Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FORMULASI SEDIAAN AROMATERAPI STIK DARI CAMPURAN MINYAK LAVENDER, JERUK MANIS DAN BERGAMOT DENGAN VERIASI KONSENTRASI ASAM STEARAT SEBAGAI HARDING AGENT Astuti, Ratnaningsih Dewi; Taswin, Muhamad; ., Risdayanti
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 1 (2021): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i1.691

Abstract

Aromaterapi stik adalah modifikasi dari sediaan stik yang digunakan untuk terapi aromatik, seperti mengurangi stress. penggunaan asam sterat sebagai harding agent dapat menghasilkan sediaan stik yang baik dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam stearat sebagai harding agent yang optimal untuk menghasilkan sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Aromaterapi stik dibuat menggunakan zat aktif campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot yang berkhasiat sebagai aromaterapi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan campuran minyak sebagai zat aktif dan memvariasikan asam stearat sebagai harding agent. Pada formula I, II, III dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 1% campuran minyak. Formula IV, V, VI dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 2% campuran minyak. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, suhu lebur, homogenitas, daya oles, warna, bau dan iritasi kulit. Hasil menunjukkan selama penyimpanan 28 hari sediaan aromaterapi stik memiliki pH yang cenderung meningkat, mengalami penurunan suhu lebur selama masa penyimpanan namun, masih masuk range suhu lebur sediaan stik 50°C-70°C dan semua sediaan aromaterapi stik memiliki daya oles yang baik, homogen dan tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak mengiritasi kulit. Campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot dapat diformulasikan menjadi sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula paling optimal pada konsentrasi asam stearat 20% dan 1% campuran minyak.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ISOFLAVON TEMPE TERHADAP TINGKAT STRESS OKSIDATIF PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) SETELAH DIINDUKSI DENGAN DOSIS TOKSIK PARASETAMOL Taswin, Muhamad; Astuti, Ratnaningsih Dewi; Marlina, Dewi; Ocktariyana, Ocktariyana; Agustianingsih, Ade
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1513

Abstract

ABSTRACT Background: As a producing country and at the same time the largest consumer of tempeh in the world, Indonesia has become the largest soybean market in Asia. As much as 50% of soybean consumption in Indonesia is done in the form of tempeh. Tempe is a potential food ingredient as a hepatoprotector. The content of isoflavones in tempeh has been shown to protect rat liver function under stress conditions. Isoflavones contained in tempeh have activity as antioxidants, which can prevent oxidation reactions from occurring by working as reducing agents and protecting cell membranes from oxidation, as well as counteracting free radicals by stopping chain reactions and protecting cells from DNA activation so as to reduce cell damage. This situation has prompted the authors to investigate the effect of the isoflavone extract of tempeh on the histochemistry and histopathology of the livers of male white Wistar rats (Rattus novergicus) after being induced by toxic doses of Paracetamol. Methods: This study was an experimental study using the Randomized Posttest Only Control Group Design to determine the level of oxidative stress after administration of tempeh isoflavone extract to male white rats (Rattus novergicus) induced with a toxic dose of paracetamol. 5 groups, namely group 1 was given tempe extract 160 mg/kgBB, group 2 was given tempe extract 320 mg/kgBB, group 3 was given tempe extract 640 mg/kgBB, group 5 was given distilled water and group 6 was given 1% NaCMC solution. Each rat was treated for 14 days. On day 12, 13 and 14 rats were given paracetamol at a dose of 900 mg/kg BW in 1% NaCMC. And on the 15th day, rat blood serum was examined for levels of SGOT, SGPT and MDA. Results: It was found that tempeh at a dose of 640 mg/kgBW could significantly reduce SGOT, SGPT and MDA levels (p<0.05) compared to other doses as well as distilled water and 1% NaCMC. Conclusion: So it can be concluded that tempeh can be an alternative source of antioxidants that can protect liver cells from the effects of substances that can damage the liver. Keywords: Tempe, SGOT, SGPT, MDA
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker Peel Off Komedo dari Daun Kemangi Liani, Nona Okta; Lestari, Anisa Anggraini; Emilia, Emilia Okta; Taswin, Muhamad; Astuti, Ratnaningsih Dewi
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 19 No 2 (2024): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v19i2.2671

Abstract

Latar Belakang: Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan tanaman herba yang memiliki senyawa aktif berupa minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, steroid, tannin dan fenol yang bermanfaat sebagai anti jerawat. Salah satu jenis jerawat yang sering dialami yaitu komedo. Komedo seringkali muncul dibagian hidung dan mengganggu penampilan. Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki aktivitas antibakteri dan dapat diformulasikan dalam sediaan masker peel-off komedo. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi sediaan masker peel-off komedo yang dibuat dari ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan basis gliserin dan matriks PVA. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tiga formula yang dibuat dengan variasi konsentrasi gliserin dan matriks PVA. Masker peel-off komedo yang telah dibuat akan diuji evaluasi sediaan selama penyimpanan yang meliputi: uji organoleptis, homogentitas, waktu pengeringan, daya sebar, daya lekat dan uji pH. Hasil: Masker Peel Off Komedo ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memenuhi persyaratan kestabilan uji fisik yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, waktu mengering, daya sebar, daya lekat, dan uji pH selama 28 hari penyimpanan. Kesimpulan: Variasi konsentrasi PVA sebagai gelling agent dan Gliserin sebagai humektan berpengaruh terhadap konsistensi, daya lekat, daya sebar, dan waktu mengering masker peel-off yang dimana semakin tinggi konsentrasi PVA dan semakin rendah konsentrasi gliserin maka konsistensinya akan semakin meningkat, daya lekat semakin lama, daya sebar dan waktu mengering semakin menurun. Kata Kunci : Daun kemangi, Masker peel-off komedo
Formulasi dan Evaluasi Face Balm Stick dari Ekstrak Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida) dengan Variasi Lanolin dan Cera Alba Sebagai Pembentuk Massa Dari, Riska Wulan; Febriani, Rachelda; Saputri, Elsa Ades; Astuti, Ratnaningsih Dewi; Taswin, Muhamad
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 19 No 2 (2024): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v19i2.2672

Abstract

Jerawat atau acne vulgaris adalah gangguan inflamasi pada unit ploesebasea, yang berlangsung secara kronis dan dapat sembuh sendiri (self-limited disease). Sirih cina (Peperomia pellucida) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Hasil skrining fitokimia tumbuhan sirih cina atau suruhan ini mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk membuat sediaan face balm stick dari daun sirih cina (Peperomia pellucida) sebagai obat jerawat yang dapat menghambat bakteri Propionibacterium acne penyebab jerawat. Metode untuk mendapatan ekstrak adalah dengan maserasi dikarenakan metode dapat menarik senyawa yang tahan pemanasan maupun yang tidak tahan pemanasan. Formula face balm stick yang dibuat akan memvariasikan lanolin dan cera alba sebagai pembentuk masa. Kemudian hasil yang didapat akan dievaluasi terhadap persyaratan fisiknya yaitu meliputi uji pH, uji titik leleh, uji daya lekat, uji organoleptis, uji homogenitas, dan uji iritasi
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DASAR DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK BAGI LULUSAN SMK FARMASI NOL TAHUN DI KOTA PALEMBANG Dewi Astuti, Ratnaningsih; Taswin, Muhamad
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 2 No Tahun (2020): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v2iTahun.1196

Abstract

One level of education that contributes to the workforce is vocational high school (SMK). Pharmacy Vocational School graduates do not have adequate skills and abilities in administrative management in pharmacies so that results are still not good. The impact is that graduates of Pharmacy Vocational Schools are generally not ready to work in the world of work, they need an internship first to get used to working in a pharmacy. The Department of Pharmacy, Poltekkes Palembang, as a partner institution that APMFI has always asked for as examiners at the UPK of Pharmacy Vocational Schools in South Sumatra, has improved the basic knowledge and skills of zero-year Pharmacy Vocational School graduates in the city of Palembang in pharmaceutical services at pharmacies so that they become more ready to use, through training activities in the form of theoretical presentation accompanied by individual practice and group service simulations. The pretest results of the training participants with an average point of 7.91 showed that only about 50% of the material they knew and from the posttest results obtained an average of 10.67, which is about 70% of the material. The lowest score from 4 increased to 7 and the highest score increased from 12 (1 person) to 14 (3 person). From the statistical test of paired t-test (p<0.05) it was found that the results of the pretest-posttest showed a significant change. The conclusion of community service from the Department of Pharmacy with the theme of Increasing Basic Knowledge and Skills in Pharmaceutical Services at Pharmacies for Graduates of the Zero Year Pharmacy Vocational School in Palembang City shows positive and beneficial results for its targets. In addition, this activity has also been able to introduce the Department of Pharmacy to Pharmacy Vocational School graduates so that it is expected to increase the interest of Sipenmaru Poltekkes Palembang participants in 2016 in general and in particular the Department of Pharmacy.
Kelompok Masyarakat Kelurahan Talang Jambe, Bertanam Kelor, Bunga Telang, dan Meniran serta Manfaatnya Untuk Kesehatan Pada Masa Pandemi COVID-19 Mangunsong, Sonlimar; Taswin, Muhamad; Agustianingsih, Ade
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 4 No 1 Juni (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i1.1241

Abstract

Telah dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui bertanaman kelor, bunga telang, serei, mint dan meniran untuk digunanakan sebagai makanan kesehatan dimasa pandemi covid 19. Pelaksanaan dilakukan Kelompok Warga RW/RT: 02/06 lorong nangka 1 Kelurahan Talang Jambe Kota Palembang Sumatera Selatan. Berjarak 15 Km dari alamat Institusi Poltekkes Palembang dengan mitra kerjasama. Kegiatan dimulai dengan berkomunikasi dan mendapat persetujuan dari Bapak Lurah Talang jambe. Merencanakan lokasi dan menyediakan lahan berkebun tanaman kelor, bunga telang, serei, mint dan meniran. Menggunakan dua kapling lahan tanah milik warga Lorong nangka 1 yang disepakati warga RT 06, dan kelompok pelaksana adalah Kelompok Warga/Kader PKK yang telah disetujui bapak RT 06. Kelompok dosen menyediakan bibit kelor, bunga telang dan meniran yang diperoleh dari kebun pembibitan, kemudian diberikan kepada kelompok mitra untuk ditanam dan dipelihara secara bersama sama. Melakukan kordinasi setiap minggu dengan kelompok mitra. Selama 3 bulan dilakukan pemantauan setiap minggu terhadap kegiatan bertanam kelor bunga telang, mint dan meniran. Hasil yang diperoleh adalah tanaman kelor,bunga telang dan meniran dapat dipanen setelah 3 bulan budi daya. Hasil panen telah diolah menjadi makanan sehat berupa puding agar, bandrek, cendol, keripik dan mie berbahan dasar kelor dan meniran. Evaluasi keberhasilan terukur dari peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku yang telah terwujud dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat berkebun tanaman obat masa pandemic covid 19. Tema kegiatan ini ditindak lanjuti membuat produk siap saji sebagai unggulan Kelurahan Talang Jambe menujun Lomba Kelurahan Sehat ditingkat Kota dan Propinsi melalui Kader PKK Kantor Kelurahan dan Kecamatan.
Kebun Percontohan Herbal Warga Sugihwaras, Talang Jambe, Pasca Pandemi Covid-19; Untuk Kewirausahaan Mangunsong, Sonlimar; Taswin, Muhamad
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i2.1520

Abstract

Telah dilakukan keberlanjutan pemberdayaan masyarakat pasca pandemi covid 19 untuk berkebun tanaman herbal dan wirausaha. Pelaksanaan dilakukan Tahun 2022 kelompok warga Sugiwaras kelurahan Talang Jambe kota Palembang Sumatera Selatan. Berjarak terjangkau dari alamat Institusi Poltekkes Palembang dengan mitra kerjasama. Melanjutkan kegiatan sebelumnya dan melakukan perbaikan disain kegiatan, lokasi baru membuat pondok tempat persinggahan. Kegiatan dimulai dengan berkomunikasi dan mendapat persetujuan dari Bapak Lurah Talang jambe. Merencanakan lokasi baru dan menyediakan lahan berkebun, pembibitan tanaman herbal. Menggunakan satu kapling lahan tanah milik warga sugiwaras dengan luas tanah 20 x 50 M yang disepakati dengan Ketua RT 06 dan kelompok pelaksana adalah Kelompok Warga/Kader PKK yang telah disetujui bapak RT 06. Kelompok dosen menyediakan kebutuhan material berkebun, bibit tanaman herbal, kunir putih , rosella, kelor, bunga telang dan meniran kemudian diberikan kepada kelompok mitra untuk ditanam dan dipelihara secara bersama sama. Melakukan kordinasi setiap 2 minggu dengan kelompok mitra. Selama bulan dilakukan pemantauan terhadap kegiatan sebagai kebun percontohan. Hasil yang diperoleh adalah, lahan dan lokasi berkebun herbal, meja pondokan, pembibitan tanaman herbal kebun tanaman herbal budi daya untuk kebutuhan penelitian dan kebutuhan masyarakat dalam berwirausaha. Hasil panen wirausaha telah dimanfaatkan kebutuhan warga, diolah menjadi makanan sehat berupa puding agar, bandrek, cendol, keripik dan mie berbahan dasar kelor dan meniran. Evaluasi keberhasilan terukur dari berkebun herbal peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku yang telah terwujud dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat berkebun tanaman herbal pasca pandemic covid 19. Tema kegiatan ini ditindak lanjuti tahun 2023 membuat persiapan produk wirausaha siap saji sebagai unggulan warga sugihwaras kelurahan Talang Jambe menuju Lomba kelurahan sehat ditingkat Kota dan Propinsi melalui Kader PKK Kantor Kelurahan dan Kecamatan. Kata Kunci: Wirausaha , kebun herbal meniran, bunga telang, mint, pemberdayaan, wargasugiwaras
Kandungan Kadar Beta Karoten dalam Buah Melon Orange dan Hijau (Cucumis Melo Linn) Secara KCKT Mangunsong, Sonlimar -; Simamora, Sarmalina; Taswin, Muhamad; Puspita, Dinda
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkpharm.v5i2.1969

Abstract

Latar Belakang: Jenis melon dapat membedakan kandungan beta karoten. Betakaroten merupakan salah satu isomer dari karotenoid yang dapat ditemukan pada buah-buahan berwarna hijau tua atau kuning tua, serta sayuran, berfungsi sebagai antioksidan dan berperan dalam fungsi tubuh. Pada penelitian ini digunakan buah melon orange dan melon hijau yang diekstraksi dengan pelarut etil asetat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar beta karoten pada daging buah melon orange dan melon hijau (Cucumis melo Linn) yang dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan melakukan ekstraksi terhadap buah melon orange dan hijau selanjutnya hasil ekstrak dijadikan sebagai sampel kemudian diukur dengan cara sampel disuntik sebanyak 20 µl ke dalam alat KCKT dengan menggunakan fase gerak kloroform:methanol (95:5) dan aju alir 1,0 ml/menit dengan detektor cahaya tampak (visibel) pada panjang gelombang 450 nm. Hasil: Kadar beta karoten yang dihasilkan dari ekstrak buah melon orange sebesar 50,62 mg/100 gram dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi dan kadar beta karoten ekstrak buah melon hijau sebesar 3,6 mg/100 gram dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi. Kesimpulan: Kadar beta karoten pada ekstrak buah melon orange jauh lebih besar dibandingkan dengan kadar beta karoten ekstrak buah melon hijau yang diukur dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi. Kata kunci: Beta Karoten, Melon Orange, Melon Hijau, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.