Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKASADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Pande Ketut Dea Cristina; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3277

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar dengan menggunakan model blended learning (MBL) dan model pembelajaran konvensional (MPK). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 6 kelas dengan anggota 122 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Sampel terdiri dari 4 kelas yaitu kelas X1 dan X4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 dan X3 sebagai kelas kontrol dengan jumah 82 orang siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep fisika, yang diperoleh dengan tes pemahaman konsep fisika. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan ANAKOVA. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar dengan MBL dan MPK (F = 146,155; p
PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKASADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Pande Ketut Dea Cristina .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .; Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3277

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar dengan menggunakan model blended learning (MBL) dan model pembelajaran konvensional (MPK). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 6 kelas dengan anggota 122 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Sampel terdiri dari 4 kelas yaitu kelas X1 dan X4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 dan X3 sebagai kelas kontrol dengan jumah 82 orang siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep fisika, yang diperoleh dengan tes pemahaman konsep fisika. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan ANAKOVA. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar dengan MBL dan MPK (F = 146,155; p
The Effects of 3C3R-Problem Based Learning towards the Science (Physics) Problem Solving Skill at Grade VIII students of a SMPN in Academic Year 2013/2014 Wanda Yudi Astari .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .; Putu Artawan, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3501

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah sains (fisika) antara siswa yang belajar dengan model 3C3R-Problem Based Learning (3C3R-PBL), model Problem Based Learning (PBL), dan model pembelajaran konvensional (MPK). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Kuta Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah lima kelas (160 siswa). Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dengan jumah 96 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kemampuan pemecahan masalah awal siswa yang diperoleh dari hasil pre-test dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diperoleh dari hasil post-test. Tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang dipergunakan terdiri dari 10 soal essay. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah sains (fisika) antara siswa yang belajar dengan menggunakan 3C3R-PBL, PBL, dan MPK (F = 12.684; p
THE EFFECT OF GUIDED NOTE TAKING ASSISTED SELF REGULATED LEARNING MODEL TOWARDS THE PHYSICS LEARNING ACHIEVEMENT OF AN SMP STUDENTS Ni Wayan Yusti Purnadewi .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .; Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan model self regulated learning berbantuan guided note taking (SRLMA), kelompok siswa yang belajar dengan model self regulated learning (SRLM) dan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Konvensional (CLM). Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan desain penelitian nonequivalent pretest-posttest control group design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah SRLMA, SRLM dan CLM sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar fisika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Abiansemal tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah populasi 308 siswa. Sampel kelompok diambil dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 103 siswa.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest. Data prestasi belajar fisika siswa dianalisis secara deskriptif dan analisis ANACOVA satu jalur, dengan pengujian taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan menggunakan SRLMA, SRLM, dan CLM (F = 20,782 dan α = 0,001). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan SRLMA berada pada kualifikasi cukup (M = 64,00; SD = 6,43), yang belajar dengan menggunakan SRLM berada pada kualifikasi cukup (M = 59,00; SD = 6,09), dan yang belajar dengan menggunakan CLM berada pada kualifikasi kurang (M = 54,60; SD = 5,80). Hasil tindak lanjut uji LSD menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang belajar dengan model SRLMA lebih tinggi dibandingkan SRLM ( ; Δµ= 3,628). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan SRLMA lebih tinggi dibandingkan CLM ( ; Δµ=8,211). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan SRLM lebih tinggi dibandingkan CLM (LSD = 2,856; Δµ=4,853). Kata Kunci : model self regulated learning, prestasi belajar, model pembelajaran konvensional, guided note taking This study aimed at analyzing the difference of students’ achievement among the students who studied by using Guided Note Taking Assisted Self Regulated Learning Model (SRLMA), Self Regulated Learning Model (SRLM), and Conventional Learning Model (CLM). This study was quasy experiment with non equivalent pretest-posttest control group design. The independent variables of this research were the SRLMA, SRLM, and CLM with prior students’ achievement as covariate, while the dependent variable was physics students’ achievement. The population of this research was the whole grade VIII students of SMP Negeri 2 Abiansemal in academic year 2013/2014 which consisted of 308 students from 9 classes. Groups of sample were taken by using simple random sampling technique. The amount of the samples were 103 students. Data were collected by using pretest and posttest. Data of students’ achievement were analyzed descriptively and used one way ANCOVA analysis. For further analysis, Least Significant Difference (LSD) was used with significant evaluation test level 0.05. The result of this study shows that there are students’ achievement differences among students of SRLMA group, SRLM group, and CLM group (F= 20.782 and α= 0.001). The students’ achievement on the SRLMA students was considered as medium category (M=64.00 and SD=6.43), the students’ achievement on the SRLM group was considered as medium category (M=59.00 and SD=6.09), while the students’ achievement on the CLM students was considered as low category (M=54.60 and SD=5.80). This result shows that the students’ achievement of the SRLMA group was higher than the SRLM group and CLM group. LSD analysis shows that the students’ achievement of SRLMA group is better than SRLM group (LSD=2.877; =3.628), the students’ achievement of SRLMA group is better than CLM group (LSD=2.856; =8.211), and the students’ achievement of SRLM was higher than CLM group (LSD=2.856; =4.853).keyword : Self regulated learning model, Learning achievement, Guided note Taking, Conventional Learning Model
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP SISWA TERHADAP REMEDIASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA I Kadek Sukarsa .; Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3930

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan remediasi miskonsepsi antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran peta konsep dan siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kuasi versi faktorial 1×1 pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Data miskonsepsi dikumpulkan dengan 15 butir tes miskonsepsi. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik ANACOVA faktorial 1×1 dengan skor-skor prates sebagai kovariat. Sebagai tindak lanjut ANACOVA, digunakan least significant difference (LSD) untuk menguji komparasi pasangan skor rata-rata remediasi miskonsepsi tiap kelompok perlakuan. Teknik analisis menggunakan program SPSS-PC 20.0 for Windows. Pengujian hipotesis nol dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang remediasi miskonsepsi yang signifikan antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran peta konsep dan siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran konvensional (F = 102,459; p
MISKONSEPSI SISWA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG MAMPU MENGATASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Ni Putu Vera Febri Arfiyanti .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .; Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5097

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, 2) mendeskripsikan faktor penyebab miskonsepsi siswa, 3) menganalisis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menanggulangi miskonsepsi siswa, 4) mendeskripsikan tipe miskonsepsi siswa, 5) mendeskripsikan perubahan miskonsepsi siswa setelah diberikan penanggulangan, dan 6) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa. Desain penelitian ini adalah pra eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan purposive sampling. Data profil miskonsepsi siswa dikumpulkan dengan tes diagnostik materi suhu dan kalor, penyebab miskonsepsi dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara, dan miskonsepsi siswa sebelum perlakuan, sesudah perlakuan dan retensi dikumpulkan dengan tes diagnostik materi alat optik. Hasil penelitian menunjukkan 1) profil miskonsepsi siswa materi suhu dan kalor bervariasi, rata-rata jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 66,29%. 2) Sumber miskosepsi siswa adalah siswa, guru dan strategi pembelajaran guru. Siswa cenderung memandang fenomena fisis dengan akal sehat. Penjelasan guru yang miskonsepsi. Metode mengajar yang digunakan guru cenderung ceramah. 3) Strategi pembelajaran yang digunakan untuk menanggulangi miskonsepsi adalah strategi pembelajaran perubahan konseptual. 4) Tipe-tipe miskonsepsi siswa pada materi alat optik cukup bervariasi. 5) Terjadi penurunan miskonsepsi sebesar 61 % (pretest sebesar 73,29 % dan postest 12,29 %). 6) Terdapat miskonsepsi siswa bersifat resisten pada semua konsep yang diujikan kecuali pada konsep hubungan perbesaran dengan fokus pada lup dan sifat bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop.Kata Kunci : miskonsepsi, penyebab, strategi pembelajaran, retensi This study aimed at 1) describing the profile students’ misconceptions, 2) describing the factors causing students’ misconceptions, 3) analyzing learning strategies used to overcome students’ misconceptions, 4) describing the type of students’ misconceptions, 5) describing the change of misconceptions students after treatment, 6) describing the retention students’ misconceptions. Desain of this study was a pre experiment research. The population was all Mathematics Science students of class X SMA Negeri 1 Gianyar in Academic Year 2014/2015. Samples were choosen by purposive sampling. Data of profile students’ misconceptions were collected with temperatures and heat diagnostic test materials, causes of misconceptions by observation and interviews, students’ misconceptions before and after treatment and retention by diagnostic tests of optical devices. The result of this study shows that 1) the profile of students’ misconceptions on temperature and heat content varies, where the average of students who undergo misconception is 66.29%. 2) The causes of students’ misconception are from students thereselves, the teacher, and teacher’s teaching learning strategy. Students tend to view physical phenomena with common sense, the teacher's misconceptions still exist, and the teacher’s learning strategy is commonly discourse. 3) Learning strategies used to decrease students’ misconceptions is conceptual change strategy. 4) Types of students’ misconceptions on material of optical devices varies. 5) The decrease of misconception are 61% (73.29% at pretest and 12.29% at posttest). 6) The students’ misconception are resistant to all tested concepts except at the concept of magnification and focus relationship on loop and the nature of image produced by microscope.keyword : misconceptions, causes, learning strategies, retention
KOMPETENSI GURU FISIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL, KEPRIBADIAN, DAN DEMOGRAFI SOSIAL Gde Parie Perdana .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .; Putu Artawan, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5562

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi guru fisika dalam implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari kecerdasan emosional (EI), tipe kepribadian, dan demografi sosial. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif. Data penelitian adalah fakta, sifat-sifat, dan hubungan antara fenomena yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, tipe kepribadian, dan demografi sosial. Instrumen utama adalah peneliti sendiri. Analisis dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan alur kerja reduksi, paparan, dan verifikasi data. Hasil penelitian menjabarkan kompetensi guru model dari sudut pandang kecerdasan emosional, tipe kepribadian, dan demografi sosial guru model dalam mengajar serta seluruh tingkah laku dalam mengambil tindakan dan keputusan.Kata Kunci : EI, Kepribadian, Demografi Sosial, Kompetensi The purpose of this research was to describe the physics teacher competence in the implementation of Curriculum 2013 viewed from emotional intelligence (EI), personality type, and social demographic. The design of this research was qualitative research. Data of this research were facts, properties, and relationships between phenomena related to the emotional intelligence, personality, social demography and teachers competence. The main instrument was the researcher itself. Data Analysis was performed during and after data collection which consisted of reduction, exposure, and verification data. The result of this research describes competence of teacher model that viewed from emotional intelligence, personality type, and social demographic teacher in teaching and the whole teacher behavior when taking action and the decision.keyword : EI, personality, social demography, competence
Evaluasi Pembelajaran Guru Fisika SMA Laboratorium Undiksha: Peluang menimbulkan Motivasi Berprestasi, Kecemasan, dan Prestasi Akademik Dewa Ayu Restiti Dewi .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .; Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5639

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan 1) strategi pembelajaran guru fisika, 2) dampak strategi pembelajaran terhadap motivasi berprestasi, 3) dampak strategi pembelajaran terhadap kecemasan akademik, dan 4) dampak strategi pembelajaran terhadap prestasi akademik. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yang menggunakan model CIPP. Subyek penelian adalah 2 orang guru fisika dan masing-masing satu kelas yang diampu. Evaluasi strategi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan APKG I dan II, motivasi berprestasi dan kecemasan akademik dikumpulkan dengan menggunakan angket, sedangkan prestasi akademik menggunakan tes prestasi pilihan ganda diperluas. Analisis data hasil evaluasi dilakukan secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi persiapan guru adalah “sangat baik” dan pelaksanaan guru adalah “baik” dan memenuhi 7 standar pendidikan. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki motivasi berprestasi dengan kualifikasi sangat tinggi adalah 11,1%, tinggi 63,0%, dan sedang 25,9%, sedangkan pada kelas XI yang memiliki kualifikasi sangat tinggi adalah 5,6%, tinggi 47,4%, dan sedang 47,4%. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki kecemasan akademik dengan kualifikasi tinggi adalah 59,3%, sedang 37,0%, dan rendah 3,7%, sedangkan siswa kelas XI yang memiliki kualifikasi tinggi adalah 10,5%, sedang 47,4%, dan rendah 42,1%. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki prestasi akademik dengan kualifikasi tinggi adalah 25,9%, sedang 55,6%, dan rendah 1,8%, sedangkan siswa kelas XI yang memiliki kualifikasi tinggi adalah 36,8% dan sedang 63,2%. Berdasarkan data tersebut, kualitas “sangat baik” pada perencanaan dan “baik” pada pelaksanaan strategi pembelajaran yang diciptakan guru memiliki dampak yang koheren terhadap motivasi berprestasi, kecemasan, dan prestasi akademik siswa.Kata Kunci : CIPP, Motivasi Berprestasi, Kecemasan, Prestasi This study aimed at describing 1) the physics teacher learning strategy, 2) the learning impact on achievement motivation, 3) the learning impact on academic anxiety, 4) the the learning impact outcomes to the academic achievement. This study was an evaluative study by using CIPP model. Subjects of the study were 2 physics teachers in two classes. Evaluation of learning strategy done by using APKG I and II, achievement motivation and academic anxiety collected by using questionnaires, while academic achievement was collected by using expanded multiple-choice achievement tests, were analyzed quantitative descriftively. The results show that the preparation and implementation of teacher qualification are "good" and have fulfilled 7 educational standards. The percentage of grade X who have the achievement motivation with qualifications “very high” is 11.1%, “high” is 63.0%, and “moderate” is 25.9%, while at class XI who have qualifications “very high” is 5.6%, “high” is 47.4% , and “moderate” is 47.4%. The percentage of grade X who have anxiety academic qualification “high” is 59.3%, “moderate” is 37.0%, and “low” is 3.7%, while at class XI students who have qualifications “high” is 10.5%, “moderate” is 47.4% , and “low” is 42.1%. The percentage of grade X students who have academic achievement with qualification “high” is 25.9%, “moderate” is 55.6%, and “low” is 1.8%, while at class XI students who have qualifications “high” is 36.8% and “moderate” is 63.2%. Based on data, quality of learning strategies created by the teacher has a coherent impact on achievement motivation, anxiety, and student achievement.keyword : CIPP, Achievement Motivation, Anxiety, Achievement
MISKONSEPSI SISWA DAN CARA PENANGGULANGANNYA DI XI MIA 3 SMA NEGERI 1 BANGLI I Komang Januariyasa .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .; Drs. Ida Bagus Putu Mardana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5646

Abstract

Tujuan penelitian adalah (1) mendeskripsikan miskonsepsi siswa, (2) mendeskripsikan penyebab miskonsepsi, (3) mendeskripsikan penanggulangan miskonsepsi, dan (4) menganalisis retensi siswa. Bentuk penelitian yang digunakan adalah pra-ekspermin. Jumlah sampel penelitian adalah 35 orang siswa. Miskonsepsi siswa dikumpulkan menggunakan tes miskonsepsi pada materi fluida dinamis. Pre-test dan post-test digunakan untuk melihat keefektifan penanggulangan miskonsepsi. Retensi siswa diperoleh dengan membandingkan skor post-test dan tes retensi. Pre-test, post-test dan tes retensi menggunakan tes yang sama pada materi teori kinetik gas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variasi miskonsepsi siswa pada materi fluida dinamis sebanyak 58 miskonsepsi. Penyebab miskonsepsi adalah diri siswa, buku dan pengalaman. Penanggulangan miskonsepsi dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran perubahan konseptual. Berdasarkan hasil analisis uji-t didapatkan signifikasi (0,000) < taraf (0,05). Hal tersebut menunjukkan penanggulangan miskonsepsi menggunakan model pembelajaran perubahan konseptual berpengaruh signifikan terhadap pemahaman konsep siswa. Penurunan persentase siswa yang miskonsepsi dari 55% menjadi 10%. Hal tersebut menunjukkan penanggulan miskonsepsi berhasil menurunkan miskonsepsi siswa. Hasil analisis tes retensi didapatkan persentase retensi (R) = 85,06%. Hal tersebut menunjukkan retensi siswa terhadap konsep fisika tergolong tinggi.Kata Kunci : miskonsepsi, fluida dinamis, retensi, teori kinetik gas This research aimed at: (1) describing the students’ misconceptions, (2) describing the causes of misconceptions, (3) describing the misconceptions overcome, and (4) analyzing the student’ retentions. The design of this research was pre-experiment. The samples of this research were 35 students. The students’ misconceptions were collected by misconception test on dynamic fluid mater. The pre-test and post-test were used to determine the effectiveness of misconceptions overcome. The students’ retention was obtained by comparing the score of post-test and score of test retention. The pre-test, post-test and retention test used the same test on the mater of kinetic theory of gases. The results show that the variation of misconceptions on dynamic fluid are 58 misconceptions. The causes of misconceptions are from their self, the books and their experiences. Misconceptions overcome is held by applying conceptual change learning model. From the t-test analysis, it is obtained that the value of significance (0.000) < level (0.05). It shows that the misconceptions overcome by conceptual change teaching model has a significant effect on students' concepts understanding. The decreasement on the percentage of misconception students is from 55% to 10%. It shows that the misconception overcome is successful in reducing students’ misconceptions. The retention test analysis results reveals that the retention percentage (R) is 85.06%. It shows that the retention of students towards the physics concepts is high.keyword : misconceptions, dynamic fluid, retention, kinetic theory of gases
EVALUASI TINDAK GURU FISIKA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA KELAS XI PROGRAM MIPA DI SMA NEGERI 3 SINGARAJA Ni Luh Yuliasri Sukareni .; Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si .; Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5943

Abstract

Evaluasi tindak guru dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pembelajaran dan kendala yang dihadapi guru dalam pengimplementasian pendekatan scientific. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan kegiatan pembelajaran oleh guru fisika dalam menerapkan pendekatan scientific pada Kelas XI Program MIPA di SMA Negeri 3 Singaraja. Penelitian evaluasi tindak guru adalah jenis penelitian evaluatif. Subjek penelitian adalah 2 orang guru fisika beserta seluruh siswanya pada Kelas XI Program MIPA di SMA Negeri 3 Singaraja. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian evaluasi tindak guru fisika dalam pengimplementasian pendekatan scientific berdasarkan atas 6 Standar Nasional Pendidikan. Jenis evaluasi yang dilakukan merupakan evaluasi formatif dan sumatif dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Evaluasi context mengacu pada standar isi dan standar pendidik dan tenaga kependidikan. Evaluasi input mengacu pada standar proses ditinjau dari perencanaan pembelajaran dan standar sarana dan prasarana. Evaluasi process mengacu pada standar proses ditinjau dari pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi product mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar penilaian pendidikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan dokumentasi dengan instrumen APKG I, APKG II, IPKG, angket tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran fisika, serta menggunakan metode wawancara dengan instrumen berupa pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan dengan penskoran dan pemaparan secara naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja guru fisika dalam pengimplementasian pendekatan scientific di SMA Negeri 3 Singaraja pada evaluasi context, input, process, dan product sudah sesuai dengan 6 Standar Nasional Pendidikan, namun masih perlu dimaksimalkan. Berdasarkan standar proses, kinerja guru cenderung (sangat baik) dalam perencanaan pembelajaran, dan cenderung (baik) dalam pelaksanaan maupun evaluasi pembelajaran. Kata Kunci : tindak guru fisika, pendekatan scientific, evaluasi model CIPP, Standar Nasional Pendidikan Teacher action evaluation was conducted to determine the effectiveness of the implementation of learning and constraints faced by teachers in implementing the scientific approach. This study aimed at measuring the success of learning activities by physics teachers in implementing the scientific approaches at Class XI Mathematics and Science Program of SMAN 3 Singaraja. The study of teacher action evaluation was a type of evaluative research. The subjects of the study were 2 physics teachers and all students in Class XI Mathematics and Science Program of SMAN 3 Singaraja. Purposive sampling technique was used to determine the research subject. Physics teacher evaluation research in implementing the scientific approach was based on six National Education Standards. Type of evaluation was a formative and summative evaluation using the CIPP (Context, Input, Process, Product) model. Context evaluation referred to the content standard and standard of teachers and education personnel. Input evaluation referred to the standard of the planning process in terms of learning and standards of facilities and infrastructure. Evaluation process referred to the standard process in terms of implementation and evaluation of learning. Evaluation product referred to the competency standard and assessment standard of education. Data of this study were collected by using the method of observation and documentation of the instruments APKG I, APKG II, IPKG, and questionnaire responses of teachers and students towards physics learning, as well as using interviews with instruments in form of interview guides. Data were analysed by scoring and explaining narratively. The results shows that the physics teacher performance in implementing the scientific approach in SMAN 3 Singaraja on the evaluation context, input, process, and the product is in conformity with the National Education Standard 6, but still need to be maximized. Based on the standard process, the performance of teachers tend to be very good in learning plan, and tend to be good in the implementation and evaluation of learning. keyword : the action of physics teacher, scientific approach, CIPP model evaluation, the National Education Standards
Co-Authors ., Ayu Candra Dewi Wesnawati ., Dewa Ayu Putu Diah Oktaviani Lestari ., I Ngh Edi Budiarta ., Kadek Ari Widia Astuti ., Luh Gede Ika Dewi Kusumayanthi ., Ni Kadek Vingki Aryanti ., Ni Made Sastri Dwisarini ., Ni Putu Septariani Sunia Dewi ., Pande Nyoman Raka Utama ., Tude Nugraha Mahantara Ayu Candra Dewi Wesnawati . Dewa Ayu Putu Diah Oktaviani Lestari . Dewa Ayu Restiti Dewi . Dewa Ayu Restiti Dewi ., Dewa Ayu Restiti Dewi Dr. I Dewa Putu Raka Rasana,M.Ed . Dr. I Made Kirna,M.Si . Drs. I Made Kirna,M.Si . Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd . Gde Parie Perdana . Gde Parie Perdana ., Gde Parie Perdana I Gede Suwiwa I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Sukarsa . I KETUT AGUS ARTHA . I Komang Januariyasa . I Komang Januariyasa ., I Komang Januariyasa I Made Tegeh I Ngh Edi Budiarta . I Nyoman Putu Suwindra I WAYAN SETAYA . I Wayan Sukra Warpala Ida Bagus Putu Mardana Irwan Febryan Kadek Ari Widia Astuti . Kadek Yogi Parta Lesmana KOMANG ANIK SUGIANI . Luh Gede Ika Dewi Kusumayanthi . Luh Putu Budi Yasmini MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . MADE KARTIKA DEWI . Ni Kadek Vingki Aryanti . Ni Ketut Rapi Ni Luh Yuliasri Sukareni . Ni Luh Yuliasri Sukareni ., Ni Luh Yuliasri Sukareni Ni Made Sastri Dwisarini . NI NENGAH WIDIANI . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Septariani Sunia Dewi . Ni Putu Vera Febri Arfiyanti . Ni Putu Vera Febri Arfiyanti ., Ni Putu Vera Febri Arfiyanti Ni Wayan Yusti Purnadewi . Pande Ketut Dea Cristina . Pande Nyoman Raka Utama . Putu Artawan Tude Nugraha Mahantara . Wanda Yudi Astari .