Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENDAMPINGAN PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL PLASTIK DALAM MENDUKUNG PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KELURAHAN TLOGOSARI WETAN KOTA SEMARANG Masvika, Hendra; Purwanto, Purwanto; Wanto, Sri; Khasanah, Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Polmanbabel Vol. 4 No. 02 (2024): DULANG : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33504/dulang.v4i02.367

Abstract

The use of plastic materials is commonly encountered in everyday life, ranging from food and beverage packaging to containers for various tools and materials. Plastic is chosen because it is easy and practical to use. However, excessive plastic use can lead to the accumulation of plastic waste, resulting in environmental pollution. Given the lack of understanding and concern among the public regarding ecological preservation and support of sustainable development goals (SDGs), efforts are needed to increase environmental awareness and concern through accompanying activities in the sustainable management of plastic bottle waste. The objective of this community service activity (PkM) is to provide support in the management of plastic bottle waste to support SDGs in the Tlogosari Wetan Sub-district, Pedurungan District, Semarang City. The partners involved are members of the community and the officials of the Tlogosari Wetan Sub-district. The implementation method used is Participatory Action Research (PAR), which involves partners managing plastic bottle waste from sorting to disposal. Partners were given education through lectures and question-and-answer sessions, as well as demonstrations in plastic bottle waste management. This mentoring activity resulted in a 70% increase in public understanding and awareness, supported by 80% of the community expressing commitment to sorting plastic bottle waste as a form of sustainable waste management. The community service activity concluded with the handover of plastic bottle waste containers to the community.
PELATIHAN DASAR TOTAL STATION BAGI SISWA-SISWI SMK NEGERI 2 KENDAL Mahardika, Vera; Anggraini, Lila; Wanto, Sri
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i4.983

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi SMK Negeri 2 Kendal dalam penggunaan alat ukur tanah Total Station (TS). Sebelumnya, siswa-siswi hanya menggunakan alat Pesawat Penyipat Datar (PPD) atau water pass dalam praktik pengukuran konstruksi. Dengan adanya kerjasama antara Universitas Semarang dan PT. Adhi Konsultan Utama, diharapkan kegiatan ini dapat memperkenalkan dan mengajarkan dasar-dasar penggunaan Total Station kepada siswa-siswi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup tiga tahap utama. Pertama, dilakukan identifikasi permasalahan mitra untuk memahami kebutuhan dan keterbatasan yang ada, khususnya terkait alat ukur yang tersedia. Kedua, pendekatan pemecahan masalah mitra dilakukan dengan mengadakan pelatihan dan praktik langsung menggunakan Total Station. Ketiga, luaran dari kegiatan PkM dianalisis untuk menilai hasil dan dampak pelatihan terhadap pemahaman siswa-siswi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa-siswi SMK Negeri 2 Kendal sebesar 41,50% mengenai penggunaan Total Station. Meskipun sebelumnya mereka tidak memiliki alat tersebut, kegiatan ini berhasil memperkenalkan mereka pada teknik dan aplikasi dasar Total Station, yang merupakan alat ukur yang lebih canggih dan komprehensif dibandingkan dengan Pesawat Penyipat Datar. Simpulan, Kegiatan PkM ini berhasil meningkatkan keterampilan siswa-siswi dalam penggunaan Total Station, dengan peningkatan pemahaman yang signifikan. Kata Kunci : Total Station, Pelatihan Pengukuran, SMK Negeri 2 Kendal, Peningkatan Keterampilan, Alat Ukur Tanah
Metode Numerik Dan Alat Komputasi Untuk Menilai Keandalan Sistem Infrastruktur Dan Kerentanan Bahaya Gempa Wanto, Sri; Devianty, Sherly; Wulandari, Aprilia; Wantoro, Mamik
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v10i2.272

Abstract

Letak geografis Indonesia berada di wilayah Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, yakni pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Oleh sebab itu, Indonesia termasuk negara yang rawan dilanda bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi hingga tsunami. Dengan adanya kerentanan bahaya alam yang berpotensi diwilayah indonesia maka sangat diperlukan sebuah mitigasi atau penilaian keandalan sistem infrastruktur dan kerentanan bahaya gempa dalam setiap bangunan fasilitas umum yang ada. Dalam penilaian keandalan dan kerentanan bisa digunakan dengan methode numerik dan alat komputasi yaitu dalam artikel ini menyampaikan salah satu software yang bisa digunakan dalam membantu membuat pemodelan sebuah konstruksi dan bisa memprediksi kerentanan bahaya dari setiap tahap gempa yang diterima oleh bangunan tersebut. Dalam pemodelan ini juga bisa memprediksi seberapa besar beban gempa yang bisa diterima oleh bangunan ini sampai mengalami runtuh. Dalam penelitian ini analisa yang menggunakan metode Analisis Pushover dengan software seismostruct yang dimana nanti akan menghasilkan sebuah kurva kapasitas. Hasil dari kurva kapasitas maka bisa digunakan sebagai parameter untuk membuat kurva kerapuhan yaitu hubungan antara probabilitas dengan perpindahan dari respon spektral. Dari hasil kurva kerapuhan dapat diprediksi pada kondisi bagaimana bangunan tersebut mengalami kerusakan ringan, sedang, berat dan runtuh dengan asumsi beban gempa yang semakin meningkat.
Mengevaluasi Struktur Beton Pada Bangunan Eksisting Dengan Penambahan Sistem Base Isolation Berdasarkan Seismic Fragility Wanto, Sri -
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 9, No 2: December 2024
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v9.i2.2024.33-44

Abstract

Abstrak Secara prinsip perkuatan struktur adalah proses teknis yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas, kekuatan, atau stabilitas suatu struktur yang mungkin telah mengalami penurunan performa akibat peningkatan beban seperti beban gempa yang dimana menjadi konsentrasi mitigasi pada bangunan saat ini. Pada penelitian ini akan menambahkan perkuatan struktur pada bangunan eksisting dengan menambahkan yaitu base isolation pada setiap kolom. Sistem penambahan base isolation adalah metode yang digunakan dalam rekayasa struktur untuk melindungi bangunan dari kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi. Tujuannya adalah mengurangi transfer energi seismik dari tanah ke struktur bangunan, sehingga mengurangi dampak gempa pada bangunan tersebut. Sistem base isolation berfungsi dengan cara memisahkan bangunan dari getaran tanah yang disebabkan oleh gempa. Ini dicapai dengan memasang perangkat isolasi di antara fondasi dan struktur atas bangunan. Perangkat isolasi biasanya berupa bantalan atau lapisan elastomerik (seperti karet) atau perangkat yang menggunakan pegas dan damper. Perangkat ini dirancang untuk menyerap dan meredam energi seismik. Dengan mengurangi transfer energi dari tanah ke struktur bangunan, base isolation membantu mengurangi gaya yang bekerja pada struktur dan meningkatkan daya tahan bangunan terhadap kerusakan. Analisis akan dilakukan dengan memodelkan bangunan struktur tersebut dengan perangkat software seismostruct. Untuk metode yang digunakan yaitu menggunakan Dynamic Time History yang dimana hasil dari pemodelan tersebut akan menghasilkan sebuah kurva hubungan antara simpangan antar segmen/ Interstory Drift Ratio (ISDR). Selain itu diperoleh kurva histerisis dan spektrum kapasitas yang bisa digunakan sebagai hasil data yang dimana akan menghasilkan sebuah kurva kerapuhan yang digunakan sebagai evaluasi pengaruh dari penambahan perkuatan struktur tersebut. Kata kunci: Base Isolation, Dynamic Time History, Interstory Drift Ratio, Kurva Kerapuhan Abstract In principle, structural reinforcement is a technical process designed to increase the capacity, strength, or stability of a structure that may have decreased in performance due to increased loads such as earthquake loads, which are the concentration of mitigation in buildings today. This research will add structural reinforcement to the existing building by adding base isolation to each column. The base isolation system is a method used in structural engineering to protect buildings from damage caused by earthquakes. The goal is to reduce the transfer of seismic energy from the ground to the building structure, thereby reducing the impact of the earthquake on the building. Base isolation systems function by separating the building from the ground vibrations caused by the earthquake. This is achieved by installing isolation devices between the foundation and the upper structure of the building. Isolation devices are usually pads or elastomeric layers (such as rubber) or devices that use springs and dampers. These devices are designed to absorb and dampen seismic energy. By reducing the transfer of energy from the ground to the building structure, base isolation helps reduce the forces acting on the structure and increases the building's resistance to damage. The analysis will be carried out by modeling the building structure with seismostruct software. For the method used is using Dynamic Time History where the results of the modeling will produce a relationship curve between the intersegment deviation / Interstory Drift Ratio (ISDR). In addition, hysteresis curves and capacity spectra are obtained which can be used as data results which will produce a fragility curve which is used to evaluate the effect of adding reinforcement to the structure.     Keywords: Base Isolation, Dynamic Time History, Interstory Drift Ratio, Fragility Curve  
Perbandingan Retrofit Seismik Struktur Baja Eksisting dengan X-Bracing Dan Inverted V-Bracing Kamal, Muhammad Iqbal Habibi; Wanto, Sri; Hidayah, Nurul Firkhati
SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan) Vol 6 (2024)
Publisher : SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a country that is at the meeting point of three of the Earth's main plates, namely the Indo-Australian Plate, the Eurasian Plate and the Pacific Plate, which are currently actively moving. The plate that really influences the situation around the Java region is the pushing of the Indo-Australian plate towards the Eurasian plate. This situation causes the formation of many volcanoes in Sumatra, Java, Bali and Papua, and active movements between plates often cause earthquakes in these regions. Indonesia's geographic location has a high risk of earthquake impacts, but the rapid development and growth of infrastructure can affect the service life of a building structure. Earthquakes are unpredictable dynamic loads, especially for buildings designed according to old design codes and standards, which are vulnerable to earthquake loads. To achieve satisfactory global seismic behavior, it is necessary to evaluate the existing structure and add appropriate reinforcement. This paper analyzes the strengthening of steel structures using X-Bracing and Inverted V- Bracing BRB with the Pushover Analysis Method. The results of this research are presented in the form of a fragility curve which describes the probability of damage before and after strengthening the X-Bracing and Inverted V- Bracing BRB. By knowing the overall structure in the form of a capacity curve, it is possible to rationally evaluate retrofitting strategies.
PERINGKAT INDIKATOR KEBERLANJUTAN UNTUK PENILAIAN PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN Anggraini, Lila; Mahardika, Vera; Wanto, Sri
Teknika Vol. 19 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v19i2.10318

Abstract

Salah satu sektor utama dalam mencapai pembangunan berkelanjutan adalah konstruksi perumahan. Namun banyak permasalahan yang ada di perumahan diantaranya dari faktor lingkungan, sosial, ekonomi dan tahap pembangunan. Hal ini dapat menyulitkan pengembang dalam mengimplementasikan proyek perumahan berkelanjutan yang memenuhi standar yang ditetapkan. Perlu adanya suatu standar bagi pengembang dalam membangun perumahan baru, dan standar tersebut diterapkan ketika pengembang akan mulai melaksanakan pembangunan perumahan. Banyak indikator dan kerangka kerja penilaian keberlanjutan telah dirumuskan untuk menyediakan proses pengambilan keputusan terkait keberlanjutan, namun hanya terbatas pada lingkungan, sosial dan ekonomi saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator-indikator dari pembangunan perumahan berkelanjutan yang kemudian akan diberi urutan ranking sebagai standar pada tahap pembangunan perumahan. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode AHP (Analysis Hierarchy Process). Hasil dari penelitian ada 12 indikator yang berpengaruh terhadap pembangunan perumahan berkelanjutan dengan peringkat paling tinggi adalah ketersediaan sumber daya air, lokasi, pengelolaan sampah, jarak, aksesbilitas, sistem energi terbarukan, keamanan, material, RTH, harga rumah dan status kepemilikan.
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH MASYARAKAT DUSUN MUJO DESA SUMOGAWE KABUPATEN SEMARANG Tutuko, Bambang; Wanto, Sri; Purwanto, Purwanto; Kustirini, Anik
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v6i1.1658

Abstract

In Mujo Hamlet, Sumogawe Village, Getasan District, there has been no effort to organize an institutional clean water supply program. So far, the community has held it independently, either individually or in groups of around five heads of families. The aim of this community service activity is to form an organizing institution for the management of clean water supply for the community and to create an initial design for the distribution of clean water networks to residents' homes. The implementation method begins with a location survey, outreach and audience with the community, monitoring and evaluation. The results of this activity are maps of the distribution of clean water pipe networks from springs to people's homes. By having a map of the distribution of clean water pipe networks, it is hoped that the community will participate together in forming an institution that organizes clean water supply and can carry out its implementation well.
Pemodelan Kondisi Geologi Teknik Daerah Amblesan Tanah Jalan Semarang Outer Ring Road (SORR) Masvika, Hendra; Cahyono, Dhamang Budi; Wanto, Sri
Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi Vol. 5 No. 2 (2021): November (2021)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jprt.v17i2.3970

Abstract

The Semarang Outer Ring Road (SORR) project which is located on soft soil has the potential to experience land subsidence due to consolidation. The consolidation settlement is predicted to continue along with the length of time the consolidation is completed. It is necessary to study subsurface engineering geology to obtain an overview of the structure of the soil layers and the thickness of the soft soil layer that has the potential to undergo consolidation. Based on the data of 4 borehole points and the results of laboratory tests, evaluation and correlation were carried out to obtain the stratigraphy of the soil layer. The stratigraphic results showed that the total depth of the soil investigation was 50 m, with the surface soil layers generally consisting of embankment soil, sandy clay, sandy silt, and clayey silt. The distribution of clay and silt with very soft to medium consistency dominates the soil layer structure with a thickness varying between 15.50-28.00 m. This condition has the potential to cause an increase in the magnitude and rate of consolidation due to the surface loading of the embankment soil.