Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Deteksi Dini dan Upaya Penanggulangan Resiko Depresi Perinatal dengan Skala Maternal Blues Suryani Suryani Manurung; Pangastuti, Tri Endah; Ellya Netty
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i2.1281

Abstract

The purpose of community service activities is to detect and overcome the risk of perinatal depression. The methods used are 1) Detection of the risk of perinatal depression with the Suryani maternal blues scale, 2) Dissemination of the problems found 3) Health promotion for pregnant and postnatal periods to recognize the risk of depression in pregnant and postpartum women, the impact of depression on pregnant women and postpartum as well as preventive and promotive efforts. Location RW 08 Kelurahan Ragunan Kec. South Jakarta Sunday Market. Implementation time from June to September 2021. The results of community service activities obtained that the risk of depression in pregnant women was mostly primiparous at 63.6% with a first trimester gestational age of 80%. The risk of postpartum blues is 28.6 in late teens. There is no significant relationship between the factors of age, gestational age and postpartum with the source of support for the incidence of depression risk of pregnancy and postpartum. Preventive and promotive efforts with participants' health promotion actions were given pretest and posttest, obtained significant results between pre and posttest. The results obtained illustrate that the psychological condition of the mother during the perinatal period is at risk for depression and postpartum blues. However, this condition is strongly supported by the existence of sources of support, information obtained by mothers during pregnancy and after childbirth. One of the factors that can maintain the mother's emotional and mental condition remains good. So as not to damage the bonding relationship between mother and baby.
PENDAMPINGAN PADA KELUARGA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM PENYAKIT DIABETES MELLITUS PADA MASA PANDEMI: ASSISTANCE TO FAMILIES INCREASING INDEPENDENCE IN DIABETES MELLITUS DURING A PANDEMIC Nurulhuda, Uun; Nuraeni , Ani; Pangastuti, Tri Endah
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.666 KB) | DOI: 10.36082/gemakes.v3i1.1011

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan deteksi dini masalah komplikasi diabetes melitus. Metode yang digunakan 1) Identifikasi Masalah, 2) Edukasi tentang senam kaki diabetik, 3) Melakukan senam kaki diabetik. Tempat RW 10 Kelurahan Ragunan Kec. Pasar Minggu Jakarta Selatan. Waktu Pelaksanaan bulan Juni sampai dengan September 2022. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat diperoleh mayoritas pasien DM lansia, jenis kelamin perempuan, pekerjaan ibu rumah tangga, dan pengetahuan tidak tahu. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kemandirian dalam penyakit diabetes mellitus pada pasien DM di RW 10 Kelurahan Ragunan Jakarta Selatan. Edukasi menggunakan media booklet tentang materi mengenali gejala dan penangganan pada pasien DM serta media leaflet tentang materi senam kaki diabetik. Sebelum edukasi peserta diberikan pretest dan sesudah edukasi diberikan posttest. Ada hubungan skor pretest terhadap skor posttest. 100% Kader kesehatan dapat melakukan senam kaki diabetik yang akan diajarkan ke warga dengan penyakit DM sehingga dapat melakukan pendampingan pada keluarga meningkatkan kemandirian dalam penyakit diabetes mellitus pada masa pandemi.
PENDAMPINGAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS RAGUNAN KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN Nurulhuda, Uun; Pangastuti, Tri Endah; Miradwiyana, Bara
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1535

Abstract

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi peningkatan secara global yaitu orang dewasa yang akan mengidap hipertensi melonjak hingga 29 % pada tahun 2025.  Menurut data Global Burden of Disease pada tahun 2017 bahwa penyakit gagal jantung di seluruh dunia merupakan penyakit dengan nilai penderita tertinggi yaitu sebanyak 64,3 juta. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018 menunjukkan bahwa banyaknya penderita penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua umur diperkirakan sebesar 1,5 %, atau sebanyak 1.017.290 orang dan untuk provinsi DKI Jakarta diperkirakan penderita penyakit jantung sebesar 1,9% atau sebanyak 40.210 orang. Metode pelaksanaan dilakukan melalui program kemitraan masyarakat, yang merupakan teknik atau cara menyelesaikan permasalahan untuk mencapai tujuan program, yaitu melalui pendekatan tiga tahap yakni input, proses, dan output. Hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada kegiatan ini mendapatkan data 13 orang lansia (56,5%) yang beresiko hipertensi. Tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan bisa membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah, dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik. Oleh karena itu, keluarga harus memiliki kartu kiendali hipertensi. Hipertensi pada lansia bukanlah kondisi yang harus diterima sebagai bagian dari proses penuaan. Dengan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan melalui pemahaman, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, dapat mengelola serta mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Keterlibatan aktif lansia dan dukungan keluarga dalam mengelola dan mencegah hipertensi adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik.
PENGARUH PELATIHAN LATIHAN JANTUNG BERBASIS VIDEOTERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI KLUB LATIHAN JANTUNG Nurulhuda, Uun; Pangastuti, Tri Endah; Aprianti, Tutty; Erlina, Lina; Raharja, Puji
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Nasional Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jkkn.v1i2.3160

Abstract

ABSTRACT Coronary Heart Disease (CHD) is a condition where heart's artery (coronary artery) is blockedby fat buildup. The most common problems on CHD patients are relapse frequencies, lack ofknowledge on the signs of heart attack, and stressors when the attack happens. Heart exercise isone of the rehabilitation methods for CHD patients, therefore the researcher intended to assess theeffect of video-based heart exercise training on the quality of life of CHD patients in a heartexercise club. This research aimed to analyze the effect of heart exercise on the quality of life ofpatients with CHD. This research used quasi-experiment method with the sample being all of theheart exercise club's member. The result showed that heart exercise was able to give significanteffect on the quality of life of patients with CHD. In addition, the frequency of exercise has asignificant relationship with the quality of life of patients with CHD (p<0.05), and history ofdisease also has a significant relationship with the quality of life of patients with CHD (p<0.05). Keywords: Coronary heart disease (CHD), cardiac exercise, quality of life  ABSTRAKPenyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan suatu keadaan dimana pembuluh darah jantung (artericoroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Permasalahan yang sering muncul pada pasien PJKantara lain angka kekambuhan, kurangnya pengetahuan tentang munculnya tanda-tanda seranganjantung, dan stressor saat serangan terjadi. Senam jantung merupakan salah satu sarana rehabilitasibagi pasien PJK, oleh karena itu peneliti ingin mengkaji pengaruh pelatihan senam jantung berbasisvideo terhadap kualitas hidup pasien dengan penyakit jantung koroner di klub senam jantung.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh latihan jantung terhadap kualitas hiduppasien PJK. Metode penelitian yang digunakan, yaitu quasi eksperimen dengan sampel seluruhpopulasi klub senam jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan jantung dapatmemberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien PJK. Selain itu, frekuensiolahraga memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pasien PJK (p<0,05) danriwayat penyakit memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pasien PJK (p<0,05). Kata Kunci: Penyakit jantung koroner (PJK), latihan jantung, kualitas hidup
The Importance of Family Emotional Support for Adherence to Taking Diabetic Medication in Elderly People with Diabetes Mellitus: Pentingnya Dukungan Emosional Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat Diabetik pada Lansia Diabetes Mellitus Pangastuti, Tri Endah; Riyanti, Eska; Yardes, Nelly; Nurdahlia, Nurdahlia
Essential English Grammar Vol 4 No 2 (2024): Journal Of Health and Cardiovascular Nursing
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jhcn.v4i2.1933

Abstract

Diabetes mellitus is a public health problem that is of concern to both developed and even developing countries because one in two elderly people suffer from diabetes mellitus. Chronic hyperglycemia in synergy with other metabolic abnormalities in diabetes mellitus patients can cause damage to multiple organ systems, leading to the development of disabling and life-threatening health complications, microvascular (retinopathy, nephropathy, and neuropathy) and macrovascular complications. The level of patient compliance in taking medication is one of the factors that determines the success of diabetes mellitus therapy. This study aims to determine the emotional support of the family on the level of adherence to taking diabetes medication in elderly people with diabetes mellitus. The sample in this study was 86 people using a non-probability sampling technique with a consecutive sampling approach. The research design used was descriptive correlation with a cross-sectional approach. The data analysis test used is univariate, bivariate with the Chi Square test. The research results show that there is a significant relationship between family emotional support and adherence to taking diabetes medication in elderly people with diabetes mellitus (p=0.001). Conclusion: Family emotional support for patients is very necessary for compliance to achieve successful diabetes mellitus therapy so that it indirectly plays a role in stabilizing blood glucose levels in diabetes mellitus patients.
Pelatihan Kader Kesahatan untuk Meningkatkan Kompetensi Kader dalam Melakukan Pemeriksaan Gula Darah Mandiri dan Senam Kaki Diabetes di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Jatiwarna, Kota Bekasi, Jawa Barat Riyanti, Eska; Yardes, Nelly; Pangastuti, Tri Endah; Silviani, Nadhia Elsa
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): JIPPM - Juni 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.768

Abstract

Peran kader kesehatan dalam monitoring kestabilan gula darah dan senam kaki pada klien dengan Diabetes Melitus sangat penting, terutama dalam konteks pencegahan dan pengelolaan penyakit ini di masyarakat. Pelatihan dan pemberdayaan, kader kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pelatihan kader kesehatan yang diikuti oleh 22 orang kader di wilayah Jatiwarna. Pelatihan berlangsung selama 5 (lima) hari kerja dengan pemberian edukasi, demonstrasi dan praktik. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan kader dalam pemeriksaan gula darah mandiri dan senam kaki diabetes sebelum dan setelah mengikuti pelatihan mengalami peningkata rata-rata skor pengetahuan sebesar 1,62 (16 %), sedangkan peningkatan ketrampilan kader dalam pemeriksaan gula darah mandiri dan senam kaki diabetes sebelum dan setelah mengikuti pelatihan menunjukkan rata-rata skor ketrampilan 11,12 (11 %). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan pada kader meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang senam kaki diabetes dan pemeriksaan gula darah. Pelatihan ini berpotensi meningkatkan kemampuan kader dalam melakukan monitoring kestabilan gula darah dan senam kaki di wialyah kerja Puskesmas Kecamatan Jatiwarna. Diharapkan pelatihan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan di area fasilitas kesehatan primer.
THE INFLUENCE OF EDUCATIONAL VIDEOS ON EARLY PREVENTION OF STROKE AGAINST STROKE RISK IN THE ELDERLY Yardes, Nelly; Iriana, Pramita; Riyanti, Eska; Pangastuti, Tri Endah; Resnayanti, Yeti; Silviani, Nadhia Elsa
Jurnal Keperawatan Vol 10 No 1 (2025): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v10i1.1998

Abstract

Every year, 15 million people worldwide have a stroke. Education using video that are thought to be simple for the elderly to grasp can alter knowledge, attitudes, and behavior among the elderly who are at risk of stroke. This study were conducted to assess the impact of early stroke preventive education videos on stroke risk in the elderly. The method was a quasi-experimental using a non-randomized pretest-posttest control group design. This study was carried out by delivering an educational video intervention for early stroke prevention for three months and comparing the results to those of the control group or without the intervention. The population of this study was the elderly, with a sampling approach of purposive sampling and a sample size of 60 people at Posbindu in the Cipayung district. The data analysis test employed was univariate and bivariate, utilizing independent t-test to assess the effect of the instructional video intervention on early stroke prevention. The difference in the average score of knowledge (1.333; pvalue = 0.011), attitude (1.533; pvalue = 0.011), and behavior (0.466; pvalue = 0.028) in the intervention group before and after the intervention was greater than the difference in the average score of knowledge (0.233; pvalue = 0.165), attitude (0.166; pvalue = 0.484), and behavior (0.000; pvalue = 1.000) in the control group. Furthermore, the independent T-test revealed that the instructional video intervention was helpful in improving knowledge (p-value = 0.064) and attitude (p-value = 0.008). Early stroke prevention education movies improve the elderly's knowledge and attitudes.
KNOWLEDGE AND FLUID INTAKE MANAGEMENT LEAD MAINTENANCE DRY WEIGHT OF PATIENT UNDERGOING HEMODIALYSIS Sudrajat, Ace; Yardes, Nelly; Pangastuti, Tri Endah; Lusiani, Dewi; Manurung, Santa; Hajriyanto, Muhammad Syahrul
Jurnal Keperawatan Vol 10 No 2 (2025): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v10i2.2315

Abstract

The incidence of end-stage renal disease in the worldwide. Approximately 70% (three million people worldwide) progress from renal failure to hemodialysis therapy. Renal failure is associated with a risk of fluid and electrolyte imbalance. Dry body weight is an indicator of adherence to fluid management, and the risk of complications prevents critical conditions. Risk of various complications, such as hypotension or hypertension, categories of knowledge, and lifestyle of fluid restriction. Knowledge of the relationship between knowledge and management of fluid intake retrieved from dry body weight hemodialysis patients. Quantitative Research with Cross-sectional Data Respondents and population comprised outpatients in the hemodialysis wards of the Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih zone in mid-year 2024. spearman rank statistical test knowledge with dry body weight p-value (0.004 <α0.05) correlation coefficient 0.328. fluid intake management, with a dry body weight p-value (0.009 <α0.05) correlation coefficient of 0.302. Conclusion: There was a significant relationship between knowledge and fluid intake management and dry body weight of hemodialysis patients. Future researchers should explore factors that can affect dry body weight.