Articles
DESAIN UNIT HUNIAN RUMAH SUSUN SEDERHANA
Adianto, Joko
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Gunadarma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pembangunan rumah susun sewa sederhana di perkotaan merupakan langkah tepat untukmemenuhi kebutuhan papan masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk metode kuantitatif, digunakanpendekatan deskriptif guna menggambarkan tingkat kerusakan dan alih guna ruangyang terjadi. Sementara metode kualitatif, digunakan pendekatan grounded-theory guna memahamipenyebab terjadinya perubahan tersebut. Dengan melakukan penelitian di 28 rumah susunsederhana sewa yang dibangun oleh Menpera, diidentifikasi bahwa desain unit rumah susun sederhanasewa mengutamakan faktor teknis pembangunan dan mengabaikan faktor non-teknisseperti kondisi sosial, ekonomi dan budaya calon penghuninya.AbstractThe development of low-cost vertical housing in urban area is the right policy to fulfill the demandof low-cost housing. I used mixed-research method to unveil the user’s physical and nonphysicalliving condition which caused spatial mismatch in low-cost vertical housing. I usedquantitative method to describe damage building damage level and the spatial mismatch.Meanwhile, I also used qualitative method to understand the factors that caused all theproblems. By observing 28 low-cost vertical housing that built by Menpera, I identified that thedesign is only prioritized technical dan budgetiing factors than user’s social-cultural andeconomic conditions which leads to the spatial mismatch.
TROTOAR SEBAGAI OBYEK KOTA TERDEKONSTRUKSI STUDI KASUS : KAWASAN KEBUN RAYA BOGOR
Adianto, Joko;
Dewi, Meydian Sartika
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 7, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Gunadarma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Trotoar, sebagaimana ruang public, digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan. Namun halini menimbulkan masalah spasial. Dengan bertitik tolak pada teori dekon-struksi yangdikembangkan Derrida, sebuah obyek dapat memiliki turunan fungsi dan makna yang berbedadari yang dipikirkan atau dikehendaki perancangnya. Metode penelitian yang digunakan adalahgrounded theory dengan sistem disproportionate sampling. Tujuan penelitian ini untukmengidentifikasi apakah trotoar telah terdekon-struksi oleh pola kehidupan masyarakat yangtidak terakomodasi dalam pemaknaan formal yang dilakukan oleh pemerintah.AbstractPavement, as a public space, is used by various users in diverse activities which caused spatialproblem. By using Derrida’s deconstruction theory, an object has other second-dary functionsthat create many interpretations and meanings. Those interpretations and meanings are differentfrom designer’s concept and expectation. This research uses grounded-theory method withdisproportionate sampling. This research proves pave-ment not only has different function andusage from its original version but also has a-nother understanding that totally different from itsessential function..
Literature Review: The Effects of Covid-19 Pandemic-Driven Home Behavior in Housing Preference
Muhyi, Mahdaniar Maulidini;
Adianto, Joko
Smart City Vol. 1, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This literature review is aimed to identify the possible correlation between Covid-19 pandemic and housing preferences. It is known that the pandemic has impacts on human activities and this also has an indirect effect on housing selection. We used a qualitative method by reviewing 52 papers and articles related to pandemic and residential real estate from March 2020 to May 2021. The review indicates that Covid-19 pandemic has induced to the housing preferences: fear of meeting people, fear of economic recession, and ‘stay at home’ lifestyle. The pandemic increases people’s needs to control their living space, including personal safety space, house expense, and the use of home space. This review will benefit real estate developers in Indonesia as reference of lifestyle regarding healthy residential building especially in the post-pandemic future.
Dampak Keterbatasan Akses Perumahan terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Permukiman Kumuh di DKI Jakarta
Cahyono*, Ragil Setyo;
Adianto, Joko
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/jimps.v8i3.25231
Permukiman kumuh DKI Jakarta adalah rumah bagi banyak orang berpenghasilan rendah. Akses ke perumahan di permukiman kumuh ini terbatas, mempengaruhi kondisi sosial ekonomi mereka yang tinggal di sana. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dampak sosial ekonomi dari akses perumahan pada masyarakat berpenghasilan rendah di daerah kumuh DKI di Jakarta. Penelitian ini memakai metode kualitatif dan desain studi kasus. Lokasi penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposeful sampling. Informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik snowball sampling. Data diambil melalui wawancara mendalam dengan informan yang berpartisipasi dalam penelitian. Data yang ter-kumpul dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif (Creswell, 2014). Temuan menun-jukkan bahwa keterbatasan akses terhadap perumahan berdampak pada status sosial ekonomi penduduk berpenghasilan rendah di daerah kumuh DKI di Jakarta. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan akses peru-mahan terbatas memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah dan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Selain itu, akses peru-mahan yang terbatas juga mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan akses perumahan terbatas memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah dan tingkat akses ke layanan kesehatan yang lebih terbatas. Dalam rangka meningkatkan sosial ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah di permukiman kumuh di DKI Jakarta, diper-lukan upaya untuk meningkatkan akses perumahan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah pengembangan perumahan yang terjangkau dan ramah lingkungan, serta penyediaan akses terhadap infrastruktur da-sar seperti jalan raya, air bersih, dan sanitasi yang memadai.
Study of Various Obstacles to Vertical Land Consolidation for Kampung Improvement Program (Case Study: Pilot Project of Vertical Land Consolidation in Cipinang Besar Selatan, East Jakarta, 2022)
Yustiningrum, Nurlina;
Adianto, Joko
Smart City Vol. 4, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The study examines the challenges encountered in the implementation of the Vertical Land Consolidation (VLC) program, which primarily focuses on providing homes through the Kampung Improvement Program in Jakarta Province. VLC, or Vertical Land Consolidation, is an essential approach to improving the security of land ownership and the quality of housing in densely populated, degenerated metropolitan areas that face numerous obstacles. A significant challenge is the requirement for voluntary involvement from a minimum of 60% of people in the area, emphasizing the importance of bottom-up planning. The study was conducted in 2022 at Cipinang Besar Selatan (East Jakarta) using a case study methodology. The results indicate that the implementation of the program faces difficulties as a result of implementing top-down approaches and ongoing issues with tenure security. The study highlights the importance of combining top-down techniques with bottom-up community engagement to enhance the efficiency of VLC initiatives in urban kampungs, specifically in metropolitan locations like Jakarta.
Urgensi dan Strategi Penyediaan Hunian Terjangkau di Kawasan Transit di Indonesia
lestari, Forina;
Adianto, Joko
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.28215
Keterkaitan antara guna lahan dan transportasi saat ini menjadi kunci dalam penyediaan hunian terjangkau di kawasan transit khususnya di perkotaan. Dalam pelaksanaannya hingga saat ini masih ditemukan banyak kendala yang perlu segera ditangani seperti terbatasnya aturan teknis terkait pelaksanaan dan lemahnya aspek kelembagaan khususnya terkait badan pengelola kawasan transit. Kajian ini merumuskan alternatif strategi berdasarkan hasil pembahasan dan diskusi melalui serangkaian kegiatan focus group discussion (FGD), interview dan seminar dengan berbagai stakeholder baik dari kalangan pemerintah maupun non pemerintah dan para ahli yang terkait. Dalam FGD dikumpulkan data berupa tantangan, isu dan strategi yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan kawasan transit. Dalam kajian ini dilakukan sebanyak empat kali FGD dengan melibatkan pemda di Jabodetabek dan dua kali seminar yang melibatkan akademisi sebagai narasumber. Hasil kajian ini merumuskan strategi ke dalam empat kelompok antara lain integrasi arahan rencana tata ruang, pembentukan badan pengelola kawasan transit, penguatan regulasi dan kelembagaan terkait kawasan transit, dan alternatif penyedian lahan bagi hunian terjangkau di kawasan transit.
Getting a Home for Urban Young Adult: A preliminary study of intergenerational housing transitions in Indonesia
'Ul Jannah, Annissa;
Adianto, Joko
International Journal of Built Environment and Scientific Research Vol 8, No 2 (2024): International Journal of Built Environment and Scĥientific Research
Publisher : Department of Architecture Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24853/ijbesr.8.2.123-132
Each generation has its own challenges in the journey to get a home. This study aims to understand how the housing transition is experienced by three different generations (boomer, generation X, millennial, and generation Z) within parent-child relationship, especially during the young adult period and when entering the home ownership market in urban area in Indonesia. Using in-depth interviews, this research explores the housing transition stories of people who have a child-parent relationship (n=4), consisting of 2 men and 2 women in Indonesia. The findings from this study are that the life course in the form of entering marriage is the main driving factor in the housing transition in both generations. In the second generation, assistance in the form of motivation and financial assistance from parents plays a major role in their home transition. Individuals' housing preferences may also be factors that influence the way they choose a home when entering the home ownership market.
Indonesia’s Smart City: Does Legal Framework Matter?
Atmaheni, Amanda Amilia;
Adianto, Joko
International Journal of Built Environment and Scientific Research Vol 8, No 2 (2024): International Journal of Built Environment and Scĥientific Research
Publisher : Department of Architecture Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24853/ijbesr.8.2.93-104
This article delves into the pressing challenges encountered in the advancement of smart city initiatives in Indonesia, particularly emphasizing the critical necessity for comprehensive standard guidelines. Despite nationwide excitement surrounding smart city development, a lack of a unified regulatory framework has led to inconsistent urban planning strategies, devoid of a unified direction. The article's main goal is to emphasize the importance of establishing laws governing smart city development in Indonesia. Additionally, it aims to showcase innovative efforts undertaken by various groups to address this regulatory gap and promote inclusive smart city development. This study examines the challenges hindering Smart City development in Indonesia. By examining relevant academic literature and legal documents, the study analyzes the challenges stemming from the fragmented legal landscape. The analysis highlights how this lack of national coherence hinders national coherence, disrupts project implementation, and impedes program evaluation.. Overall, the article advocates for prioritizing a national legal framework that will foster a more stable environment, benefiting researchers, policymakers, and ultimately, the citizens who stand to gain from successful Smart City initiatives.
Ketersediaan dan Kualitas Fasilitas Perumahan Taman Manggis Permai di Kota Depok
Naufal Farhan;
Adianto, Joko
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 17 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29313/jpwk.v17i2.1522
Saat ini, semakin banyak orang yang memilih tinggal di Kota Depok. Hal tersebut mengakibatkan jumlah perumahan di Kota Depok bertambah. Peningkatan tersebut tentunya haruslah diiringi pula dengan fasilitasnya yang memadai karena memengaruhi kehidupan warganya dengan meningkatkan taraf hidup mereka sehingga harus ada sekaligus berkualitas. Jadi, pendatang yang ingin bertempat tinggal di perumahan yang berlokasi di Kota Depok haruslah mencari informasi terkait fasilitasnya terlebih dahulu agar tidak terkena masalah seperti yang terjadi di perumahan Taman Manggis Permai. Di jalanan perumahan Taman Manggis Permai, terdapat tanda silang berwarna biru hingga terjadi peristiwa kemalingan. Tanda tersebut dianggap sebagai kode untuk rumah yang menjadi target sasarannya. Fasilitas perumahannya memengaruhi peristiwa tersebut, terutama bidang keamanan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ketersediaan dan kualitas fasilitas perumahan tersebut melalui penelitian. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif. Metode tersebut fokus pada pengamatan mendalam terhadap kondisi yang terjadi begitu saja tanpa adanya intervensi dari peneliti sehingga sesuai untuk meneliti fasilitas perumahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perumahan Taman Manggis Permai dan RTnya terdiri dari berbagai fasilitas. Sebagian besar fasilitas tersebut memiliki kekurangan. Semua warga perumahan Taman Manggis Permai harus memperbaiki semua fasilitas tersebut.
Analisis Pengembangan Wisata dengan Konsep Community Based Tourism Melalui Persepsi Masyarakat di Desa Semangat Gunung-Daulu, Kabupaten Karo
Bangun, Simon Hadi;
Adianto, Joko
Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal ALTASIA (Agustus)
Publisher : Program Studi Pariwisata - Universitas Internasional Batam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37253/altasia.v6i2.9207
Kawasan Destinasi Pariwisata Gunung Sibayak dan sekitarnya merupakan salah satu destinasi wisata di kabupaten Karo. Salah satu daya tarik pariwisata yang dimiliki kawasan ini adalah pemandian air panas yang memiliki kandungan belerang. Pengembangan pariwisata di kawasan ini ditemukan pro dan kontra di masyarakat terhadap aktivitas pariwisata yang sering membuat terjadi adanya tidak sinergitas dalam pembangunan pariwisata. Sehingga, salah satu konsep wisata yang dapat diterapkan kepada masyarakat yang berada di wilayah perdesaan adalah konsep community based tourism. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan wisata berkonsep CBT melalui persepsi masyarakat berdasarkan indikator-indikator dimensi model CBT di Desa Semangat Gunung-Daulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara dengan berbagai pihak yang terlibat, kemudian dilakukan kodefikasi untuk menemukan kategori maupun kata kunci yang sesuai denga indikator-indikator dimensi model CBT. Hasil penelitian mengindentifikasi pariwisata di Desa Semangat Gunung-Daulu ditemukan peluang untuk dapat diimplementasikan dengan konsep CBT antara lain pada dimensi ekonomi, sosial, dan budaya, sehingga ketiga dimensi tersebut diketahui sudah optimal dilakukan meskipun masih diperlukan evaluasi. Pada dimensi lingkungan dan politik, masing-masing indikator penting untuk dievaluasi dan dikembangkan karena masih hal baru bagi kawasan tersebut. Sehingga, perlu peran tenaga ahli yang profesional dan keputusan politik yang kuat di masyarakat agar dapat mengimplementasikan setiap kebijakan untuk pengembangan pariwisata. Hasil dari penelitian ini merupakan persepsi masyarakat, sehingga hasilnya diketahui menjadi harapan masyarakat serta dapat memahami kemampuan dan kebutuhan di masyarakat sehingga dapat memperdayakan masyarakat dengan baik.