Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) DALAM KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI Sulaeni, Sulaeni; Sumantri, Ari Tresna; Wibowo, Aris Suprio; Anugrah, Miftah Dwi
Jurnal Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : CV. Era Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59066/jppm.v2i3.557

Abstract

Partisipasi dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk keterlibatan masyarakat dalam proses pengelolaan jaringan irigasi (pemeliharaan, pengoperasian, dan rehabilitasi) mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan berdasarkan kesadarannya sendiri (sesuai hak dan kewajibannya) dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain. Selain itu, partisipasi dalam konteks ini dipandang sebagai upaya mengurangi konflik dalam pengelolaan jaringan irigasi. Penelitian ini berfokus pada Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Partisipasi Anggota P3A Dalam Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang dengan mengambil responden dari Anggota P3A. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk partisipasi anggota P3A pada setiap tahapan pelaksanaan dan perencanaan berupa aset, personel, monitoring dan evaluasi berupa gagasan atau pemikiran. Berdasarkan hasil penelitian, pembersihan saluran dan bangunan dari tanaman, sampah dan kotoran merupakan faktor penting dalam melaksanakan kegiatan partisipasi dalam pengelolaan irigasi. Hal ini akan berdampak pada percepatan pemanfaatan jaringan irigasi untuk meningkatkan hasil produksi.
Preferensi Petani terhadap Benih Padi (Oryza sativa) Unggul Varietas Inpari-32 (Studi Kasus Desa Pekayon Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang) Sumantri, Ari Tresna; Lutfiyach, Aiynun; Mulyati, Sri; Sutisna, Tatang
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 17, No 1 (2024): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jat.v17i1.27117

Abstract

Kementrian Pertanian mengeluarkan beberapa varietas unggul sebagai pilihan dan solusi bagi petani karena varietas yang sebelumnya digunakan dinilai sudah rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Salah satu varietas baru yang dikeluarkan adalah varietas unggul Inpari 32. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis atribut yang menjadi preferensi petani terhadap penggunaan benih unggul padi varietas Inpari 32 dan mengevaluasi atribut yang paling dominan bagi petani dalam menentukan preferensi terhadap varietas Inpari 32 di Desa Pekayon, yang merupakan salah satu kawasan pertanian padi sawah di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis konjoin. Metode survei digunakan untuk menperoleh data melalui kuesioner, post tes, dan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang menjadi preferensi petani dalam memilih benih Inpari-32 menurut urutan kepentingannya adalah atribut tahan kering (16.840%), kerontokan malai (15.772%), produktivitas (15.725%), ketahanan terhadap hama dan pemyakit (11.595%), dan ketersediaan (11.395%). Benih dengan ketahanan terhadap kekeringan yang tinggi memang lebih dipilih oleh para petani karena kekeringan dapat menyebabkan gangguan pada proses pengisian bulir padi.
Persepsi Konsumen terhadap Sop Durian di Cafe Durian Woke Serang Fernanda, Ghea Aisyah; Gunawan, Gugun; Sulaeni, Sulaeni; Wibowo, Aris Supriyo; Sumantri, Ari Tresna
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 17, No 2 (2024): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jat.v17i2.29233

Abstract

Terjadi penurunan penjualan produk sop durian di Cafe Durian Woke. Penurunan ini mengindikasikan adanya persaingan yang ketat dan perbedaan persepsi konsumen terhadap produk sop durian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen dan menganalisis persepsi konsumen terhadap sop durian di Cafe Durian Woke Serang. Atribut produk yang digunakan adalah harga, rasa, aroma, porsi, dan merek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan analisis data yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden dalam persepsi konsumen terhadap sop durian di Cafe Durian Woke adalah sebagian besar konsumen membeli dan mengkonsumsi sop durian di cafe durian woke berdasarkan jenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 86%, berdasarkan usia yaitu 17-26 tahun dengan persentase sebesar 38%, berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yaitu sma dengan persentase sebesar 72%, berdasarkan status pekerjaan yaitu ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 44%, dan berdasarkan pendapatan yaitu <rp 1 juta dengan persentase sebesar 54%. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode ipa, persepsi konsumen terhadap sop durian berdasarkan atribut produk yang terdapat pada kuadran I (prioritas utama) yaitu porsi. Atribut selanjutnya yang termasuk dalam kuadran II (pertahankan prestasi) yaitu harga dan rasa. Atribut yang termasuk dalam kuadran III (prioritas rendah) adalah merek dan aroma. Pada kuadran IV (berlebihan) tidak terdapat atribut sop durian.
PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI DALAM PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MANGGIS MENJADI PRODUK OLAHAN Sulaeni, Sulaeni; Sumantri, Ari Tresna
Jurnal Pengabdian Dinamika Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/dinamika.v6i1.8755

Abstract

Mangosteen (Garcinia Mangostana L.) is a tropical fruit commodity that has the potential to bedeveloped as a support for popular economy. The mangosteen peel waste can be processed intofood products, medicines, and cosmetics. Using mangosteen peel into processed products canincrease the income of mangosteen farmers and reduce mangosteen peel waste which can pollutethe environment while harvesting mangosteen. This assistance aims to increase the knowledge ofmangosteen farmers by processing and utilizing mangosteen peel waste into processed foodproducts, as well as being a source of income and new business for farmers and the surroundingcommunity. The method used in mentoring mangosteen farmers is the Coundeling, FGD, anddistributing questionnaires. The location of assistance in two farmer groups is the Mekar RahayuFarmer Group and the Barokah Farmer Group in the Bojong District, Pandeglang Regency. Thetiming of the assistance activities was carried out in June 2019. The target groups weremangosteen farmers who were members of farmer groups. The result of this assistance is toincrease farmers 'knowledge to utilize leather waste into processed products that can increasefarmers' income, and can be used as a new source of income for the community.
Food Irradiation for Food Safety: Consumer Awareness, Attitudes, and Acceptance Toward Irradiated Food in Indonesia Fauzan, Ilham; Bukhari, Ahmad; Sumantri, Ari Tresna
Journal of Applied Food Technology Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Dept. Food Technology, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jaft.29965

Abstract

Indonesia faces major food safety issues. Foodborne illness and food loss and waste (FLW) are affecting public health and the economy. This will likely continue unless these problems are addressed. Food irradiation is a non-thermal food processing technology that offers a promising means to address this issue by enhancing food safety and quality. However, the application of food irradiation could be limited. Consumer concerns could prevent the use of food irradiation in Indonesia due to limited knowledge and misconceptions regarding irradiation. This study examines Indonesian consumers’ awareness, attitudes, and acceptance toward irradiated food. Moreover, explores differences in acceptance across socio-demographic groups. An online survey was conducted from May to July 2025. A total of 386 respondents participated. Descriptive statistics were utilized to analyze awareness, attitudes, and acceptance, while comparative tests assessed socio-demographic differences. Results reveal surprisingly high acceptance: 69.2% are willing to buy, and 69.0% are willing to consume irradiated foods, despite generally low awareness (45.3%). Consumers reported moderate perceived risk, substantial perceived benefits, and high trust. Acceptance did not differ significantly by gender but was notably lower among older, higher-educated, and higher-income groups. Indicate Consumers with higher education and income appear to be more critical and selective than those with lower education and income. Communication efforts should focus on raising awareness and providing information to help consumers understand the advantages of food irradiation. Overall, this study provides valuable empirical evidence for policymakers, the food industry, and academics to support the safe and broad application of food irradiation.