Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN BAKAT KINESTETIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLLY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUSUNGBIU ., I KETUT AGUS ARTHA; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 5, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.265 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v5i1.1287

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan bakat kinestetik terhadap prestasi belajar teknik dasar passing bola volly. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Busungbiu tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah siswa 240 orang. Sampel kelas diambil dengan cara simple random sampling. Jumlah sampel adalah 4 kelas yang terdiri dari 145 siswa. Data dikumpulkan dengan angket dan tes prestasi belajar yang berbentuk lembar observasi. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis kovarians (ANACOVA) faktorial 2x2. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar teknik dasar passing bola volly antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) dan model pembelajaran Student Teams Achievement Devision (STAD), (F=15,803;p
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN ANIMASI STOP MOTION UNTUK SISWA SMK ., MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.556 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v4i1.1394

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk pembelajaran berupa bahan ajar interaktif berbasis pendidikan karakter untuk siswa kelas XI semester genap mata pelajaran animasi stop motion di SMK TI Bali Global Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Metode pengembangan model pembelajaran yang digunakan adalah Component Display Theory (CDT). Sedangkan metodologi pengembangan produk mempergunakan model Multimedia Pathways. Tahapan-tahapan dari model ini terdiri dari, 1) inisiasi, 2) spesifikasi, 3) desain, 4) produksi, 5) review & evaluasi, dan 6) delivery & implementasi. Aspek pendidikan karakter merujuk pada 10 pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu, (1) cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran/amanah, (4) diplomatis, (5) hormat dan santun, (6) dermawan, (7) percaya diri dan pekerja keras, (8) kepemimpinan dan keadilan, (9) baik dan rendah hati, (10) toleransi, kedamaian, dan kesatuan. Upaya penanaman nilai karakter melalui bahan ajar didukung dengan implementasi model self regulated learning (SLR). Teknik evaluasi bahan ajar interaktif sampai pada tahap evaluasi formatif. Jumlah responden yang me-review bahan ajar adalah satu orang ahli isi, satu orang ahli media isi, satu orang ahli media komputer, satu orang ahli desain pembelajaran, tiga siswa dalam uji perorangan, 12 siswa dalam uji kelompok kecil, 20 siswa dalam uji lapangan, dan seorang guru mata pelajaran. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner dan tes hasil belajar. Data pretest dan posttest dianalisis menggunakan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas bahan ajar ditinjau dari: (1) aspek isi adalah baik. (2) Aspek media isi adalah sangat baik. (2) Aspek media komputer dan desain pembelajaran adalah sangat baik. (3) Aspek uji perorangan, kelompok kecil, lapangan, dan guru mata pelajaran adalah sangat baik. Hasil analisis karakter siswa menunjukkan kualitas karakter bergerak dari kualifikasi baik menuju sangat baik. Uji perbedaan (uji-t) skor-skor pretest dan posttest menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah belajar menggunakan bahan ajar interaktif berbasis pendidikan karakter. Ini artinya bahan ajar interaktif meningkatkan hasil belajar dan kualitas karakter siswa. Kata Kunci : bahan ajar interaktif, pendidikan karakter, animasi stop motion, hasil belajar siswa This research has a purpose to develop learning product in the form of interactive learning materials with character education based for IX grade students in second semester for Subject stop motion animation in SMK TI Bali Global Denpasar. This was a research and development research (R&D Reaserach). The method in developing learning materials was Component Display Theory (CDT). Whereas the methodology of developing product used model of Multimedia Pathways The steps of this model consisted of 1) initiation, 2) specification, 3) design, 4) production, 5) review and evaluation, and 6) the delivery and implementation. Aspects of character education referred to the 10 pillars of character that came from universal noble values, namely, (1) the love of God and all His creation, (2) self-reliance and responsibility, (3) honesty/trust, (4) a diplomatic, (5) respectful and polite, (6) generous, (7) confident and hardworking, (8) leadership and fairness, (9) a good and humble, (10) tolerance, peace, and unity. Efforts to instill character values, through teaching materials supported by the implementation model of self-regulated learning (SLR). The technique in evaluating learning materials was done until formative evaluation step. Total respondents who had reviewed learning material were an expert in content, an expert in media content, an expert in computer media, an expert in designing learning, three students in self evaluation, 12 students in small group evaluation, 20 students in field evaluation, and a subject related teacher. This research used one group pretest-postest design. The instruments of collecting data were questionnaire and result of learning evaluation. Data of pretest and posttest were analyzed by using T-Test The result of this research showed that the validity of learning material in terms of: (1) Content aspect was good (2) Media Content was very good (3) Computer media and learning design aspects were very good (4) aspects of Self evaluation, small group evaluation, field evaluation, and teacher of related subject were very good. Analysis results of students? character showed the character?s quality moved from good qualification into very good qualification Test of differences (T-Test), Scores of pretest and posttest showed that there were significant differences of student learning outcomes before and after learning which used interactive teaching materials for character education based. It means that interactive learning materials develop of the result and character?s quality of the students. keyword : Interactive Learning Materials, Character Education, Stop Motion Animation, student learning outcomes
EVALUASI TINDAK GURU FISIKA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA KELAS XI PROGRAM MIPA DI SMA NEGERI 3 SINGARAJA ., Ni Luh Yuliasri Sukareni; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5943

Abstract

Evaluasi tindak guru dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pembelajaran dan kendala yang dihadapi guru dalam pengimplementasian pendekatan scientific. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan kegiatan pembelajaran oleh guru fisika dalam menerapkan pendekatan scientific pada Kelas XI Program MIPA di SMA Negeri 3 Singaraja. Penelitian evaluasi tindak guru adalah jenis penelitian evaluatif. Subjek penelitian adalah 2 orang guru fisika beserta seluruh siswanya pada Kelas XI Program MIPA di SMA Negeri 3 Singaraja. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian evaluasi tindak guru fisika dalam pengimplementasian pendekatan scientific berdasarkan atas 6 Standar Nasional Pendidikan. Jenis evaluasi yang dilakukan merupakan evaluasi formatif dan sumatif dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Evaluasi context mengacu pada standar isi dan standar pendidik dan tenaga kependidikan. Evaluasi input mengacu pada standar proses ditinjau dari perencanaan pembelajaran dan standar sarana dan prasarana. Evaluasi process mengacu pada standar proses ditinjau dari pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi product mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar penilaian pendidikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan dokumentasi dengan instrumen APKG I, APKG II, IPKG, angket tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran fisika, serta menggunakan metode wawancara dengan instrumen berupa pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan dengan penskoran dan pemaparan secara naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja guru fisika dalam pengimplementasian pendekatan scientific di SMA Negeri 3 Singaraja pada evaluasi context, input, process, dan product sudah sesuai dengan 6 Standar Nasional Pendidikan, namun masih perlu dimaksimalkan. Berdasarkan standar proses, kinerja guru cenderung (sangat baik) dalam perencanaan pembelajaran, dan cenderung (baik) dalam pelaksanaan maupun evaluasi pembelajaran. Kata Kunci : tindak guru fisika, pendekatan scientific, evaluasi model CIPP, Standar Nasional Pendidikan Teacher action evaluation was conducted to determine the effectiveness of the implementation of learning and constraints faced by teachers in implementing the scientific approach. This study aimed at measuring the success of learning activities by physics teachers in implementing the scientific approaches at Class XI Mathematics and Science Program of SMAN 3 Singaraja. The study of teacher action evaluation was a type of evaluative research. The subjects of the study were 2 physics teachers and all students in Class XI Mathematics and Science Program of SMAN 3 Singaraja. Purposive sampling technique was used to determine the research subject. Physics teacher evaluation research in implementing the scientific approach was based on six National Education Standards. Type of evaluation was a formative and summative evaluation using the CIPP (Context, Input, Process, Product) model. Context evaluation referred to the content standard and standard of teachers and education personnel. Input evaluation referred to the standard of the planning process in terms of learning and standards of facilities and infrastructure. Evaluation process referred to the standard process in terms of implementation and evaluation of learning. Evaluation product referred to the competency standard and assessment standard of education. Data of this study were collected by using the method of observation and documentation of the instruments APKG I, APKG II, IPKG, and questionnaire responses of teachers and students towards physics learning, as well as using interviews with instruments in form of interview guides. Data were analysed by scoring and explaining narratively. The results shows that the physics teacher performance in implementing the scientific approach in SMAN 3 Singaraja on the evaluation context, input, process, and the product is in conformity with the National Education Standard 6, but still need to be maximized. Based on the standard process, the performance of teachers tend to be very good in learning plan, and tend to be good in the implementation and evaluation of learning. keyword : the action of physics teacher, scientific approach, CIPP model evaluation, the National Education Standards
The Effects of 3C3R-Problem Based Learning towards the Science (Physics) Problem Solving Skill at Grade VIII students of a SMPN in Academic Year 2013/2014 ., Wanda Yudi Astari; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3501

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah sains (fisika) antara siswa yang belajar dengan model 3C3R-Problem Based Learning (3C3R-PBL), model Problem Based Learning (PBL), dan model pembelajaran konvensional (MPK). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Kuta Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah lima kelas (160 siswa). Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dengan jumah 96 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kemampuan pemecahan masalah awal siswa yang diperoleh dari hasil pre-test dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diperoleh dari hasil post-test. Tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang dipergunakan terdiri dari 10 soal essay. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah sains (fisika) antara siswa yang belajar dengan menggunakan 3C3R-PBL, PBL, dan MPK (F = 12.684; p
PENGELOLAAN KELAS BAGI GURU FISIKA DI SMA NEGERI 2 SEMARAPURA: DAMPAK KUALITATIFNYA DALAM PERBAIKAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA ., Pande Nyoman Raka Utama; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 7, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v7i2.11530

Abstract

Masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah keterampilan pengelolaan kelas guru fisika yang memiliki pengaruh terhadap perbaikan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru fisika di SMA Negeri 2 Semarapura, 2) mendeskripsikan kualitas proses pembelajaran fisika siswa di SMA Negeri 2 Semarapura, 3) mendeskripsikan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri 2 Semarapura, dan 4) mendeskripsikan dampak kualitatif pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru fisika dalam perbaikan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Semarapura. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi guru. Penelitian bertempat di SMA Negeri 2 Semarapura. Jumlah guru fisika yang menjadi informan sebanyak 1 orang dan jumlah siswa yang menjadi informan sebanyak 9 orang. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan cara reduksi, paparan, dan verifikasi data. Penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: 1) keterampilan pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru fisika menekankan pada menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang kondusif, dan mengembalikan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif, 2) kualitas proses pembelajaran siswa ditunjukkan dengan aktivitas pembelajaran yang mengembangkan kreativitas, sementara peserta didik yang didisiplinkan dengan kasih sayang, membangkitkan motivasi belajar, dan mendayagunakan sumber belajar, 3) prestasi belajar fisika siswa pada ranah kognitif dicapai melalui mengembangkan dimensi pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan evaluasi, 4) keterampilan pengelolaan kelas yang diterapkan guru fisika mampu memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa.Kata Kunci : Pengelolaan kelas guru, proses pembelajaran, prestasi. Problems revealed in this study was the physics teacher classroom management skills which was influence on improving the learning process and student achievement. This research aimed at 1) describing the classroom management conducted by physics teacher in SMA Negeri 2 Semarapura, 2) describing the quality of student physics learning process in SMA Negeri 2 Semarapura, 3) describing the students' learning achievement in physics lesson in SMA Negeri 2 Semarapura, and 4) describing the impact of qualitative classroom management conducted by physics teacher in improving learning process and student achievement in SMA Negeri 2 Semarapura. The research method used was qualitative method. The main instrument in this study was the researcher itself assisted by observation guides, interview guides, and teacher documentation. The research took place at SMA Negeri 2 Semarapura. The number of physics teacher who become informant were 1 person and the number of students who become informants were 9 people. Data were collected through the observation techniques, interviews, and documentation. Data analysis is performed during and after data collection by means of data reduction, exposure and verification. Research shows the following results: 1) classroom management skills undertaken by physics teachers emphasize on creating a conducive atmosphere and learning environment, and restore a conducive learning environment and atmosphere; 2) the quality of student learning process is demonstrated by learning activities that develop creativity, while students' learning achievement in the cognitive domain is achieved through developing the dimensions of knowledge, understanding, application, and evaluation, 4) the classroom management skills applied by physics teacher are able to improve the quality learning and learning achievement.keyword : classroom management, learning process, achievement
KOMPETENSI GURU FISIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL, KEPRIBADIAN, DAN DEMOGRAFI SOSIAL ., Gde Parie Perdana; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5562

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi guru fisika dalam implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari kecerdasan emosional (EI), tipe kepribadian, dan demografi sosial. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif. Data penelitian adalah fakta, sifat-sifat, dan hubungan antara fenomena yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, tipe kepribadian, dan demografi sosial. Instrumen utama adalah peneliti sendiri. Analisis dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan alur kerja reduksi, paparan, dan verifikasi data. Hasil penelitian menjabarkan kompetensi guru model dari sudut pandang kecerdasan emosional, tipe kepribadian, dan demografi sosial guru model dalam mengajar serta seluruh tingkah laku dalam mengambil tindakan dan keputusan.Kata Kunci : EI, Kepribadian, Demografi Sosial, Kompetensi The purpose of this research was to describe the physics teacher competence in the implementation of Curriculum 2013 viewed from emotional intelligence (EI), personality type, and social demographic. The design of this research was qualitative research. Data of this research were facts, properties, and relationships between phenomena related to the emotional intelligence, personality, social demography and teachers competence. The main instrument was the researcher itself. Data Analysis was performed during and after data collection which consisted of reduction, exposure, and verification data. The result of this research describes competence of teacher model that viewed from emotional intelligence, personality type, and social demographic teacher in teaching and the whole teacher behavior when taking action and the decision.keyword : EI, personality, social demography, competence
RELEVANSI SUASANA KELAS YANG DICIPTAKAN GURU FISIKA DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN SOSIAL DAN EMOSIONAL SISWA ., Ni Kadek Vingki Aryanti; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v3i1.7431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suasana kelas yang diciptakan guru fisika, kecerdasan sosial dan emosional siswa, serta relevansi suasana kelas yang diciptakan dalam mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana 12 siswa dan satu guru fisika dipilih sebagai informan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, triangulasi dan dokumentasi. Lalu dianalisis dengan beberapa tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Setelah analisis data, peneliti menemukan hasil sebagai berikut. 1) Suasana kelas yang diciptakan guru cenderung kurang edukatif, terkontrol dan otoriter. 2) Aspek kecerdasan sosial siswa yang muncul belum optimal dimana empati siswa masih tahap kognitif, sehingga aspek kecakapan sosialnya masih berada pada tahap dasar. 3) Aspek kecerdasan emosional yang dominan muncul adalah kesadaran diri dan pengelolaan emosi yang negatif, sedangkan aspek yang tidak dominan muncul adalah integritas dan adaptabilitas diri. 4) Suasana kelas yang kiranya mendukung pengembangan kecerdasan sosial dan emosional adalah suasana yang safe and care tetapi tetap menantang melalui kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif ditambah pemberian nasihat, motivasi, humor dan reward.Kata Kunci : kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, safe and care, suasana kelas. This study aimed at describing the classroom atmosphere, social intelligence, emotional intelligence, and the relevance of classroom atmosphere in developing the students’ social and emotional intelligences. The researcher used qualitative approach. 12 students and one physics teacher were selected as informant. Data were collected by means of observation, interviews, triangulation, and documentation, and then were analyzed with these following steps: data reduction, presentation, and verification. After analyzing the data, the researcher finds the results as follows. 1) The classroom atmosphere created by teachers tends to be less educative, less controlled and authoritative. 2) The aspects of social intelligence that appeared are not optimized. Students’ empathies are still at cognitive stage, so the intelligence aspect of the students is still at basic stage. 3) The emotional intelligence of students tends to be good in recognizing This study aimed at describing the classroom atmosphere, social intelligence, emotional intelligence, and the relevance of classroom atmosphere in developing the students’ social and emotional intelligences. The researcher used qualitative approach. 12 students and one physics teacher were selected as informant. Data were collected by means of observation, interviews, triangulation, and documentation, and then were analyzed with these following steps: data reduction, data display, and verification. After analyzing the data, the researcher finds the results as follows. 1) The classroom atmosphere created by teachers tends to be less educative, less controlled and authoritative. 2) The aspects of social intelligence that appeared are not optimized. Students’ empathies are still at cognitive stage, so the intelligence aspect of the students is still at basic stage. 3) The aspect of emotional intelligence that often appeared are self-awareness and managing negative emotions, while the aspect that not appeared are integrity and self-adaptability. 4) The classroom atmosphere which support the development of social and emotional intelligence is the atmosphere which is safe and care but challenge through the activities which involve the students actively, and give advice, motivation, joke, and reward to the students.keyword : emotional intelligence, social intelligence, safe and care, the classroom atmosphere
Evaluasi Pembelajaran Guru Fisika SMA Laboratorium Undiksha: Peluang menimbulkan Motivasi Berprestasi, Kecemasan, dan Prestasi Akademik ., Dewa Ayu Restiti Dewi; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5639

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan 1) strategi pembelajaran guru fisika, 2) dampak strategi pembelajaran terhadap motivasi berprestasi, 3) dampak strategi pembelajaran terhadap kecemasan akademik, dan 4) dampak strategi pembelajaran terhadap prestasi akademik. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yang menggunakan model CIPP. Subyek penelian adalah 2 orang guru fisika dan masing-masing satu kelas yang diampu. Evaluasi strategi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan APKG I dan II, motivasi berprestasi dan kecemasan akademik dikumpulkan dengan menggunakan angket, sedangkan prestasi akademik menggunakan tes prestasi pilihan ganda diperluas. Analisis data hasil evaluasi dilakukan secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi persiapan guru adalah “sangat baik” dan pelaksanaan guru adalah “baik” dan memenuhi 7 standar pendidikan. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki motivasi berprestasi dengan kualifikasi sangat tinggi adalah 11,1%, tinggi 63,0%, dan sedang 25,9%, sedangkan pada kelas XI yang memiliki kualifikasi sangat tinggi adalah 5,6%, tinggi 47,4%, dan sedang 47,4%. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki kecemasan akademik dengan kualifikasi tinggi adalah 59,3%, sedang 37,0%, dan rendah 3,7%, sedangkan siswa kelas XI yang memiliki kualifikasi tinggi adalah 10,5%, sedang 47,4%, dan rendah 42,1%. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki prestasi akademik dengan kualifikasi tinggi adalah 25,9%, sedang 55,6%, dan rendah 1,8%, sedangkan siswa kelas XI yang memiliki kualifikasi tinggi adalah 36,8% dan sedang 63,2%. Berdasarkan data tersebut, kualitas “sangat baik” pada perencanaan dan “baik” pada pelaksanaan strategi pembelajaran yang diciptakan guru memiliki dampak yang koheren terhadap motivasi berprestasi, kecemasan, dan prestasi akademik siswa.Kata Kunci : CIPP, Motivasi Berprestasi, Kecemasan, Prestasi This study aimed at describing 1) the physics teacher learning strategy, 2) the learning impact on achievement motivation, 3) the learning impact on academic anxiety, 4) the the learning impact outcomes to the academic achievement. This study was an evaluative study by using CIPP model. Subjects of the study were 2 physics teachers in two classes. Evaluation of learning strategy done by using APKG I and II, achievement motivation and academic anxiety collected by using questionnaires, while academic achievement was collected by using expanded multiple-choice achievement tests, were analyzed quantitative descriftively. The results show that the preparation and implementation of teacher qualification are "good" and have fulfilled 7 educational standards. The percentage of grade X who have the achievement motivation with qualifications “very high” is 11.1%, “high” is 63.0%, and “moderate” is 25.9%, while at class XI who have qualifications “very high” is 5.6%, “high” is 47.4% , and “moderate” is 47.4%. The percentage of grade X who have anxiety academic qualification “high” is 59.3%, “moderate” is 37.0%, and “low” is 3.7%, while at class XI students who have qualifications “high” is 10.5%, “moderate” is 47.4% , and “low” is 42.1%. The percentage of grade X students who have academic achievement with qualification “high” is 25.9%, “moderate” is 55.6%, and “low” is 1.8%, while at class XI students who have qualifications “high” is 36.8% and “moderate” is 63.2%. Based on data, quality of learning strategies created by the teacher has a coherent impact on achievement motivation, anxiety, and student achievement.keyword : CIPP, Achievement Motivation, Anxiety, Achievement
THE EFFECT OF GUIDED NOTE TAKING ASSISTED SELF REGULATED LEARNING MODEL TOWARDS THE PHYSICS LEARNING ACHIEVEMENT OF AN SMP STUDENTS ., Ni Wayan Yusti Purnadewi; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan model self regulated learning berbantuan guided note taking (SRLMA), kelompok siswa yang belajar dengan model self regulated learning (SRLM) dan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Konvensional (CLM). Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan desain penelitian nonequivalent pretest-posttest control group design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah SRLMA, SRLM dan CLM sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar fisika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Abiansemal tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah populasi 308 siswa. Sampel kelompok diambil dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 103 siswa.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest. Data prestasi belajar fisika siswa dianalisis secara deskriptif dan analisis ANACOVA satu jalur, dengan pengujian taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan menggunakan SRLMA, SRLM, dan CLM (F = 20,782 dan α = 0,001). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan SRLMA berada pada kualifikasi cukup (M = 64,00; SD = 6,43), yang belajar dengan menggunakan SRLM berada pada kualifikasi cukup (M = 59,00; SD = 6,09), dan yang belajar dengan menggunakan CLM berada pada kualifikasi kurang (M = 54,60; SD = 5,80). Hasil tindak lanjut uji LSD menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang belajar dengan model SRLMA lebih tinggi dibandingkan SRLM ( ; Δµ= 3,628). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan SRLMA lebih tinggi dibandingkan CLM ( ; Δµ=8,211). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan SRLM lebih tinggi dibandingkan CLM (LSD = 2,856; Δµ=4,853). Kata Kunci : model self regulated learning, prestasi belajar, model pembelajaran konvensional, guided note taking This study aimed at analyzing the difference of students’ achievement among the students who studied by using Guided Note Taking Assisted Self Regulated Learning Model (SRLMA), Self Regulated Learning Model (SRLM), and Conventional Learning Model (CLM). This study was quasy experiment with non equivalent pretest-posttest control group design. The independent variables of this research were the SRLMA, SRLM, and CLM with prior students’ achievement as covariate, while the dependent variable was physics students’ achievement. The population of this research was the whole grade VIII students of SMP Negeri 2 Abiansemal in academic year 2013/2014 which consisted of 308 students from 9 classes. Groups of sample were taken by using simple random sampling technique. The amount of the samples were 103 students. Data were collected by using pretest and posttest. Data of students’ achievement were analyzed descriptively and used one way ANCOVA analysis. For further analysis, Least Significant Difference (LSD) was used with significant evaluation test level 0.05. The result of this study shows that there are students’ achievement differences among students of SRLMA group, SRLM group, and CLM group (F= 20.782 and α= 0.001). The students’ achievement on the SRLMA students was considered as medium category (M=64.00 and SD=6.43), the students’ achievement on the SRLM group was considered as medium category (M=59.00 and SD=6.09), while the students’ achievement on the CLM students was considered as low category (M=54.60 and SD=5.80). This result shows that the students’ achievement of the SRLMA group was higher than the SRLM group and CLM group. LSD analysis shows that the students’ achievement of SRLMA group is better than SRLM group (LSD=2.877; =3.628), the students’ achievement of SRLMA group is better than CLM group (LSD=2.856; =8.211), and the students’ achievement of SRLM was higher than CLM group (LSD=2.856; =4.853).keyword : Self regulated learning model, Learning achievement, Guided note Taking, Conventional Learning Model
MISKONSEPSI SISWA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG MAMPU MENGATASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ., Ni Putu Vera Febri Arfiyanti; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5097

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, 2) mendeskripsikan faktor penyebab miskonsepsi siswa, 3) menganalisis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menanggulangi miskonsepsi siswa, 4) mendeskripsikan tipe miskonsepsi siswa, 5) mendeskripsikan perubahan miskonsepsi siswa setelah diberikan penanggulangan, dan 6) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa. Desain penelitian ini adalah pra eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan purposive sampling. Data profil miskonsepsi siswa dikumpulkan dengan tes diagnostik materi suhu dan kalor, penyebab miskonsepsi dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara, dan miskonsepsi siswa sebelum perlakuan, sesudah perlakuan dan retensi dikumpulkan dengan tes diagnostik materi alat optik. Hasil penelitian menunjukkan 1) profil miskonsepsi siswa materi suhu dan kalor bervariasi, rata-rata jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 66,29%. 2) Sumber miskosepsi siswa adalah siswa, guru dan strategi pembelajaran guru. Siswa cenderung memandang fenomena fisis dengan akal sehat. Penjelasan guru yang miskonsepsi. Metode mengajar yang digunakan guru cenderung ceramah. 3) Strategi pembelajaran yang digunakan untuk menanggulangi miskonsepsi adalah strategi pembelajaran perubahan konseptual. 4) Tipe-tipe miskonsepsi siswa pada materi alat optik cukup bervariasi. 5) Terjadi penurunan miskonsepsi sebesar 61 % (pretest sebesar 73,29 % dan postest 12,29 %). 6) Terdapat miskonsepsi siswa bersifat resisten pada semua konsep yang diujikan kecuali pada konsep hubungan perbesaran dengan fokus pada lup dan sifat bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop.Kata Kunci : miskonsepsi, penyebab, strategi pembelajaran, retensi This study aimed at 1) describing the profile students’ misconceptions, 2) describing the factors causing students’ misconceptions, 3) analyzing learning strategies used to overcome students’ misconceptions, 4) describing the type of students’ misconceptions, 5) describing the change of misconceptions students after treatment, 6) describing the retention students’ misconceptions. Desain of this study was a pre experiment research. The population was all Mathematics Science students of class X SMA Negeri 1 Gianyar in Academic Year 2014/2015. Samples were choosen by purposive sampling. Data of profile students’ misconceptions were collected with temperatures and heat diagnostic test materials, causes of misconceptions by observation and interviews, students’ misconceptions before and after treatment and retention by diagnostic tests of optical devices. The result of this study shows that 1) the profile of students’ misconceptions on temperature and heat content varies, where the average of students who undergo misconception is 66.29%. 2) The causes of students’ misconception are from students thereselves, the teacher, and teacher’s teaching learning strategy. Students tend to view physical phenomena with common sense, the teacher's misconceptions still exist, and the teacher’s learning strategy is commonly discourse. 3) Learning strategies used to decrease students’ misconceptions is conceptual change strategy. 4) Types of students’ misconceptions on material of optical devices varies. 5) The decrease of misconception are 61% (73.29% at pretest and 12.29% at posttest). 6) The students’ misconception are resistant to all tested concepts except at the concept of magnification and focus relationship on loop and the nature of image produced by microscope.keyword : misconceptions, causes, learning strategies, retention
Co-Authors ., Ayu Candra Dewi Wesnawati ., Dewa Ayu Putu Diah Oktaviani Lestari ., I Ngh Edi Budiarta ., Kadek Ari Widia Astuti ., Luh Gede Ika Dewi Kusumayanthi ., Ni Kadek Vingki Aryanti ., Ni Made Sastri Dwisarini ., Ni Putu Septariani Sunia Dewi ., Pande Nyoman Raka Utama ., Tude Nugraha Mahantara Ayu Candra Dewi Wesnawati . Dewa Ayu Putu Diah Oktaviani Lestari . Dewa Ayu Restiti Dewi . Dewa Ayu Restiti Dewi ., Dewa Ayu Restiti Dewi Dr. I Dewa Putu Raka Rasana,M.Ed . Dr. I Made Kirna,M.Si . Drs. I Made Kirna,M.Si . Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd . Gde Parie Perdana . Gde Parie Perdana ., Gde Parie Perdana I Gede Suwiwa I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Sukarsa . I KETUT AGUS ARTHA . I Komang Januariyasa . I Komang Januariyasa ., I Komang Januariyasa I Made Tegeh I Ngh Edi Budiarta . I Nyoman Putu Suwindra I WAYAN SETAYA . I Wayan Sukra Warpala Ida Bagus Putu Mardana Irwan Febryan Kadek Ari Widia Astuti . Kadek Yogi Parta Lesmana KOMANG ANIK SUGIANI . Luh Gede Ika Dewi Kusumayanthi . Luh Putu Budi Yasmini MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . MADE KARTIKA DEWI . Ni Kadek Vingki Aryanti . Ni Ketut Rapi Ni Luh Yuliasri Sukareni . Ni Luh Yuliasri Sukareni ., Ni Luh Yuliasri Sukareni Ni Made Sastri Dwisarini . NI NENGAH WIDIANI . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Septariani Sunia Dewi . Ni Putu Vera Febri Arfiyanti . Ni Putu Vera Febri Arfiyanti ., Ni Putu Vera Febri Arfiyanti Ni Wayan Yusti Purnadewi . Pande Ketut Dea Cristina . Pande Nyoman Raka Utama . Putu Artawan Tude Nugraha Mahantara . Wanda Yudi Astari .