Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Skrining fitokimia serta uji toksisitas pada ekstrak daun bayam merah (Amaranthus sp.) Marcella, Agnes; Ferdinal, Frans; Limanan, David; Yulianti, Eny
Tarumanagara Medical Journal Vol. 5 No. 2 (2023): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v5i2.24801

Abstract

Radikal bebas merupakan suatu molekul yang sangat reaktif yang dapat mengoksidasi dan mengubah molekul di sekitar. Molekul yang teroksidasi dapat menjadi radikal bebas dan akan merusak jaringan di sekitarnya serta mengancam kelangsungan hidup sel. Antioksidan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas dan membantu mempertahankannya dalam tingkat fisiologis. Stres oksidatif terjadi jika terjadi ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan sehingga untuk mengimbangi kekurangan antioksidan tersebut, tubuh memanfaatkan antioksidan dari luar. Bayam merah (Amaranthus sp.) sudah dikenal menjadi salah satu sumber antioksidan eksogen. Pemeriksaan in-vitro dengan eksperimental meliputi uji fitokimia kualitatif (Harborne) dan pemeriksaan bioassay yaitu uji toksisitas dengan BSLT (Meyer). Uji kualitatif fitokimia didapatkan hasil positif pada alkaloid, antosianin, betasianin, kardioglikosida, koumarin, flavonoid, glikosida, fenolik, kuinon, saponin, steroid, terpenoid serta tanin. Pada uji toksisitas didapatkan nilai LC50 sebesar 275,810 µg/mL pada daun bayam merah, sehingga berpotensi memiliki efek antimitotik.
PENYULUHAN DAN DETEKSI INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ORANG LANJUT USIA S, Donatila Mano; Santoso, Alexander Halim; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha; Nathaniel, Fernando; Alifa, Tosya Putri; Kaminto, Eric Raditya; Ezra, Pasuarja Jeranding; Marcella, Agnes
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.20828

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu peradangan pada sistem saluran kemih, yang dapat dialami oleh semua orang, yang kejadian lebih tinggi pada dewasa usia lanjut. Salah satu faktor risiko pada ISK adalah pertambahan usia, dimana dewasa usia lanjut memiliki banyak komorbid, memiliki kebiasaan menahan pipis, dan memiliki jadwal buang air kecil yang tidak teratur. Pentingnya edukasi mengenai infeksi saluran kemih bertujuan untuk mengurangi infeksi berulang baik itu pada anak maupun pada dewasa khususnya lansia. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan informasi mengenai ISK, faktor yang mempengaruhi, gejala, dan pencegahan ISK, serta deteksi melalui pemeriksaan urine di Panti St. Anna. Terdapat 50 peserta, dan 35 diantara mengikuti skrining pemeriksaan urine. Pentingnya bagi masyarakat untuk mengenai cara pencegahan ISK, serta mau memeriksakan dirinya dengan pemeriksaan urine lengkap. Dengan melakukan hal ini, diharapkan dapat terdeteksi dini, mendapat pengobatan yang adekuat sehingga terhindar dari komplikasi. Diharapkan masyarakat, khususnya dewasa usia lanjut dapat lebih sadar mengenai pentingnya mengenai infeksi saluran kemih dan ikut mendukung pemeriksaan urine lengkap sebagai upaya skrining infeksi saluran kemih.
Peningkatan Kesadaran Akan Pentingnya Kelembaban Kulit Melalui Skrining Hidrasi Kulit Pada Masyarakat Kelurahan Tanjung Duren Selatan Moniaga, Catharina Sagita; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Zhalila, Zhillan; Marcella, Agnes
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v3i2.2870

Abstract

Adequate skin hydration is essential for maintaining skin elasticity, softness, and overall barrier function. Insufficient hydration can lead to various skin health issues, one of the most common being dry skin. This condition is more prone to irritation, itching, and cracking, which can increase the risk of infection. The Community Service Program (PKM) conducted in Tanjung Duren Selatan aimed to raise public awareness about the importance of maintaining skin moisture through educational activities and hydration level screening using a skin analyzer. This program was carried out using the Plan-Do-Check-Act (PDCA) approach, including skin hydration assessments and education on risk factors, the impact of skin dehydration, and appropriate skincare strategies. Of the 104 participants, 68 individuals (65.38%) were found to have low skin oil levels, and 82 individuals (78.85%) had low skin water content, indicating dry skin conditions. These results highlight the importance of skin hydration screening as an early detection tool for skin health risks and as a foundational step to promote preventive skincare awareness in support of overall health and quality of life.
Hubungan Kadar HBA1C dan Insulin Puasa Terhadap Infeksi Saluran Kemih Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna S, Donatila Mano; Atzmardina, Zita; Santoso, Alexander Halim; Nathaniel, Fernando; Kurniawan, Joshua; Wijaya, Dean Ascha; Kaminto, Eric Raditya; Syarifah, Andini Ghina; Ezra, Pasuarja Jeranding; Marcella, Agnes; Syachputri, Rifi Nathaznya
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13510

Abstract

ABSTRACT Urinary tract infection (UTI) poses a serious concern in the elderly population, with approximately 25% of total infection cases in the geriatric group being UTIs. Diabetes mellitus stands as a leading cause of global morbidity and is associated with severe complications, including an increased risk of infections impacting the quality of life. Patients with diabetes face a twofold higher risk of mortality due to infections. Advanced age is also a risk factor for UTIs, influenced by factors such as uncontrolled diabetes. Measuring parameters such as fasting insulin and HbA1c levels is crucial for understanding correlation between diabetes and UTIs. HbA1c can reflect long-term glycemic control in diabetic patients. This cross-sectional study aims to investigate relationship between HbA1c and fasting insulin levels concerning the occurrence of UTIs in the elderly population, conducted at the Santa Anna Nursing Home in 2023. The study included 33 respondents with an average age of 72.88 years, predominantly comprising 24 female respondents (72.7%). The mean fasting insulin level was 12.46 mIU/mL, and HbA1c level was 5.97%. UTIs were diagnosed in 11 respondents (33.3%). The correlation analysis between these variables indicated no significant difference in the mean HbA1c levels between groups with or without UTIs (p = 0.955). However, a significant difference was observed in the mean fasting insulin levels between the two groups (p < 0.001). This finding is noteworthy as fasting insulin levels have a direct correlation with circulating blood glucose levels and formation of red blood cells, potentially influencing HbA1c levels. Further clarification is needed on how these three variables interact. Keywords: Elderly, Fasting Insulin, HbA1c, Urinary Tract Infection  ABSTRAK Infeksi saluran kemih (ISK) adalah masalah serius pada populasi lanjut usia, sekitar 25% dari total kasus infeksi pada kelompok geriatri adalah ISK. Diabetes melitus adalah penyebab utama morbiditas global dan berhubungan dengan komplikasi serius, termasuk risiko infeksi yang berdampak pada kualitas hidup. Pasien diabetes memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk kematian akibat infeksi. Peningkatan usia juga merupakan faktor risiko untuk ISK, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti diabetes yang tidak terkontrol. Pengukuran parameter seperti insulin puasa dan HbA1c adalah kunci dalam memahami korelasi antara diabetes dan ISK. HbA1c dapat mencerminkan kontrol glikemik jangka panjang pada pasien diabetes. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c dan insulin puasa terhadap kejadian ISK pada kelompok lanjut usia yang dilakukan di Panti Lansia Santa Anna pada tahun 2023. Penelitian mengikutsertakan 33 responden dengan rata-rata usia 72,88 tahun dan didominasi oleh jenis kelamin perempuan  sebanyak 24 responden (72,7%). Rerata kadar insulin puasa sebesar 12,46 mIU/mL dan kadar HbA1c sebanyak 5,97%. Sebanyak 11 responden (33,3%) terdiagnosis ISK. Hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam rerata kadar HbA1c antara kelompok dengan atau tanpa ISK (p = 0,955). Meskipun demikian, terdapat perbedaan signifikan dalam rerata kadar insulin puasa antara kedua kelompok (p < 0,001). Hal ini menjadi sebuah pertimbangan karena kadar insulin puasa memiliki korelasi langsung dengan jumlah gula yang beredar bebas dalam darah dan pembentukan sel darah merah yang dapat meningkatkan tingkat HbA1c. Diperlukan penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana ketiga variabel ini berinteraksi. Kata Kunci: HbA1c, Infeksi Saluran Kemih, Insulin Puasa, Lanjut Usia