Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analysis of Effective Location of Shear Wall for High Rise Building with U – Configuration Mentari, Sekar; Nursani, Rosi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v23i2.32009

Abstract

Indonesia is one of the countries that is prone to earthquakes. In addition to the dead loads, superimposed dead loads, and live loads, the design of buildings in Indonesia must be concerned with earthquake loads. Installing shear walls in the building structure as the Special Moment Frame Dual System is one of a solution to withstand earthquake loads. However, the location of shear walls must be considered, especially in buildings with horizontal irregularities. This study aims to determine the optimum location of the shear walls in a 10-storey building that has U-configuration with dynamic earthquake loads. This research is a numerical simulation ran by modelling the structure with software. To know the effect of the shear wall’s location on a building, several variations of the shear wall configuration with different positions have been conducted. It can be seen the lateral displacement of each floor and the shear force are the response structure to withstand the dynamic earthquake loads. Shear walls that are located close to the center of mass of the building are the optimum variation because the position of the shear wall is the closest to the core area of the building, which is the rotational axis of the building.
Analysis of Effective Location of Shear Wall for High Rise Building with U – Configuration Mentari, Sekar; Nursani, Rosi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v23i2.32009

Abstract

Indonesia is one of the countries that is prone to earthquakes. In addition to the dead loads, superimposed dead loads, and live loads, the design of buildings in Indonesia must be concerned with earthquake loads. Installing shear walls in the building structure as the Special Moment Frame Dual System is one of a solution to withstand earthquake loads. However, the location of shear walls must be considered, especially in buildings with horizontal irregularities. This study aims to determine the optimum location of the shear walls in a 10-storey building that has U-configuration with dynamic earthquake loads. This research is a numerical simulation ran by modelling the structure with software. To know the effect of the shear wall’s location on a building, several variations of the shear wall configuration with different positions have been conducted. It can be seen the lateral displacement of each floor and the shear force are the response structure to withstand the dynamic earthquake loads. Shear walls that are located close to the center of mass of the building are the optimum variation because the position of the shear wall is the closest to the core area of the building, which is the rotational axis of the building.
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA PADA GEDUNG 5 LANTAI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PROBOLINGGO Raissa Alifah; Empung Empung; Rosi Nursani
Akselerasi Vol 3, No 1 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v3i1.3563

Abstract

AbstrakKantor kesehatan pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kondisi wilayah kerja bandara dan pelabuhan  yang bebas dari penularan penyakit, sebagai salah satu fasilitas public, dalam mengutamakan kenyamanan dan keamanan pengguna fasilitas maka direncanakan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Probolinggo yang terdiri dari 5 lantai dibangun dengan struktur baja. Perencanaan struktur atas pada gedung terdiri dari pelat atap, pelat lantai, balok, kolom dan core wall, serta struktur bawah yaitu pondasi. Analisis struktur gedung menggunakan STAAD.Prp v8i dan ETABS v.17. Perencanaan gedung mengacu pada literatur diantaranya Tata cara perhitungan Struktur Baja untuk bangunan (SNI 03-1729-2002), Perencanaan struktur baja berdasarkan Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729:2015) dan Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung (SNI-1726-2012). Beban yang dianalisis yaitu beban mati, beban hidup dan beban gempa. Dari hasil analisa dan perhitungan diperoleh yaitu dimensi terhadap bangunan yang meliputi pelat lantai menggunakan dek baja gelombang dengan ketebalan 11 cm pada pelat 1-5, balok anak WF 250.250.9.14, balok induk WF 350.250.9.14 , kolom WF 400.300.10.16. Core wall dengan tulangan D16-200 dan sengkang 2 D16-200. Perencanaan pondasi menggunakan tiang pancang dengan dimensi tiang 40 x 40 cm dengan kedalaman tiang 10 m, jumlah tiang bawah kolom 4 buah tiang dipakai dimensi pile cap bawah kolom 200 x 200 cm dengan tulangan D19-180, dan jumlah tiang bawah core wall 5 buah tiang dipakai dimensi pile cap bawah core wall 200 x 200 cm dengan tulangan D19-180. Kata Kunci:  Beton, dek baja gelombang, komposit, perencanaan gedung, profil WF, STAAD. Pro , struktur baja.
ANALISIS NUMERIK SAMBUNGAN LAS STRUKTUR BAJA DENGAN MENERAPKAN VARIASI LAYOUT LAS Rosi Nursani; Mohammad Syarif Al Huseiny
Akselerasi Vol 2, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v2i1.2045

Abstract

Material baja memiliki kuat tarik yang tinggi dan memiliki kelebihan dalam waktu pelaksanaan karena merupakan produk fabrikasi. Kekuatan struktur baja sangat ditentukan oleh kekuatan sambungan. Selain sambungan baut, sambungan las juga merupakan salah satu jenis sambungan baja yang sering digunakan. Sambungan las memiliki kelebihan diantaranya waktu pengerjaan konstruksi yang lebih cepat, memiliki berat yang lebih ringan dari pada sambungan baut dan memiliki luas penampang baja yang utuh karena tidak perlu dilubangi. Kekuatan sambungan las pada struktur baja ditentukan oleh kekuatan base metal yang disambung dan kekuatan las sehingga kegagalan dapat terjadi diantara keduanya. Kekuatan las ditentukan oleh panjang las dan kekuatan elektrode las itu sendiri. Akan tetapi selain hal tersebut, pemilihan layout las juga mempengaruhi stabilitas sambungan. Layout  las harus memperhatikan pembebanan dan bentuk profil baja yang digunakan karena dapat menyebabkan terjadinya eksentrisitas pembebanan pada bentuk profil yang asimetris. Analisis numerik dalam kondisi linear dilakukan terhadap sambungan las baja dengan berbagai variasi layout sambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layout las pada sambungan struktur baja yang memiliki stabilitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layout sambungan las tipe 2 dan tipe 3 merupakan layout sambungan yang memiliki stabilitas lebih baik dari pada layout las tipe 1. Kata Kunci : struktur baja, sambungan las, layout las, tegangan, deformasi.
Pengaruh Bahan Tambah Serat Fiber Terhadap Kuat Tekan dan Lentur Beton Mohammad Syarif Al Huseiny; Rosi Nursani
Akselerasi Vol 1, No 2 (2020): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i2.1505

Abstract

AbstrakPenggunaan beton dalam dunia konstruksi dewasa ini sudah sangat populer. Material-material pembentuk beton yang mudah ditemui di lingkungan, seperti pasir, kerikil dan air memberikan suatu nilai tambah bagi beton untuk digunakan lebih luas lagi di lapangan. Sifatnya yang mudah dibentuk, tahan terhadap temperatur tinggi, lebih ekonomis dibandingkan baja serta memiliki kuat tekan yang tinggi merupakan karakteristik beton yang menguntungkan dalam bidang konstruksi. Salah satu cara untuk meningkatkan kuat tarik beton adalah dengan menggunakkan serat. Serat yang digunakan dapat beraneka-ragam, yaitu serat baja, serat polymer atau serat alami. Fungsi serat dapat memperbaiki sifat-sifat mekanik beton. Dalam penelitian ini akan dilakukan 3 jenis bahan tambah serat fiber yaitu serat ijuk, serat bambu, dan serat baja sebagai kontrol. Penelitian perlu dilakukan selama 2 tahun rencana. Tahun pertama direncanakan untuk meneliti pengaruh serat fiber tersebut terhada kuat tekan beton. Masing masing sample nanti diuji untuk umur 7 hari 14 hari dan 28 hari, kemudian hasil uji di bandingkan dengan beton yang tanpa serat untuk melihat kinerja beton yang sudah ditambah dengan serat fiber. Tahun kedua lebih fokus ke pengaruh terhadap kuat lentur.Kata Kunci : Kuat Tekan, Kuat Lentur, Serat
Analisis Kuat Tekan dan Laju Infiltrasi pada Beton Porous K-200 dengan Tambahan Sika Fume Asep Kurnia Hidayat; Rosi Nursani; Salim Faiz
Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v4i1.5423

Abstract

 Beton porous memiliki pori-pori yang lebih banyak dari beton normal yang menyebabkan kuat tekannya lebih rendah. Perlu dilakukan penelitian untuk dapat meningkatkan kuat tekan beton porous. Penelitian dilakukan dengan cara menambahkan zat aditif yaitu sika fume pada campuran beton porous dengan presentase 0%, 3%, 5% dan 7% dari berat semen. Dilakukan dua pengujian yaitu pengujian kuat tekan dan pengujian laju infiltrasi. Bentuk benda uji yang digunakan adalah silinder dengan ukuran 15cm x 30cm dan plat dengan ukuran 50cm x 50cm x 5cm. Pengujian kuat tekan dilakukan pada saat beton berumur 7, 14 dan 28 hari sedangkan pengujian laju infiltrasi dilakukan pada saat beton berumur 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemakaian 7% sika fume ke dalam campuran beton porous menghasilkan kuat tekan tertinggi dengan nilai kuat tekan sebesar 22,46 MPa. Sedangkan nilai maksimum dari pengujian laju infiltrasi ditunjukkan pada beton porous dengan pemakaian sika fume sebesar 3% dengan nilai laju infiltrasi sebesar 2550310,41 mm/jam. Dari hasil penelitian dapat diamati bahwa semakin banyak sika fume yang digunakan maka semakin tinggi nilai kuat tekan dan semakin kecil nilai laju infiltrasinya.
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR BAJA-BETON KOMPOSIT PADA GEDUNG RADIOLOGI DAN OK (OPERATION KAMER) DI RSUD PAMEUNGPEUK KABUPATEN GARUT Agustina Heryanti Suwandy; Herianto Herianto; Rosi Nursani
Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2023): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v4i2.5473

Abstract

Rumah sakit merupakan lembaga pelayanan kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Seiring dengan kompleksnya permasalahan kesehatan serta pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, khususnya di Kabupaten Garut  yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut menuntut adanya ketersediaan fasilitas kesehatan yang layak dan memadai. RSUD Pameungpeuk mengembangkan faslitasnya dengan membangun gedung radiologi dan OK (Operation Kamer)  dengan kontruksi struktur baja Square Tube bertingkat 6 lantai dengan kapasitas tampung lebih banyak. Sebagai bahan studi perencanaan pada penelitian ini penulis merencanakan untuk mengubah perencanaan awal pada Gedung Radiologi dan OK (Operation Kamer) yang semula struktur baja Square Tube menjadi struktur baja beton komposit karena mengingat salah satu keuntungan dari penggunaan struktur komposit adalah kapasitas pemikul bebannya meningkat. Struktur komposit merupakan struktur yang memanfaatkan kelebihan dari beton dan baja yang bekerja bersama-sama satu kesatuan, dimana beton kuat terhadap tekan sedangkan baja kuat terhadap tarik. Dari hasil analisa dan perhitungan dengan menggunakan program bantu ETABS diperoleh hasil dimensi terhadap bangunan meliputi balok induk WF 500x200x10x16, profil balok anak WF 450x200x9x14, profil kolom K1 488x300x11x18, kolom K2 450x200x9x14, profil balok tangga utama 250x125x5x8, pelat lantai menggunakan dek baja gelombang dengan tebal 10 cm pada pelat atap dan 12 cm pada pelat lantai 1-6 serta sambungannnya bervariasi sesuai dengan konvigurasi rangka. Perencaan ulang ini juga menggunakan dinding geser dengan tebal 25 cm yang berfungsi menahan 75% beban lateral. Perencanaan pondasi menggunakan bored pile dengan diameter 80 cm pada kedalaman 8 m.Kata Kunci : Perencanaan, Gedung Radiologi dan OK, Komposit, Baja, Beton  
Evaluasi Ketahanan Gempa pada Fondasi Tangki Minyak 3000 bbl Berdasarkan Metode Analitik dan Elemen Hingga Rosi Nursani; Fitriana Sarifah; Hidayanto
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2023): DECEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v6i2.5136

Abstract

Oil tank buildings are designed to be earthquake-resistant throughout their lifetime. The foundation of the 3000 bbl petroleum storage tank in Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Regency has been designed using previous seismic standards. This encourages the importance of evaluating foundation resilience against the latest standards because the latest standards show an increase in the Peak Ground Acceleration value. This research aims to determine the Safety Factor (FK) and settlement of the existing foundation of a 3000 bbl petroleum storage tank at the Collecting Station in PALI Regency using earthquake parameters in 2022. A quantitative approach was carried out using finite element and analytical analysis. Steel tank structure design, soil investigation, loads, earthquake parameters, and existing foundation design are used. FK and settlement results will be evaluated based on API 650 and SNI 8604:2017 requirements. The analytical and finite element research results show that the FK value meets the requirements. However, the FK value obtained tends to be too large compared to the requirements. Therefore, it is recommended to design a foundation size smaller than the existing foundation as an efficiency measure. Apart from that, the settlement results at the end of the service life (50th year) show that it is still within the settlement limit permitted by API 650. The research results have confirmed that the existing foundation can withstand earthquakes based on earthquake parameters in 2022. So, these results can be used to develop tank foundation designs for earthquake-safe oil storage in similar locations.
Analisis Pengaruh Penambahan Dinding Geser terhadap Perilaku Struktur Gedung Sistem Ganda Nursani, Rosi; Noor, Dheni Elyana
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 2: Agustus 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University and The Institut of ENgineering Indonesia (PII), Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.02.105-114

Abstract

Beban gempa merupakan beban yang harus sangat diperhitungkan dalam merencanakan kekuatan struktur gedung terutama di daerah rawan gempa. Beban gempa dapat mengakibatkan bangunan mengalami gerakan pada arah horizontal dan menyerang titik lemah struktur. Dinding geser merupakan salah satu komponen struktural pada gedung yang dapat meningkatkan kekakuan gedung. Terdapat struktur gedung 7 lantai yang menggunakan sistem ganda dengan dinding geser di bagian lift. Penelitian dilakukan dengan menambahkan dinding geser pada struktur dengan tujuan membandingkan perilaku struktur sebelum dan setelah penambahan dinding geser. Perhitungan analisis struktur menggunakan bantuan perangkat lunak untuk membuat pemodelan dan mendapatkan hasil gaya dalam yang terjadi. Output gaya dalam digunakan untuk menghitung kapasitas struktur. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbandingan antara perilaku struktur sebelum dan setelah penambahan dinding geser. Apabila simpangan horizontal, gaya geser dasar dan waktu getar alami melebihi syarat aman, maka gedung berpotensi mengalami kerusakan sampai keruntuhan. Struktur dengan penambahan dinding geser dapat menimalisir simpangan antar lantai sehingga kekakuan struktur lebih besar.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARET SOL SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT LENTUR Nursani, Rosi; Hasna Arsalani, Ismi; Kurnia Hidayat, Asep
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i1.1184

Abstract

Abstract—Concrete is the most widely consumed building material product besides water. More environmentally friendly concrete (green concrete) is defined as concrete that at least uses waste materials as one of its components, or its production does not cause environmental damage. In rigid pavements the strength against traffic loads is expressed by the flexural tensile strength of the concrete. If reinforcement is used, it is for crack control only and not for traffic loading. Rubber sole waste is used as a substitute for coarse aggregate in concrete mixtures. This research was conducted to determine the effect of the addition of rubber sole waste on the flexural strength of concrete. The test specimens were in the form of blocks with dimensions of 15 x 15 x 60 cm with variations in the addition of rubber sole waste of 0%, 4%, 8% and 12% of the volume of coarse aggregate. The design concrete quality is 25 MPa with flexure tests at the ages of 7, 14, 21 and 28 days. The results of the study at 28 days of concrete flexural strength showed that a mixture with a percentage of rubber sole waste 4% of coarse aggregate produced a flexural strength value of 5.44 MPa 6.88% higher than normal concrete which produced a flexural strength value of 5.09 MPa. While the percentage of 8% and 12% experienced a decrease in flexural strength compared to normal concrete which resulted in flexural strength values of 4.71 MPa and 4.18 MPa. Substitution of rubber sole waste in the concrete mixture of 4% by weight of coarse aggregate can increase the value of the flexural strength of concrete and is a mixture that produces optimal strength in concrete. Keywords — Concrete, Flexural Strength, Rubber Sole Waste. Abstrak—Beton merupakan produk bahan bangunan yang paling banyak dikonsumsi selain air. Beton yang lebih ramah lingkungan (green concrete) didefinisikan sebagai beton yang setidaknya menggunakan bahan limbah sebagai salah satu komponennya, atau produksinya tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. Dalam perkerasan kaku kekuatan terhadap beban lalu lintas dinyatakan dengan kuat tarik lentur dari beton. Jika penulangan digunakan, penulangan hanya untuk mengontrol retak dan bukan untuk memikul beban lalu lintas. Limbah karet sol digunakan untuk substitusi agregat kasar pada campuran beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah karet sol terhadap kuat lentur beton. Benda uji berupa balok dengan dimensi 15 x 15 x 60 cm dengan variasi penambahan limbah karet sol sebesar 0%, 4%, 8% dan 12% dari volume agregat kasar. Mutu beton rencana yaitu 25 Mpa dengan uji lentur pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari. Hasil penelitian pada umur 28 hari, kuat lentur beton menunjukkan bahwa campuran dengan persentase limbah karet sol 4% dari agregat kasar menghasilkan nilai kuat lentur 5,44 Mpa lebih tinggi 6,88% dibandingkan dengan beton normal yang menghasilkan nilai kuat lentur 5,09 Mpa. Sedangkan presentase 8% dan 12% mengalami penurunan kuat lentur dibandingkan dengan beton normal, yang menghasilkan nilai kuat lentur 4,71 Mpa dan 4,18 Mpa. Substitusi limbah karet sol pada campuran beton sebesar 4% dari berat agregat kasar dapat meningkatkan nilai kuat lentur beton dan merupakan campuran yang menghasilkan kekuatan optimal pada beton. Kata kunci—Beton, Kuat Lentur, Limbah Karet Sol.