Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Politik Kriminal Terhadap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak sahuri; Kartika Sasi Wahyuningrum
JURNAL YURIDIS UNAJA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL YURIDIS UNAJA
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35141/jyu.v6i1.787

Abstract

Anak sebagai pelaku tindak pidana, akan dilakukan tindakan hukum atau proses hukum. Dalam tindakan hukum tersebut, yang masih anak-anak lebih didepankan pada aspek perlindungan hak-hak anak tersebut dalam tiap tingkat pemeriksaannya.Anak sebagai salah satu sumber daya manusia merupakan generasi penerus bangsa, sudah selayaknya mendapatkan perhatian khusus terutama anak yang berperkara dengan hukum, untuk itu hak-haknya harus dilindungi. Menurut Maidin Gultom bahwa anak tidak dapat melindungi sendiri hak-haknya, banyak pihak yang mempengaruhi kehidupannya.Negara dan masyarakat berkepentingan untuk mengusahakan perlindungan hak-hak anak. Penelitian ini membahas mengenai Politik Kriminal Terhadap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Hasil penelitian ini menunjukan berdasarkan hasil penelitian Kasus Pidana anak Dalam praktek satu satunya solusi adalah menitipkan ke dinas sosial di bawah kemensos, namun ada kesulitan pertama, tidak semua wilayah juga ada lembaga sosialnya. Kedua, jika terkait keamanan (misalnya potensi anak lari dari tempat penitipan) Polisi setempat tidak bisa melakukan penjagaan setiap hari di dinas sosial, dan ada pula soal birokrasi pengamanan di Polri yang harus dilakukan, intinya untuk penempatan di dinas sosial belum ada peraturan yang mewadahinya. Akibatnya anak-anak juga berpotensi dititipkan ke Rumah Tahanan, yang justru ditolak oleh UU SPPA.
Climate Influences on Latex Yield in South Sumatra, Indonesia Sahuri
Agromet Vol. 38 No. 1 (2024): JUNE 2024
Publisher : PERHIMPI (Indonesian Association of Agricultural Meteorology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j.agromet.38.1.13-18

Abstract

This study addresses the impact of climate variability on latex yield. Field research was carried out in the Indonesian Rubber Research Institute Experimental Field, located in South Sumatra, Indonesia for 2020 to 2022. The study used mature IRR 118 clones of rubber (Hevea brasiliensis) planted in clay loam soil. Latex yields for dry and rainy seasons were compared to obtain the effects of climatic factors. A purposive sampling of latex clone IRR 118 was applied in the field. The results showed that declined rainfall and soil moisture content contributed to the low latex yield during dry season. A declined water availability acts as a limiting factor resulting in decreased latex yield. Latex yield consistently decreased when soil moisture content fell below 21.5%. Based on statistical analysis, the correlation between latex yield and climate factor was 0.36, 0.42, and 0.52 for rainfall, soil moisture content, and evapotranspiration, respectively. Our findings highlight the crucial influence of climatic factors, emphasizing the significance of optimal water availability for latex production.
Penyuluhan Penerapan untuk Peningkatan Budaya K3 di tempat kerja di PT XYZ, Karang Ampel, Indramayu Sulistyo P, Bambang; Husen; Sahuri
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya penerapan Program peningkatan Budaya K3 di tempat kerja di PT XYZ, Karang Ampel, Indramayu”sudah seharusnya menjadi kebiasaan sehari-hari. Budaya K3 yang baik dapat membentuk perilaku pekerja terhadap keselamatan kerja yang diwujudkan melalui perilaku aman dalam melakukan pekerjaan, yang menjadi tantangan besar bagi seorang pemimpin keselamatan dalam membangun budaya K3 di tempat kerja, karena mereka harus mengubah kebiasaan banyak orang. Tidak dapat disangkal hingga kini aspek "kesehatan dan keselamatan kerja (K-3) belum mendapat perhatian serius di Indonesia. Kalaupun hal tersebut sering dibicarakan diberbagai seminar dan diskusi, umumnya tidak disertai dengan konsep implementasi yang jelas dan konkrit. Kenyataan ini tentu tidak akan menguntungkan bagi Indonesia di masa mendatang, sebab masalah tersebut sejak dua dekade silam sudah menjadi isu internasional yang serius, karena berkaitan erat dengan berbagai masalah lainnya yang kini mendapat sorotan dunia. . Pembinaan Peningkatan Budaya K3 di tempat kerja di PT XYZ, Karang Ampel, Indramayu”dapat dilakukan dalam bentuk program sebagai bentuk perwujudan pemberian pengalaman pengetahuan atau menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sekitar operasional PT.XYZ, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku agar dapat menerapkan Budaya K3 tidak bisa dibentuk oleh satu individu, tetapi harus melibatkan semua orang yang ada di dalam organisasi atau perusahaan. Budaya keselamatan (Safety Culture) harus dilaksanakan oleh seluruh sumber daya yang ada, pada seluruh tingkatan dan tidak hanya berlaku untuk pekerja saja. Dari aspek penggunaan teknologi, misalnya perkembangan teknologi industri yang maju dengan pesat disatu sisi telah memberikan manfaat luar biasa bagi kehidupan ummat manusia. Namun disisi lain teknologi juga menebar beraneka ragam ancaman serius bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat, terutama bagi para pekerja dan lingkungan sekitar lokasi industri. Potensi ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan kerja tersebut ada yang "latent" ada pula yang "manifest." Begitu pula proses kemunculannya ada yang berlangsung gradual ada pula yang muncul spontan. Dari sudut konfigurasi ketenaga-kerjaan tampilnya "kelompok pekerja profesional" sebagai elemen vital bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan, mendorong perlunya perhatian serius terhadap kelompok pekerja, baik demi kelangsungan perusahaan maupun demi peningkatan produktivitas..Dalam industri modern, posisi pekerja profesional memang menjadi faktor penentu mati hidupnya perusahaan. Sementara mendidik pekerja menjadi profesional selain membutuhkan biaya tinggi juga waktu panjang. Karena itu demi menopang kehidupan danperkembangan perusahaan aspek kesehatan dan keselamatan kerja perlu perhatian serius agar kualitas para pekerja tidak mengalami degradasi. Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara sosialisasi dan memberikan pendampingan pada pekerja secara langsung. Observasi langsung berdiskusi dengan pekerja Hasil dari pengabdian masyarakat ini sangat positif dalam meningkatkan Implementasi Budaya K3 (Budaya Keselamatan / Safety Culture), budaya K3 dibangun atas komitmen bersama, sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang mumpuni, dan persepsi bersama yang menekankan pentingnya K3, sehingga membentuk kebiasaan keselamatan kerja ( SafetyCulture)yang berkesinambungan.
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) DINAS KESEHATAN TAHUN 2023 Husen; Sahuri; Putra, Gama Widya
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v8i2.4639

Abstract

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan di tempat kerja. Secara garis besar kejadian kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu tindakan manusia yang tidak memenuhi keselamatan kerja (unsafe act) dan keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition) hal ini disebabkan karena dalam proses pekerjaan pemprosesan bahan makan siap saji dan pelayanan toko banyak ditemukan perilaku tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition). Pada kegiatan pemprosesan bahan makan siap saji dan pelayanan toko yang memiliki potensi risiko tinggi adalah kegiatan pemprosesan bahan makan siap saji dengan menggunakan mesin memasak (Fryng Machine) dimana seluruh prosesnya menggunakan energy listrik. Hal ini memiliki risiko yang tinggi terjadinya kebakaran, serta kegiatan pelayanan toko kepada pengunjung dengan risiko sedang yaitu antara lain terpeleset, terjatuh, terjepit juga risiko kelelahan kerja. Untuk meminimalisir potensi bahaya serta risiko yang bisa menimbulkan kecelakaan kerja khususnya pada pekerjaan pemprosesan bahan makan siap saji dan pelayanan toko diperlukannya suatu manajemen risiko dengan tahapan antara lain yakni identifikasi bahaya, evaluasi risiko, pengendalian risiko , serta pemantauan dan evaluasi dengan menggunakan Form Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Dinas Kesehatan. Sesuai persyaratan Undang-undang no.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja organisasi wajib menetapkan prosedur mengenai Identifikasi Bahaya (Hazards Identification), Penilaian Risiko (Risk Assessment) serta menentukan pengendaliannya (Risk Control) dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/Vll/2003 tentang persyaratan pemenuhan standar baku mutu dan Higiene Sanitasi  rumah makan dan restoran.
PENGARUH TANAMAN SANSEVIERIA TERHADAP INDOOR AIR QUALITY (IAQ) DI RUANG COPY CENTER UNIVERSITAS XYZ Sahuri; Husen; Rudyarti, Edwina; Arjuni, Defi; Hendrawati, Lulus Suci; Saepudin, Abdul Fallah
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v9i2.5443

Abstract

Latar belakang: Mayoritas individu menghabiskan waktu di dalam bangunan, membuat kualitas udara dalam ruangan sangat berpengaruh bagi kesehatan. Ruang copy center di Universitas XYZ , yang sering digunakan oleh mahasiswa dan staf, berpotensi mengalami polusi udara tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman sansevieria terhadap Indoor Air Quality (IAQ) di ruang Copy Center Universitas XYZ. Metode: Metode: Penelitian ini menggunakan desain One-Group Pretest-Posttest. Pengukuran kualitas udara dilakukan sebelum dan sesudah intervensi dengan menempatkan tanaman Sansevieria di ruang copy center. Parameter yang diukur meliputi suhu, kelembaban, formaldehida (HCHO), partikulat (PM2,5), TVOC, CO, dan CO2. Hasil: asil menunjukkan penurunan pada kualitas udara setelah intervensi dengan Sansevieria. AQI turun dari 87 (serius) menjadi 33 (ringan). Kadar HCHO, PM2,5, dan TVOC menurun konsisten, sementara kadar CO2 juga menurun meskipun tidak sebesar polutan gas lainnya. Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa tanaman Sansevieria dapat menurunkan kadar HCHO, PM2,5, dan TVOC, serta memperbaiki Air Quality Index di ruang copy center Universitas XYZ, meskipun ada variabel eksternal seperti aktivitas merokok.
Intervensi Pemberian Edukasi 5R Pada Pekerja Pembangunan Rusunami DP 0 Rupiah PT Yodya Karya Cilangkap Sahuri; Husen; S, Yunita; Jayani P, Aprita Dwy
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v7i2.3456

Abstract

Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendirikan suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, biaya, tenaga kerja, material dan peralatan. Perusahaan konstruksi sering kali memandang sebelah mata tempat kerja sebagai saranan untuk menciptakan penghasilan. Terkadang perusahaan yang sedang berkembang sering kali kurang memperhatikan hal-hal yang mendasar ini juga dapat mempengaruhi terhadap kualitas dan produktifitas pada perusahaan. Perusahaan dikatakan baik apabila membuat area kerja berjalan lebih terorganisir. Untuk menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, aman dan nyaman sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964, maka pemeliharaan ketatarumahtanggan yang baik perlu diterapkan ditempat kerja. Salah satu usaha untuk menerapkan housekeeping yang baik adalah penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) di tempat kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui program edukasi 5R pada pekerja di PT Yodya Karya Proyek Pembangunan Rusunami DP 0 Rupiah Cilangkap, Jakarta. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif  deskriptif melalui observasi dan wawancara yang mendalam dengan informan. Seluruh pekerja proyek yang berjumlah 4 orang menjadi informan dalam penelitian ini. Interview dan observasi dilakukan oleh peneliti sebelum dan setelah pemberian intervensi edukasi 5R kepada para informan. Data yang diperoleh dari wawancara kemudian dianalisis dengan metode triangulasi dan pembandingan. Penelitian ini menemukan terjadi peningkatan pemahaman dan kepatuhan informan dalam penerapan 5R di proyek. Disarankan kepada pemilik proyek untuk memberikan edukasi 5R secara berkesinambungan dan pengawasan penerapan 5R di lokasi proyek.
PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CILEUNGSI SECARA ONLINE MELALUI WEBSITE ONLINE MONITORING Sulandari, Uci; Purba, Yunita Sari; Sahuri
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v8i1.3865

Abstract

Cileungsi merupakan salah satu daerah yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang memiliki sungai cukup besar. Sungai ini memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan masyarakat sekitar, termasuk pasokan air bersih, irigasi pertanian, dan sumber daya perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk memantau kualitas air sungai, terutama Sungai Cileungsi, karena meningkatnya aktivitas masyarakat dan industri. Penelitian ini akan berfokus pada laporan pemantauan kualitas air Sungai Cileungsi yang dibuat secara online menggunakan sistem telemetri Onlimo. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi literatur. Jenis referensi utama yang digunakan dalam pemantauan kualitas air Sungai Cileungsi adalah menggunakan data sekunder yang diambil dari laman Onlimo yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, buku, jurnal, dan artikel-artikel ilmiah. Kategori indeks pemantauan pencemaran air di Sungai Cileungsi mengandung amonia 14,2%, BOD 5,5%, COD 1,6%, DO 0,4%, Nitrat 0,2%, PH 0,01%, TDS 0,1%, dan TSS 1,11%. Berdasarkan Permen LHK No.27 Tahun 2021, hasil analisis menyatakan bahwa pada tanggal 10 Mei 2023 status mutu air Sungai Cileungsi dalam kategori cemar berat akibat tingginya parameter pencemaran amonia yaitu 14,2%.
TINJUAN HUKUM TERHADAP PENEGAKAN HUKUM ATAS PENYEBARAN BERITA HOAKS DI ERA DIGITAL Sahuri; Wahyuningrum , kartika Sasi; Meirina Dewi Pratiwi
Justici Vol 18 No 1 (2025): Justici
Publisher : Fakultas Hukum Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/justici.v18i1.887

Abstract

Pemberitaan palsu yang marak terjadi tersebar di dunia maya yang dimana terkadang pemberitaan palsu tersebut menimbulkan konflik yang berefek perpecahan di berbagai kalangan masyarakat sehingga akibat beberapa doktrin yang tersebar luas dari pemberitaan palsu (hoax). Sehingga memilki dua permasalahan yaitu 1. Bagaimana penegakan hukum dapat di optimalkan untuk penyebaran berita hoaks diera digital? 2. Apa kendala yang dihadapi aparat penegak hukum dalam menindak penyebaran berita hoaks?, dengan menggunakan penelitian yuridi normatif. Hasil Penyebaran berita hoaks merupakan masalah serius di era digital yang dapat merusak tatanan sosial, politik, dan keamanan masyarakat. Berita hoaks, yang sering kali disebarkan melalui media sosial dan platform digital, dapat menyesatkan publik, memperburuk polarisasi sosial, dan bahkan menimbulkan keresahan atau kerusuhan. Penanggulangan terhadap hoaks memerlukan pendekatan yang komprehensif, melibatkan peran aktif dari pemerintah, aparat penegak hukum, penyelenggara platform digital, dan masyarakat.
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KORUPSI DI ERA MODERNISASI DIGITAL Sahuri; Murdani, Benny
Justici Vol 18 No 2 (2025): Justici
Publisher : Fakultas Hukum Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/justici.v18i2.1044

Abstract

Penelitian ini membahas penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi di era modernisasi digital, di mana kemajuan teknologi informasi berdampak signifikan terhadap modus operandi kejahatan sekaligus membuka peluang inovasi dalam penindakan hukum. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana tantangan dan peluang penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi di era digital dan Bagaimana optimalisasi pemanfaatan teknologi digital dalam mendorong efektivitas penegakan hukum terhadap korupsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan pola korupsi yang terjadi seiring digitalisasi, serta mengevaluasi efektivitas strategi penegakan hukum yang memanfaatkan teknologi, seperti sistem e-government, digital forensik, dan pemantauan transaksi keuangan secara elektronik. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan empiris, dengan kajian terhadap peraturan perundang-undangan terkait pemberantasan korupsi, seperti UU Nomor 31 Tahun 1999 junto UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta studi kasus dan wawancara dengan aparat penegak hukum dan pakar teknologi informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modernisasi digital dapat menjadi alat yang efektif dalam penegakan hukum, misalnya melalui penerapan sistem pelaporan elektronik, penggunaan Artificial Intelligence untuk deteksi pola transaksi mencurigakan, serta transparansi data publik. Namun, di sisi lain, korupsi juga bertransformasi ke dalam bentuk digital seperti manipulasi data elektronik dan penyalahgunaan sistem informasi. Hambatan utama terletak pada belum meratanya kapasitas digital aparat penegak hukum, keterbatasan infrastruktur, serta perlindungan hukum terhadap data digital.