Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Performansi Centifugal Water Cooled Chiller Di Grand Indonesia Mall (West Mall) Andriansyah, Al Wahyudi; Badarudin, Apip; Lukitobudi, Arda Rahardja
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 14 No. 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Semina
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5426

Abstract

Semakin meningkatnya pusat perbelanjaan di kota-kota besar maka akan semakin banyak juga pendingin yang dibutuhkan sesuai dengan kapasitas, seperti mall dan plaza yang memiliki pengunjung dengan jumlah ratusan hingga ribuan dalam satu ruangan. Maka dari itu mall dan plaza menggunakan pendingin water cooled chiller yang menyesuaikan dengan beban penghuni yang tinggi, dan jam operasional hingga 12 jam dalam sehari. karena memiliki waktu running time yang panjang sehingga harus diperhatikan dalam performansi unit pendingin water cooled chiller seperti melakukan performance test secara berkala agar mengetahui bahwa unit bekerja secara maksimal dan mencegah kerusakan komponen yang tidak diinginkan. Water cooled chiller yang dianalisis di Grand Indonesia Mall adalah untuk mendinginkan lalu di supply ke AHU untuk mengkondisikan udara dan di supply langsung ke ruangan-ruangan. Grand Indonesia Mall memiliki 3 buah chiller pada gedung West Mall masing-masing 2090 TR dan chiller A3 dengan kapasitas yang sama digunakan sebagai back up. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui performansi chiller yang beroperasi di Grand Indonesia Mall (West Mall) dengan metode pengambilan data dilakukan selama 3 hari pada tanggal 27, 28, dan 29 Januari 2020, hasil analisa yang dilakukan bahwa chiller A1 memiliki performansi COP dengan nilai 7,16 serta efisiensi sebesar 73,5 %, sedangkan chiller A2 memiliki performansi COP dengan nilai 7,89 serta efisiensi sebesar 68,8 %. Dari hasil performansi tersebut terlihat bahwa kondisi chiller memiliki performansi yang baik.
Uji Performansi Sistem Miniatur Ice Skating Brine Cooling Menggunakan Konsentrasi 50% Dan 40% Propylene Glycol Rabbani, Faiz Ahmad; Badarudin, Apip
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 14 No. 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Semina
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5430

Abstract

Sistem Refrigerasi Ice skating Brine Cooling merupakan sistem komersial yang dipakai pada industri besar dan memiliki tujuan sebagai sarana rekreasi dan olahraga. Dalam sistem ini, cairan propelyne glycol 50% dan 40% sebagai secondary refrigerant akan disirkulasikan melalui rangkaian jalur pemipaan yang mendinginkan permukaan arena es yang memiliki temperatur rendah hingga -10°C. Temperatur permukaan arena es tersebut membutuhkan waktu pendinginan hingga 6 jam lamanya. Dalam waktu tersebut sistem dapat memperoleh nilai rata-rata COPa sebesar 3,08 untuk konsentrasi propylene glycol 50% dan untuk konsentrasi 40% memiliki rata-rata COPa sebesar 3.11. Dari hasil pengamatan ini konsentrasi propylene glycol 40% memiliki efisiensi sedikit lebih tinggi daripada propylene glycol 50%. Yaitu 74% untuk propylene glycol 40% dan untuk propylene glycol 50% memiliki nilai efisiensi sebesar 70%.
Rancang Bangun Cooler Blood Box Portable dengan Menggunakan Sistem Thermoelectric Ramdan, Arif; Badarudin, Apip; Bowo Yuli Prasetyo
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 15 No. 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6201

Abstract

Transfusi darah banyak memberikan manfaat dan pertolongan bagi para pasien/penderita sakit yang sangat membutuhkan darah. Darah yang sudah di donor seringkali tidak langsung digunakan dan harus disimpan di blood bank agar tidak expired. Untuk itu penulis membuat alat cooler blood box portable dengan menggunakan pendinginan thermoelectric jenis TEC1-12706 dan menggunakan sumber listrik dari pln yang di konversi dari arus AC menjadi DC menggunakan power supply atau baterai ion-litium agar sistem dapat digunakan ketika darah di transportasi ke tempat yang membutuhkan. Darah harus dijaga temperaturnya pada 2℃ sampai 6℃, untuk metode pengujian data menggunakan termometer digital dan tang ampere pada titik yang telah ditentukan. Hasil dari perancangan yang telah dilakukan hanya mencapai 13,3℃ hal tersebut belum memenuhi standar penyimpanan darah, hasil tersebut dikarenakan kapasitas thermoelectric yang digunakan lebih kecil dibandingkan beban ruangan yang besar.
Kaji Eksperimental Sistem Refrigerasi Tabung Vortex dengan Pengaruh Variasi Sudut Katup Sumbat dan Tekanan Input Maulana, Akbar; Badarudin, Apip; Yuli Prasetyo, Bowo
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 15 No. 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6236

Abstract

Sistem refrigerasi tabung vortex merupakan pendingin sekaligus pemanas. media pendingin tabung vortex adalah udara bertekanan. Tabung vortex tidak menggunakan refrigeran sehingga sangat ramah lingkungan, namun belum ada yang melakukan penelitian terhadap kapasitas pendinginan dan temperatur udara dingin keluaran tabung vortex mengenai pengaruh katup sumbat. Tujuan penelitian ini supaya dapat mengetahui kapasitas pendinginan dan temperatur udara dingin terhadap katup sumbat dan tekanan input. Variasi sudut katup sumbat pada penelitian ini menggunakan sudut 30Ëš, 60Ëšdan 90Ëš. Masing-masing sudut diuji menggunakan tekanan 1 bargauge, 2 bargauge, 3 bargauge dan 4 bargauge. Hasil dari pengujian kapasitas pendinginan dan temperatur udara dingin keluaran tabung vortex didapat bahwa variasi sudut 30Ëš mampu mencapai temperatur dingin lebih rendah dan kapasitas pendinginan lebih besar dibandingkan variasi sudut yang lain.
Kaji Eksperimental Perbandingan Performansi Ac Split Sebelum dan Sesudah Pemanfaatan Panas Buang Kondenser untuk Alat Penetas Telur Dwi Purnama, Naufal; Pangripto Pramudantoro, Triaji; Badarudin, Apip
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 15 No. 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6242

Abstract

Penyejuk udara atau AC merupakan mesin yang dirancang untuk mengkondisikan temperatur. Mesin AC pada bagian indoor digunakan sebagai penyerapan kalor dan bagian outdoor digunakan sebagai pelepasan kalor. Saat ini pembuangan kalor pada bagian outdoor AC terbuang secara cuma-cuma. Oleh karena itu pada penelitian ini panas buang kondenser yang terbuang secara cuma–cuma akan dimanfaatkan sebagai alat penetas telur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah pemanfaatan panas buang kondenser untuk alat penetas telur dapat difungsikan atau tidak dan mengetahui kinerja performansi mesin sebelum dan sesudah pemanfaatan panas buang kondenser untuk alat penetas telur. Dengan membuat modifikasi sebuah inkubator pada bagian outdoor AC sebagai tempat penyimpanan telur yang membutuhkan temperatur . Metode yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan mengambil data pengukuran mesin AC sebelum pemanfaatan dan setelah pemanfaatan panas buang kondenser untuk alat penetas telur, kemudian membandingkan hasil data dari performansi mesin sebelum dan sesudah dimanfaatkan untuk alat penetas telur. Hasil dari kaji eksperimen ini adalah bahwa pemanfaatan panas buang kondenser untuk alat penetas telur dapat berfungsi karena telur menetas dan nilai performansi AC sebelum dimanfaatkan untuk alat penetas telur memiliki nilai efisiensi sebesar sedangkan setelah pemanfaatan panas buang kondenser memiliki nilai efisiensi sebesar 76%.
PENINGKATAN KAPASITAS PETANI DI DESA CIKANDE DALAM MENDAYAGUNAKAN SAMPAH ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN Mitrakusuma, Windy Hermawan; Yuningsih, Nani; Kurniasetiawati, Annisa Syafitri; Akmal, Muhammad; Susilawati; Rosulindo, Parisya Premiera; Pramudantoro, Triaji Pangripto; Badarudin, Apip; Arman, Muhammad; Setyawan, Andriyanto
Jurnal Difusi Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v7i2.6328

Abstract

Desa Cikande merupakan desa yang terletak di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Luas area Desa Cikande, yaitu berkisar 6,93Km2 atau sekitar 13,47% dari total luas Kecamatan Saguling. Dari segi geografis, lanskap yang mendominasi area di Desa Cikande adalah wilayah tanah lapang yang digunakan sebagai lahan pertanian. Desa Cikande merupakan desa yang memiliki potensi ekonomi dari pertanian yang melimpah, tetapi pemanfaatannya masih minimal. Kegiatan ekonomi yang telah dilakukan di Desa Cikande terkait dengan potensi pertanian ini, barulah berupa pertanian keluarga yang digunakan sebagai upaya peningkatan ekonomi daerah. Produksi pertanian harus ditingkatkan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat. Kebutuhan akan produksi-produksi pertanian meningkat, sehingga diperlukan teknologi untuk meningkatkan hasil. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan di bidang pertanian yaitu faktor pemupukan. Pengertian pemupukan yaitu penambahan bahan (yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, biologi tanah) ke tanah agar tanah tersebut menjadi lebih sehat dan subur. Termasuk di antaranya yaitu pengapuran, pemberian legin, pemberian pembenah tanah (soil condition), pemberian urea dan lain sebagainya. Eco enzyme merupakan hasil dari fermentasi sampah dapur organik seperti ampas buah atau sayuran dengan air dan substrat gula. Berdasarkan hasil pengamatan dari penelitian pengaplikasian pupuk organik eco-enzyme menghasilkan rata-rata pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik bukan Eco enzyme. Dengan kata lain, pengaruh dari pemanfaatan Eco-enzyme mampu meningkatan hasil produksi pertanian sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan usahatani bila harga tetap atau tidak turun. Dari hasil analisis permasalahan prioritas, didapatkan bahwa masalah kebergantungan pupuk subsidi sebaiknya diprosiataskan terlabih dahulu, karena dengan diselesaikannya permasalahan ini dapat membantu penyelesaian kedua permasalahan lainnya. Dengan dilakukannya konversi sampah organik ke pupuk organik, maka dapat mengurangi volume sampah. Selain itu, dengan menggunakan pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga secara berangsur dihaarapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di Desa Cikande.
Designing of Evaporator Length in Very Low Temperature Chest Freezer by using Environmentally Friendly Refrigerant R290 Sumeru, Kasni; Nugraha, Ridwan; Badarudin, Apip; Simbolon, Luga Martin; bin Sukri, Mohamad Firdaus; Yuningsih, Nani
Jurnal Polimesin Vol 21, No 5 (2023): October
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i5.4103

Abstract

Chest freezers generally use R600a or R134a as working fluids. When using R600a, the minimum cabin temperature is only -10oC, whereas when using R134a, it can reach -25oC. The purpose of this study is to calculate the evaporator length of a chest freezer that uses R290 as a refrigerant so that its cabin temperature can reach below 35 oC, lower than the cabin temperature of a typical chest freezer. Calculation of the evaporator pipe length is done using the forced convection heat transfer equation to calculate the heat transfer coefficient inside the evaporator pipe and natural heat transfer to calculate the heat transfer coefficient outside the evaporator pipe.  Based on the calculations, the chest freezer has a compressor capacity of 200 W, an evaporator length of 3.57 m, and a diameter of 3/8 inch or 9.52 mm. The test results show that the temperature of the chest freezer cabin can reach -36oC in the 36th minute with a cooling capacity of 289 W, while the input power and COP are 198 watts and 1.46, respectively. Compared to R134a, the use of R290 is more advantageous. In addition to lower cabin temperatures, it is also much more environmentally friendly, because the GWP (global warming potential) value of R134a is much higher than that of R290. It means that the use of R290 as a working fluid in the chest freezer will significantly reduce emissions of gases that cause global warming.