Sasputra, I Nyoman
Unknown Affiliation

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Effect of Garlic (Allium sativum) Extract Administration on the Histopathological Features of Mammary Glands in Female Sprague-Dawley Rats Induced with 7,12-Dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) Dewanti, Intan Putri; Br Damanik, Efrisca Meliyuta; Amat, Anita Lidesna Shinta; Sasputra, I Nyoman
Cendana Medical Journal Vol 12 No 2 (2024): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v12i2.10948

Abstract

Latar Belakang: Kanker adalah penyebab utama kedua kematian secara global, terhitung sekitar 9,6 juta kematian, atau satu dari enam kematian pada tahun 2018. Angka insidensi kanker payudara sebanyak 11.6% dan angka kematian 6,6% pada tahun 2018. Tanaman obat diduga memiliki potensi sebagai antikanker dengan efek samping minimal jika digunakan dengan dosis dan waktu penggunaan yang tepat serta cara penggunaan yang tepat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pemberian ektrak bawang putih terhadap gambaran histopatologi payudara tikus Sprague-Dawley betina yang diinduksi DMBA. Metodologi : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental post test only control group design dengan 6 kelompok perlakuan. Sampel sebanyak 30 tikus setiap kelompok berisi 5 ekor tikus. Data dianalis dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk dan uji non-parametrik Kruskal Wallis. Hasil : Hasil penelitian didapatkan tidak terdapat pengaruh pada pemberian ekstrak bawang putih terhadap gambaran histopatologi payudara tikus Sprague-Dawley betina yang diinduksi DMBA. Kelompok 1 epithel duktus normal. Kelompok 2 perubahan epithel duktus hiperplasia dengan atipia. Kelompok 3, kelompok 4, kelompok 5, kelompok 6 perubahan epithel duktus severe hiperplasia. Hasil uji statistik Kruskall-Wallis didapatkan perbedaaan yang tidak signifikan (p>0,05). Hasil uji post hoc Mann-Whitney pada kelompok 1 dan 2 didapatkan perbedaaan yang signifikan (p<0,05). Kesimpulan : Pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum) tidak dapat memberikan perubahan terhadap gambaran histopatologi payudara tikus Sprague-Dawley betina yang diinduksi 7,12 Dimetilbenz(a)antrasen (DMBA).
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti Nepa Bureni, Ery Yuliando; Sasputra, I Nyoman; Etty Dedy, Maria Agnes
Cendana Medical Journal Vol 6 No 3 (2018): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.237 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.663

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Insektisidakimia sebagai larvasida menimbulkan masalah lingkungan dan resistensi serangga sasaran.Penggunaan larvasida alami dari biji kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu upayaalternatif pengendalian larva Aedes aegypti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efeklarvasida biji kelor (Moringa oleifera) terhadap jumlah kematian larva Aedes aegypti. Metodeyang digunakan pada penelitian ini eksperimental laboratoris dengan pendekatan post testonly control group, menggunakan 450 ekor larva Aedes agypti instar III/IV, dibagi dalam 6kelompok (kelompok kontrol negatif, ekstrak biji kelor 500 ppm, ekstrak biji kelor 750 ppm,ekstrak biji kelor 1000 ppm, ekstrak biji kelor 1250 ppm, dan ekstrak biji kelor 1500 ppm)dengan 25 larva setiap kelompok perlakuan dan dilakukan 3 kali uji replikasi. Pengamatanjumlah kematian Larva Aedes aegypti dilakukan setiap 24 jam selama 2 hari (48 jam). HasilRerata jumlah kematian larva pada tiap kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif(0 larva); konsentrasi 500 ppm (3,33 larva ); 750 ppm (5,66 larva ); 1000 ppm (9,33 larva );1250 ppm (12,66 larva); 1500 ppm (15,66 larva). Hasil dari uji One Way ANOVA dan ujiLSD diperoleh perbedaan yang signifikan. Hasil analisis Probit menunjukkan LC50 terletakpada konsentrasi 1041 ppm (0,1041%) dan LC99 pada konsentrasi 11000 ppm (1,1%).Kesimpulan penelitian menunjukan ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) efektif dalammembunuh larva instar III/IV Aedes aegypti dan dapat digunakan sebagai upaya alternatifpengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti.
PENGARUH PERBEDAAN WAKTU PAPARAN ASAP ROKOK KRETEK NON FILTER TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU MENCIT (Mus musculus) Ung, Janet Edrina; Sasputra, I Nyoman; Liana, Debora Shinta
Cendana Medical Journal Vol 6 No 3 (2018): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.544 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.667

Abstract

Rokok kretek merupakan rokok yang berasal dari Indonesia dan diminati oleh berbagaikonsumen. Paparan asap rokok kretek non filter mengandung berbagai radikal bebas yangdapat menyebabkan kerusakan jaringan paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh perbedaan waktu paparan asap rokok kretek non filter terhadap gambaranhistopatologi paru mencit (Mus musculus). Metodologi penelitian ini merupakan penelitianeksperimental laboratorik dengan post test only control group design. Subjek penelitian inimenggunakan 28 ekor mencit (Mus musculus) yang diberi perlakuan selama 14 hari. Hewanuji dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok K yang tidak diberi paparan asaprokok kretek non filter, P1, P2, P3 merupakan kelompok perlakuan yang diberi paparan asaprokok kretek non filter selama 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Tepat pada hari ke 15 hewanuji diterminasi. Derajat kerusakan jaringan paru hewan uji dinilai menggunakan skoringderajat kerusakan Marianti. Semua data diuji secara statistik menggunakan uji Anova. Hasilpada penelitian ini diperoleh skoring rata-rata kerusakan jaringan paru kelompok K yaitu 3,7.Pada kelompok perlakuan diperoleh skoring rata-rata kerusakan jaringan paru kelompok P1yaitu 5, P2 yaitu 6 dan P3 yaitu 6,8. Pada uji statistik diperoleh nilai probabilitas 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh perbedaan waktu paparan asap rokokkretek non filter terhadap gambaran histopatologi paru mencit (Mus musculus).
HUBUNGAN LAMA PAPARAN DEBU ASAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA OPERATOR SPBU KOTA KUPANG Ganggut, Maria Claudia Novitasari; Manafe, Derri Riskiyanti Tallo; Sasputra, I Nyoman
Cendana Medical Journal Vol 6 No 3 (2018): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.835 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.671

Abstract

Pencemaran udara sering terjadi di lingkungan kerja. Salah satu area dengan titik pencemaran tertinggi adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Operator SPBU memiliki resiko tinggi terpapar pencemaran udara yang berasal dari debu asap kendaraan bermotor yang sedang menunggu antrian pengisian bahan bakar ataupun kendaraan yang berangkat setelah pengisian bahan bakar. Selain itu, SPBU Kota Kupang yang dekat dengan jalan raya juga memudahkan operator SPBU terpapar oleh debu asap kendaraan bermotor yang melalui jalan raya. Kejadian ini berlangsung terus menerus akan berdampak pengendapan debu asap kendaraan bermotor pada saluran pernapasan dan menyebabkan penurunan kapasitas vital paru. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah ada hubunganantara lama paparan debu asap kendaraan bermotor terhadap kapasitas vital parupada operator SPBU di Kota Kupang. Metode Penelitian Desain dari penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel menggunakan cluster random sampling dan menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian Hasil analisis statistic dengan chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara lama paparan debu asap kendaraan bermotor dengan kapasitas vital paru pada operator SPBU di kota kupang dengan p= 0,002. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara paparan debu asap kendaraan bermotor dengan kapasitas vital parupada operator SPBU di kota kupang tahun 2017.
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA MURID SMAN 4 KUPANG Kedang, Yoannita Kaneka; Indriarini, Desi; Sasputra, I Nyoman
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.038 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1458

Abstract

HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di dunia dan juga di Indonesia. Data Kemenkes RI tahun 2016, ada sekitar 198.219 kasus HIV dan 78.292 kasus AIDS yang terjadi di Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki 2.240 kasus HIV/AIDS dengan Kota Kupang yang paling banyak yakni 560 kasus. Angka kejadian HIV/AIDS pada anak sekolah/mahasiswa juga cukup memprihatinkan yakni 1.776 kasus. Penularan HIV/AIDS sebenarnya dapat dicegah dengan pengetahuan dan sikap yang baik dari seseorang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada murid SMAN 4 Kupang. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian Analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik stratified random sampling sehingga didapatkan 319 orang siswa yag tersebar dari kelas X-XII. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji spearman rank correlation. Hasil penelitian ini menunjukan dari 319 orang responden, 161 (50,5%) orang responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 125 (39,2%) orang responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan 33 (10,3%) orang responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Sebanyak 146 (45,8%) orang responden memiliki sikap yang baik, 172 (53%) orang responden memiliki sikap yang cukup baik dan 1 (0,3%) orang responden memiliki sikap yang kurang baik. Sedangkan 276 (86,5%) orang responden memiliki perilaku pencegahan yang baik dan 43 (13,5%) orang responden memiliki perilaku pencegahan yang kurang baik. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh pengetahuan (p=0,033) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS, namun tidak terdapat pengaruh sikap (p=0,151) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS
EFEK PEMBERIAN MINUMAN SOPI DIBANDINGKAN ALKOHOL JENIS LAINNYA TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley Lawung, Kristina T; Sasputra, I Nyoman; Liana, Debora S
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.17 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1492

Abstract

Sopi merupakan minuman alkohol hasil fermentasi dari nira atau sadapan lontar. Penelitian menunjukan bahwa mengkonsumsi alkohol 80 g perhari selama beberapa tahun dapat menyebabkan terjadinya hepatitis alkoholik dan dapat menyebabkan terjadinya sirosis hepatis. Selain itu hasil penelitian juga menunjukan bahwa orang dengan sirosis hepatis yang gagal berhenti mengkonsumsi alkohol memilki kurang dari 50% kesempatan hidup selama 5 tahun. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan membandingkan gambaran mikroskopis hati antara Sopi dibandingkan dengan Vodka dan Bir. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan post-test controlled group design dengan menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol yang hanya diberi aquades. P1,P2 dan P3 merupakan kelompok eksperimental yang diberi Bir (4,7%), Vodka (40%) dan Sopi (53%) dengan dosis 8ml/kgBB selama 10 hari. Perubahan diamati secara mikroskopis dengan menggunakan kriteria Manja Roenigk yang dibagi menjadi 4 skor: sel normal, degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik dan nekrosis. Data hasil penelitian diuji menggunakan uji statistik yaitu uji parametrik ANOVA dan uji Post Hoc LSD. Hasil pada kelompok P1 beberapa sel mengalami degenerasi parenkimatosa dengan nilai rata-rata skor 1,3 sedangkan kelompok P2 dan P3 beberapa sel mengalami degenerasi hidropik dengan nilai rata-rata skor 2,43. Hasil uji ANOVA didapatkan perbedaan bermakna (p=0,000). Hasil uji LSD didapatkan perbedaan bermakna antara K-P1 (p=0,000) K-P2 (p=0,000) K-P3 (p=0,000) P1-P2 (p=0,000) P1-P3 (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbandingan gambaran mikroskopis hati yang bermakna antara pemberian Sopi dibandingkan Bir. Namun tidak terdapat perbandingan gambaran mikroskopis hati yang bermakna antara pemberian Sopi dibandingkan Vodka
EFEK PEMBERIAN MINUMAN SOPI DIBANDINGKAN ALKOHOL JENIS LAINNYA TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GASTER TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley Keba, Diorita Sely; Sasputra, I Nyoman; Amat, Anita Lidesna Shinta
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.431 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1494

Abstract

Sopi merupakan alkohol hasil fermentasi secara tradisional terhadap nira atau hasil sadapan lontar. Sopi sendiri berasal dari bahasa Belanda “Zoopje” yang berarti alkohol cair, tidak berwarna dan berbau khas. Ketika dikonsumsi, alkohol dapat mengganggu struktur dan fungsi dari saluran pencernaan. Tujuan penelitan ini membandingkan tingkat kerusakan gaster tikus putih yang diinduksi minuman Sopi dibandingkan dengan Bir dan Vodka. Metodologi penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorik dengan rancangan post test controlled group dengan menggunakan 24 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok K merupakan kelompok kontrol yang hanya diberi aquades, kelompok P1 yang diberi perlakuan bir (kadar alkohol 4,7 %), kelompok P2 yang diberi perlakuan vodka (kadar alkohol 40%) dan kelompok P3 yang diberi perlakuan Sopi (kadar alkohol 53%) dengan dosis 8ml/kgBB selama 10 hari. Perubahan diamati secara mikroskopis dan dinilai menggunakan Skor Integritas Epitel Mukosa Lambung berdasarkan modifikasi Barthel Manja yang dibagi menjadi empat skor yaitu sel normal, deskuamasi epitel mukosa, erosi epitel mukosa, dan ulserasi epitel mukosa. Data hasil penelitian diuji menggunakan uji statistik yaitu parametrik ANOVA dan uji Post Hoc LSD. Hasil penelitian pada kelompok P1 terjadi deskuamasi epitel mukosa dengan nilai rata-rata 0,93 sedangkan kelompok P2 dan P3 mengalami erosi epitel sel mukosa dengan nilai rata-rata 1,567 dan 1,8. Hasil uji ANOVA didapatkan perbedaan bermakna p = 0,000. Hasil uji LSD didapatkan perbedaan bermakna antara K-P1(p=0,000), K-P2(p=0,000), K-P3(p=0,000) P1-P2(p=0,000) P1-P3(p=0,000). Kesimpulan penelitian ini terdapat perbandingan gambaran mikroskopis gaster tikus putih yang bermakna antara pemberian sopi dibandingkan bir. Namun tidak terdapat perbandingan gambaran mikroskopis gaster tikus putih yang bermakna antara pemberian sopi dibandingkan vodka.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNDANA Mawo, Petronela Rani; Rante, Su Djie To; Sasputra, I Nyoman
Cendana Medical Journal Vol 7 No 2 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.915 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1780

Abstract

Tidur adalah keadaan saat terjadinya proses pemulihan bagi tubuh dan otak serta sangat penting terhadap pencapaian kesehatan yang optimal. Padatnya aktifitas yang dilakukan mahasiswa menyebabkan lebih mudah mengalami gangguan tidur. Gejala penting dari gangguan tidur adalah kualitas tidur yang buruk. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur yang buruk yaitu status kesehatan, stres psikologis, diet, gaya hidup, lingkungan dan obat-obatan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar hemoglobin mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana. Metode dari penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional regresi dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling dan didapatkan besar sampel 64 orang. Pengambilan data primer dari pengisian kuisoner Pittsburgh sleep quality index (PSQI) dan pengambilan darah kapiler.Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian uji analisis data dengan chi squareuntuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar hemoglobin dan didapatkan nilai p=0,00. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan kadar hemoglobin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN KELOR SEBAGAI MENU MAKANAN KELUARGA DI KOTA KUPANG Koamesah, Sangguana M J; Rante, Su Djie To; Sasputra, I Nyoman
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.426 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2640

Abstract

Status gizi masyarakat kota Kupang terutama balita dari tahun 2014-2017 menunjukkan kecenderungan peningkatan prevalensi kasus gizi kurang dan gizi buruk (3). Penyebab langsung malnutrisi adalah asupan gizi dan infeksi penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan. Tanaman kelor juga merupakan tanaman lokal NTT yang banyak dijumpai baik di kota maupun sampai di pelosok desa, sehingga setiap orang mudah mendapatkannya. Meski demikian, masih banyak balita yang mengalami kurang gizi bahkan gizi buruk di seluruh wilayah kota dan kabupaten NTT. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuandan persepsi ibu tentang kelor dengan perilaku pemanfaatan kelor sebagai menu makanan keluarga di Kota Kupang, dan apakah ada faktor lain yang mempengaruhi perilaku tersebut. Penelitian ini akan menguji 2 hipotesis yaitu : Karakteristik demografi dan pengetahuan ibu tentang manfaat kelor berhubungan dengan persepsi ibu terhadap malnutrisi dan pemanfaatan kelor dan Persepsi ibu terhadap malnutrisi dan pemanfaatan kelor serta isyarat untuk bertindak berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemanfaatan kelor sebagai menu makanan keluarga. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi ibu terhadap malnutrisi dan pemanfaatan kelor. Variabel tergantung adalah perilaku pemanfaatan kelor sebagai menu makanan keluarga. Anteseden adalah karakteristik demografi dan pengetahuan ibu tentang manfaat kelor. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan potong lintang. Semua variabel penelitian diukur satu kali dalam satu waktu yang sama. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Karakteristik demografi dan tingkat pengetahuan ibu secara simultan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang ancaman masalah kesehatan, ditunjukkan dengan nilai p=0.005 pada analisis regresi linear. Komponen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap terbentuknya persepsi ibu tentang ancaman kesehatan adalah jenjang pendidikan formal ibu (p=0,005), dan tingkat pengetahuan ibu (p=0.006). Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu semakin tinggi ia mempersepsikan kemungkinan keluarganya terancam malnutrisi dan semakin tinggi tingkat keseriusan dampak malnutrisi yang mungkin dialami. Sebaliknyaibu yang mempersepsikan bahwa keluarganya kecil kemungkinan terkena malnutrisi dan dampak malnutrisi bagi keluarganya tidak terlalu serius, adalah kelompok ibu dengan jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi. Karakteristik demografi dan tingkat pengetahuan ibu secara simultan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang manfaat kelor, dengan nilai p=0.000 pada uji regresi linier. Tingkat pengetahuan ibu adalah satu-satunya variabel yang secara individual memberikan pengaruh terhadap tingkat persepsi ibu tentang manfaat kelor, dengan nilai p= 0.000 dan kontribusi pengaruh sebesar 43,6%. Persepsi ancaman masalah kesehatan, persepsi manfaat kelor, dan dorongan bertindak secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perilaku ibu dalam pemanfaatan kelor, dengan nilai p=0.002 pada hasil analisis regresi linier. Tingkat persepsi ibu tentang manfaat kelor dan frekuensi dorongan bertindak yang diterima ibu mempunyai kontribusi pengaruh yang signifikan masing-masing sebesar 25,6% dan 20,2% terhadap frekuensi perilaku ibu dalam pemanfaatan kelor sebagai menu keluarga
HUBUNGAN PAPARAN ASAP BAKARAN SAMPAH PLASTIK JENIS POLYPROPYLENE (PP) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU MENCIT (MUS MUSCULUS) Matheos Mandala, Goldwin Adithya; Hutasoit, Regina; Sasputra, I Nyoman
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.618 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2652

Abstract

Sampah plastik merupakan masalah lingkungan berskala global. Jenis plastik yang paling banyak digunakan ialah polypropylene (PP). Indonesia terkhususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki cara pengelolaan sampah yang paling sering ialah dengan cara dibakar. Pengelolaan sampah dengan cara dibakar dapat menghasilkan berbagai zat yang memiliki efek pada sistem pernapasan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan asap bakaran sampah plastik terhadap gambaran histopatologi paru mencit (Mus musculus). Metode penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan true experimental design dan post-test controlled group design. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 12 ekor mencit ditambah 2 ekor mencit sebagai cadangan. Sampel penelitian dibagi kedalam 2 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok perlakuan yang dipapari asap bakaran sampah plastik jenis polypropylene sebesar 120 ml/30 menit/hari selama 14 hari. Perubahan histopatologi paru diamati secara mikroskopis setelah 14 hari masa intervensi dan dinilai menggunakan skor kerusakan paru oleh Marianti. Semua data pada penelitian ini diuji secara statistik menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan dianalisis menggunakan Uji Independen T-Test apabila data penelitian bersifat parametrik atau Uji Mann-Whitney apabila data penelitian bersifat non-parametrik. Hasil penelitian ini rata-rata skor kerusakan paru pada kelompok kontrol sebesar 3,1 dan kelompok perlakuan sebesar 7,23.Pada penelitian ini diperoleh hasil p=0,003 (p<0,05). Kesimpulan terdapat hubungan paparan asap bakaran sampah plastik jenis polypropylene (PP) terhadap gambaran histopatologi paru mencit (Mus musculus)