik dan telor asin, perikanan berupa tambak dan rumput laut.  Dari statistik menunjukkan, total produksi rumput laut basah maupun kering setiap tahun terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Dengan bertambahnya budidaya rumput laut muncul dampak jumlah limbah  Gracilaria sp yang terbuang dan berserakan. Disisi lain pada budidaya perikanan, khususnya budidaya ikan lele, pakan menjadi permasalahan utama yang sangat berpengaruh pada biaya produksi. Harga pakan konsentrat pabrik yang menjulang tinggi seringkali memperkecil keuntungan para pembudidaya ikan lele bahkan merugi. Limbah rumput laut Gracilaria sp yaitu sekitar 500 kg per hari yang terkandung karbohidrat dan sumpil yang mengandung kalsium dan protein tinggi merupakan satu potensi sebagai bahan tambahan nutrisi pakan ikan, baik yang dibudidayakan sendiri oleh klaster atau bahkan bisa dijual. Pada proses pengolahan limbah rumput laut dan sumpil sebagai bahan dasar untuk pembuatan pakan ikan/ternak diperlukan alat berupa mesin perajang, penepung dan mesin pembuat pelet. Hasil analisis limbah rumput laut dan sumpil mengandung kadar protein kasar masing-masing 7,0792% dan 2,5274%. Dari hasil kandungan protein tersebut kemudian dilakukan formulasi dengan metode kuadran atau penson square. Hasil formulasi untuk pakan 1kg (1000gr) diperlukan tepung sumpil 360,75gr, tepung ikan 360,75gr, tepung rumput laut 69gr, dedak 69gr, tepung jagung 69gr, vitamin mix 20gr, CMC 20gr dan lysine 20gr. Kata Kunci: Gracilaria, pakan ikan, penepung
PENENTUAN PENGGANTIAN PIPA API KETEL UAP PG PANGKA SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIP DALAM PERAWATAN KOREKTIP UNTUK MEMINIMALKAN TOTAL BIAYA STOP OPERASIONAL GILING Suharjo .; Mustaqim .; M. Fajar Nurwildani
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 3 No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.817 KB) | DOI: 10.24905/eng.v3i2.80

Abstract

PG Pangka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri pertanian dengan hasil utamanya berupa gula. Keberadaan Ketel Uap dalam industri gula sangatlah vital sebagai pemasok energi uap baik untuk power  maupun proses produksi.  Program  perawatan korektif ketel uap  tidak  dapat terlepas dari aturan  dan undang-undang  uap tahun 1930 yang didalamnya mengatur pemeriksaan ketel. Penentuan penggantian pipa ketel ditentukan  oleh tim pemeriksa dari disnaker/PJK3 yang didasarkan pada    pengalaman individu pemeriksa sehingga standart penggantian pipa ketel kurang jelas. disisi lain kerusakan pipa ketel pada saat sedang dioperasikan akan berdampak pada stop total proses produksi. Rumusan masalahnya adalah: Bagaimana cara penentuan penggantian pipa api ketel uap yang ada dan berapa biaya penggantian dan biaya stop operasional giling karena pipa bocor/oper ketel. Tujuan dari penelitian ini Untuk dapat menentukan dasar penentuan penggantian suatu komponen ketel uap (Pipa ketel) dan Dapat menghitung biaya penggantian komponen secara preventif dan biayanstop aktivitas produksi (down time). Manfaat diharapkan  dapat  menghitung untuk sebuah rumusan dalam membuat patokan yang mengkombinasikan antara praktek dengan teori yang ada guna  masukan dalam penentuan penggantian pipa api ketel uap.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan  adalah pengamatan langsung, mendata dan mengukur komponen yang diganti, meneliti sebab/alasan pipa diganti   dengan wawancara langsung pada 5 operator yang ikut menangani penggantian pipa, serta uji fisik (tarik) terhadap kekuatan bahan pipa yang diganti. Hasil dari penelitian ini antara lain: Dalam penentuan penggantian pipa harus melalui kriteria: ketebalan pipa minimal dari 2,3 mm, luasan korosif maksimal 20% dari luasan pipa dengan kedalaman korosif maksimal 28,1% untuk sebuah cacat korosif, pipa terpasang harus tahan terhadap uji padat dengan air minimal 1,5 kali tekanan kerja ketel, bengkok dan cacat lain tidak lebih dari 20 %. Biaya penggantian pada masa perawatan korektip sebagai tindakan preventip lebih kecil daripada biaya stop operasional giling akibat dari oper ketel karena pipa bocor dengan selisih sebesar Rp 124.584.628,-  atau setara dengan mengganti pipa pada masa perawatan korektip sejumlah 91 batang pipa dengan harga tahun 2012Kata kunci : Perawatan, preventif,  Ketebalan, korosif, tahan Hydrotest