Wungouw, Herman Pieter Louis
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Significant Relationship between Hypertension and Obesity among Female Patients at A Hospital in Kupang, Indonesia Wijaya, Darlene Monica; Indriarini, Desi; Wungouw, Herman Pieter Louis; Artawan, I Made
Althea Medical Journal Vol 11, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/amj.v11n4.3196

Abstract

Background: Hypertension or high blood pressure is one of the most common non-communicable diseases found nowadays, affecting 1.28 billion people worldwide and causing about 7.5 million deaths annually. Many factors contribute to hypertension, one of which is obesity. This study aimed to explore further the relationship between hypertension and obesity, especially in female patients in Kupang, Indonesia.Methods: This study was an analytical observational with a cross-sectional approach, including female patients visited the outpatient’s clinic of internal medicine at a hospital in Kupang, Indonesia from July to August 2022. A purposive sampling technique was used. Data collection used an aneroid sphygmomanometer, stethoscope, and health scale. Data analysis was performed using the Chi-Square test. The strength of the correlation was tested with the coefficient of contingency.Results: Of the 100 female patients, 28% had hypertension and 41% were obese. The majority were housewives, aged 46–66 years. Chi square test results showed a significant relationship between obesity and hypertension (p=0.006). However, the correlation test with the contingency coefficient showed a positive correlation with weak correlation (r = 0.283).Conclusions: There is a relationship between hypertension and obesity in female patients at a hospital in Kupang, Indonesia. This finding highlights the need for effective management and prevention strategies, as well as promoting healthy lifestyles.
PERBANDINGAN NILAI FEV1 (FORCED EXPIRATORY VOLUME IN 1 SECOND) ANTARA ATLET SEPAK BOLA DAN TINJU Adyatmika, Gde; Artawan, I Made; Setianingrum, Elisabeth Levina Sari; Wungouw, Herman Pieter Louis
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49618

Abstract

Forced Expiratory Volume in One Second (FEV1) merupakan indikator penting dalam menilai fungsi paru serta menjadi prediktor kapasitas latihan dan status kesehatan, baik pada populasi umum maupun atlet. Aktivitas fisik yang melibatkan ekstremitas bawah dan atas dapat memengaruhi nilai FEV1 secara berbeda, dengan bukti bahwa latihan ekstremitas bawah berpotensi meningkatkan fungsi paru lebih signifikan. Penelitian ini bertujuan membandingkan nilai FEV1 antara atlet sepak bola dan atlet tinju. Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan teknik purposive random sampling pada atlet pria berusia 15–25 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek terdiri dari 19 atlet sepak bola dan 19 atlet tinju yang berasal dari Sekolah Keberbakatan Olahraga Flobamora dan Naikolan Boxing Camp. Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pengukuran FEV1 dilakukan menggunakan spirometer terkalibrasi sesuai prosedur standar. Analisis data dilakukan dengan uji t tidak berpasangan karena data terdistribusi normal, dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics versi 28. Hasil penelitian menunjukkan rerata FEV1 pada atlet sepak bola sebesar 3,49 ± 0,32 liter dan pada atlet tinju sebesar 3,48 ± 0,39 liter. Uji t tidak berpasangan menunjukkan nilai p = 0,979, sehingga tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara kedua kelompok.
HUBUNGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWI SMAN 3 KUPANG Matheus, Kathleen G; Wungouw, Herman Pieter Louis; To Rante, Su Djie
Cendana Medical Journal Vol 6 No 3 (2018): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.907 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.668

Abstract

Jerawat adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umunya terjadi padaremaja dan dapat sembuh sendiri. Remaja yang mengalami masalah jerawat seringkalimempunyai masalah yang berkaitan dengan kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakanaspek kepribadian yang berisi keyakinan tentang kekuatan, kemampuan, keterampilan yangdimilikinya dan biasanya menganggap bahwa dirinya mampu melakukan segala sesuatu yangdihadapinya dengan kemampuan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiapakah terdapat hubungan kejadian acne vulgaris dengan tingkat kepercayaan diri pada siswiSMAN 3 Kupang. Desain dari penelitian ini adalah analitikal observasional denganpendekatan cross sectional dan menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Pemilihansampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dan didapatkanjumlah sampel sebanyak 93 orang. Hasil analisis data uji korelasi Rank Spearman denganprogram SPSS 16 didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian acnevulgaris dengan tingkat kepercayaan diri dengan nilai p<0,05 (0,013). Dari hasil penelitianini disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian acne vulgarisdengan tingkat kepercayaan diri pada siswi SMAN 3 Kupang
PENGARUH EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSIKAN ALOKSAN Dede, Maria Yoseva Mandala; Lidia, Kartini; Wungouw, Herman Pieter Louis
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.799 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1460

Abstract

Gula darah adalah gula yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Mahkota dewa banyak digunakan sebagai obat tradisional dan mengandung beberapa zat aktif seperti saponin, alkaloid dan juga flavonoid yang berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap kadar gula darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley. Metode penelitian eksperimental laboratorium dengan pendekatan pre-test and post-test with control group design. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus yang dipilih secara acak dan dibagi ke dalam enam kelompok yang terdiri dari kelompok normal yang diberi diet aquades, kelompok negatif yang diberi induksi aloksan (125 mg/kgBB), kelompok positif diberi glibenklamid (0,9 mg/200gramBB), kelompok perlakuan 1 (dosis: 125mg/200 gramBB), kelompok perlakuan 2 (dosis: 250mg/200 gramBB), dan kelompok perlakuan 3 (dosis: 500mg/200 gramBB). Sebelum dan setelah diberikan perlakuan hewan uji dilakukan pengukuran kadar gula darah untuk melihat pengaruh pemberian perlakuan tersebut. Hasil Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis karena tidak memenuhi uji parametrik yang menunjukkan nilai yang signifikan terhadap pengaruh pemberian ekstrak dengan nilai p=0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak buah mahkota dewa berpengaruh terhadap kadar darah tikus putih yang diinduksi aloksan
PERBANDINGAN KADAR GLUTATION TEREDUKSI (GSH) PADA KEHAMILAN NORMAL DAN KEHAMILAN PREEKLAMPSIA DI RSUD. PROF. DR. W.Z. JOHANNES KUPANG Ly, Elsye Jasicha; Amat, Anita Lidesna Shinta; Wungouw, Herman Pieter Louis
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.436 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1497

Abstract

Angka Kematian Ibu di Indonesia mencapai 305 per 100.000KH dengan 25% dintaranya disebabkan oleh preeklampsia. Salah satu teori penyebab preeklampsia adalah stres oksdatif yang menyebabkan kerusakan sel endotel pembuluh darah. Stres oksidatif ditandai dengan peningkatan radikal bebas dan penurunan antioksidan. Glutation tereduksi (GSH) merupakan salah satu antioksidan endogen tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kadar GSH pada kehamilan normal dan kehamilan preeklampsia di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik consecutive sampling dengan hasil 30 sampel darah vena pada kehamilan normal dan 30 sampel darah vena pada kehamilan preeklampsia. Kadar GSH pada sampel darah diuji menggunakan Spektrofotometri. Hasil rerata dan median kadar GSH pada kehamilan preeklampsia lebih rendah dibandingan rerata dan median kadar GSH pada kehamilan normal. Pada kehamilan preeklampsia rerata kadar GSH yaitu 1,875 nmol/ml dengan median 1,2 nmol/ml lebih rendah dibandingkan pada kehamilan normal rerata kadar GSH yaitu 3,612 nmol/ml dengan median 1,8 nmol/ml Berdasarkan uji Mann Whitney didapatkan nilai p= 0,010 (<0,05) yang berarti terdapat perbedaan kadar GSH yang signifikan pada kehamilan normal dibandingkan dengan kehamilan preeklampsia. Kesimpulan dari penelitian ini kadar GSH pada kehamilan normal lebih tinggi daripada kehamilan preeklampsia.
HUBUNGAN POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU MELATI KELURAHAN NAIMATA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENFUI Lette, Sarliance; Wungouw, Herman Pieter Louis; Woda, Rahel Rara
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.723 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1500

Abstract

Masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa penting, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki lagi walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Pola Asuh dan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita di Posyandu Melati Kelurahan Naimata wilayah kerja Puskesmas Penfui. Metode penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan kuesioner untuk penilaian pola asuh dan tingkat pendidikan ibu, pengukuran status gizi balita diukur dengan indeks antropometri berat badan menurut tninggi/panjang badan yang berpedoman pada standar NCHS-WHO dalam versi skor simpang baku (Z-Score). Hasil penelitian menunjukan status gizi balita yang memiliki status gizi normal dengan pola asuh yang baik sebanyak 36 responden dan pola asuh kurang 9 responden, tidak normal dengan pola asuh baik sebanyak 6 responden dan pola asuh kurang 1 responden. Sedangkan balita yang memiliki status gizi normal dengan tingkat pendidikan ibu yang baik sebanyak 38 responden dan tingkat pendidikan kurang 7 responden, tidak normal dengan tingkat pendidikan ibu baik sebanyak 4 responden dan tingkat pendidikan kurang 3 responden. Berdasarkan uji statistik fisher pola asuh dan status gizi diperoleh p-value sebesar p=1,000 > (0,05), sedangkan tingkat pendidikan dan status gizi diperoleh p-value sebesar p=0,120 > (0,05) yang artinya H1 ditolak dan H0 di terima, sehingga tidak terdapat hubungan pola asuh dan tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di posyandu Melati Kelurahan Naimata wilayah kerja Puskesmas Penfui. Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh dan tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di posyandu Melati Kelurahan Naimata wilayah kerja Puskesmas Penfui. Bagi ibu balita rutin membawa anaknya ke posyandu setiap bulan agar status gizi anak dipantau secara berkala, dan tetap mempertahankan pola asuh yang baik serta lebih memperhatikan asupan gizi anaknya
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PENDERITA GANGGUAN SKIZOFRENIA DI RSJ NAIMATA KUPANG Dian, Theresia; Wungouw, Herman Pieter Louis; Legoh, Dickson
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.747 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1501

Abstract

Penelitian mengenai “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kekambuhan Penderita Gangguan Skizofrenia di RSJ Naimata Kupang”, telah dilakukan mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2018.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan penderita gangguan skizofrenia yang berkunjung di RSJ Naimata Kupang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel di ambil dengan menggunakan teknik accidental sampling dan didapatkan 43 responden. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner dukungan keluarga dan tingkat kekambuhan. Analisa data penelitian ini menggunakan uji statistik spearman. Hasil analisis menunjukan perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,04 (p<0,05) yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan penderita gangguan skizofrenia di RSJ Naimata Kupang
HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN LOKASI LESI DENGAN TINGKAT DEFISIT NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD PROF DR. W.Z. JOHANNES KUPANG Gultom, Rut Desiyana; Wungouw, Herman Pieter Louis; Trisno, Idawati
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.097 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2618

Abstract

Stroke adalah penyebab kematian kedua terbesar di dunia. Bahkan, setiap dua detikdidapatkan penambahan satu pasien stroke di dunia. Faktor resiko yang memicu tingginyaangka kejadian stroke iskemik salah satunya adalah diabetes melitus. Kenaikan kadar glukosadalam darah yang terjadi 48 jam pertama pada penderita stroke fase akut dapatmempengaruhi morbiditas dan mortalitas penderita. Seluruh jenis stroke pasti menyebabkandefisit neurologis yang berbeda tergantung daerah otak yang aliran darah terganggu danfungsi otak mengalami iskemik.Efek dari Stroke biasanya tergantung pada tingkat kerusakanotak dan letak lesi stroke pada otak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungankadar glukosa darah dan lokasi lesi dengan tingkat defisit neurologis pada pasien strokeiskemik di RSUD Prof Dr. W.Z. Johannes Kupang. Metode yang digunakan pada penelitianini merupakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional yangdilakukan pada pasien stroke iskemik yang datang ke RSUD Prof. Dr. W. Z. JohannesKupang dengan cara pemeriksaan langsung pasien dan status pasien. Teknik pengambilansampel menggunakan Consecutive Sampling dengan besar sampel 50 orang yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan ujichi-square. Hasil analisis bivariat menunjukkan kadar glukosa darah (p=0,016)dan lokasi lesi(p=0,011) berhubungan dengan tingkat defisit neurologis pasien stroke iskemik. Daripenelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa darah yang tinggi dan lokasi lesi dihemisfer kiri berhubungan dengan beratnya tingkat defisit neurologis pada pasien strokeiskemik di RSUD Prof DR. W.Z. Johannes Kupang
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA PRALANSIA DI PUSKESMAS BAKUNASE Lay, Grisda Ledivia; Wungouw, Herman Pieter Louis; Rambu Kareri, Dyah Gita
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.946 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2653

Abstract

Prevalensi hipertensi di Indonesia sebanyak 25,8% dan sebagian besar diderita oleh wanita. Hipertensi umumnya berisiko lebih tinggi pada usia >40 tahun. Aktivitas fisik merupakan faktor yang mempengaruhi hipertensi. Aktivitas fisik berupa perilaku sedentari berpotensi menimbulkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Peningkatan waktu dalam melakukan perilaku sedentari meningkatkan risiko terjadinya hipertensi sebanyak 2%. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Teknik sampling menggunakan teknik consecutivesamplingdengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Hasil penelitian diuji dengan uji spearman. Hasil tingkat aktivitas fisik terbanyak yang dilakukan wanita pralansia di Puskesmas Bakunase adalah jenis aktivitas fisik ringan dengan jumlah 39 orang (65%). Mayoritas responden penelitian ini memiliki tekanan darah prahipertensi sebanyak 26 orang (43,3%). Hasil analisis data menggunakan uji spearman menunjukkan ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang (p=0,024), namun hasil penelitian ini memiliki kolerasi sangat lemah (r=-0,291) dengan sifat kolerasi negatif yaitu semakin rendah aktivitas fisik maka semakin tinggi tekanan darah. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang
PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN STROKE ISKEMIK LESI HEMISFER KIRI DAN KANAN DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG Wende, Maria P; Wungouw, Herman Pieter Louis; Br. Damanik, Efrisca Meliyuita
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.979 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2662

Abstract

Stroke merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan cacat menahun dan menyebabkan kematian nomor 2 di dunia. Sebagian besar penderita stroke (87%) adalah penderita stroke iskemik.. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013,terdapat 1.236.825 orang (7,0%) yang terdiagnosis berdasarkan gejala, dan NTT menempati urutan ke 12 dengan prevalensi stroke terbanyak. Sebanyak 30% penderita stroke mengalami disabilitas residual termasuk gangguan fungsi kognitif yang mengganggu kemandirian. Hal ini dikarenakan masing-masing hemisfer otak mengatur ke 5 domain fungsi kognitif, dimana hemisfer kiri mengatur domain bahasa secara dominan yang dapat mempengaruhi domain yang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan gangguan fungsi kognitif pada pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan kanan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Metode jenis penelitian ini adalah analitik observasional yang dilakukan dengan metode studi cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 48 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data didapatkan melalui wawancara pasien secara langung menggunakan instrumen MoCA-INA dan melihat status pasien. Analisis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Hasil rerata uji fungsi kognitif lesi stroke iskemik hamisfer kiri dan kanan berturut-turut adalah 15,83 dan 18,87. Hasil analisis data menggunakan uji Mann-Whitney, didapatkan nilai p = 0,094. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai signifikan p > α (0,05), sehingga disimpulkan bahwa secara statistik, tidak terdapat perbedaan gangguan fungsi kognitif pada pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan kanan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang