Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENYULUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KAMAR OPERASI DI RSU SEMBIRING TAHUN 2023 siddiq, muhraza; Perangin-angin, Guntur; Sholikh, Akhmad Fathikus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau (JPMPH)
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v5i1.2168

Abstract

Personal Protective Equipment (PPE) is a tool that has the ability to protect someone on the job that serves to isolate workers from hazards in the workplace. Effective PPE must be used appropriately and in accordance with the risks faced. The selection of PPE, especially for nursing personnel, must be based on the risk or danger when carrying out nursing activities. PPE for health workers when practicing consists of gloves, masks, headgear, protective gowns, aprons, glasses, shoes. The purpose is determine the level of discipline the surgical team in the use of personal protective equipment in the emergency room of Sembiring Hospital, Delitua This research design is descriptive. The population in this study were all surgical teams that had been averaged with a total of 24 respondents, with consecutive sampling technique. Data was collected by observation method. It was found that of the 24 surgical team respondents, most of the undisciplined respondents were 16 people (67%) and a small number of disciplined respondents were 8 people (33%) The PPE that was most often not used by the surgical team was in personal protective equipment (googgles), namely 16 people (67%). The level of discipline of the surgical team in the use of PPE was found to be mostly undisciplined respondents and a small proportion of disciplined respondents.
FAKTOR RESIKO ERGONOMI PADA PEKERJA PEMANEN KELAPA SAWIT PADA PTPN IV UNIT USAHA ADOLINA DI BATANG TERAP KECAMATAN PERBAUNGAN Siregar, Ripai -; siddiq, muhraza; Ginting, Evfy Septriani; Prima, Armanda
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 7 No 1 (2024): JURNAL PENELITIAN KESMASY
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v7i1.2044

Abstract

Ergonomic hazards arise when the nature of the job, bodily posture, and working environment impose strain on the body. According to the findings of an initial survey conducted on 8 workers in the harvest area, it was observed that the workers experienced complaints. Specifically, 7 workers reported experiencing problems in various parts of their body, with the most significant complaints being in the back, arms, neck, and legs. The research design employed was quantitative, utilizing a cross-sectional method. This investigation was conducted in Batang Terap, Perbaungan Sub- District, Serdang Bedagai district. The population for this study consisted of 40 oil palm harvesting workers in afdiling 2, Perbaungan Sub-District, Serdang Bedagai Sub-District. The sample for this research was determined using a technique called complete sampling. The result of this study findings indicate that there was significant statistical correlation between work posture (p = 0.001), workload (p = 0.005), frequency (p = 0.032), and work duration (p = 0.012). Specifically, poor work posture has the potential to increase ergonomic risks by 15 times in the share of the palm oil harvest in PTPN IV Adolina Business Unit in 2024, as determined by the RP value (Preval_enceRatio). The PTPN IV Adolina Business Unit is anticipated to establish a safety briefing program that will be conducted each morning prior to commencing work. Employees of PTPN IV Adolina Business Unit are required to enhance their understanding of ergonomic hazards and develop strategies to mitigate these risks in order to prevent unforeseen incidents during work. Additionally, it is anticipated that the outcomes of this research will serve as a foundation for future researchers to delve into the topic of ergonomic risk control in greater detail, enabling the formulation of policies and the implementation of programs.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROMPADA PEKERJA PENJAHIT DI KELURAHAN DELI TUA TAHUN 2024 siddiq, muhraza; siregar, ripai; prima, armanda; septriani, evfy
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 7 No 1 (2024): JURNAL PENELITIAN KESMASY
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v7i1.2045

Abstract

Carpal Tunneil Syndromei (CTS) adalah kondisi yang diseibabkan oleih teikanan pada saraf meidianus di peirgeilangan tangan yang dapat meinyeibabkan geijala seipeirti keiseimutan, nyeiri yang meinjalar, keibas, keileimahan otot, keikakuan, dan keimungkinan peinyusutan otot. Deinpasar pada tahun 2021 diteimukan peikeirja meimiliki preivaleinsi carpal tunneil syndrom seibeisar 79,2%. Peineilitian ini beirtujuan untuk meingeitahui faktor-faktor yang meimpeingaruhi teirjadinya keiluhan Carpal Tunneil Syndrom pada peikeirja peinjahit di Keilurahan Deili Tua. Jeinis peineilitian adalah Kuantitatif deingan meitodei Obseirvasional deingan peindeikatan Cross-Seictional. Jumlah populasi seibanyak 40 orang peikeirja deingan sampeil seibanyak 40 reispondein. Hasil analisis meinunjukkan teirdapat hubungan antara geirakan reipeititif deingan teirjadinya keiluhan CTS pada peikeirja peinjahit di Keilurahan Deili Tua deingan nilai p = 0.005 (p < 0.05), teirdapat hubungan antara geitaran deingan teirjadinya keiluhan CTS deingan nilai p = 0.002 (p < 0.05) dan teirdapat hubungan antara masa keirja deingan keiluhan CTS deingan nilai p = 0.002 (p < 0.05). Saran bagi peikeirja meimbuat jadwal istirahat saat beikeirja dan leibih meimpeirhatikan keirumitan dalam peimbuatan pola seihingga dapat meingurangi geirakan reipeititif seihingga reisiko teirjadinya Carpal Tunneil Syndromei meinurun, meimanfaatkan waktu jam istirahat nya deingan tidak meinambah jam keirja nya dimalam hari, meilakukan peireigangan (seipeirti meingeindurkan otot punggung, leiheir, bahu, tangan, dan kaki seilama 5-10 meinit).
HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN DEPRESI DAN CEMAS PADA PERAWAT ICU-NICU-PICU DI RS MITRA SEJATI: ANTIBACTERIAL EFFECTIVENESS OF TURMERIC RHIZOME ETHANOL EXTRACT (CURCUMA DOMESTICA VAL) AGAINST VIBRIO CHOLERAE GROWTH IN VITRO Sitepu, Arneil; Siddiq, Muhraza; Siagian, Nurul Aini
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 8 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v8i1.819

Abstract

Vibrio cholerae is a Gram-negative, anaerobic bacterium. Cholera is an intestinal infection caused by Vibrio cholerae or contact with a cholera carrier. Turmeric rhizome (Curcuma domestica Val) extract is known to have antibacterial properties. Active compounds such as flavonoids, saponins, alkaloids, and tannins in turmeric rhizomes have been shown to inhibit the growth of Vibrio cholerae. This study aimed to evaluate the antibacterial effectiveness of turmeric rhizome extract (Curcuma domestica Val) against the growth of Vibrio cholerae in vitro. The research used a descriptive approach with experimental methods, conducted at the Microbiology and Organic Chemistry Laboratory, University of Sumatera Utara (USU). Extraction was performed using the maceration method. The study employed four different concentrations of turmeric rhizome extract: 25%, 50%, 75%, and 100%. Data collection involved treating Vibrio cholerae cultures with the extracts and measuring the diameter of the inhibition zones using a caliper. Data analysis was conducted using ANOVA and a Post Hoc Bonferroni test. Results showed that the 100% concentration of turmeric rhizome extract was the most effective in inhibiting the growth of Vibrio cholerae, with a p-value of 0.000, an average inhibition zone diameter of 22.2 ± 0.49 mm, and a categorization of "susceptible" response. AbstrakPenelitian ini mengeksplorasi hubungan antara beban kerja mental dengan tingkat depresi dan kecemasan pada perawat di unit ICU dan NICU-PICU di RS Mitra Sejati. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analitik. Sampel terdiri dari 44 perawat yang diambil secara total sampling. Instrumen meliputi kuesioner untuk mengukur beban kerja mental, tingkat depresi, dan kecemasan. Analisis statistik menunjukkan bahwa sebagian besar perawat di ICU dan NICU-PICU memiliki beban kerja mental tinggi hingga sangat tinggi, dengan tingkat depresi dan kecemasan berat. Namun, uji korelasi spearman mengungkapkan bahwa beban kerja mental tidak memiliki hubungan signifikan dengan tingkat depresi (ρ=0,796) atau kecemasan (ρ=0,797). Hasil ini mengindikasikan adanya faktor lain, seperti dukungan sosial dan strategi coping, yang dapat memoderasi dampak beban kerja mental. Penelitian ini merekomendasikan pendekatan holistik untuk mengelola beban kerja, termasuk penguatan dukungan sosial dan program pengurangan stres untuk meningkatkan kesejahteraan perawat.
SOSIALISASI SMK3RS DI RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING DELI TUA BERDASARKAN PP NO 50/2012 TAHUN 2023 Anggita, Rizliana; Prima, Armanda; Septriani Br Ginting, Evfy; Siregar, Ripai; Siddiq, Muhraza
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau (JPMPH)
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v5i2.2245

Abstract

Occupational Health and Safety in Hospitals (K3RS) is an essential aspect of creating a safe and healthy work environment in hospitals. The effective implementation of the Hospital Occupational Health and Safety Management System (SMK3RS) can reduce the risk of workplace accidents and occupational diseases, while also improving productivity and labor efficiency. This service aims to eval_uate the implementation of SMK3RS at Rumah Sakit Umum Sembiring Deli Tua, identify the challenges faced, and provide recommendations to improve the execution of K3RS. The method used in this service is in-depth interviews with K3RS officers and analysis of work accident data at the hospital. The results show that the socialization of SMK3RS at Rumah Sakit Umum Sembiring Deli Tua is still suboptimal, with most staff not receiving adequate information regarding K3RS policies and procedures. Furthermore, monitoring and eval_uation of the SMK3RS implementation were also found to be insufficient. Therefore, this study recommends that the hospital strengthen its socialization programs, enhance training and emergency response simulations, and conduct periodic eval_uations of SMK3RS implementation to create a safer and healthier work environment
HUBUNGAN FAKTOR PEKERJAAN DENGAN TINGKAT KEPARAHAN RESIKO MSDs PADA PEKERJA BONGKAR MUAT KELAPA SAWIT DI GUDANG KELAPA SAWIT TAHUN 2024 siddiq, muhraza
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Kesmasy
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v7i2.2299

Abstract

Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan dari 2 gudang kelapa sawit. Dari 9 pekerja bongkar muat tersebut terdapat 6 pekerja yang merasakan keluhan seperti rasa nyeri, mati rasa, kesemutan, kekakuan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dengan tingkat keparahan resiko msds pada pekerja bongkar muat kelapa sawit di Gudang kelapa sawit. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jumlah sampel yang tersedia sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 32 orang pekerja, dan menggunakan metode REBA. Analisis data dilakukan dengan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan faktor pekerjaan antara postur kerja, beban angkat, gerakan berulang, dan durasi pekerjaan terhadap tingkat keparahan resiko MSDs dengan nilai (p-value 0,001 < 0,05). Saran dari penelitian ini adalah seharusnya pekerja mengikuti sosialisasi mengenai musculoskeletal disorders agar dapat memperbaiki postur kerja saat bekerja dan seharusnya pemilik usaha atau tempat kerja dapat memberikan sosialisasi pelatihan postur kerja yang ergonomis untuk dapat mengurangi musculoskeletal disorders.
Hubungan Faktor Pekerjaan Dengan Resiko Low Back Pain Pada Pekerja Pembuat Lidi Di Desa Silau Padang Kabupaten Sergai Tahun 2024 Siddiq, Muhraza; Siregar, Ripai; Prima, Armanda; Pandiangan, Dela Sakinah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.11438

Abstract

Low back pain (NBB) adalah nyeri pada bagian punggung bawah tulang belakang, saraf, otot, atau struktur lain di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dan individu dengan risiko NPB pada pekerja pembuat sapu lidi di Desa Silau Padang, Kabupaten Sergai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, menggunakan kamera, brosur, dan lembar kerja. Pengumpulan skor dilakukan berdasarkan kriteria pada telaah teoritis, yaitu menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk sikap kerja dan Nordic Body Map (NBM) untuk skor risiko NPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 pekerja yang berisiko NPB. Faktor pekerjaan yang berhubungan dengan risiko NPB hanya postur tubuh dengan nilai p = 0,008 (RP = 16,0). Disarankan kepada responden agar memperhatikan postur tubuh saat bekerja agar terhindar dari risiko LBP. Selain itu, menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh serta selalu beristirahat
Hubungan Masa Kerja, Usia, Jenis Kelamin, Dan Posisi Kerja Dengan Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja Pada Petani Di Desa Katepul Tahun 2024 Prima, Armanda; Siddiq, Muhraza; Siregar, Ripai
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.11443

Abstract

Masalah otot rangka atau keluhan muskuloskeletal merupakan masalah yang dirasakan pada massa otot, tendon, dan saraf yang dapat dialami seseorang, mulai dari keluhan sedang disertai rasa nyeri hingga kekakuan sendi dan kesulitan bergerak. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor karakter (faktor pribadi), faktor pekerjaan (faktor pekerjaan), dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah otot rangka pada Petani di Desa Katepul tahun 2024. Bentuk penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani di Desa Katepul yang berjumlah 60 orang. Sampel diambil dengan menggunakan random sampling yaitu suatu teknik atau metode pengambilan sampel dimana metode tersebut menggunakan aturan peluang dalam menentukan faktor sampel. Alat yang digunakan adalah kuesioner pendekatan SNI 9011:2021. menganalisis penggunaan uji chi-rectangular dan kemudian dilanjutkan dengan ekstrak fisher untuk bivariat yang berhubungan dengan masalah otot rangka, khususnya peran kerja (p=0,001), jenis kelamin (p=0,1/2), dan gangguan otot rangka (p=0,07). Variabel yang tidak berpengaruh adalah usia petani (p=0,38) dan regresi logistik untuk multivariat terdapat 1 variabel bebas yang harus dipertahankan secara statistik, khususnya variabel peran kerja 22.667 (95% CI: 3.140-163.629). Kesimpulan dari uji posisi kerja ini adalah variabel utama yang berhubungan dengan masalah otot rangka, dan variabel kedua adalah lamanya waktu kerja yang berhubungan dengan masalah otot rangka dalam 12 bulan terakhir. Disarankan untuk meneliti variabel tambahan guna mengetahui penyebab gangguan otot rangka. perlu juga dilakukan pelatihan kepada petani tentang penyebab masalah otot rangka sehingga petani dapat terhindar dari gangguan otot rangka.