Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

RELATIONSHIP BETWEEN TREATMENT ADHERENCE AND PROGRESSION OF DIABETIC NEPHROPATHY Chua, Jimmy; Firmansyah, Yohanes; Satyanegara, William Gilbert; Santoso, Alexander Halim; Su, Ernawati
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i1.7991

Abstract

In 2006, the Indonesian Renal Registry (Pernefri) shows about 12,5% of people in Indonesia suffer from chronic kidney disease. The most common cause of chronic kidney disease in 2018 in Indonesia is 39% by renal hypertension and 22% by Diabetic Nephropathy. This cross-sectional study was conducted at "RT" Hospital in Jakarta from 2018 to 2019. The Independent variable in this research was comorbid hypertension and obedience treatment, whereas dependent variables were risk category for kidney deterioration progression and the causal relationship tested with Pearson Chi-Square and Fisher exact as an alternative test. The study included 26 respondents, with 17 (65.4%) patients having hypertension in diabetic nephropathy. Eighty percent of respondents who did not routinely seek treatment in the hypertension group had progression from kidney failure to the Deep Red (Highest Risk) category. Fisher Exact statistical test analysis in the group with a history of comorbidities in the form of hypertension found no significant relationship between non-routine treatment with the progression of chronic kidney failure in the Highest-Very Highest Risk category (p-value = 0.515). Still, a large risk was found in the non-group routine treatment with a chance of 1.33 (0.962 - 1.848) times to have the progression of chronic kidney failure in the category of Highest-Very Highest Risk. Can be concluded that controlling blood pressure and treatment proven to slow worsening kidney function in nephropathy diabetic, even though no significant relationship has been found due to lack of sample. Keywords: diabetic nephropathy; hypertension; prognosis AbstrakPerhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2006 merilis data penderita gagal ginjal kronis di Indonesia sebesar 12,5%. Etiologi terbesar gagal ginjal kroniks menurut Indonesian Renal Registry tahun 2018 adalah penyakit ginjal hipertensi sebesar 39% dan nefropati diabetic sebesar 22%. Potong lintang pada pasien di RS”RT” Jakarta tahun 2018-2019. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komorbid hipertensi dan kepatuhan berobat, sedangkan variable tergantung dalam penelitian ini berupa kategori risiko progresifitas perburukan ginjal serta hubungan sebab akibat diuji dengan Peason Chi Square dan uji alternatif Fisher Exact Test. Penelitian berlangsung mengikutsertakan 26 responden, dengan prevalensi hipertensi pada pasien nefropati diabetik sebesar 17 (65,4%). Delapan puluh persen responden yang tidak rutin berobat pada kelompok hipertensi memiliki progresifitas penyakit gagal ginjal hingga kategori Deep Red (Highest Risk). Analisa uji statistik Fisher Exact pada kelompok dengan riwayat penyakit penyerta berupa hipertensi didapatkan tidak hubungan yang bermakna antara tidak rutin berobat dengan progresifitas penyakit gagal ginjal kronis kategori Highest-Very Highest Risk (p-value = 0,515) tetapi secara besar risiko didapatkan bahwa kelompok yang tidak rutin berobat memiliki risiko 1,33 (0,962 – 1,848) kali untuk memiliki progresifitas penyakit gagal ginjal kronis kategori Highest-Very Highest Risk. Dapat disimpulkan bahwa engontrol tekanan darah dan rutinitas berobat dapat memperlambat perburukan fungsi ginjal akibat komplikasi lanjut dari nefropati diabetikum, walaupun belum didapatkan hubungan yang bermakan dikarenakan kurangnya besar sampel pada penelitian ini.
Edukasi dan Deteksi Dini Kesehatan Telinga pada Populasi Lanjut Usia St. Anna Sari, Triyana; Firmansyah, Yohanes; Sugiharto, Hans; Averina, Friliesa; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v3i2.1441

Abstract

Aging causes degenerative changes in the auditory system, making ear health an important aspect of geriatric care. Hearing loss is common in elderly and impacts in their quality of life, mental health and cognitive function. Self-cleaning of the ears, involves inserting objects into the ear canal, poses significant risks including earwax accumulation and eardrum injury. This causes conditions such as otitis externa and tympanic membrane perforation. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) methodology, which aims for physical examination and ear health education. This activity involved 38 participants, 12 men and 26 women. Physical examination revealed 2 participants (5.3%) with right and left eardrum perforations, 9 participants (23.7%) with prop cerumen in the right ear, and 8 participants (21.1%) in the left ear. Implementing proper ear care practices and regular physical ear examinations, elderly can improve their hearing health and quality of life.  
PENYULUHAN DAN DETEKSI INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ORANG LANJUT USIA S, Donatila Mano; Santoso, Alexander Halim; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha; Nathaniel, Fernando; Alifa, Tosya Putri; Kaminto, Eric Raditya; Ezra, Pasuarja Jeranding; Marcella, Agnes
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.20828

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu peradangan pada sistem saluran kemih, yang dapat dialami oleh semua orang, yang kejadian lebih tinggi pada dewasa usia lanjut. Salah satu faktor risiko pada ISK adalah pertambahan usia, dimana dewasa usia lanjut memiliki banyak komorbid, memiliki kebiasaan menahan pipis, dan memiliki jadwal buang air kecil yang tidak teratur. Pentingnya edukasi mengenai infeksi saluran kemih bertujuan untuk mengurangi infeksi berulang baik itu pada anak maupun pada dewasa khususnya lansia. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan informasi mengenai ISK, faktor yang mempengaruhi, gejala, dan pencegahan ISK, serta deteksi melalui pemeriksaan urine di Panti St. Anna. Terdapat 50 peserta, dan 35 diantara mengikuti skrining pemeriksaan urine. Pentingnya bagi masyarakat untuk mengenai cara pencegahan ISK, serta mau memeriksakan dirinya dengan pemeriksaan urine lengkap. Dengan melakukan hal ini, diharapkan dapat terdeteksi dini, mendapat pengobatan yang adekuat sehingga terhindar dari komplikasi. Diharapkan masyarakat, khususnya dewasa usia lanjut dapat lebih sadar mengenai pentingnya mengenai infeksi saluran kemih dan ikut mendukung pemeriksaan urine lengkap sebagai upaya skrining infeksi saluran kemih.
UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP ANEMIA DAN PENCEGAHANNYA PADA KOMUNITAS LANJUT USIA Ernawati, Ernawati; Santoso, Alexander Halim; Kurniawan, Joshua; Satyanegara, William Gilbert; Goh, Daniel; Syarifah, Andhini Ghina; Gaofman, Brian Albert; Satyo, Timothy
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.20840

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah menjadi penyumbang kejadian anemia terbesar, terutama memengaruhi populasi yang tinggal di pedesaan, di rumah tangga yang lebih miskin dan yang tidak mendapatkan pendidikan formal. Penelitian memperkirakan bahwa, pada orang berusia di atas 65 tahun, prevalensi anemia adalah 12% pada mereka yang tinggal di masyarakat, 40% pada mereka yang dirawat di rumah sakit, dan setinggi 47% pada lansia di panti jompo, dan lebih tinggi lagi pada lansia dengan diabetes, hipertensi dan hiperkolesterolemia. Penyebab anemia pada lansia dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu defisiensi gizi, anemia penyakit kronis dan anemia yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Anemia pada lansia sangat penting karena mempunyai sejumlah konsekuensi serius. Upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap anemia dan pencegahannya dalam (Pengabdian Kesehatan Masyarakat) PKM ini dilakukan melalui penyuluhan dan skrining atau deteksi dini penyakit pada kelompok lanjut usia. Pada PKM ini digunakan tahapan kegiatan (Plan-Do-Check-Action) PDCA sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan efisien. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Panti Lanjut Usia Santa Anna melibatkan 50 responden kelompok lanjut usia dengan rerata usia 75,92 (±11,14) tahun, dan 46% responden didapatkan memiliki anemia. Anemia pada lansia dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang cukup, intervensi yang sederhana dan tidak mahal. Terlaksananya program ini diharapkan terdapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap anemia dan pencegahannya pada lansia, sehingga kedepannya terjadi peningkatan kualitas hidup komunitas lansia dan mengurangi beban ekonomi akibat biaya perawatan akibat anemia.
PENYULUHAN DAN DETEKSI DINI HIPERTRIGLISERIDEMIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEJADIAN DEMENSIA Frisca, Frisca; Santoso, Alexander Halim; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua; Nathaniel, Fernando; Warsito, Jonathan Hadi; Averina, Friliesa; Syachputri, Rifi Nathaznya; Amimah, Ranindita Maulya Ismah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.20841

Abstract

Demensia merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan fungsi kognitif, yang berdampak pada memori, prilaku yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Jumlah penderita demensia setiap tahunya terus bertambah, dan diperkirakan akan mencapai 152 juta pada tahun 2050. Pertambahan usia merupakan faktor risiko utama pada demensia, namun faktor lain seperti gaya hidup, obesitas, depresi, inaktivitas kognitif ikut memengaruhi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, hipertrigliseridemia tidak hanya menjadi faktor risiko kardiovaskular tetapi juga demensia. Pentingnya untuk memberikan edukasi mengenai hipertrigliseridemia serta dampaknya pada masyarakat. Kegiatan penyuluhan deteksi dini dilakukan di Panti Wreda St. Anna, dengan 31 responden yang mengikuti kegiatan tersebut. Terdapat 14 responden yang mengalami ganggan kognitif, dan 13 responden memiliki nilai trigliserida yang tinggi. Masyarakat penting untuk mengetahui pengendalian dan pencegahan trigliserida tinggi serta melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan trigliserida di fasilitas kesehatan. Hal ini penting diketahui agar masyarat terhindar dari komplikasi yang timbul dari hipertrigliseridemia ini. Diharapkan pemberikan edukasi dan deteksi dini mengenai demensia dan hipertrigliseridemia dapat meningkatkan kualitas hidup dan meningkatan kesehatan masyarakat.
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT BERUPA PENYULUHAN DAN SKRINING HBA1C DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP DIABETES MELITUS TIPE 2 Hendrawan, Siufui; Nathaniel, Fernando; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha Wijaya; Kusuma, Kanaya Fide; Gracienne, Gracienne; Tamaro, Anggita; Santoso, Alexander Halim
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.20844

Abstract

Diabetes melitus adalah gangguan metabolik dengan hiperglikemia kronis sebagai ciri utama. Lebih dari 530 juta orang di dunia didiagnosis dengan diabetes, dan sebagian besar adalah diabetes tipe 2. Penyakit ini membawa beban global dengan komplikasi serius, seperti penyakit kardiovaskular dan mikrovaskular. Mengontrol glukosa darah dan mencegah terjadinya diabetes melitus dapat melalui gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, menghindari merokok, dan memperhatikan berat badan. Selain itu, perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi dini adanya masalah kesehatan. Deteksi dini diabetes melitus yang seringkali muncul pada orang di atas 45 tahun adalah penting sehingga dapat mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan yaitu skrining Glycated Hemoglobin (HbA1c), yang mencerminkan kadar glukosa darah rata-rata jangka panjang. Pengabdian kesehatan di Panti Lanjut Usia Santa Anna yang diikuti sebanyak 50 peserta dengan rerata usia 75,92 tahun. Berdasarkan pemeriksaan gula darah puasa, sebanyak 11 peserta (22%) tergolong prediabetes dan 3 peserta (6%) terdiagnosis diabetes. Sementara itu berdasarkan HbA1c, sebanyak 11 peserta (22%) terdiagnosis diabetes dan 18 peserta (36%) tergolong prediabetes. Melalui partisipasi dalam kegiatan ini, peserta dapat mendapatkan pemahaman tentang faktor risiko, upaya pencegahan, dan dampak jangka panjang dari diabetes. Selain itu, monitoring secara rutin juga perlu dilakukan. Harapannya, dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman mereka, peserta dapat menerapkan metode perawatan yang sesuai dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan dan kualitas hidup.
PENINGKATAN KEWASPADAAN MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN EDUKASI GAYA HIDUP DAN SKRINING FUNGSI GINJAL Widjaja, Yoanita; Santoso, Alexander Halim; Wijaya, Dean Ascha; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua; Herdiman, Alicia; Hartono, Vincent Aditya Budi; Ranonto, Steve Vallery; Lumintang, Valentino Gilbert
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22087

Abstract

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan suatu kondisi progresif dengan penurunan fungsi ginjal atau kerusakan ginjal selama 3 bulan. Prevalensi PGK secara global meningkat mencapai 27,9% pada usia 70-80 tahun. Penyakit ginjal kronis berhubungan erat dengan diabetes, hipertensi, dan obesitas di negara berpendapatan tinggi, sedangkan di negara berpendapatan rendah dan menengah, PGK terkait dengan penyakit menular dan obat nefrotoksik. Edukasi dan deteksi dini penyakit PGK sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan mempertahankan kesehatan yang baik. Edukasi membantu individu memahami faktor risiko dari PGK, seperti diabetes, hipertensi, dan pola makan yang tidak sehat. Melalui pemahaman tentang gejala awal PGK, individu dapat segera mengidentifikasi masalah ginjal dan mencari bantuan medis lebih awal. Deteksi dini PGK dapat membantu mengurangi kemungkinan komplikasi yang serius. Pemeriksaan fungsi ginjal merupakan suatu tindakan proaktif yang mendukung deteksi dini PGK. Meningkatkan kesadaran dan melakukan deteksi dini dapat mengurangi beban sistem kesehatan secara keseluruhan. Pengabdian ini melibatkan 50 responden lanjut usia di Panti Lansia Santa Anna. Seluruh responden mengikuti rangkaian kegiatan berupa penyuluhan dengan media edukasi berupa poster, kegiatan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Rerata usia responden adalah 75,92 tahun dengan 70% responden berjenis kelamin laki-laki. Hasil pemeriksaan penunjang menyatakan 12% responden memiliki kadar ureum >50 mg/dL, 18% responden memiliki kadar kreatinin >1 mg/dL, dan 20% responden memiliki laju filtrasi ginjal <60 mL/menit/1,73m2. Edukasi dan deteksi dini PGK adalah langkah kunci dalam upaya pencegahan dan manajemen penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk dilaksanakan kegiatan komprehensif untuk mengatasi permasalahan ini.
SKRINING DAN EDUKASI DISLIPIDEMIA SERTA PERLEMAKAN HATI PADA KOMUNITAS LANJUT USIA Gunawan, Shirly; Santoso, Alexander Halim; Nathaniel, Fernando; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua; Tiranda, Wisasti Gladys Chantika; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22180

Abstract

Perlemakan hati atau Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) adalah kondisi akumulasi lemak di hati yang bukan disebabkan oleh alkohol. Prevalensinya terus meningkat secara global, mencapai sekitar 24% pada orang dewasa. Kondisi ini mengalami puncak prevalensi pada kelompok usia tertentu, yaitu sekitar usia 60-69 tahun untuk perempuan dan usia 40-50 tahun untuk laki-laki. NAFLD yang tidak diatasi, dapat berlanjut menjadi kerusakan organ hati. NAFLD merupakan masalah metabolik yang kompleks, dengan faktor risiko pada lanjut usia termasuk hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, dan obesitas. Kadar lemak dalam darah yang tidak normal serta peningkatan enzim hati mempunyai keterkaitan dengan insiden NAFLD. Peningkatan prevalensi NAFLD terkait dengan gaya hidup modern yang tidak sehat, seperti pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Kegiatan dilakukan di Panti Lanjut Usia Santa Anna yang diikuti 50 peserta dengan rerata usia 75,92 tahun. Terdapat peningkatan kadar enzim hati SGOT dan SGPT masing-masing sebesar 11 (22%) dan 8 (16%) responden. Sebanyak 21 responden (42%) memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami faktor risiko dan langkah pencegahan, serta dampaknya lebih lanjut terhadap kerusakan hati. Selain itu, dilakukan pemantauan untuk mendeteksi masalah secara dini dan memberikan rekomendasi perawatan. Diharapkan dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, peserta dapat mengadopsi praktik perawatan yang tepat dan berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan secara umum dan kualitas hidup.
Kegiatan Penapisan Status Gizi Pada Kelompok Lanjut Usia Di Gereja ST. Fransiskus Asisi Santoso, Alexander Halim; Waltoni, bobby Marshel Ancheloti; Jaya, I Made Satya Pramana; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha; Destra, Edwin
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 3 No. 2 (2024): Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/cakrawala.v3i2.2695

Abstract

Aging is associated with a gradual decline in physiological function, impacting multiple organ systems and reducing resistance to physical, cognitive, and mental stress. Adequate nutrition is critical for elderly people's health and quality of life. However, elderly people are susceptible to nutritional problems, including weight loss, decreased muscle mass (sarcopenia), and weakness. Decreased physical activity, hormonal changes, and metabolic adjustments influence these changes. The elderly population receiving treatment in institutions and hospitals has a significantly higher prevalence of malnutrition. This activity uses the Plan-Do-Check-Act (PDCA) framework to screen the nutritional status of the elderly using the Mini Nutritional Assessment (MNA) questionnaire. Activities were held at St. Fransiskus Assisi, Jakarta which included 35 participants. It was found that 10 people (27.78%) were at risk of experiencing malnutrition and 6 people (16.67%) experienced malnutrition. Early nutritional screening using the MNA questionnaire is essential to detect and prevent complications related to malnutrition in the elderly, thereby improving individual health outcomes and quality of life.
Kegiatan Skrining Kesehatan Kulit Wajah dan Penuaan Kulit pada Populasi Dewasa di Sekolah SMP Kalam Kudus Ruslim, Welly Hartono; Firmansyah, Yohanes; Gunaidi, Farell Christian; Satyanegara, William Gilbert; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Santoso, Alexander Halim
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 2 No. 2 (2024): Juni : Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v2i2.1231

Abstract

Aging causes significant physiological changes in the skin, mainly due to decreased cellular function, decreased regenerative capacity, and changes in the extracellular matrix. External factors such as UV radiation, unhealthy lifestyle choices, and inadequate skin care further aggravate facial skin aging. This screening activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Action) method, which includes planning, implementation, evaluation and corrective action. Facial skin health was assessed using a skin analysis tool, and participants were provided with education regarding preventive measures. This activity consisted of 127 participants (30 men and 97 women). It was found that the average wrinkle, roughness, moist, and UV damage were 26.3%; 24%; 61.4%; and 38.3%. A comprehensive approach including lifestyle modifications, topical treatments, and regular check-ups is essential to reduce the effects of aging and improve skin health in seniors.
Co-Authors Adjie, Eko Kristanto Kunta Agustina Alifa, Tosya Putri Amimah, Ranindita Maulya Ismah Angtoni, Miranda Aribowo, Aretha Sarah Atzmardina, Zita Averina, Friliesa Averina, Frilliesa Baroto, Radian Tunjung Biromo, Anastasia Ratnawati Charissa, Olivia Chua, Jimmy Darmawan, Reagan Destra, Edwin Dinata, Freddy Edbert, Bruce Emilda, Emilda Ernawati Ernawati Ernawati Ezra, Pasuarja Jeranding Fransisca I. R. Dewi Fransisco, Melkior Michael Frisca Frisca Gaofman, Brian Albert Goh, Daniel Gracienne, Gracienne Gunaidi, Farell Christian Handayanti, Luthfi Hartono, Vincent Aditya Budi Hendsun, Hendsun Herdiman, Alicia Jap, Ayleen Nathalie Jaya, I Made Satya Pramana Kaminto, Eric Raditya Kasvana Kasvana Kasvana, Kasvana Kosasih, Robert Kurniawan, Joshua Kusuma, Kanaya Fide Linda Yulianti Wijayadi, Linda Yulianti Lumintang, Valentino Gilbert Mahaputera, Pramadio Mandalika, Astin Marcella, Agnes Mashadi, Fladys Jashinta Moniaga, Catharina Sagita Natasya Nathaniel, Fernando Noer Saelan Tadjudin Normala, Ajeng Pambudi, Wiyarni Pati, Vanessa Irenea Peter Ian Limas Pujiono, Sheryn Purnomo, Yonathan Adi R Dewi, Fransisca Iriani Ranonto, Steve Vallery Rayhan, Naufal Rudi Rudi Ruslim, Welly Hartono S, Donatila Mano Saerang, Stefanus Hnady Samara, Trisha Santoso, Alexander Halim Sari, Triyana Satyo, Timothy Setia, Nicholas Shirly Gunawan Sidarta, Erick Sitorus, Ribkha Anggeline Hariesti Siufui Hendrawan Soebrata, Linginda Soni, Yulfitra Su, Ernawati Sugiarto, Hans Sugiharto, Hans Suros, Angel Sharon Sutedja, Gina Triana Syachputri, Rifi Nathaznya Syarifah, Andhini Ghina Tamaro, Anggita Tan, Sukmawati Tansil Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello Tiranda, Wisasti Gladys Chantika Waltoni, Bobby Marshel Ancheloti Warsito, Jonathan Hadi Widjaja, Yoanita Wijaya, Christian Wijaya, Dean Ascha Wijaya, Dean Ascha Wijaya Yogie, Giovanno Sebastian Yohanes Firmansyah Yudhitiara, Novia