Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI DUKUNGAN KELUARGA DAN SCHOOL WELL-BEING Nur Ainy Sadijah
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2021

Abstract

The role of the family has the influence to overcome all obstacles both from internal and external students in realizing all the ideals and hopes. Family support can increase learning motivation, sense of security and attention of students who are still in school. The form of family expression through empathy and acceptance helps students with enthusiasm to manifest individual enthusiasm in the learning process. High learning motivation is also caused by school well-being which is used by school institutions to understand all the basic needs for students and hope that individuals feel satisfaction, well-being and comfort in school with all the processes so as to reduce low learning motivation, this makes students feel prosperous, happy, happy in studying at school. This study aims to determine the effect of family support and school well-being on learning motivation in students of SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang. The number of samples used was 205 students of SMP Negeri 1 grades 7 and 8 East Telukjambe using probability sampling method. Based on the multiple regression analysis test that there is an influence between family support and school well-being on the learning motivation of students of SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang grades 7 and 8 with a Sign value. 0.000 <0.005, which means that family support and school well-being affect students' learning motivation by 23.1%. Keywords: Learning motivation, family support, school well-being Peran keluarga memiliki pengaruh untuk mengatasi segala rintangan baik dari internal maupun ekternal siswa dalam mewujudkan semua cita-cita dan harapan. Dukungan keluarga mampu meningkatkan motivasi belajar, rasa aman dan perhatian siswa yang masih duduk dibangku sekolah. Bentuk ungkapan keluarga melalui empati dan penerimaan membantu siswa dengan semangat untuk mewujudkan semangat individu dalam proses belajarnya. Motivasi belajar yang tinggi juga di sebabkan oleh school well-being yang, dijadikan oleh institusi sekolah untuk memahami segala kebutuhan mendasar bagi siswa dan berharap individu merasakan kepuasan, kesejahteraan dan kenyamanan di sekolah dengan segala prosesnya sehingga mengurangi rendahnya motivasi belajar hal ini membuat siswa merasa sejahtera, senang, bahagia di dalam menuntut ilmu di sekolah. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga dan school well-being terhadap motivasi belajar pada siswa SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang. Jumlah sampel yang digunakan 205 siswa SMP Negeri 1 kelas 7 dan 8 Telukjambe Timur dengan menggunakan metode probability sampling. Berdasarkan uji analisis regresi berganda bahwa terdapat pengaruh antara dukungan keluarga dan school well-being terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang kelas 7 dan 8 dengan nilai Sign. 0,000 < 0,005 yang artinya dukungan keluarga dan school well-being mempengaruhi motivasi belajar siswa sebesar 23.1%. Kata Kunci: Motivasi belajar, dukungan keluarga, school well-being
PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) KARAWANG Jodi Kurniawan; Linda Mora; Nur Ainy Sadijah
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 1 No. 2 (2021): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v1i2.619

Abstract

Keberhasilan suatu perusahaan dapat diperoleh dari kerja keras dan kerja sama semua karyawan, sehingga target yang sudah ditentukan dapat tercapai, namun dibalik keberhasilan tersebut terdapat beban kerja yang harus di tanggung oleh setiap karyawan seperti target perusahaan yang dirasa cukup tinggi, sistem kerja yang masih berantakan serta loyalitas karyawan terhadap perusahaan yang harus dilaksanakan setiap harinya membuat beban kerja bertambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Tiki Jalur Nugraha Eka kurir (JNE Express) Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan teknik sampling kuota (nonprobability) yang dilakukan kepada 159 karyawan outsourcing sebagai sampel responden. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana untuk melihat besaran nilai variable Kepuasan Kerja (Y) yang dipengaruhi oleh variable beban kerja (X). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE Express) Karawang dengan nilai signifikan 0,011<0,05 maka hipotesis penelitian ini Ha diterima dan H0 ditolak. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan terhadap perusahaan agar tetap stabil dalam memperhatikan karyawannya dan hal tersebut dapat meningkatkan kualitas perusahaan dalam bidang sumber daya manusia. The success of a company can be obtained from the hard work and cooperation of all employees, so that the predetermined targets can be achieved, but behind this success there is a workload that must be borne by each employee such as company targets that are considered high enough, the work system is still messy and employee loyalty to the company that must be carried out every day makes the workload increase. The purpose of this study was to determine the effect of workload on job satisfaction of employees of PT Tiki Jalur Nugraha Eka kurir (JNE EXPRESS) Karawang. The method used in this research is quantitative with a quota sampling technique (nonprobability) which is conducted on 159 outsourcing employees as a sample of respondents. Data analysis used simple linear regression test to see the value of the Job Satisfaction variable (Y) which is influenced by the workload variable (X). The results of this study are that there is an effect of workload on job satisfaction at PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE EXPRESS) Karawang with a significant value of 0.011 <0.05, so this research hypothesis Ha is accepted and H0 is rejected. It is hoped that this research can become a reference for the company to remain stable in paying attention to its employees and this can improve the quality of the company in the field of human resources.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MORAL DISENGAGEMENT PADA NARAPIDANA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA KARAWANG Nuram Mubina; Nur Ainy Sadijah; Randwitya Ayu Ganis; Arif Rahman Hakim; Aini Wandari; Fauzan Azhar Alhadi
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 2 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v7i2.3427

Abstract

The purpose of this research is to see how empathy, cynicism trait, moral identity, and locus of control influence moral disengagement. The method used in this study is an associative quantitative method with the sampling technique used is a saturated sample, namely making the entire population as a sample, where there are 89 prisoners in the Karawang Class IIA Penitentiary who are all taken as research respondents. Data collection used five Likert model scales, namely the empathy scale, cynicism trait, moral identity, locus of control, and moral disengagement scale. Data analysis in this study used multiple and simple regression analysis. Based on the results of data analysis, it shows that empathy, trait cynicism, moral identity, and locus of control simultaneously have an influence on moral disengagement for perpetrators of sexual crimes in Karawang Class IIA Penitentiary with a value of 39.4%. Furthermore, empathy and locus of control partially have an influence on moral disengagement, while the cynicism trait and moral identity have no influence on moral disengagement. Keywords: Emphathy, trait cynicism, moral identity, locus of control, moral disengagement Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh empati, trait cynicism, moral identity, dan locus of control terhadap moral disengagement. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif asosiatif dengan teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu menjadikan seluruh populasi sebagai sampel, di mana terdapat 89 narapidana dalam Lembaga Pemasyarkatan Klas IIA Karawang yang keseluruhannya diambil sebagai responden penelitian. Pengambilan data menggunakan lima skala model likert yaitu skala empati, trait cynicism, moral identity, locus of control, dan skala moral disengagement. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan sederhana. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa empati, trait cynicism, moral identity, dan locus of control secara simultan memiliki pengaruh terhadap moral disengagement pada pelaku kejahatan seksual di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Karawang dengan nilai sebesar 39,4%. Selanjutnya empati dan locus of control secara parsial memiliki pengaruh terhadap moral disengagement, sedangkan trait cynicism dan moral identity tidak memiliki pengaruh terhadap moral disengagement. Kata kunci: Empati, trait cynicism, moral identity, locus of control, moral disengagement.
PENGARUH GAYA KELEKATAN (ATTACHMENT STYLE) TERHADAP KESEPIAN (LONELINESS) PADA DEWASA MUDA YANG TIDAK MEMILIKI PASANGAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Bunga Suryaman Putri; Wina Lova Riza; Nur Ainy Sadijah
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 2 No. 2 (2022): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v2i2.663

Abstract

Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain dalam menjalani kehidupannya. Namun, belakangan ini semenjak pandemi COVID-19 hadir ditengah-tengah masyarakat banyak hal yang perlu diubah dan diadaptasi salah satunya dengan menjaga jarak dan berdiam diri dirumah. Kesepian dianggap meningkat pada masa pandemi COVID-19 ini khususnya bagi kalangan dewasa muda dan salah satu faktor pembentuknya adalah gaya kelekatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kelekatan terhadap kesepian pada dewasa muda yang tidak memiliki pasangan di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah kuantitatif jenis kausal-asosiatif yang melibatkan 127 responden dewasa muda dengan rentang usia 20-30 tahun, lajang, bekerja dengan minimal pendidikan SMA sederajat. Skala yang digunakan adalah AAS (Adult Attachment Scale) dan Revised UCLA Loneliness Scale yang dimodifikasi. Teknik pengambilan sample menggunakan sampling kuota. Teknik analisis data menggunakan uji regresi sederhana. Hasil analisis menunjukan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis pada penelitian ini adalah Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara gaya kelekatan terhadap kesepian pada dewasa muda yang tidak memiliki pasangan di masa pandemi COVID-19 sebesar 28,8%. Kemudian, dari total 127 responden 19 orang memiliki tingkat kesepian rendah, 91 orang memiliki tingkat kesepian sedang dan 17 orang sisanya memiliki tingkat kesepian tinggi sedangkan gaya kelekatan didominasi oleh gaya kelekatan cemas sebanyak 58 orang Humans are social creatures who need other humans for living their lives. However, recently, since the COVID-19 pandemic was present in the midst of society, many things need to be changed and adapted, one of which is by keeping a distance and staying at home. Loneliness is considered to be increasing during the COVID-19 pandemic, especially for young adults and one of the factors that form it is attachment style. The purpose of this study was to determine the effect of attachment style on loneliness in young adults who do not have partners during the COVID-19 pandemic. The method used is a causal-associative quantitative type involving 127 young adult respondents with an age range of 20-30 years, single, working with a minimum of high school education equivalent. The scale used is AAS (Adult Attachment Scale) and Revised UCLA Loneliness Scale. The sampling technique used was quota sampling. The data analysis technique used a simple regression test. The results of the analysis show a significance value of 0.000 <0.05, so the hypothesis in this study is Ha is accepted and H0 is rejected, which means that there is an influence between attachment style and loneliness in young adults who do not have a partner during the COVID-19 pandemic of 28.8%. Then, from a total of 127 respondents, 19 people had a low level of loneliness, 91 people had a moderate level of loneliness and the remaining 17 people had a high level of loneliness while the attachment style was dominated by an anxious attachment style as many as 58 people.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP TUNAS DHARMA KARAWANG DALAM PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 Nuraini; Nuram Mubina; Nur Ainy Sadijah
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 2 No. 2 (2022): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v2i2.665

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak terkecuali Indonesia melahirkan sejumlah kebijakan, salah satunya adalah pembelajaran daring. Seluruh jenjang pendidikan mengalami hal tersebut, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini akan difokuskan pada SMP Tunas Dharma yang berada di Kabupaten Karawang, dimana dari hasil pra-penelitian diketahui bahwa terjadi penurunan motivasi belajar selama proses pembelajaran daring berlangsung. Dikarenakan pelaksanaan pembelajaran daring dilakukan di rumah, dimana interaksi siswa paling banyak dilakukan dengan keluarga sehingga peran dukungan keluarga sangatlah penting. Dukungan keluarga memiliki hubungan dengan tingkat motivasi belajar siswa, hal ini didukung dengan sejumlah penelitian terdahulu. Oleh sebabitu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dukungan keluarga berhubungan dengan motivasi belajar. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP Tunas Dharma sebanyak 192 siswa, dengan jumlah sampel berdasarkan tabel Isaac dan Michael sebanyak 123 orang yang nantinya sampel ini akan dihimpun menggunakan teknik kuota sampling. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai pearson correlation sebesar 0.626 (p>0.05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif dan signitifkan antara dukungan keluarga dengan motivasi belajar, sekaligus menjawab hipotesis penelitian ini dimana Ha diterima dan H0 ditolak The Covid-19 pandemic that has hit the world is no exception, Indonesia has spawned some policies, one of which is online learning. All levels of education experience this, including Junior High School (SMP). This research will focus on SMP Tunas Dharma in Karawang Regency where from the results of the pre-research it was found that there was a decrease in learning motivation during the online learning process. Because the implementation of online learning is carried out at home, where most student interactions are carried out with families, the role of family support is important. Family support has a relationship with the level of student learning motivation, this is supported by some previous studies. Therefore, this study aims at determining whether family support is related to learning motivation. The method in this research was quantitative with the type of correlational research. The population in this study were all 192 students at Tunas Dharma Junior High School, with the number of samples based on Isaac and Michael's table as many as 123 people, which later this sample will be collected using a quota sampling technique. Based on the results of data analysis using the Pearson product-moment correlation test, the Pearson correlation value was obtained at 0.626 (p>0.05), which means that there was a positive and significant relationship between family support and learning motivation, as well as answering the hypothesis of this study where Ha was accepted and H0 was rejected
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP STUDENT ENGAGEMENT PADA SISWA/SISWI DI PONDOK PESANTREN AL-IJTIHAD BUNGURSARI TASIKMALAYA Zaenuddin Muchtar; Linda Mora; Nur Ainy Sadijah
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 2 No. 3 (2022): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v2i3.670

Abstract

Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan tidak hanya mendidik para siswa dengan agama saja, para siswa dibekali juga dengan ilmu pengetahuan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap student engagement pada siswa/siswi di Pondok Pesantren Al-Ijtihad Bungursari Tasikmalaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi Pondok Pesantren Al-Ijtihad Bungursari Tasikmalaya dengan jumlah sample 127 responden yang diambil berdasarkan tabel Isaac & Michael dengan tarif kesalahan 5%. Teknik Pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling quota, analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana didapatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, dan nilai R square sebesar 0,983 maka dapat dikatakan bahwa dukungan sosial teman sebaya mempengaruhi student engagement sebesar 98,3 % dan sisanya sebesar 1,7% yang dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini Boarding school as one of educational insttutions is not only teach the student about religion, the student is also taught abaout scientific knowledge by it. This research aims to determine the effect of social support of friends of the same age on student engagement on student of Al-Ijtihad Bungursari Islamic Boarding School. This research use quantitative as the method. The population of this research is all of the student of Al-Ijtihad Bungursari Islamic Boarding School with a total sample of 127 corespondences that is taken based on Issac and Michael’s table with 5% error rate. This research use sampling quota technique as sampling technique. The data is analyzed using simple linear regression analysis where obtained a significance value of 0,000 < 0,5, and R square value of 0,983 So, it can be said that social support of friends of the same age on student engagement is 98,3% and the rest of 1,7% that is influenced by other factors that were not studied in this research
GAMBARAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMAN 1 RAWAMERTA Nurotul Jannah; Nur Ainy Sadijah; Randwitya Ayu Ganis Hemasti; Yulyanti Minarsih
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 3 No. 2 (2023): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v3i2.861

Abstract

Fenomena stigma buruk terhadap mata pelajaran matematika tidak jarang ditemui pada siswa baik di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Hal itu dapat mempengaruhi minat belajar matematika siswa. Minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika adalah kecenderungan untuk mau mempelajari ilmu matematika dengan diiringi perasaan antusias, tertantang, senang dan tanpa ada paksaan dari siapapun. Minat belajar siswa memiliki empat aspek diantaranya perasaan senang, perhatian, perasaan tertarik, serta melibatkan diri dalam kegiatan belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 152 siswa kelas XI dan XII SMAN 1 Rawamerta yang ditentukan dengan menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik sample kuota dengan taraf kesalahan 5%. Pengambilan skala menggunakan skala minat belajar siswa. Analisis penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji kategorisasi dengan bantuan SPSS for windows versi 25.0. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kategoriasi skala minat belajar siswa agar dapat menentukan jenjang kategori tinggi atau rendah. Hasil uji normalitas menunjukan taraf signifikansinya sebesar 0,43 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel minat belajar siswa berdistribusi normal. Hasil kategorisasi menunjukan 147 orang siswa tergolong pada kategorisasi tinggi atau dengan persentase sebesar 96,7% dan 5 orang siswa tergolong pada kategorisasi rendah atau dengan persentase sebesar 3,3%. Maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada matematika di SMAN 1 Rawamerta untuk siswa kelas XI dan XII berada pada kategori tinggi. The phenomenon of bad stigma against mathematics is not uncommon for students in elementary school to high school. It can affect students' interest in learning mathematics. Students' learning interest in mathematics is a tendency to want to learn mathematics accompanied by feelings of enthusiasm, challenge, pleasure and without any coercion from anyone. Students' interest in learning has four aspects including feelings of pleasure, attention, feelings of interest, and involving themselves in learning activities. The method used in this research is descriptive quantitative method. The samples used were 152 students of class XI and XII of SMAN 1 Rawamerta which were determined using a non-probability sampling technique, namely the quota sample technique with an error rate of 5%. Taking the scale using the student learning interest scale. The analysis of this research uses normality test and categorization test with the help of SPSS for windows version 25.0. The purpose of this study was to determine the categorization of the student's interest in learning scale in order to determine the level of the high or low category. The results of the normality test showed a significance level of 0.43 > 0.05. So it can be concluded that the variable of student interest in learning is normally distributed. The results of the categorization showed that 147 students belonged to the high categorization or with a percentage of 96.7% and 5 students belonged to the low categorization or with a percentage of 3.3%. So it can be concluded that students' interest in mathematics at SMAN 1 Rawamerta for grade XI and XII students is in the high category.
MOTIVASI BERPRESTASI AKADEMIK DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PEKERJA Yulyanti Minarsih; Devi Marganing Tyas; Nur Ainy Sadijah
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.8007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi akademik dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang bekerja. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bekerja di daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Bali sebanyak 98 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi akademik merupakan adaptasi dari kuesioner milik Anisyah (2013) yang terdiri dari 36 item dengan reliabilitas sebesar 0,935. Sedangkan untuk mengukur prokrastinasi akademik, kuesioner yang digunakan merupakan adaptasi dari kuesioner milik Arianti (2014) yang terdiri dari 29 item dengan reliabilitas sebesar 0,932. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi Spearman’s Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara motivasi berprestasi akademik dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang bekerja. dengan koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,462 pada tingkat signifikansi 0,01. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat hubungan motivasi berprestasi akademik dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang bekerja termasuk dalam kategori sedang. Kata Kunci: Motivasi Berprestasi Akademik, Prokrastinasi Akademik, Mahasiswa, Bekerja. The purpose of this study is to understand the relationship between academic achievement motivation and academic procrastination for working students. The samples in this study consist of 98 undergraduate students who work in West Java, DKI Jakarta, and Bali. The data were taken by using two questionnaires. Academic achievement motivation variable measured by using the adaptation of the questionnaire that belongs to Anisyah (2013), which is involving 36 items with 0,935 points of reliability. Academic procrastination variable measured by using the adaptation of the questionnaire that belongs to Arianti (2014), which is involving 29 items with 0,932 points of reliability. This study was using The Spearman’s Rank correlations analysis path. The result of this study shows that, there’s negative relation between academic achievement motivation and academic procrastination for working students with -0,462 points of correlation coefficients. The result of this study also shows that the relation between academic achievement motivation and academic procrastination for working students is rated moderate.
PENGARUH SCHOOL WELL-BEING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TELUKJAMBE KARAWANG Wishal Zaelani Apryansyah; Nur Ainy Sadijah; Devi Marganing Tyas
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 4 No. 3 (2024): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v4i3.1244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh school well-being terhadap motivasi belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Telukjambe Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Telukjambe karawang sebanyak 352 siswa dan sampel sebanyak 187 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan jenis accidental sampling. Populasi siswa terdiri dari siswa kelas XI menjadi subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan dua skala psikologi. Untuk mengukur school well-being menggunakan skala yang diadopsi dari Lathifah dkk. (2021) dengan 26 aitem valid sebesar (ɑ = 0.860). Untuk mengukur motivasi belajar menggunakan skala yangdiadopsi dari Nuraini (2021) dengan 25 aitem valid sebesar (ɑ = 0.867). Analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana menunjukan nilai signifikan sebesar 0.000 (sig. <0.05) artinya terdapat pengaruh school well-being terhadap motivasi belajar yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil uji koefisien determinasi sebesar 0,274 atau pengaruh school well-being terhadap motivasi belajar sebesar 27,4% This study aims to determine the effect of school well-being on learning motivation in class XI students of SMA Negeri 1 Telukjambe Karawang. This study uses a quantitative approach. The population in this study were grade XI students of SMA Negeri 1 Telukjambe Karawang as many as 352 students and a sample of 187 students. The sampling method used is non probability sampling with accidental sampling type. The student population consists of grade XI students being the subject of research. This study used two psychological scales. To measure school well-being using a scale adopted from Lathifah et al. (2021) with 26 valid items of (ɑ = 0.860). To measure learning motivation using a scale adopted from Nuraini (2021) with 25 valid items of (ɑ = 0.867). Data analysis using simple linear regression analysis shows a significant value of 0.000 (sig. <0.05), meaning that there is an effect of school well-being on learning motivation, which means Ha is accepted and Ho is rejected. The test result of the coefficient of determination is 0.274 or the effect of school well-being on learning motivation is 27.4%.
Pengaruh Motivasi Belajar dan Dukungan Sosial terhadap Self Regulated Learning di SMK Rosma Karawang: Penelitian Randwitya Ayu Ganis Hemasti; Nur Ainy Sadijah; Fatima Azzahra; Khansa Khoirunnisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3022

Abstract

High school students in their developmental stage are classified as adolescents. Today's adolescents face a lot of pressure, starting from environmental and socio-cultural conditions as well as their own personal development. This study aims to determine the effect of learning motivation and social support on Self-Regulated Learning at SMK Rosma Karawang. The data method in this study uses a quantitative method. The number of samples used was 182 students at SMK Rosma Karawang using a simple random sampling method. The scales used in this study were the self-regulated learning scale, the learning motivation scale, and the social support scale. The results of this study indicate that a significance value of 0.000, which means that learning motivation and social support have a positive influence on self-regulated learning in SMK Rosma Karawang students. Social support and learning motivation each have an influence of 2.4% and 2.91% on self-regulated learning, respectively. This study shows that the higher the learning motivation and social support a student has, the higher the level of self-regulated learning of the student.