Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAN TTW TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA BERBANTU MACROMEDIA FLASH Budiyanto, Andi; Kusumaningsih, Widya; Rahmawati, Noviana Dini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.5879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Manakah kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik antara siswa yang memperoleh model pembelajaran SAVI berbantu Macromedia Flash, model pembelajaran TTW berbantuan Macromedia Flash, atau model pembelajaran konvensional, (2) Apakah model pembelajaran SAVI ditinjau kemampuan komunikasi matematis siswa berbantu Macromedia Flashlebih baik daripada pembelajaran konvensional (3) Apakah model pembelajaran TTW ditinjau kemampuan komunikasi matematis siswa berbantu Macromedia Flashlebih baik daripada pembelajaran konvensional. (4) Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa berbantu Macromedia Flashmenggunakan model pembelajaran SAVI dan TTW mencapai tuntas KKM. (5) Apakah terdapat pengaruh keaktifan dalam model pembelajaran SAVI dan TTW terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa berbantu Macromedia Flash.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan true experimental  design (eksperimen yang betul-betul). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Datuk Singaraja kelas X tahun pelajaran 2019/2020. Sampel yang diambil dengan menggunakan cluster randomsampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yangdigunakan adalah analisis variansi satu jalur sel tak sama. Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) Ada perbedaan antara siswa yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran SAVI danmodel pembelajaran TTWterhadap kemampuan komunikasi matematis siswa berbantuMacromedia Flashdenganmodel pembelajaran konvensional, (2) Siswa yang mendapat PembelajaranModelSAVI terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa berbantu Macromedia Flashlebih baik dari pada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. (3) Siswa yang mendapat PembelajaranModelTTWterhadap kemampuan komunikasi matematis siswa berbantu Macromedia Flashlebih baik dari pada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. (4) Rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa berbantu Macromedia Flash yang mendapat perlakuan model pembelajaran SAVI dan model pembelajaran TTW telah mencapai ketuntasan belajar klasikal maupun individual. (5) Terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa berbantu Macromedia Flash terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa  pada model pembelajaran SAVI dan TTW. Model pembelajaran SAVI dan TTW berbantu Macromedia Flashdapat digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
The Improvement of Product Quality and Increase in Production Quantity through the Implementation of Apec_3 (Ecoprint Steaming Tool) at the Ecoprint Msme 'Citra Collection' in Tegal City Hidayat , Tofik; Budiyanto, Andi; Florina, Ike Desi; Musyassaroh, Inas Sany; Nindya, Meyga Agustia
ASEAN Journal of Empowering Community Vol. 4 No. 2 (2024): ASEAN Journal of Empowering Community
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/ajecom/vol4issue2.74

Abstract

Citra Collection MSME is a business engaged in the production of ecoprint fabric. This MSME was established in 2017 by Retno Wulansari. It produces clothes, bags, shoes, and wedding or seminar accessories using fabrics and leather that have been ecoprinted. The demand for ecoprint fabric products is very good, and sales volume has increased. However, some consumers are particular about the ecoprint results, particularly the quality issues, such as wrinkles and color fading. The company also faces difficulties in increasing its boiling capacity due to the limited design of its equipment. So far, the company has been using a meatball pot (manci bakso) for the ecoprint boiling process. Seeing these issues, this community service aims to help improve the quality of ecoprint products and enhance the production process. The method used in this community service is the Participatory Action Research (PAR) method. The PAR method involves the business or MSME from the start, with the hope of delivering targeted and effective results. By implementing APEc_3, the company is able to increase production capacity. This tool can process 30 pieces of fabric in one boiling session. The use of a roll made from stainless steel material helps eliminate wrinkles and prevent color fading, which has always been a problem with the 'manci bakso' equipment.
Dampak Workshop CPR Berkualitas Tinggi terhadap Kompetensi Perawat di Fasilitas Kesehatan Primer: Studi Praeksperimental di Indonesia Yustilawati, Eva; Budiyanto, Andi; Adhiwijaya, Ardian; Zahrani, Gina
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v10i2.651

Abstract

ABSTRAKResusitasi jantung paru (CPR) sangat penting dalam menyelamatkan nyawa saat henti jantung. Namun, kompetensi perawat dalam melakukan high quality cardio pulmonary resuscitation (HQ-CPR) masih menjadi tantangan, terutama di fasilitas kesehatan primer. Tujuan penelitian: Studi ini bertujuan mengevaluasi dampak workshop HQ-CPR terhadap kompetensi perawat di pusat layanan kesehatan primer di Indonesia. Metode: Desain praeksperimental pretest-posttest satu kelompok digunakan. Sebanyak 28 perawat mengikuti workshop. Kompetensi dinilai menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang telah divalidasi. Intervensi dilakukan pada bulan Juni 2024 selama 9 jam. Pretestdilakukan selama 30 menit, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi, kemudian istirahat, dan dilanjutkan dengan posttest selama 30 menit. Instrumen untuk mengukur kompetensi berupa kuesioner yang telah valid dan reliabel dan lembar observasi SOP HQ-CPR. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam kompetensi perawat setelah workshop (p = 0,001). Sebelum dilakukan intervensi, hanya 16 perawat yang kompeten dan setelah dilakukan intervensi, seluruh perawat kompeten. Semua peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan, dengan 100% mencapai kompetensi setelah workshop. Diskusi: Hasil penelitian ini mendukung teori andragogi yang menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila berbasis pada pengalaman, partisipatif, dan relevan dengan praktik. Workshop HQ-CPR sebagai metode edukasi yang mampu mentransfer pengetahuan sekaligus meningkatkan keterampilan praktis, terutama dalam keterampilan kritis seperti HQ-CPR. Kesimpulan: Workshop HQ-CPR secara efektif meningkatkan kompetensi perawat dan menekankan perlunya pelatihan rutin untuk mempertahankan standar tinggi dalam perawatan darurat. Kata Kunci: kompetensi, resusitasi jantung paru (RJP), workshop The Impact of A High-Quality CPR Workshop on Nurses’ Competence in Primary Health Care Settings: A Pre-Experimental Study in Indonesia ABSTRACTCardiopulmonary resuscitation (CPR) plays a critical role in saving lives during cardiac arrest. However, nurses’ competence in performing High-Quality CPR (HQ-CPR) remains a challenge, particularly in primary healthcare facilities. Research Objective: This research aims to evaluate the impact of an HQ-CPR workshop on nurses’ competence in primary healthcare centers in Indonesia. Methods: A one-group pretest-posttest pre-experimental design was employed. A total of 28 nurses participated in the workshop. Competence was assessed using validated questionnaires and observation checklists. The intervention was conducted in June 2024 over a duration of 9 hours. A 30-minute pre-test was administered, followed by material delivery, a break, and then a 30-minute post-test. Competence was measured using a validated and reliable questionnaire and a standard HQ-CPR procedural observation checklist. Data were analyzed using the Wilcoxon test. Results: The findings revealed a significant improvement in nurses’ competence following the workshop (p = 0.001). Prior to the intervention, only 16 nurses were deemed competent; following the intervention, all 28 participants achieved competency. All participants demonstrated increased knowledge and practical skills, with 100% achieving competence after the workshop. Discussion: These results support the principles of andragogy, which suggest that adult learning is more effective when it is experience-based, participatory, and relevant to practice. The HQ-CPR workshop proved to be an effective educational strategy for transferring knowledge and enhancing practical skills, particularly in critical procedures such as HQ-CPR. Conclusion: The HQ-CPR workshop effectively enhances nurses’ competence, highlighting the importance of routine training to maintain high standards in emergency care.Keywords: competence, cardiopulmonary resuscitation (CPR), workshop