Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Cendana Medical Journal

JI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli SECARA IN VITRO Nor, Theresia Avilla; Indriarini, Desi; Koamesah, Sangguana Marten Jacobus
Cendana Medical Journal Vol 6 No 3 (2018): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.256 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.662

Abstract

Escherichia coli merupakan salah satu agen infeksius penyebab penyakit yang menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare, infeksi saluran kemih, uretritis, pyelonefritis, pneumonia (karena aspirasi), meningitis pada bayi baru lahir dan septikemia. Resistensi antibiotik yang terjadi semakin mempersulit proses terapi penyembuhan pada penderita penyakit infeksi sehingga pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional dapat menjadi alternatif selain penggunaan antibiotik. Salah satu contoh tanaman yang sering digunakan menjadi obat-obatan tradisional adalah daun pepaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan seberapa kuat potensi ekstrak daun pepaya sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli berdasarkan diameter zona hambat yang terbentuk. Metode jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris in vitro menggunakan the post test only control group design. Metode pengujian antibakteri yang digunakan adalah metode difusi agar menggunakan cakram disk. Penelitian ini menggunakan 10 kelompok perlakuan yang terdiri dari antibiotik ciprofloxacin sebagai kontrol positif, aquades steril sebagai kontrol negatif, dan ekstrak etanol daun pepaya 100%, 75%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56%, dengan tiga kali pengulangan. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hal yang diamati dari penelitian ini ada diameter zona hambat yang terbentuk di sekeliling disk setelah inkubasi 24 jam. Hasil Uji Kruskal-Wallis menunjukkan p = 0,001 yang berarti terdapat perbedaan besar zona hambat antara dua kelompok (p < 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pepaya terlihat pada semua konsentrasi mulai dari 100% hingga 1,56%. Konsentrasi 100%, 75%, dan 50% mempunyai potensi antimikroba yang kuat sedangkan konsentrasi 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56% mempunyai potensi sedang.
UBUNGAN INFEKSI STH DENGAN JUMLAH EOSINOFIL DALAM DARAH TEPI MURID SD INPRES BERTINGKAT OEBOBO 2 Seran, Nana Angelia; Setiono, Kresnawati Wahyu; Indriarini, Desi
Cendana Medical Journal Vol 6 No 3 (2018): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.802 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.665

Abstract

Soil transmitted Helminth (STH) merupakan infeksi cacing usus yang disebarkan melalui tanah yang lembab dan hangat terutama di negara dengan iklim tropis dan subtropis. Respon imun manusia terhadap infeksi cacing diperankan oleh Th2 dengan mengeluarkan IL-4, IL-5 dan IL-13. Interleukin 5 akan merangsang pelepasan dan aktivasi eosinofil. Aktivasi eosinofil menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah eosinofil dalam darah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Bukidnon, Mindano Utara, Filipina dan di kecamatan Jebres Kota Surakarta. Akan tetapi, tidak semua infeksi STH menampakkan eosinofilia. Soil transmitted helminth menginduksi eosinofilia hanya selama stadium invasi jaringan . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan infeksi STH dengan jumlah eosinofil dalam darah tepi pada Murid SD Inpres Bertingkat Oebobo 2. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan pada bulan Agustus 2017. Sampel penelitian sebanyak 118 siswa. Pemeriksaan sampel feses menggunakan metode Kato katz sedangkan pemeriksaan eosinofil menggunakan sediaan apusan darah tepi yang dipulas dengan Giemsa. Analisis data menggunakan uji Fisher. Hasil penelitian menunjukkan 3,4% (4/118) postif terinfeksi cacing dengan 1 di antaranya terinfeksi cacing Ascaris lumbricoides dan 3 diantaranya terinfeksi cacing tambang (Hookworm). Responden penelitian dengan jumlah eosinofil yang meningkat adalah 1,7%(2/118). Hasil analisis Fisher didapatkan nilai p = 0,001. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi STH dengan jumlah eosinofil dalam darah tepi pada murid SD Inpres Bertingkat Oebobo 2.
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA MURID SMAN 4 KUPANG Kedang, Yoannita Kaneka; Indriarini, Desi; Sasputra, I Nyoman
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.038 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1458

Abstract

HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di dunia dan juga di Indonesia. Data Kemenkes RI tahun 2016, ada sekitar 198.219 kasus HIV dan 78.292 kasus AIDS yang terjadi di Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki 2.240 kasus HIV/AIDS dengan Kota Kupang yang paling banyak yakni 560 kasus. Angka kejadian HIV/AIDS pada anak sekolah/mahasiswa juga cukup memprihatinkan yakni 1.776 kasus. Penularan HIV/AIDS sebenarnya dapat dicegah dengan pengetahuan dan sikap yang baik dari seseorang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada murid SMAN 4 Kupang. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian Analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik stratified random sampling sehingga didapatkan 319 orang siswa yag tersebar dari kelas X-XII. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji spearman rank correlation. Hasil penelitian ini menunjukan dari 319 orang responden, 161 (50,5%) orang responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 125 (39,2%) orang responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan 33 (10,3%) orang responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Sebanyak 146 (45,8%) orang responden memiliki sikap yang baik, 172 (53%) orang responden memiliki sikap yang cukup baik dan 1 (0,3%) orang responden memiliki sikap yang kurang baik. Sedangkan 276 (86,5%) orang responden memiliki perilaku pencegahan yang baik dan 43 (13,5%) orang responden memiliki perilaku pencegahan yang kurang baik. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh pengetahuan (p=0,033) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS, namun tidak terdapat pengaruh sikap (p=0,151) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI LARUTAN MADU HUTAN TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN VITRO Sun, Diana Maximiliany; Indriarini, Desi; Nurina, Rr Listyawati
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.293 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1491

Abstract

Penyakit infeksi merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, salah satunya bakteri Escherichia coli. Antibiotik merupakan satu zat yang dapat menghambat pertumbuhan suatu mikroorganisme. Madu (Mel) merupakan substansi alam yang diproduksi oleh lebah madu yang berasal dari nektar bunga atau sekret tanaman dan memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Daya antibakteri madu disebabkan karena adanya kandungan senyawa aktif, hidrogen peroksida, osmolaritas yang tinggi, serta pH yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri larutan madu hutan terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara In vitro. Metode penelitian ini eksperimental in vitro dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram yang direndam dalam konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10%, kontrol positif menggunakan streptomisin, dan kontrol negatif menggunakan aquades steril. Pengulangan dilakukan 3 kali dan hasil dibaca setelah diinkubasi selama 24 jam. Hasil analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara tiap kelompok terhadap zona hambat yang terbentuk dengan nilai p = 0,002. Analisis post hoc menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan antar kelompok yang memiliki perbedaan potensi daya hambat. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa larutan madu hutan memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli
UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum l.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN-VITRO Ugha, Kandida Bibiana; Indriarini, Desi; Koamesah, Sangguana M J
Cendana Medical Journal Vol 7 No 2 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.655 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1779

Abstract

Escherichia coli adalah bakteri gram-negatif yang merupakan flora komensal di saluran usus besar manusia yang sering menyebabkan infeksi traktus urinarius, infeksi gastrointestinal, saluran empedu dan traktus respiratorius bawah. Hal ini masih menjadi masalah yang penting, mengingat banyaknya kasus yang dilaporkan. Cengkeh merupakan tanaman yang dapat dijumpai di daerah Nusa Tenggara Timur dan telah dilakukan penelitian bahwa daun cengkeh memiliki senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun cengkeh (Syzygium aromaticum l.) terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in-vitro. Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment dengan rancangan penelitian postest only control group. Metode yang digunakan ialah metode difusi dengan kertas cakram, menggunakan konsentrasi ekstrak uji yaitu 100%, 80%, 60%, 40% 20%, 10% dan kontrol positif streptomisin injeksi dan kontrol negatif aquades steril, serta dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil dibaca setelah inkubasi selama 24 jam. Hasil penelitian ini Zona hambat terbentuk pada semua konsentrasi ekstrak. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan p = 0,003 yang berarti terdapat perbedaan signifikan diameter zona hambat antar dua kelompok atau lebih (p < 0,05). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun cengkeh memiliki kemampuan antibakteri terhadap Escherichia coli. Zona hambat terbesar dibentuk pada konsentrasi 100% sebesar 1,58 cm dan zona hambat terkecil pada konsentrasi 10% sebesar 0,63 cm.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA LINN) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI Girsang, Gary Efraim; Indriarini, Desi; Woda, Rahel Rara
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.207 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2651

Abstract

Escherichia coli merupakan salah satu penyebab infeksi yang sering terjadi pada masyarakat. Escherichia coli yang merupakan flora normal pada usus besar bisa menjadi patogen jika berpindah dari tempatnya ataupun jumlahnya yang semakin bertambah.Meningkatnya angka kejadian infeksi yang disebabkan oleh Escherichia coli menyebabkan terjadinya penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan menyebabkan Escherichia coli resisten terhadap antibiotik sehingga pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional dapat menjadi pengobatan alternatif selain antibiotik.Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah daun jambu biji. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan seberapa kuat potensi daya hambat yang dihasilkan melalui diameter zona hambat yang terbentuk. Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment design dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Pengujian antibakteri yang digunakan adalah metode difusi agar menggunakan cakram disk. Pada penelitian ini menggunakan 10 kelompok perlakuan yang terdiri dari Ciprofloxacin sebagai control positif, aquades steril sebagai kontrol negatif, dan ekstrak etanol daun jambu biji dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56% dimana masing-masing kelompok dilakukan 3 kali pengulangan. Diameter zona hambat yang terbentuk diamati dan diukur dengan jangka sorong. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai p=0,001 dan nilai p= <0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara dua kelompok. Hasil uji post hoc menggunakan Mann-Whitney juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, sedangkan pada konsentrasi 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56% tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah esktrak etanol daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) memiliki aktivitas antibakteri yang ditandai dengan terbentuknya diameter zona hambat disekitar kertas cakram. Diameter zona hambat terbesar terdapat pada konsenrasi 100% sebesar 13,63mm dan diameter zona hambat terkecil terdapat pada konsentrasi 25% sebesar 9,23mm. konsentrasi 12,5%, 6,25%, 3,125% dan 1,56% tidak memiliki potensi daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN LAMTORO (LEUCAENA LEUCOCEPHALA (LAM.) DE WIT) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO Megariani, Maria Anggelina; Indriarini, Desi; Setianingrum, Elisabeth Levina Sari
Cendana Medical Journal Vol 8 No 2 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.399 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i2.3349

Abstract

Bakteri yang merupakan penyebab utama dari penyakit infeksi biasanya merupakan flora normal, seperti Escherichia coli. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun lamtoro. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak daun lamtoro. Metode jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment design dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Data diuji secara statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis. Kelompok perlakuan pada penelitian ini terdiri atas kontrol positif siprofloksasin, kontrol negatif aquadest steril dan kelompok konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56% dengan pengulangan 3 kali untuk masing-masing kelompok. Hasil penelitian ini terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun lamtoro, dengan nilai p=0,010 (p<0,050). Kesimpulan penelitian ini terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun lamtoro (Leucaena Leucocephala (Lam.) De Wit) terhadap bakteri Escherichia coli.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT DAGING BUAH LONTAR (BORASSUS FLABELLIFER LINN) TERHADAP PERTUMBUHAN ESCHERICHIA COLI SECARAIN VIRTO Lenggu, Claritha Kaci Louis; Indriarini, Desi; Shinta Amat, Anita Lidesna
Cendana Medical Journal Vol 8 No 2 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.013 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i2.3353

Abstract

Penyakit infeksi merupakan permasalahan besar di dunia walaupun telah banyak kemajuan dalam pengobatan dan pencegahannya pada era modern ini. Mikroorganisme yang ada mulai beradaptasi dengan lingkungan, sehingga kepekaan terhadap antibiotik mulai menurun dan menjadi patogen bagi manusia yang sulit di basmi. Salah satu bakteri patogen pada manusia yang sering ditemukan adalah Escherichia coli. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian untuk menciptakan antibiotik yang baru menggunakan bahan alami sebagai alternatif selain penggunaan antibiotik dari bahan kimia. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang bisa dijadikan bahan untuk dibuat menjadi obat. Salah satu tanaman yang banyak tumbuh di dataran NTT adalah Lontar (Borassus flabellifer Linn) yang merupakan salah satu jenis palm (Arecaceae). Bahan aktif yang diduga berperan sebagai antimikroba dalam kulit daging buah Lontar (Borassus flabellifer Linn) adalah saponin, tanin, flavonoid, terpenoid. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit daging buah Lontar (Borassus flabellifer Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Metode penelitian ini merupakan penelitian True experimental dengan rancangan Post test only design with control. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Ekstrak kulit daging buah lontar diperoleh dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan 100%, 75%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%. Ciprofloxacin sebagai kontrol positif dan aquades steril sebagai kontrol negatif. Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terbentuk zona hambat pada setiap kelompok perlakuan. Hal ini terkait perbedaan bakteri yang digunakan, rendahnya kadar senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak dan laju difusi ekstrak pada media agar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan ekstrak etanol kulit daging buah lontar (Borassus flabellifer L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli.
UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO Ballo, Natasya Detami Sheline; Indriarini, Desi; Amat, Anita Lidesna Shinta Shinta
Cendana Medical Journal Vol 9 No 1 (2021): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.192 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v9i1.4940

Abstract

Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas penduduk dunia yang menyebabkan penurunan kualitas hidup penduduk di negara berkembang maupun di negara maju. Salah satu agen penyebab infeksi adalah bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus). Oleh sebab itu, dibutuhkan pengobatan terhadap infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dengan menggunakan antibiotik. Namun apabila penggunaan antibiotik tidak tepat maka akan menimbulkan resistensi antibiotik. Oleh sebab itu, diperlukan pengobatan alternatif lainnya yaitu pengobatan menggunakan tanaman herbal. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai tanaman obat adalah daun kemangi (Ocimum sanctum L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kemangi terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode penelitian True experiment design dengan rancangan penelitian Posstest Only Control Group Design. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun kemangi diuji menggunakan metode dilusi cair. Sampel penelitian terdiri dari 9 kelompok perlakuan terdiri atas kontrol positif (sefazolin), kontrol negatif (aquades),ekstrak etanol 70% daun kemangi dengan konsentrasi 100%, 80%, 70%, 40%, 20%, 10%, dan 5% dengan tiga kali pengulangan. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan p=0,194 yang berarti terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun kemangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak etanol 70% daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) berturut-turut sebesar 80% dan 100%.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (OCIMUM SANCTUM L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO Klau, Maria Luz Clarita; Indriarini, Desi; Nurina, Rr.Listyawati
Cendana Medical Journal Vol 9 No 1 (2021): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.593 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v9i1.4942

Abstract

Penyakit infeksi masih menjadi permasalahan kesehatan bagi negara-negara di dunia. Salah satu mikroorganisme bakteri penyebab penyakit infeksi adalah Escherichia coli. Upaya pengobatan penyakit infeksi hinggga saat ini masih menggunakan antibiotik, namun penggunaan antibiotik dapat menimbulkan dampak resistensi antibiotik, juga efek samping di bidang kesehatan serta biaya kesehatan yang meningkat sehingga dapat digunakan alternatif lewat penggunaan tanaman herbal. Salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan adalah kemangi. Tanaman ini mempunyai kandungan kimia diantaranya minyak atsiri, alkaloid, fenol, saponin, tanin, triterpenoid dan steroid yang beberapa diantaranya memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun kemangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Metode jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental design dengan rancangan penelitian posttest only control group test. Pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun kemangi menggunakan metode dilusi cair. Sampel penelitian terdiri dari kontrol positif siprofloksasin, kontrol negatif aquades, dan kelompok konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10%, 5%, 2,5%, 1,25% dengan tiga kali pengulangan untuk setiap kelompok. Hasil pengujian tidak didapatkan adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kemangi terhadap bakteri Escherichia coli pada hasil uji di setiap konsentrasi menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri di setiap pengulangan dari konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10%, 5%, 2,5% dan 1,25%. Kesimpulan dari penelitian ini di dapat bahwa ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli