Faridah, Iis
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOMPETENSI KERJA GURU, KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DAN KINERJA MENGAJAR GURU TK KOTA BANDUNG Faridah, Iis; Kurniady, Dedy Achmad
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 22, No 2 (2015): Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXII No.2 Oktober 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v22i2.5388

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya kinerja guru dan kepala TK di Kota Bandung. Untuk mewujudkan kinerja yang baik diperlukan kompetensi kerja guru dan kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) kepala TK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi kompetensi kerja guru dan kepemimpinan pembelajaran kepala TK terhadap kinerja mengajar guru TK di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dan populasi berjumlah 2.216, dengan sampel 299 guru TK di Kota Bandung. Pengumpulan data menggunakan tes kompetensi dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi kerja guru berada pada kategori cukup dan umumnya variabel kepemimpinan pembelajaran kepala TK dan kinerja mengajar guru cenderung berada pada kategori sangat baik. Uji korelasi ketiga variabel menunjukkan hubungan positif. Kompetensi kerja guru berkontribusi cukup tinggi terhadap kinerja mengajar guru. Sedangkan kepemimpinan pembelajaran kepala TK berkontribusi tinggi terhadap kinerja mengajar guru. Secara simultan kompetensi kerja guru dan kepemimpinan pembelajaran kepala TK berkontribusi tinggi terhadap kinerja mengajar guru. Rekomendasi penelitian ini yaitu : 1) Adanya upaya peningkatan kompetensi kerja guru TK baik secara individual maupun kelembagaan, 2) kepala TK harus mempertahankan kepemimpinan pembelajaran, meningkatkan pemantauan serta pemberian umpan balik terhadap proses belajar mengajar, 3) rekrutmen guru dan kepala TK hendaknya mempertimbangkan kualifikasi pendidikan calon guru dan kepala TK.   Kata Kunci: Kompetensi Kerja Guru, Kepemimpinan Pembelajaran, Kinerja Mengajar Guru AbstractThis research is motivated by not maximal performance of teachers and principals of kindergartens in the city of Bandung. To achieve good performance necessary competence and leadership of teacher learning (instructional leadership) principals of kindergartens. The purpose of this study was to determine the contribution of teacher competence and leadership learning kindergarten head of the kindergarten teachers' teaching performance in Bandung. This research uses descriptive method with quantitative approach, and a population of 2,216, with a sample of 299 kindergarten teachers in Bandung. Collecting data using competency tests and questionnaires. The results showed competence of teachers working in the category fairly and generally variable learning leadership and performance of teaching kindergarten head teachers tend to be in very good category. The third variable correlation test showed a positive relationship. Job competence of teachers is high enough to contribute to the performance of teachers to teach. While the head of the kindergarten instructional leadership contributing to the performance of teachers to teach high. Simultaneously, work competency of teachers and instructional leadership kindergarten head height contributing to the performance of teachers to teach. Recommendations of this study are: 1) There is an effort to increase the competence of kindergarten teachers work both individually and institutionally, 2) principals of kindergartens should maintain instructional leadership, improve monitoring and providing feedback on teaching and learning, 3) recruitment of teachers and the head of the kindergarten should consider qualifying education prospective kindergarten teachers and principals.                                           Keywords: Competence Of Teachers’ Work, Leadership Learning (Instructional Leadership), Teachers' Teaching Performance
PERAN KIAI DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN DAN KEPRIBADIAN SANTRI DI PESANTREN RIYADHUL ALFIYAH KADUKAWENG PANDEGLANG BANTEN Maryam, Siti; Rosyidah, Neneng Aida; Faridah, Iis; Nurhakim, Muhamad Syara
Ta'dibiya Vol 4 No 2 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i2.163

Abstract

Kiai sebagai sosok kharismatik memiliki pengaruh dan peran yang sangat besar dalam membina akhlak santri, selain sebagai tokoh sentral, kiai melalui ilmunya yang mendalam juga dapat menentukan pendidikan sistem di pesantren. Ilmu seorang kiai biasanya memiliki sanad yang sangat kuat dan terjaga pemilik utama. Sanad Keilmuan merupakan tradisi intelektual yang telah melekat pada pesantren sekolah untuk waktu yang lama, melalui keaslian dan kebenaran pengetahuan dipertahankan. Sanad dalam ruang lingkup pondok pesantren memiliki makna sebagai penghubung antara ilmu antara guru dan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbasis lapangan. Sumber data yang digunakan adalah primer sumber data dan sumber data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sanad keilmuan Pesantren Alfiyah Kadukaweng Pandeglang memiliki kesamaan dengan Pondok Pesantren Alfiyah Kadukaweng Pandeglang, Hal ini terlihat dari kesamaan visi dan buku pegangan dasar yang berisi doa-doa penting diberikan kepada mahasiswa baru yang berguna sebagai pedoman dasar dalam persiapan menghadapi kehidupan masyarakat; 2) Itu aktualitas akhlak santri dapat dikategorikan baik dengan memiliki ruang lingkup yang biasa disebut dengan nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdiri dari akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada kiai, akhlak kepada pengurus, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap alam; 3) Peran keilmuan Kiai sanad dalam proses pembinaan akhlak terdiri dari tiga peran, yaitu: pertama, peran kiai sebagai penyangga; Kedua, peran kiai sebagai pendidik; Ketiga, peran kiai sebagai pendakwah
PERAN KIAI DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN DAN KEPRIBADIAN SANTRI DI PESANTREN RIYADHUL ALFIYAH KADUKAWENG PANDEGLANG BANTEN Maryam, Siti; Rosyidah, Neneng Aida; Faridah, Iis; Nurhakim, Muhamad Syara
Ta'dibiya Vol 4 No 2 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i2.163

Abstract

Kiai sebagai sosok kharismatik memiliki pengaruh dan peran yang sangat besar dalam membina akhlak santri, selain sebagai tokoh sentral, kiai melalui ilmunya yang mendalam juga dapat menentukan pendidikan sistem di pesantren. Ilmu seorang kiai biasanya memiliki sanad yang sangat kuat dan terjaga pemilik utama. Sanad Keilmuan merupakan tradisi intelektual yang telah melekat pada pesantren sekolah untuk waktu yang lama, melalui keaslian dan kebenaran pengetahuan dipertahankan. Sanad dalam ruang lingkup pondok pesantren memiliki makna sebagai penghubung antara ilmu antara guru dan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbasis lapangan. Sumber data yang digunakan adalah primer sumber data dan sumber data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sanad keilmuan Pesantren Alfiyah Kadukaweng Pandeglang memiliki kesamaan dengan Pondok Pesantren Alfiyah Kadukaweng Pandeglang, Hal ini terlihat dari kesamaan visi dan buku pegangan dasar yang berisi doa-doa penting diberikan kepada mahasiswa baru yang berguna sebagai pedoman dasar dalam persiapan menghadapi kehidupan masyarakat; 2) Itu aktualitas akhlak santri dapat dikategorikan baik dengan memiliki ruang lingkup yang biasa disebut dengan nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdiri dari akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada kiai, akhlak kepada pengurus, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap alam; 3) Peran keilmuan Kiai sanad dalam proses pembinaan akhlak terdiri dari tiga peran, yaitu: pertama, peran kiai sebagai penyangga; Kedua, peran kiai sebagai pendidik; Ketiga, peran kiai sebagai pendakwah
Pendidikan Karakter Keluarga dalam Al-Quran Roimun, Roimun; Faridah, iis; Fatkha, Magfirotul
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petunjuk  al-Qur'an  yang  amat  mulia,  senantiasa  sesuai dengan perkembangan  zaman.  Setiap  kurun,  manusia  akan melihat  dan  menemukan keterkaitan  petunjuknya  dengan berbagai masalah,  baik  yang  bersifat  Intelektual,  Spiritual, maupun  sosial.  Karena  jiwa  ayat ayat  al-Qur 'an itu  tidak pemah  menghalangi  kemajuan  ilmu  pengetahuan,  dan  tidak ditemukan  satu  ayatpun yang  bertentangan  dengan  temuan temuan  ilmu  pengetahuan  yang  telah  mapan.Masalah  anak  dan orang  tua,  selalu  menjadi  pembahasan para  pakar  pendidikan  yang  tak  kunjung  selesai,mereka  menyandarkan  pada teori-teori  temuan  Barat  masih  banyak  pakar  pendidikan  muslim yang  merasa  bangga menampilkan  teori-teori  Barat, dan  kurang  bersemangat menggali  konsep-konsep yang  Islami  dalam al-Qur'an dan Hadis, yang sebenarnya  banyak  sekali  memberikan  acuan tentang  pendidikan  kepada umat  Islam  di manapun  mereka berada. Sejarah  telah  membuktikan,  bahwa  berbagai  disiplin ilmu. Keluarga  adalah  umat  kecil  yang  memiliki pimpinan  dan  anggota,  mempunyai pembagian  tugas  dan kerja,  serta  hak  dan kewajiban  bagi  masing-masing anggotanya. Agar pendidikan  dalam  keluarga  dapat  terpelihara dengan  baik, sehingga  terhindar  dari  perilaku  pemukulan, perselisihan  percekcokan serta  dengan  mudah  menuduh istri  berzina dan  perilaku  negatif lainnya,  sangat dianjurkan  oleh  Nabi ShallallAhu alaihi  wa sallam.  Agar perkawinan  itu  didasarkan   karena  pilihan  atas  ketaatan istri  dalam menjalankan  ajaran  Islam.